Association Sportive de Monaco alias AS Monaco telah menata citranya sebagai salah satu klub yang memiliki kesuksesan di Liga Prancis. Meski sering kali identik dengan Liga Petani, pada kenyaatannya sebelum era kejayaan Paris Saint-Germain, AS Monaco menjadi salah satu klub yang memiliki prestasi mengilap dengan 8 gelar liga.
Namun, sulit untuk bisa memungkiri bahwa AS Monaco adalah klub lokal yang betul-betul lahir di Prancis. Kenyataannya AS Monaco memang bukan klub asal Prancis, melainkan klub yang lahir dari rahim kerajaan Monako.
Tentu kamu akrab dong sama Negara Monako? Yup, negara yang memiliki bendera mirip dengan bendera Indonesia itu menjadi salah satu bagian dari negara Prancis.
Akan tetapi, jangan dulu mengira kalau keikutsertaan AS Monaco di Liga Prancis semata-mata karena izin dari pemerintah Prancis. Ada alasan lain yang mendasari mengapa AS Monaco bisa bermain di Liga Prancis.
Daftar Isi
Timnas Monako Tidak Diakui
Meski termasuk negara kota yang berdaulat, dan termasuk negara kecil terpadat kedua di dunia, namun Kerajaan Monako tak memiliki Tim Nasional dalam konteks tidak diakui oleh organisasi sepak bola apa pun, kecuali federasinya sendiri. Jadi, Monako memang memiliki Tim Nasional, tapi keaktifannya hanya di laga-laga persahabatan amatir.
Apakah Timnas Monako tidak diakui FIFA? Betul sekali, bahkan bukan hanya induk sepak bola dunia yang tidak mengakui Timnas Monako, konfederasi sepak bola dari benua tempat Monako berdiri, UEFA pun tidak mengakui keberadaan Timnas Monako.
Mengapa demikian? Itu karena Monako masih menjadi tanggungan negara Prancis. Keamanan di Kerajaan Monako masih menjadi wewenang pemerintahan Prancis. Namun, dengan status sebagai negara berdaulat, Monako punya kewenangan untuk mengatur negaranya, termasuk yang berkaitan dengan ekonomi.
Walaupun tidak mendapat pengakuan, Timnas Monako sudah melakoni setidaknya 27 pertandingan menghadapi tim kerajaan lain, klub lokal, dan tim yang tidak diketahui banyak orang. Misalnya, Monako pernah menang atas Tibet 2-1 pada tahun 2001 yang digelar di Freiburg, Jerman.
Meski tak mendapat pengakuan dari FIFA, Timnas Monako tetap bisa tampil di Piala Dunia Viva tapi pakai “v”. Yang digelar perdana pada tahun 2006. Namun, di kompetisi yang diikuti empat tim tersebut, Timnas Monako kalah dari Sápmi (wilayah Sami di Skandinavia Utara dan Rusia) di partai final.
L’équipe de football de Laponie quant à elle va continuer à jouer.
Son plus grand succès : la Viva World Cup 2006, grâce à une victoire en finale sans appel 21-1 face à l’équipe nationale de Monaco🇲🇨 pic.twitter.com/lfIAmbdeu0
— Football Club Geopolitics (@FCGeopolitics) December 20, 2021
Sayangnya, karena tidak mendapat pengakuan dari FIFA itulah, Timnas Monako menjadi tidak aktif. Menurut Sports Quotes and Facts, pertandingan terakhir yang dilakoni Timnas Monako adalah pada tahun 2014. Ketika Monako menang 2-0 dari Vatikan di Roma, Italia. Karena Timnasnya tidak diakui itulah, Monako tidak bisa mengadakan agenda, termasuk kompetisi.
Tidak Punya Liga Domestik
Federasi Sepak bola Monegasque atau Monako, karena tidak mendapat pengakuan dari konfederasi mana pun, akhirnya tidak menggelar kompetisi liga domestik. Akibatnya, klub-klub di Monako, harus mencari liga lain untuk diikuti. Tapi pertanyaanya, memangnya ada klub sepak bola dari Monako?
Iya, ada. AS Monaco itulah klub asal Kerjaan Monako. AS Monaco merupakan salah satu klub sepak bola profesional ekspatriat di sepak bola Eropa. Selain itu, masih ada FC Vaduz dari Kerajaan Liechtenstein yang juga berkompetisi di luar negaranya, yaitu di Liga Swiss.
Bagaimana AS Monaco Berdiri?
Jika menilik sejarahnya, AS Monaco sendiri sebetulnya sudah berdiri tahun 1919. Klub itu berdiri berkat penyatuan klub-klub lokal. Maka dari itu, namanya Association Sportive de Monaco (AS Monaco).
Karena tidak memliki liga domestik, federasi sepak bola Prancis pun menawarkan AS Monaco agar bermain di Liga Prancis. Tawaran itu pun diterima. AS Monaco secara resmi berdiri tahun 1924 kemudian menjadi bagian dari Liga Prancis. Namun AS Monaco harus memulainya dari divisi amatir di wilayah Provence-Alpes-Côte d’Azur, sebuah sub region di Prancis.
Namun, AS Monaco sendiri juga ternyata baru diakui oleh federasi sepak bola Prancis sebagai klub profesional pada tahun 1933. Setelah pengakuan itulah, AS Monaco mulai bermain di liga profesional, tepatnya di divisi dua. Namun, di tahun pertama berlaga di divisi dua, AS Monaco gagal dan kembali terlempar di liga amatir.
AS Monaco pada akhirnya bisa kembali ke divisi dua pada tahun 1948. Les Rouges et Blancs akhirnya bisa mencapai divisi pertama Liga Prancis untuk pertama kalinya pada tahun 1953. Sejak saat itu, prestasi Monaco kian menanjak.
Prestasi yang Kian Menanjak
Walaupun tidak termasuk bagian dari federasi sepak bola Prancis, AS Monaco sukses mengumpulkan sederet gelar di Liga Prancis. Salah satu yang mungkin saja tak bakal dilupakan seluruh rakyat Monako adalah ketika AS Monaco menjuarai divisi pertama Liga Prancis untuk pertama kalinya.
Itu terjadi pada tahun 1960. AS Monaco yang kala itu masih ditukangi pelatih kharismatik, Lucien Leduc sukses mengangkat trofi. Bahkan hebatnya lagi, bukan hanya trofi liga domestik, AS Monaco juga sukses mengangkat trofi Piala Prancis usai mengalahkan Saint-Etienne.
Kiprah AS Monaco di Prancis pun memesona. Selain memborong 8 gelar Ligue 1, klub yang bermarkas di Stade Louis II itu juga meraih lima trofi Coupe de France. Di tataran Eropa, AS Monaco juga turut membanggakan sebagai wakil dari Prancis.
AS Monaco pernah sampai ke final Piala Winner 1992, sebelum dikalahkan Werder Bremen. Di UEFA Champions League, AS Monaco pernah sampai partai semifinal pada tahun 1994. Ketika itu mereka takluk atas sang juara, AC Milan.
Pesaing PSG
Keberadaan AS Monaco di Liga Prancis tentu mengusik ketenangan Paris Saint-Germain. AS Monaco menjadi salah satu pesaing terberat PSG di Liga Prancis. PSG usai kedatangan Qatar Sports Investment pada tahun 2011, jelas mendatangkan keuntungan bagi Ligue 1. Namun, keberadaan AS Monaco juga berpengaruh signifikan.
Dmitry Rybolovlev fête ses 10 ans à l’AS Monaco🙏
Le 23 décembre 2011, il est devenu l’actionnaire majoritaire et président du club. Pendant dix ans, il a ramené l’AS Monaco à un nouveau haut niveau. Vous êtes d’accord? #actualitesmonaco #royautemonaco #actualiteslocales pic.twitter.com/DwLg3wdFik
— Monaco_INFOS (@InfosMonaco) December 27, 2021
Terlebih di tahun yang sama saat Al-Khelaifi investasi ke PSG, taipan asal Rusia, Dmitry Rybolovlev juga mengakuisisi AS Monaco. Akhirnya Ligue 1 pun makin diperhitungkan. Perusahaan seperti bandar taruhan online dan industri layanan streaming sejak 2011 tidak hanya fokus menyiarkan PSG, tapi juga AS Monaco.
Soal gelar Ligue 1, AS Monaco menguntit PSG yang memiliki 9 gelar. Sementara di kancah Eropa, prestasi keduanya mirip. AS Monaco dan PSG sama-sama pernah mencapai final. Jika Monaco melakukannya pada tahun 2004, PSG melakukkannya tahun 2020 dengan kekalahan atas Bayern Munchen.
Sumber referensi: footballhistory.org, sqaf.club, fifa.com, hellomonaco.com