Manchester City Dikeroyok Rivalnya, Buntut 115 Tuntutan?

spot_img

Malang benar nasibmu kini Manchester City. Ibaratnya, orang yang sedang dalam kondisi menderita dan tersangkut kasus, eh..malah sekalian diinjek-injek. Sedikit mirip seperti kondisi rakyat kecil di negeri wakanda.

Seperti apa yang dilakukan empat klub yang telah menuntut pihak The Citizens untuk mengeluarkan biaya kompensasi jika mereka terbukti bersalah dalam 115 kasusnya. Namun yang menarik, ternyata tak semua klub Liga Inggris tega menuntut City. Mau tau bagaimana City mulai dikeroyok oleh musuhnya dalam kasus tuntutan ini? Let’s Go kita bahas.

Bagian dari 115 Kasus City

Kasus 115 pelanggaran finansial Manchester City yang muncul sejak Februari 2023 lalu, sampai sekarang belum menemui ujung. Masih saja ada perkembangan baru soal kasus tersebut. Terkadang, sampai bosan juga orang mengikuti perkembangan kasusnya.

Namun jelang akhir tahun 2024, ada perkembangan yang menarik. Polemik 115 kasus City ini menemui babak baru, yakni soal tuntutan biaya kompensasi. Pada tanggal 5 November 2024, The Times melaporkan bahwa sejumlah klub Liga Inggris berhak untuk menuntut biaya kompensasi terhadap Manchester City. Dikatakan bahwa tindakan tersebut telah disarankan langsung oleh pihak Premier League.

Apabila merasa dirugikan, klub-klub di Liga Inggris diperbolehkan menuntut The Citizens selama rentang waktu sembilan musim, yakni dari tahun 2009 sampai 2018. Klub-klub tersebut berhak melakukan tuntutan kerugian seperti materi maupun prestasi. Misalnya, klub-klub dirugikan karena gagal raih tiket UCL, atau gagal jadi juara Liga Inggris gara-gara City. Bahkan nih, menurut Football Insider biaya kompensasi yang harus dibayarkan City kepada klub penuntut mencapai lebih dari 70 juta pounds.

Bagaimana Mekanisme Tuntutannya?

Lalu bagaimana cara klub Liga Inggris itu menuntut City? Kalau sesuai prosedur, tuntutan tersebut hanya bisa dilakukan ke pengadilan arbitrase olahraga. Klub tidak bisa menuntut City hanya dari persidangan dalam negeri. Ditambah, tuntutan tersebut juga punya tanggal kadaluarsanya.

Bagi klub yang mau menuntut City, harus berpedoman pada aturan “Limitation Act” atau Undang-undang pembatasan tahun 1980 Inggris. Dalam undang-undang tersebut tercantum bahwa aturan batas klaim atau tuntutan, yakni enam tahun sejak kasus itu dibuka.

Berhubung kasus 115 City ini dibuka dari tahun 2018, maka klaim tuntutan tersebut harus segera diajukan ke pengadilan arbitrase olahraga sebelum tahun 2024 berakhir. Artinya, jika klub Liga Inggris berniat menyiksa City dengan tuntutan tersebut, tahun inilah saat yang tepat.

Empat Klub Berani Menuntut

Sejak diperbolehkannya klub Liga Inggris menuntut City pada tanggal 5 November, belum diketahui secara spesifik klub mana yang berniat mau menuntut. Namun dalam rentang waktu seminggu, mulailah terkuak klub mana yang getol mengajukan tuntutan.

Klub tersebut adalah Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur. Keempat klub tersebut sudah resmi melayangkan tuntutan pada The Citizens ke pengadilan arbitrase olahraga.

Pihak City pun sudah bereaksi terhadap tuntutan tersebut. Menurut laporan Daily Mail, City sebelumnya sudah mengendus duluan klub mana yang sengaja ingin menuntut mereka. Pihak City menganggap motif keempat klub tersebut didasari atas sentimen dendam. Keempat klub anggota “Big Six” tersebut dianggap iri oleh pihak City dengan prestasi yang selama ini mereka raih.

Dugaan Manchester City

Menurut laporan yang sama, pihak City juga tak mempercayai bahwa keempat klub tersebut berani melakukan tuntutan tanpa adanya persekongkolan dengan pihak tertentu. Pihak City menganggap adanya peran Premier League yang dipimpin Richard Masters.

City menduga pertemuan yang terjadi antara pihak Premier League dengan klub-klub Liga Inggris selain City pada bulan November, membuahkan siasat jahat. Manchester City menganggap bahwa rival-rival seperti Arsenal, MU, Liverpool, maupun Spurs dianggap berada dalam arahan Premier League untuk melakukan tuntutan terhadap City.

Fans City yang mengetahui hal tersebut langsung muak. Mereka lalu sengaja membuat pesan sindiran yang menohok tentang kasus ini. Pesan tersebut ditampilkan dalam Box LED sebuah truk yang sengaja di parkir depan kantor Premier League. Box LED tersebut bergambar logo klub MU, Liverpool, Arsenal, dan Spurs, serta tulisan Richards Masters di atasnya.

Chelsea Belum Berani

Dari gambar yang terpampang dalam LED Box Truk tersebut, rasanya ada yang kurang nggak sih? Kenapa ya, tidak ada logo klub Chelsea yang notabene juga anggota Big Six?

Ibarat pepatah, kalau Chelsea ikutan menuntut City, ya.. sama saja seperti “maling teriak maling”. Pasalnya klub Todd Boehly ini juga masih punya kasus. Itulah sebabnya The Blues masih memilih bungkam. Memangnya The Blues kena kasus apa?

Menurut laporan Football London, The Blues kini sedang diinvestigasi soal kasus dugaan penyimpangan keuangan yang terjadi sejak era Roman Abramovich. Investigasi tersebut mencakup dugaan transfer pemain antara tahun 2012 dan 2019, yang terkait dengan pembelian pemain seperti Willian, Eto’o, maupun Eden Hazard.

Chelsea khawatir jika kasus yang sudah dibuka pada tahun 2023 itu, akan bernasib seperti kasus City yang sekarang. The Blues takut jika klub Liga Inggris lain yang dirugikan menuntut mereka membayar biaya kompensasi.

Berkaca Pada Kasus Serupa

Kasus seperti City dan Chelsea ini sebenarnya pernah juga menimpa Everton musim lalu. Saat itu, ada tiga klub yang menuntut The Toffees, yakni Leeds, Leicester, dan Burnley.

Everton dituntut klub-klub tadi untuk membayar biaya kompensasi total sebesar 300 juta pounds, karena dianggap telah menyebabkan mereka terdegradasi. Tiga klub tersebut terdegradasi saat Everton dianggap curang melakukan pelanggaran Financial Fair Play (FFP).

Menariknya, setelah Everton dihukum pengurangan 10 poin atas kasus FFP tersebut, tiga klub tadi justru berbalik mencabut tuntutannya. Alasan penarikan tuntutan tersebut karena, pihak ketiga klub ingin melakukan proses negosiasi internal dengan pihak Everton. Alhasil tuntutan tersebut batal.

Apakah Kasus City Akan Serupa?

Melihat ada jalan lain penyelesaian dari kasus tuntutan pada Everton, seharusnya ada jalan lain juga bagi penyelesaian kasus tuntutan pada City. Kalau klub seperti Liverpool, Arsenal, MU, dan Spurs masih ada hati untuk bernegosiasi baik-baik dengan City, bukan hil yang mustahal untuk mencabut tuntutan kompensasi.

Namun kalau keempat klub tersebut dasarnya sengaja untuk menyengsarakan City, ya.. susah juga. Jika City benar-benar bersalah atas 115 kasusnya, maka keempat klub itulah yang bakal panen keuntungan.

Yang jadi pertanyaan, apakah Chelsea masih akan diam saja dan tak tergiur mendapat banyak keuntungan dari tuntutan ini? Todd Boehly masih punya waktu hingga batas penghujung tahun 2024 ini. Apakah dia akan mengikuti langkah keempat klub tersebut atau tidak. Kalau berani, harusnya sih mereka ikut menuntut.

Kasus tuntut menuntut ini yang jelas masih harus menunggu vonis bersalah dari 115 kasus City. Kalau nyatanya City tak terbukti bersalah gimana? Namun dengan terungkapnya klub yang mengeroyok City ini, membuktikan bahwa mereka memang menaruh dendam kesumat pada City selama ini. Jadi, catat baik-baik keempat klub tersebut wahai fans City. Eh, sebentar.. fans City ada kan ya?

Sumber Referensi : mirror, dailymail, footballlondon, dailymail, football365, dailymail, goal

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru