Mengapa FC Utrecht Bisa Jadi Pabrik Pemain Hebat Timnas Indonesia?

spot_img

Maraknya pemain diaspora di skuad tim nasional, membuat Indonesia harus membangun hubungan baik dengan beberapa klub di Eropa. Terutama, klub-klub yang menaungi pemain-pemain tim nasional. Karena mereka telah berjasa dalam menaungi dan memberikan fasilitas kelas wahid kepada para pemain-pemain diaspora Indonesia.

Dari banyaknya klub yang memiliki koneksi apik dengan Indonesia, ada satu klub yang memiliki hubungan paling erat dengan Indonesia. Klub tersebut adalah FC Utrecht. Walaupun tidak ada kesepakatan hitam di atas putih yang mengikat, Utrecht ternyata secara konsisten membantu peningkatan kualitas Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. 

Lantas, dengan cara apa FC Utrecht membantu Indonesia? Sebelum kita ulas bersama, kalian bisa subscribe dan nyalakan notifikasi lebih dulu agar tak ketinggalan konten terbaru dari Starting Eleven.

FC Utrecht di Timnas Indonesia

Cara yang paling gamblang dilakukan FC Utrecht dalam membantu perkembangan sepakbola Indonesia adalah menyumbangkan pemain-pemainnya untuk bermain di Timnas Indonesia. Entah yang masih bermain atau hanya sebatas alumni akademi, tercatat Utrecht cukup sering mengirimkan pemain. 

Bahkan, hingga saat ini statistik membuktikan bahwa FC Utrecht jadi klub Eropa yang menyumbangkan pemain diaspora terbanyak untuk Indonesia. Menariknya, warna klub yang satu ini juga identik dengan warna merah dan putih. Seakan-akan memang sudah ditakdirkan bakal memiliki hubungan yang baik di masa depan.

Memangnya siapa saja pemain-pemain yang pernah menimba ilmu di FC Utrecht lalu berakhir di Timnas Indonesia? Sejarahnya cukup panjang. Mungkin, yang pertama kali melakukan debut untuk tim nasional Indonesia adalah Irfan Bachdim. Sejak 2003 sampai 2009, Bachdim tercatat sebagai pemain muda FC Utrecht. Ia memiliki satu caps bersama tim utama Utrecht.

Sebagai catatan, Bachdim memang bukan naturalisasi, tapi dirinya bak sebuah katalis masuknya talenta berdarah campuran di tim nasional. Setelah Bachdim, mulai banyak pemain-pemain jebolan Utrecht yang berseragam merah putih. Sebut saja seperti Stefano Lilipaly, Marc Klok, Shayne Pattynama, dan yang terbaru ada Ivar Jenner. 

Jenner bahkan jadi satu-satunya pemain tim nasional Indonesia yang masih berseragam FC Utrecht hingga sekarang. Sayangnya, Jenner belum mencatatkan debut untuk skuad utama FC Utrecht. Dirinya hanya reguler bermain di tim muda FC Utrecht. Selain pemain-pemain keturunan, ada darah pribumi juga yang pernah berseragam FC Utrecht. Dia adalah Bagus Kahfi. Ia tercatat punya dua caps bersama FC Utrecht U-21 pada musim 2021/22

Darah Indonesia di Belanda

Lantas, bagaimana bisa ada banyak pemain keturunan Indonesia yang menimba ilmu atau membangun karir di FC Utrecht? Jika ingin dicari alur ceritanya, maka akan sangat panjang. Muaranya pasti menuju ke silsilah leluhur masyarakat Indonesia yang dibawa ke Belanda dari jaman penjajahan. Selengkapnya mungkin bisa kalian tonton di konten Starting Eleven sebelumnya.

Selain itu, beberapa masyarakat Indonesia juga banyak yang sekolah dan membangun karir di Belanda. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak menutup kemungkinan terciptanya perkawinan antara orang Indonesia dengan warga asli Belanda. Jika nantinya punya anak, dan anak itu memutuskan untuk berkarir sebagai pesepakbola, maka ia dinyatakan layak untuk membela Timnas Indonesia suatu saat nanti.

Pada intinya, hubungan yang kental antara Belanda dan Indonesia jadi kunci dari banyaknya pemain-pemain keturunan yang hidup di Utrecht dan berkarir di FC Utrecht. Berkat riwayat di masa lalu, setiap sudut Belanda kini berhiaskan orang-orang yang memiliki darah Indonesia. Entah itu dari orang tua atau kakek dan neneknya.

Mengutip dari KBC News, jumlah diaspora Indonesia dan blasteran Indonesia-Belanda di sana mencapai 10% dari jumlah populasi penduduk Negeri Kincir Angin itu sendiri. Hal itu dinyatakan oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, di depan para pelaku usaha Indonesia di Belanda.

Kota Utrecht

Dikutip dari data Kemenlu yang dipublikasikan oleh Suara.com, Belanda memiliki karakteristik khusus dengan jumlah diaspora Indonesia yang sangat besar, yakni mencapai angka sekitar 15 ribu WNI dan 1,7 juta diaspora keturunan Indonesia. Banyaknya orang-orang itu tersebar di beberapa kota, salah satunya Utrecht.

Utrecht merupakan kota terbesar keempat di Belanda. Pada tahun 2022, Utrecht memiliki sekitar 362.000 penduduk. Maka dari itu, di luar Den Haag dan Amsterdam, Utrecht menjadi salah satu kota dengan populasi diaspora Indonesia terbesar di Belanda. Di kota tersebut, diperkirakan terdapat 10.300 orang Indonesia.

Dari situ ada sebagian yang memutuskan untuk berkarir sebagai pesepakbola profesional. FC Utrecht menjadi tujuan utama jika ingin mendapatkan fasilitas dan materi latihan yang lebih baik. FC Utrecht toh satu-satunya klub profesional yang berasal dari daerah tersebut. Berbeda dengan Rotterdam yang bahkan punya tiga klub, yakni Feyenoord, Excelsior, dan Sparta Rotterdam yang secara profesional berlaga di kompetisi sepakbola Belanda.

Sebagus Apa Akademi FC Utrecht?

Oleh karena itu, FC Utrecht mengambil banyak peran dalam keseimbangan hidup di Kota Utrecht. Mereka sungguh-sungguh terlibat dalam kesejahteraan masyarakat dan menjalin hubungan di dalam dan di antara lingkungan, kota, dan wilayah. Mereka bahkan jadi lambang perjuangan bagi penduduk Utrecht.

Menjadi satu-satunya klub besar di Utrecht, FC Utrecht betul-betul selektif dalam memperhatikan pengembangan usia mudanya. FC Utrecht bahkan mengelola seluruh jenjang usia pengembangan sepakbola. Caranya pun cukup rapi. Mereka mendirikan Jong FC Utrecht pada tahun 2001 untuk memisahkan konsentrasi antara pemain muda dan senior.

Jong FC Utrecht berfokus pada pengembangan pemain, kerja sama tim, dan memanfaatkan talenta-talenta lokal. Mereka bertujuan untuk menghasilkan pemain berbakat bagi tim nasional Belanda. Dengan sistem yang terintegrasi dan membiasakan pemain-pemain muda untuk aktif berkompetisi di kasta kedua Liga Belanda, Utrecht menghasilkan banyak pemain-pemain hebat.

Sebut saja seperti Sofyan Amrabat yang kini berseragam Manchester United, lalu ada legenda Liverpool, Dirk Kuyt. Atau mungkin Mike van der Hoorn atau Michel Vorm yang sempat berkarir di Inggris bersama Swansea City.

Pemain Keturunan Indonesia di Utrecht

Selain nama-nama itu, FC Utrecht juga banyak menghasilkan pemain-pemain keturunan Indonesia yang mungkin bisa jadi opsi bagi Timnas Indonesia. Sebut saja seperti Eliano Reijnders. Adik dari Tijjani Reinders ini baru lulus dari tim muda Utrecht pada tahun 2023. Dari tim muda Utrecht, ia langsung bergabung ke klub Belanda lain, PEC Zwolle.

Selain Eliano, ada Tommy St. Jago.  Berbeda dengan Eliano yang belum sempat meneken kontrak profesional dengan Utrecht, Jago tercatat pernah masuk skuad utama FC Utrecht dari tahun 2020 hingga 2023. Pemain berposisi bek itu mengantongi 31 penampilan di semua kompetisi bersama Utrecht. Kini, Jago berseragam Willem II.

Legenda FC Utrecht, Mark Van Der Maarel pun merupakan pemain keturunan Indonesia. Sejak lulus dari akademi Utrecht pada tahun 2009, Maarel belum pernah membela tim lain selain FC Utrecht. Dirinya telah merasakan jatuh bangun bersama FC Utrecht hingga pada akhirnya memutuskan gantung sepatu akhir musim lalu.

Oh iya, kalau kalian ngeh, calon kiper anyar Timnas Indonesia, yakni Maarten Paes juga jebolan akademi FC Utrecht. Kabarnya, laga debut Paes untuk tim nasional Indonesia hanya menunggu waktu. Karena sidang banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga akan dilangsungkan pada 15 Agustus nanti. Hmmm, kira-kira siapa lagi yang akan menambah aroma FC Utrecht di Timnas Indonesia?

https://youtu.be/UyqawIbWTAE

Sumber: One Football, Facts, Eadt, Efdn, Suara

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru