Sepak bola merupakan permainan yang bertumpu pada kerja sama tim sehingga para pemain harus saling bekerja sama untuk bisa menjadi juara. Oleh karena itu, para pemain seyogyanya harus saling berhubungan baik satu sama lain.
Namun, ada beberapa kasus pemain yang saling bermusuhan bermain dalam satu tim yang sama. Bahkan tak sekadar di level klub yang tujuannya adalah bekerja mencari uang, tetapi ada juga yang terjadi di level tim nasional. Lantas, siapa saja mereka dan mengapa pula bisa saling benci?
Daftar Isi
Andy Cole dan Teddy Sheringham
Andy Cole dan Teddy Sheringham adalah tulang punggung kejayaan Manchester United di akhir dekade 1990-an. Namun, kedua pemain ini tidak memiliki hubungan yang baik. Andy Cole bahkan tak malu-malu mengungkapkan kebenciannya atas Sheringham. Meskipun secara statistik, duet keduanya berbuah gol setiap 84,6 menit.
Kok bisa sih sampai seperti itu? Padahal saat keduanya bersama dalam tim Sir Alex Ferguson, mereka berdua bisa bergelimang gelar. Semuanya bermula di tanggal 29 Maret 1995 pada laga Inggris menjamu Uruguay. Kala itu, Terry Venables akan memberi debut Andy Cole di menit ke-71 dan yang akan digantinya adalah Teddy Sheringham.
Layaknya pemain bola pada umumnya, Cole menjulurkan tangan dengan niat berjabatan dengan Sheringham. Namun, ajakan tersebut tak digubris oleh Sheringham yang nyelonong keluar begitu saja. Sejak saat itulah, Cole sangat membenci mantan rekannya di Old Trafford tersebut.
“Saya lebih memilih duduk minum teh bersama Neil Ruddock, orang yang pernah mematahkan kakiku pada 1996 daripada duduk dengan Teddy Sheringham,” ujar Cole blak-blakan mengenai hubungannya dengan Sheringham, dikutip dari Football Fancast.
“That’s your fault!” 😡
“That day, I was the first off the pitch!” 👀
It’s safe to say Andy Cole and Teddy Sheringham didn’t see eye to eye for England or Manchester United. pic.twitter.com/GUOkMjzof3
— The Overlap (@WeAreTheOverlap) May 16, 2024
Zlatan Ibrahimovic dan Rafael van der Vaart
Masuknya Zlatan Ibrahimovic ke daftar ini mungkin tak membuat orang terkejut mengingat kelakuan nyentriknya memang bisa membuat orang baperan jengkel. Namun, kebencian Ibra terhadap Rafael van der Vaart dipicu oleh komentar yang diucapkan Rafael soal Ibra. Memangnya, komentar seperti apa kok sampe bikin Ibra mendidih?
Pada pertengahan Agustus 2004, Swedia bertanding menjamu Belanda. Kala itu, Ibra dan Rafael yang sama-sama bermain di Ajax bermain bersama di lapangan. Pada laga tersebut Ibra memang melakukan takel yang mengharuskan Rafael ditarik lebih awal. Namun, reaksi Rafael terhadap kejadian ini bisa jadi terlalu berlebihan.
Rafael menuduh Ibra sengaja membuatnya cedera. Komentar ini jelas membuat Ibra marah besar hingga berujung dijual ke Juventus, beberapa hari setelah laga tersebut digelar. Bahkan pemain yang juga dikenal mahir dalam beladiri taekwondo ini mengancam balik untuk mematahkan kedua kaki Rafael. Kalau sampai begini, ini mah Rafael-nya aja yang tak melakukan perhitungan saat mencari lawan.
“Aku tak menyukainya, aku juga tak menyukainya sebagai kapten. Aku tak berniat mencederainya dan dia tahu itu. Jika dia menuduhku lagi, aku akan mematahkan kedua kakinya dan kali ini dengan sengaja,” ujar Ibra via Khel Now.
What Zlatan Ibrahimovic told Rafael Van Der Vaart. pic.twitter.com/ji5IaKKw1X
— Frank Khalid OBE (@FrankKhalidUK) August 8, 2024
Oliver Kahn dan Jens Lehmann
Permusuhan Oliver Kahn dan Jens Lehmann disebabkan oleh persaingan keduanya untuk berebut posisi nomor 1 di Timnas Jerman. Selama jangka waktu yang cukup lama, Kahn selalu unggul dan Lehmann harus rela duduk di pinggir lapangan menonton rivalnya bertanding.
Namun, semua berubah pada tahun 2006, kala pelatih baru Jurgen Klinsmann lebih memilih Lehmann sebagai kiper utama. Alhasil Kahn yang tak bisa menerima posisinya tergeser mulai nyinyir soal keputusan Klinsmann tersebut. Lehmann tak mau kalah, ia pun menyerang balik Kahn, bahkan sampai membawa kehidupan pribadi Kahn yang kala itu sedang dekat dengan seorang pelayan bar.
Setelah Piala Dunia 2006 selesai apakah tensi keduanya mengendur? Oh, tentu tidak. Kahn kembali menyerang kala sang rival memutuskan pensiun pada 2008. Kahn mengejek Lehmann pensiun sebagai alasan karena sudah kehilangan tempat. Tak sampai situ, saat Lehmann kembali bermain untuk Arsenal pada 2011, Kahn masih tak ragu melontarkan serangan kepada mantan rivalnya di Die Mannschaft tersebut.
Gerard Pique dan Alvaro Arbeloa
Bermain di dua klub yang saling berseteru ternyata memberikan dampak yang tak main-main untuk Gerard Pique dan Alvaro Arbeloa. Mereka berdua memang bermain di era El Clasico sedang panas-panasnya. Setidaknya, sekitar 7 musim mereka harus saling jegal dan berseteru.
Perseteruan ini ternyata terbawa hingga ke level tim nasional. Meskipun keduanya tergolong dalam golden generation La Furia Roja yang menguasai sepak bola sejak 2008 hingga 2012. Gelimang trofi tak membuat mereka berpesta bersama. Justru kebencian keduanya makin membara.
Keduanya sering bertengkar baik di lapangan dan media sosial. Pique pun tak ragu menyamakan Arbeloa dengan cone parkir. Sampai-sampai, pemain seperti Sergio Ramos harus jadi penengah untuk meredam pertengkaran keduanya. Kebayang kan, seperti apa pertengkarannya sampai tukang onar seperti Ramos harus turun tangan?
Oliver Kahn atau Jens Lehmann sebenarnya lebih bagus?
Jom lepak layan thread ni.. pic.twitter.com/kydzOn0U0Z
— TRIVIA BOLA (@twt_trivia_bola) July 8, 2017
Robert Lewandowski dan Jakub Blaszczykowski
Meski sama-sama bermain di Borussia Dortmund dan sama-sama berasal dari Polandia, tak membuat hubungan Robert Lewandowski dan Jakub Blaszczykowski hangat. Keduanya diketahui tak akur. Kok bisa sih? harusnya kan sebagai sesama perantau Polandia, mereka saling membantu satu sama lain.
Semua bisa terjadi karena Lewy dan Kuba dikatakan punya pandangan politik yang berbeda. Meski tak disebutkan secara detail seperti apa masalahnya, perselisihan ini adalah bibit renggangnya hubungan Lewy dan Kuba.
Puncaknya, ketika Lewy tanpa tedeng aling-aling mengundang semua rekannya di skuad Timnas Polandia dan Kuba hanya satu-satunya orang yang tak diundang. Masalah ini juga diperparah karena kelakuan Lewy yang ogah berkumpul dengan Kuba dan Lukasz Piszczek kala masih bermain di Dortmund dengan dalih agar lebih lancar berbahasa Jerman.
👕1⃣0⃣6⃣ games for @lewy_official
🇵🇱 Lewandowski is now tied with Błaszczykowski as the all-time most capped Poland player 👏#EURO2020 pic.twitter.com/7gg4P0CZEn
— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) June 10, 2019
Mauro Icardi dan Maxi Lopez
Permusuhan Mauro Icardi dan Maxi Lopez adalah salah satu permusuhan yang fenomenal dan paling masuk akal. Bagaimana Maxi Lopez tidak akan membenci Icardi kalau istri dan anaknya dicuri darinya? Iya betul, kalian tidak salah dengar. Icardi merebut istri dan anak Maxi Lopez. Bahkan Icardi membuat tato wajah anak Maxi di tubuhnya. Ya makin ngamuk Si Maxi.
Padahal keduanya dahulu adalah teman baik di dalam maupun di luar lapangan. Mereka pernah bersama di Sampdoria. Masalah ini menjadi perhatian publik kala Maxi menolak berjabat tangan dengan Icardi yang kala itu sudah pergi dari Sampdoria dan bermain untuk Inter.
On Mauro Icardi’s 30th birthday, here’s a gentle reminder of his relationship with Maxi Lopez:
1⃣ Meets his childhood hero
2⃣ Become teammates & close friends
3⃣ Has an affair with Lopez’s wife
4⃣ Gets Lopez’s kids tattooed on his arm
5⃣ Marries Lopez’s wife— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) February 19, 2023
Thibaut Courtois dan Kevin De Bruyne
Mirip-mirip dengan kasus Icardi dan Maxi, dua penggawa Timnas Belgia, Thibaut Courtois dan Kevin De Bruyne juga terkena masalah yang sama. Balik ke tahun 2012, Courtois ketahuan bermalam dengan mantan pacar Kevin De Bruyne, Caroline Lijnen. De Bruyne marah besar dong ditikung teman sendiri.
Meski keduanya terlihat baik-baik saja di publik, selebrasi emosional De Bruyne kala berhasil menjebol gawang Courtois pada semifinal Champions League 2022/23 sudah cukup untuk memperlihatkan kepuasannya merobek jala sang rival. Ketegangan keduanya sebenarnya memang sudah menurun sejak De Bruyne sudah menikah dengan Michele Lacroix dan memiliki anak.
Kevin De Bruyne’s ex-girlfriend Caroline Lijnen has revealed that she cheated on him with teammate Thibaut Courtois. pic.twitter.com/hUOYNERiMP
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) November 18, 2014
Sumber: Transfermarkt, Football Fancast, Khel Now, What Culture, Four Four Two, dan Haitian Times