Wow, bayangkan betapa merindingnya kita jika melihat Stadion Utama Gelora Bung Karno akan full bernuansa merah putih. Pasalnya, 60 ribu lebih tiket laga Indonesia vs Arab Saudi pada Selasa 19 November, sudah ludes terjual. Laga yang digelar kurang dari seminggu sebelum pilkada serentak ini, jadi kesempatan besar bagi pasukan Shin Tae-yong untuk meraih poin penuh.
Menghadapi pasukan Green Falcons dengan pelatih barunya, Herve Renard, tentu bukan hal mudah. Namun, dengan kondisi lawan yang sedang kurang stabil, harusnya Kevin Diks dan kolega bisa memanfaatkannya. Lantas, dengan cara apa Indonesia bisa melakukannya?
squad arab saudi sudah tiba di indonesia
semoga tanggal 19 nanti kalian kalah 🇮🇩 pic.twitter.com/aBuuNyraG8— unmag (@unmagnetism) November 16, 2024
Daftar Isi
Head To Head
Kedua tim pernah bertemu sebanyak 14 kali sejak tahun 1983. Namun, dari total pertemuan tersebut, Timnas Garuda belum pernah sekalipun meraih kemenangan. Arab Saudi menang 11 kali dan 3 kali laga berakhir seri.
Dari catatan pertemuan tersebut, Green Falcons telah membobol 38 gol ke gawang Indonesia. Sedangkan Timnas Indonesia baru bisa membobol gawang Arab Saudi sebanyak enam kali saja. Dan menariknya lagi, Indonesia belum bisa menjaringkan lebih dari satu gol dalam satu laga ketika berjumpa Arab Saudi.
ATMOSPHER TRIBUN SUPORTER INDONESIA DI STADION KING ABDULLAH SAAT GOL RAGNAR ORATMANGOEN! PETCAH 💥💣🔥🎇🎆
AWAY DAY DI ARAB SAUDI
SANGAT RAMAI
ORANG INDONESIA ADA DIMANA MANA
DIMANA MANA ADA ORANG INDONESIAMATUR SUWUN YG SUDAH HADIR KE STADION 🫡🫡pic.twitter.com/A5mnpam5UL
— Siaran Bola Live (@SiaranBolaLive) September 6, 2024
Selain catatan pertemuan tim, catatan pertemuan antar pelatih juga tak menguntungkan bagi Indonesia. Herve Renard rupanya pernah memberikan pil pahit bagi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Pil pahit itu terjadi di tahun 2017, ketika laga persahabatan antara Maroko vs Korea Selatan yang digelar di Swiss. STY yang saat itu menukangi Taeguk Warriors, harus takluk oleh Singa Atlas besutan Herve Renard dengan skor 3-1.
Kondisi Tim
Meski dari segi catatan kurang menjanjikan, bukan berarti Timnas Garuda harus menyerah sebelum berperang. Timnas Indonesia asuhan STY bagaimanapun di pertemuan terakhir di kandang Arab Saudi sudah mampu memperlihatkan perlawanan yang menjanjikan.
Apalagi kondisi tim Arab Saudi yang kini sedang tidak baik-baik saja. Hadirnya kembali sang juru taktik yang sempat mengalahkan Argentina di Piala Dunia 2022, tak serta-merta jadi jaminan mereka OTW raih tiga poin dari Indonesia.
Meski sudah khatam melatih Arab Saudi, namun Renard punya warisan pemain yang baru saja kena mental karena performanya terpuruk di bawah Roberto Mancini. Adaptasi ulang, otomatis jadi PR besar yang harus dilakukan pelatih berambut pirang tersebut.
Hervé Renard et Mohamed Kanno 😂💚
Je vous jure ça fait tellement plaisir de le voir de retour. pic.twitter.com/E24i3S13bl
— SPL 🇸🇦 (@ActuSPL) November 13, 2024
Hal serupa sebenarnya juga dialami oleh Indonesia di bawah STY. Meski tak ganti pelatih, Indonesia masih meraih hasil kurang meyakinkan setelah kalah atas China. Evaluasi dan teguran keras telah dilakukan PSSI kepada STY dan tim. Seperti halnya soal pemilihan taktik dan pemain, serta daya juang tim.
Secara motivasi, baik Arab Saudi maupun Indonesia, kondisinya sama-sama menjadikan laga ini untuk meraih poin penuh, demi meraih target lolos ke babak berikutnya.
Kelemahan Dan Kelebihan Arab Saudi
Untuk meraih poin, kedua tim harus saling memetakan kekuatan serta kelemahannya masing-masing. Arab saudi misalnya, mereka akan mengandalkan taktik dan motivasi dari Herve Renard.
27 pemain sudah dipanggil oleh mantan pelatih Zambia tersebut. Suntikan motivasi dari orang yang sudah paham seluk beluk pemain Arab Saudi, membuat skuad ini akan jauh lebih berbahaya dari pada di zaman Mancini.
Lalu secara taktik, ia juga berbeda dengan Mancini yang lebih bertahan. Renard ini punya pendekatan yang justru lebih menyerang dengan skema 4-2-3-1, 4-3-3 atau 4-1-4-1. Segi kolektivitas tim, serta kedisiplinan pemain juga menjadi keunggulan yang dipunyai Renard saat membesut Arab Saudi. Namun, keunggulan tersebut sayangnya tak didukung dengan materi pemain yang ada.
Tim Elang Hijau telah kehilangan tiga pemain pilar yang dicoret karena cedera. Salah satunya adalah bintang mereka, Salem Al-Dawsari. Kehilangan pemain Al-Hilal yang telah mencetak 22 gol bagi Timnas Arab Saudi ini, tentu menjadi titik lemah yang harus dimanfaatkan Indonesia.
‼️ Rivals News‼️
Sports:
Salem Al Dawsari will miss the game against Al Nassr due to injury. pic.twitter.com/pt9DJViz9E
— Al Nassr Zone (@TheNassrZone) November 14, 2023
Selain tanpa pemain andalannya, kelemahan lain Arab Saudi juga telah dibeberkan oleh media lokal mereka sendiri, Al-Watan. Menurut media tersebut, Arab Saudi punya segudang PR, di antaranya adalah segi ofensifnya yang kurang agresif.
Lalu kelemahan berikutnya adalah dari segi mengantisipasi umpan silang dan bola mati. Seperti gol yang terjadi saat melawan China dan Jepang. Lalu juga kohesifitas antar lini yang membuat mereka mudah kehilangan bola.
Kelemahan Dan Kelebihan Indonesia
Bocoran kelemahan Arab Saudi itulah yang seharusnya sudah ada di buku catatan STY. STY harus memanfaatkannya dengan beberapa kelebihan yang dipunyai skuadnya. Pelatih berpaspor Korea Selatan tersebut harus pede dengan materi dan taktiknya. Jangan lagi mengulangi kesalahan dengan coba-coba pemain dan formasi.
Lini pertahanan juga tetap harus menjadi fokus. Kehadiran “KDB” alias Kevin Diks Bakarbessy menjadi amunisi tambahan yang bisa memberikan rasa aman di lini belakang. Bang Diks juga bisa diharapkan untuk mengeluarkan kemampuan menyerangnya seperti di Copenhagen untuk membantu serangan jika deadlock terjadi.
“Raksasa tertidur” 😴
Kevin Diks angkat bicara setelah menjalani debutnya bersama Indonesia yang berakhir mengecewakan. 🧢🇮🇩 #TimnasIndonesia #Jepang #WCQ2026 #AsianQualifiers pic.twitter.com/frBYVK8aNt
— GOAL Indonesia (@GOAL_ID) November 16, 2024
Lini serang timnas juga harus lebih efektif. Jangan seperti di pertemuan pertama di Jeddah. Dari total 8 tendangan, namun hanya dua yang mengarah ke kiper Al-Owais. Sisanya melenceng entah ke mana.
Pola serangan balik seperti proses terciptanya gol di Jeddah, harus kembali diasah. Rafael Struick maupun Ragnar Oratmangoen harus lebih gesit, dan tajam lagi kalau dapat peluang melalui skema ini. Lalu dari segi variasi serangan, tuah Eliano Reijnders diharapkan publik tanah air mampu memberikan warna berbeda bagi permainan Timnas Garuda.
Pemain Kunci Arab Saudi
Meski sudah punya segudang cara untuk bisa menghukum Arab Saudi, STY juga harus mewaspadai peran individu pemain Green Falcons. Setidaknya ada tiga pemain Arab Saudi yang perlu diwaspadai.
Saudi Arabia’s Ali Albulayhi is at it again with the mind games 😅🧠 pic.twitter.com/tGkQ5RS6dZ
— Football for Life (@footballdtlife) November 16, 2024
Mereka adalah Mohammed Al-Qahtani, Ali Albulayhi, dan Salman Al-Faraj. Al-Qahtani adalah pemain sayap Al-Hilal yang dipanggil Renard menggantikan Salem Al-Dawsari. Sayap cepat ini akan jadi andalan Renard mengobrak-abrik sisi sayap Timnas Garuda.
Sementara itu, Al-Albulayhi sebagai bek yang pandai pancing emosi juga harus tetap diwaspadai. Jaga-jaga saja kalau ia buat ulah di GBK nanti. Satu lagi pemain yang harus diwaspadai adalah Salman Al-Faraj, pemain kawakan 35 tahun yang ditepikan di zaman Mancini. Gelandang serang dari klub NEOM pengoleksi 8 gol bagi Green Falcons ini, pergerakan serta tendangan jarak jauhnya berbahaya apabila diabaikan.
Pemain Kunci Indonesia
Sebaliknya bagi Arab Saudi, meski sudah punya cara dan senjata mematikan untuk melumpuhkan pasukan STY, mereka juga jangan anggap sepele potensi kejutan dari individu pemain Indonesia.
Seperti halnya “Wak Haji” Ragnar yang berkali-kali membuat panik lini belakang mereka ketika di Jeddah. Lalu juga ada “El Klemer” Rafael Struick yang terbukti berbahaya saat melawan Bahrain.
Gol Rafael Struick saat lawan Bahrain.
Gol ini merupakan perdana Struick di level senior.
Placing cantik.pic.twitter.com/uNX1JSmztb— Siaran Bola Live (@SiaranBolaLive) November 14, 2024
Yang jelas, Indonesia punya potensi kejutan untuk bisa menghukum Arab Saudi. Apalagi Timnas Garuda kini akan bermain di publik sendiri yang akan dipenuhi fans fanatiknya di GBK. Hati-hati saja kau, Bang Arab. Australia saja keringat dingin main di stadion ini. Poin penuh bisa kali. Optimis, Ayo Garudaku!
Update klasemen Grup C
Sisa 5 pertandingan Timnas Indonesia:
→ vs Arab Saudi (H)
→ vs Australia (A)
→ vs Bahrain (H)
→ vs China (H)
→ vs Jepang (A)Masih optimis masuk top 4 grup? pic.twitter.com/ZlYIEEcW3A
— FaktaBola (@FaktaSepakbola) November 15, 2024