Tullio Tinti, agen dari Alessandro Bastoni, mengklaim bila klien nya telah mencapai level tertinggi dari pemain seusianya. Bila memang ada yang lebih baik, maka nama Paolo Maldini pada usia yang sama, adalah pemainnya.
“Aku belum pernah menemukan pemain yang memiliki level lebih pada seusianya. Bila ada, maka itu Maldini,”
“Dia memiliki masa depan yang cerah,” (via football-italia)
Melihat potensi besar sang pemain, Inter selaku pemilik, tengah berusaha untuk memperpanjang kontrak Bastoni. Sayangnya, negosiasi masih tersendat menyusul masalah ekonomi yang masih dihadapi klub. Meski begitu, klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza akan terus melakukan yang terbaik demi bisa mempertahankan aset berharganya itu.
Mengutip onefootball, Inter juga akan menolak segala tawaran yang datang untuk Alessandro Bastoni.
Bastoni memulai segalanya di Atalanta. Disana, dia membuat 30 penampilan untuk tim di level U-17. Sementara itu, dia pindah ke tim primavera, sebelum akhirnya dimasukkan ke bangku cadangan tim utama pada tahun 2016. Setelah membuat debut penuhnya di tim utama pada laga melawan Pescara, bakatnya lalu diminati oleh Inter Milan.
Bastoni sudah didatangkan Inter sejak Agustus 2017 lalu. Namun, mereka lebih memilih untuk meminjamkan sang pemain terlebih dahulu, demi mendapat kesempatan dan jam terbang yang cukup. Melihat pergerakan Inter yang secara percaya diri menggaet Bastoni, beragam komentar pun bermunculan. Ada yang menganggap brilian, namun ada juga yang menganggap bila harga sang pemain terlalu mahal.
Tepat pada musim 2017/18, Bastoni lebih dulu dipinjamkan kembali ke Atalanta. Setelah itu, dia dilepas ke Parma pada musim berikutnya, yang masih dengan status pinjaman. Lalu pada akhir musim 2018/19 lalu, Inter resmi menarik pemain mudanya itu kembali ke kota Milan.
Seiring kedatangan Antonio Conte ke kota Milan, sang pelatih mengatakan bila separuh klub Serie A menginginkan jasa Bastoni. Namun eks pelatih Juventus itu memilih untuk mempertahankan Bastoni. Ia melihat ada potensi luar biasa yang berada dalam diri sang pemain.
“Separuh kesebelasan Serie A menginginkannya dan aku menentangnya pergi. Aku ingin bekerja dengannya. Aku telah melihat potensinya bukan cuma secara fisik, tapi juga mentalitasnya. Dia melakukan secara langsung apa yang kamu minta. Alessandro jelas akan amat penting di masa depan, tapi dia juga penting saat ini,” kata Conte. (via ligalaga)
Benar saja, melalui skema favoritnya, 3-5-2, Bastoni kian matang berada dibawah asuhan Conte. Ia menempati posisi bek tengah bagian kiri dan sukses memainkan peran yang diinginkan pelatih. Bastoni disebut sebagai bek tengah dengan paket komplit. Karena selain mampu membaca permainan, tenang dalam menguasai bola, dia juga memiliki kemampuan mengirim umpan panjang yang sangat baik.
Lebih dari itu, meski punya postur setinggi 191 sentimeter, Bastoni juga memiliki kecepatan yang tak kalah hebat. Dia tidak mudah dilewati dan masih sangat sanggup bersaing dengan para winger hingga penyerang cepat yang dimiliki lawan.
Kaki kidal yang menjadi kemampuan utamanya juga semakin memudahkannya untuk beroperasi di sisi kiri.
Salah satu momen terbaiknya pada musim ini adalah ketika ia masuk ke dalam skuad Inter yang bertempur dengan Juventus di laga bertajuk Derby de Italia. Dia menjadi salah satu pemain penting dalam laga itu. Pada proses gol kedua yang dicetak Inter melalui Nicolo Barella, Alessandro Bastoni secara cerdas melepas umpan dengan menggunakan kaki kirinya.
Dengan apa yang dilakukan, ia mendapat perhatian dari banyak pihak seusai pertandingan, tak terkecuali pelatih Antonio Conte. Conte memuji Bastoni sebagai bek dengan karakter kuat. Dia juga disebut sebagai bek dengan mentalitas tinggi dan siap melesat ke dalam daftar salah satu bek elit Eropa.
Selain kian matang di Inter Milan, kilau Bastoni juga sudah terlihat di timnas Italia. Dia sudah mencicipi skuad Gli Azzurri di level U-15 hingga U-19. Kemudian, dia bergabung dengan timnas Italia di level U-21 dan mengikuti turnamen Piala Eropa U-21 pada tahun 2019 silam.
Pada November 2020 lalu, dia juga menjadi bagian dari skuad yang berhasil mengantarkan timnas Italia ke fase semifinal UEFA Nations League setelah berhasil mengalahkan Bosnia-Herzegovina.
Di laga itu, Italia berhasil mencatatkan clean sheets. Lini pertahanan pun lantas menjadi sorotan. Pada dua laga sebelumnya, Italia juga menjadi tim yang sama sekali tidak pernah kebobolan. Catatan ini jelas semakin menguatkan predikat Italia sebagai salah satu tim dengan pertahanan terkuat di dunia.
Dalam hal ini, Roberto Mancini memuji penampilan Alessandro Bastoni yang sudah berada pada level luar biasa, meski usianya masih tergolong muda. Bastoni disebut Mancini sebagai pengganti sepadan Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini yang sudah memasuki masa senja.
Chiellini dan Bonucci sudah hampir habis. Maka dari itu, Italia harus segera menyiapkan generasi terbaik untuk menggantikan dua palang pintu tersebut. Dalam hal ini, Bastoni masuk di dalamnya.
Bastoni diprediksi bakal menemani bintang sekaligus kapten AC Milan, Alessio Romagnoli, di lini belakang Italia. Meski disana terdapat nama Daniele Rugani, Franco Acerbi, hingga Armando Izzo, dua nama tersebut, terutama Bastoni disebut sangat layak meneruskan tongkat estafet bek tangguh yang dimiliki Italia.
“Permainanya (Bastoni) semakin baik. Dia masih sangat muda, memiliki margin usia yang besar untuk berkembang. Dia bisa menjadi penerus Bonucci dan Chiellini.” kata Roberto Mancini (via gantigol)
Kembali lagi, dengan semakin intens nya Bastoni memainkan peran utama di Inter Milan, hal tersebut tentu berdampak bagi timnas Italia. Dia diprediksi bakal semakin berkembang dan segera menjadi bek terbaik yang dimiliki Inter Milan dan Italia.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=sb-P3EJ8F6k[/embedyt]
Sumber referensi: inter, worldfootballindex, football-italia, onefootball, ligalaga, gantigol, fandom
