Melesat Jauh, Timnas Indonesia Jadi Patokan Negara Ini

spot_img

Bagai pohon pisang bertandan tiga yang langka, Timnas Indonesia kini menjadi perhatian hampir di seluruh penjuru dunia. Bahkan kalau saja di Merkurius ada tradisi bermain sepak bola, semerbak Timnas Indonesia niscaya akan sampai ke sana.

Saking jauhnya melesat meninggalkan para kompetitornya di Asia Tenggara, Timnas Indonesia kini menjadi patokan negara-negara di kawasan ASEAN. Mungkin hanya Thailand yang tidak menjadikan Indonesia patokan, sekalipun mereka meniru proyek naturalisasi. Kebetulan kiblat Thailand adalah Suriah dan Uni Emirat Arab.

Tapi tiada mengapa, walau tak menjadi patokan Thailand, Timnas Indonesia masih menjadi patokan negara-negara Asia Tenggara lainnya, dan bahkan dari luar Asia Tenggara.

Penasaran? Let’s go kita bahas.

Vietnam

Mari memulainya dari Vietnam. Meskipun media-media acap kali julid pada Timnas Indonesia, tapi mereka juga beberapa kali memuji. Apalagi semenjak Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Mengutip CNBC Indonesia, media Vietnam seperti BongDa menulis bahwa Indonesia telah melampaui Thailand dan Vietnam itu sendiri. Anak asuh Shin Tae-yong tampil sangat memukau di perhelatan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pandit sepak bola Quang Huy seperti dikutip Superball juga mengatakan bahwa Timnas Indonesia tak lagi bisa dibandingkan dengan Vietnam. Karena sudah tertinggal, Vietnam pun kemudian menjadikan Indonesia patokan. Mereka akhirnya gercep mengikuti jejak langkah Timnas Indonesia.

Ingat, kan, Vietnam sampai merekrut pelatih Korea Selatan, Kim Sang-sik? Vietnam juga mulai mencari-cari pemain keturunan untuk bisa dinaturalisasi. Meski yah, tak sedikit yang ternyata mereka paksakan dan hasilnya, mohon maaf, zonk.

Malaysia

Sejak rankingnya anjlok dan prestasinya seperti ban kempes, Malaysia mulai mengatur siasat dan menjadikan Timnas Indonesia tolok ukur. Harimau Malaya selalu ingin mengungguli Indonesia dalam segala hal. Di level tim nasional, mereka mulai mencoba-coba untuk mencontek cara-cara yang dilakukan Indonesia.

Legenda mereka sendiri, Azlan Johar sampai-sampai meminta Harimau Malaya untuk meniru Timnas Indonesia. Indonesia merekrut pelatih asal Korea Selatan, Malaysia lalu tiru dengan mendatangkan Kim Pan-gon. Soal pemain keturunan, Malaysia juga niru. Malahan soal ini nirunya hampir plek-ketiplek.

Indonesia banyak diperkuat pemain keturunan dari Belanda, Malaysia coba meniru mencarinya di Belanda. Konon sudah dapat, namanya Mats Deijl. Namun, pemain yang membela Go Ahead Eagles itu ternyata tak lolos persyaratan kelayakan untuk bergabung ke Timnas Malaysia.

Meski kelihatannya ingin meniru Indonesia, tapi pihak FAM sendiri sebetulnya tak yakin bisa menerapkan sistem yang dipakai Indonesia. Baginda Datuk Hamidin, sang presiden FAM, juga mengakui kalau tidak semua hal dari Indonesia bisa ditiru. Salah satunya soal peleburan pemain muda dan senior.

“Mungkin (peleburan pemain muda dan senior) cocok dengan Indonesia saat ini, tetapi tak cocok dengan Malaysia,” kata Hamidin.

Timor Leste

Negara berikutnya yang jadikan Timnas Indonesia patokan adalah Timor Leste. Setelah dua dekade lebih lepas, Timor Leste mulai menata segala hal, termasuk sepak bolanya. Belum lama ini, Timor Leste juga mengakui kalau Timnas Indonesia kini menjadi patokan perkembangan sepak bola negaranya.

Pelatih Timor Leste U-20, Gopalkrishnan Ramasamy yang menyampaikan hal itu. Jelang menghadapi Indonesia asuhan Indra Sjafri di Kualifikasi Piala Asia U-20 lalu, abah Gopal sebenarnya sudah pasrah. Namun, mereka mencoba bermain ngotot menghadapi Indonesia demi melihat sejauh mana kemampuan mereka.

Pada akhirnya, Timor Leste bahkan bisa menjebol gawang pasukan Indra Sjafri, sekaligus menjadi tim pertama yang berhasil melakukannya. Dalam konferensi pers, abah Gopal yang pernah membesut tim senior Timor Leste mengatakan bahwa bermain ngotot menghadapi Indonesia, meski kalah kelas telah menjadi kebiasaan Timnas Timor Leste.

“Kami rasa Indonesia memang telah jadi tolok ukur untuk menilai perkembangan kita,” katanya.

Filipina

Setelah melayani perlawanan Indonesia di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia lalu, Filipina kaget setengah mampus terhadap perkembangan Timnas Indonesia. “Lho, kok jadi kuat banget gini,” kira-kira begitu kalimat yang tertata di pikiran para pemain Filipina.

Setelah pertandingan tersebut pula, pelatih Filipina kala itu, Tom Saintfiet mengaku bermimpi untuk membangun tim yang bisa selevel seperti Indonesia. Ia ingin membentuk Timnas Filipina yang disegani. Tapi sayangnya, belum juga cita-cita adiluhung itu terkabul, Saintfiet malah sudah menanggalkan jabatannya.

Filipina juga tampaknya akan meniru pengembangan pemain muda di Indonesia. Pelatih Timnas Filipina U-19, Josep Ferre suatu kali pernah memuji langkah yang dilakukan Indonesia dalam pembinaan pemain usia muda. Menurutnya, Timnas Indonesia yang terus fokus pada pengembangan pemain akan berbuah baik.

Setibanya di Filipina usai Piala AFF U-19, Josep Ferre langsung mendatangi Presiden FA Filipina. Ia bilang bahwa Filipina harus memperhatikan apa yang dilakukan Indonesia dalam sepak bola.

Brunei Darussalam

Negara yang juga lumayan sering digilas oleh Timnas Indonesia, Brunei Darussalam juga menjadikan Indonesia tolok ukur. Terkait hal ini, Federasi Sepak Bola Brunei sampai-sampai mendatangkan orang yang paham sepak bola Indonesia. Ia adalah Paul Munster.

Agustus 2022 lalu, eks pelatih Bhayangkara FC itu resmi menjadi direktur teknik Brunei Darussalam. Sayangnya, Paul Munster tak cukup bagus membawa Brunei terbang tinggi. Selama menjadi direktur teknik, Brunei menghadapi Indonesia di Piala AFF tiga kali dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Hasilnya bahkan Brunei kebobolan 19 gol. Meski bukan sepenuhnya salah Munster, namun akhirnya ia memilih meninggalkan jabatannya dan kembali ke Indonesia, melatih Persebaya Surabaya.

Bangladesh

Di luar Asia Tenggara, ada Bangladesh yang selalu penasaran terhadap Timnas Indonesia. Pada April 2022 lalu, sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023, Bangladesh berkali-kali menyurati PSSI untuk menggelar uji coba. Mengapa demikian? Menurut FA Bangladesh, laga melawan Indonesia bisa menjadi patokan seberapa hebat Timnas Bangladesh.

Namun, PSSI tak kunjung merespons. Hingga tiga kali surat permohonan itu dikirim, barulah PSSI merespons. Alhasil laga melawan Bangladesh pun digelar. Pada 1 Juni 2022, Timnas Indonesia menggelar uji coba menghadapi Bangladesh dalam tajuk FIFA Matchday di Stadion Si Jalak Harupat.

Di laga itu, Bangladesh benar-benar memilih lawan yang tepat. Mereka kesulitan membobol gawang Indonesia. Tak ada gol yang tercipta di Soreang selama 90 menit. Skor kacamata pun menjadi hasil akhir pertandingan.

Usai laga, pelatih Bangladesh, Javier Fernandez Cabrera memuji kualitas Indonesia. Ia mengatakan bahwa Indonesia adalah calon kuat tim yang akan lolos ke Piala Asia 2023. Dan apa yang dikatakan Javier benar belaka. Indonesia tidak hanya lolos, tapi juga melangkah ke babak 16 besar.

Amerika Serikat

Mengejutkan? Demikianlah adanya. Timnas Amerika Serikat memang tidak secara langsung menjadikan Indonesia patokan. Namun, media termasyhur dari Amerika Serikat yang paling sering jadi rujukan Starting Eleven, The Athletic-lah yang menjadikan Indonesia tolok ukur.

Tapi tolok ukur soal popularitas. Dalam artikel terbarunya, The Athletic membandingkan popularitas pemain Timnas Indonesia dengan Timnas Paman Sam. Hasilnya jelas kalah telak. Starting XI Timnas Indonesia waktu melawan Australia saja memiliki total pengikut 26,9 juta di Instagram.

Sementara Starting XI Amerika Serikat kala melawan New Zealand hanya memiliki total pengikut 1,5 juta di Instagram. Bayangkan, jumlah pengikut 11 pemain itu kalah jauh dari jumlah pengikut Marselino Ferdinan di Instagram. Popularitas para pemain juga mendongkrak nama klubnya, tak terkecuali klub Indonesia seperti Persija Jakarta.

Sumber: TheAthletic, Superball, Bolasport, Bolacom, OneFootball, CNNIndo, Suara, CNBCIndo

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru