Bayangkan kamu naik kereta. Namun, di sepertiga perjalanan, kereta yang kamu naiki keluar dari rel. Malangnya, selain anjlok, lokomotifnya juga lepas. Panik? Nah, seperti itulah gambaran yang sedang terjadi di tubuh Timnas Thailand.
Di tengah kondisi semacam itu muncul sosok bernama Nualphan Lamsam, kita mengenalnya Madam Pang. Seorang perempuan pemberani yang mengorbankan kehormatannya untuk mengurai benang kusut, bukan hanya di Timnas Thailand, tapi juga sepak bola Thailand dalam scope yang lebih luas.
Memangnya, seberapa ruwet sih sepak bola Thailand? Dan kehormatan apa yang sebenarnya dijual oleh Madam Pang? Mari mengurainya. Namun, sebelum itu jangan lupa subscribe dan nyalakan loncengnya agar tidak ketinggalan video terbaru dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Hasil Buruk di SEA Games dan Mundurnya Presiden FAT
Keretakan di sepak bola Thailand dimulai dari SEA Games 2023. Di ajang tersebut, medali emas cabang sepak bola gagal diraih. Sebagai negara yang paling sukses di ajang sepak bola SEA Games, dengan 16 kali menjambret medali emas, kegagalan mencoreng nama baik Thailand.
Presiden Federasi Sepak Bola Thailand atau FAT, Somyot Poompanmoung yang bingung mau menaruh mukanya di mana lagi, memutuskan mundur. Somyot menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Prawit Wongsuwan, yang tiada lain Presiden Komite Olimpiade Thailand. Somyot mundur juga karena desakan Prawit.
😱The melee between Thailand 🇹🇭 and Indonesian 🇮🇩 players and staff at the 2023 SEA Games final.
🟥7 red cards in 1 match. Sad record of SEA Games !#SEAGames2023 #Cambodia2023 #THAvIND
📸 Vnexpress pic.twitter.com/Jx8epqvVdQ
— ASEAN FOOTBALL (@theaseanball) May 16, 2023
Diambang Era Suram
Setelah pengunduran diri Somyot Poompanmoung, sepak bola Thailand bergerak memasuki lorong kegelapan. Liga Thailand mulai kekurangan penonton. Masalah yang kemudian timbul adalah, banyak klub Thailand yang kehilangan kontrak hak siar.
Mengutip Khobsanam, dalam beberapa tahun, sebetulnya Liga Thailand menjadi liga penghasil uang tertinggi di Asia Tenggara. Bahkan klub-klub di Liga Thailand bisa meraup pendapatan hingga miliaran baht. Namun, dalam 10 tahun terakhir penurunan signifikan terjadi.
MUNDUR!
Ketua umum FA Thailand, Gen. Pol. Somyot Poompanmoung, mundur dari jabatannya karena hasil buruk di SEA Games 2023 dan insiden keributan yang terjadi di laga perebutan medali emas.
😱😱😱 pic.twitter.com/4srRekVJMH
— Box2Box Football (@Box2BoxBola) July 1, 2023
Begini. Pada tahun 2011-2013, rata-rata pendapatan hak siar di Liga Thailand bisa mencapai 200 juta baht (Rp91,6 miliar) per tahun. Tahun 2014-2016 mencapai 600 juta baht (Rp274,8 miliar) per tahun. Lalu pada tahun 2017-2020 rata-rata pendapatan hak siarnya mencapai 1 miliar baht (Rp458 miliar) per tahun. Setelah itu menurun, menjadi 800 juta baht (Rp366,4 miliar) per 2021-2022.
Sementara pada musim kemarin, yakni 2023/24, pendapatan hak siarnya hanya 50 juta baht (Rp22,9 miliar). Menurunnya pendapatan hak siar jelas berpengaruh pada ekonomi dan keberlangsungan klub. Karena krisis itu pula pihak federasi nyaris membubarkan Liga 2 dan Liga 3 Thailand karena sepinya penonton.
Gonjang-Ganjing Timnas
Kemelut bukan hanya terjadi di liga domestik, di tubuh tim nasional pun sama. Penghujung tahun 2023, atau beberapa bulan sebelum gelaran Piala Asia, isu penyingkiran Mano Polking dari kursi pelatih tim nasional mengemuka. Status Polking yang membawa Thailand meraih dua gelar Piala AFF membuat kabar itu menjadi buah bibir.
Bisa-bisanya Thailand hendak memecat pelatih yang terbilang berhasil? Bagaimana mungkin pemecatan itu terjadi sebelum Piala Asia? Telusur punya telusur, pemecatan Polking sepertinya sudah direncanakan oleh Madam Pang, yang saat itu masih menjabat manajer tim nasional.
DIPECAT 🚨
Setelah berhasil mengalahkan Singapura dengan skor 3-1. Mano Polking dipecat sebagai pelatih Timnas Thailand. Diduga karena tidak memenuhi target dalam dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 😳
Dia akan digantikan oleh Masatada Ishii untuk persiapan Piala ASIA 2024 👀 pic.twitter.com/K907Hddyzp
— Box2Box Football (@Box2BoxBola) November 22, 2023
Pang bahkan telah menyiapkan calon suksesor. Masatada Ishii yang saat itu menjabat sebagai direktur teknik tim nasional yang akan menggantikan Mano Polking. Tentu saja hal ini menerbitkan spekulasi liar. Bahwa penunjukkan Ishii sebagai direktur teknik hanya kedok untuk menjadikannya pelatih Changsuek berikutnya.
Selidik punya selidik, konspirasi ini diatur oleh Nualphan Lamsam. Manajer Timnas Thailand itu memandang kalau mantan pelatih Buriram United pantas melatih Changsuek. Pang ingin Ishii melatih timnas di ajang King’s Cup pada September 2023 lalu. Namun, di kompetisi itu Polking masih melatih, sehingga Ishii memilih pulang ke Jepang.
Singkat cerita, Mano Polking pun didepak, Ishii ditarik menukangi Timnas Thailand. Parahnya, pergantian pelatih itu terjadi mepet jelang Piala Asia. Walhasil, Gajah Perang hanya punya waktu sebentar untuk persiapan. Kendati begitu, Ishii masih sanggup membawa Thailand ke 16 besar di Piala Asia 2023 lalu.
Madam Pang mengumumkan di laman FB akaun rasminya bahawa Mano Polking sudah pun dipecat daripada ketua jurulatih pasukan kebangsaan #Thailand dan dia sedang berusaha untuk pelantikan Masatada Ishii secepat mungkin untuk Piala Asia 2024 akan datang. pic.twitter.com/vXxMYi719B
— Flash Sukan (@FlashSukan) November 22, 2023
Madam Pang Didorong Jadi Presiden FAT
Masatada Ishii mengulangi kesuksesan Thailand yang juga melaju ke 16 besar di edisi sebelumnya. Di titik itulah, nama Nualphan Lamsam naik lagi. Setelah sebelumnya, bersama Mano Polking juara di Piala AFF, kini lolos ke 16 besar Piala Asia bersama Masatada Ishii.
Gagasan untuk mendorong Madam Pang ke kursi FAT 1 pun mencuat. Ia mendapat kepercayaan dari suporter. Madam Pang diyakini sanggup mengeluarkan sepak bola Thailand dari krisis.
🔥 BREAKING NEWS
🇹🇭 “Madam Pang” Nuanphan Lamsam becomes the 18th president of the Thailand Football Association after winning today’s election with a vote of 68/73 votes.
She became the first Asian woman to assume the position of President of the National Football Federation. pic.twitter.com/etlsW5Nqkv
— ASEAN FOOTBALL (@theaseanball) February 8, 2024
Apalagi sebagai bos Port Authority FC, Pang pernah turut menyelesaikan masalah besar di sepak bola Thailand. Ia pernah mendorong klub menginvestasikan setidaknya 10 juta baht (Rp4,5 miliar) untuk mendukung hak siar di Liga Thailand.
Kiprahnya sebagai manajer Changsuek juga tak perlu ditanyakan lagi. Akhirnya, perempuan tangguh dan berani mengambil resiko itu pun mengajukan diri sebagai calon presiden FAT berikutnya.
Presiden FAT Perempuan Pertama
Namun, Pang tidak sendirian. Perempuan yang lahir empat bulan sebelum Inggris menjuarai Piala Dunia 1966 itu, harus bersaing dengan dua nama lainnya yang tak kalah besar. Mereka adalah Pavin Bhirombhakdi bos BG Pathum United, dan Newin Chidchob bos Buriram United.
Melalui kongres di Bangkok, 8 Februari 2024, Nualphan Lamsam akhirnya terpilih sebagai ketua Federasi Sepak Bola Thailand atau FAT. Ia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut. Namanya sejajar dengan Cindy Parlow Cone (AS) dan Pascale van Damme (Belgia).
Nualphan “Madam Pang” Lamsam was elected as the 18th President of the Football Association of Thailand, making her the first woman to hold this position.
She garnered an impressive 93% of the votes, receiving 68 out of 73, marking the highest percentage in history.
The other… pic.twitter.com/7h83vqFixU
— Thai Enquirer (@ThaiEnquirer) February 8, 2024
Saat terpilih rasa bahagia dan cemas berada dalam satu tarikan nafas. Menjadi Presiden FAT artinya Pang menggadaikan reputasinya sebagai manajer Timnas Thailand untuk memikul beban yang lebih berat. Apalagi situasinya, sekali lagi, sepak bola Thailand tengah mengalami krisis.
Banyak proyek terhenti; dana tim menurun; kesepakatan banyak tidak tercapai; subsidi kinerja menurun; dan yang paling berpengaruh, minat penggemar sepak bola juga merosot. Pusing nggak, tuh?
Prestasi Merosot
Setelah menduduki kursi presiden FAT, kenyataan pahit ditelan Madam Pang. Timnas kelompok umur bonyok di berbagai kompetisi. Di Piala Asia U-23 kemarin, Thailand terhenti di fase grup, dan cuma menjadi kuncen. Thailand juga gagal meraih gelar di Piala Asia U-16 setelah takluk atas Australia di partai final.
Termutakhir, mereka juga gagal juara di Piala AFF U-19 karena tak becus membobol gawang Indonesia. Di level senior, Changsuek terhenti di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Madam Pang pun mau tak mau meminta maaf ke publik Thailand dengan berlinang air mata.
Thailand 1-2 China PR : World Cup 2026 Qualifier Round 2#MainStandPhoto #SportsPhotojournalist #ช้างศึก #ฟุตบอลทีมชาติไทย #FEELPHOTO #ช่างภาพกีฬา #อำพลทองเมืองหลวง pic.twitter.com/DL4Jq16Jmv
— FEELPHOTO (@feelphoto3) November 17, 2023
Situasi Internal Tambah Runyam
Di lapangan, Thailand bergelimpangan. Situasinya di dalam juga ternyata kian runyam. Hubungan Pang dengan direksi terkoyak. Pavin Bhirombhakdi, yang sebelumnya menjadi pesaingnya, yang menduduki wakil presiden, memilih mundur. Pavin dan Madam Pang berbeda pandangan terkait jadwal final kompetisi domestik yang berbenturan dengan agenda Timnas Thailand.
Pavin juga mundur sebagai pengawas Timnas Thailand U-23. Mundurnya Pavin menjadi rumit, karena akhirnya Pang perlu mencari orang untuk menggantikan posisinya. Selain itu, kesepakatan menggunakan stadion BG Pathum United, klub yang dipimpin Pavin, sebagai tempat latihan Timnas Thailand juga terancam batal.
Itu belum termasuk pembangunan Pusdiklat Sepak Bola Nasional di Provinsi Samut Prakan yang terancam mangkrak. Setelah mundurnya Pavin, tekanan kepada Madam Pang menjadi lebih besar. Kehormatannya berada di ujung tanduk.
Piala AFF 2024, Harapan Madam Pang
Mungkin karena itulah Madam Pang agak sinis terhadap Indonesia. FAT sampai-sampai ngotot mengajak Indonesia ikut kompetisi King’s Cup. Ajakan berkompetisi di King’s Cup ini mungkin karena Thailand sangat penasaran dengan Timnas Indonesia yang konon sedang meroket.
Madam Pang juga mulai memasang kuda-kuda untuk Piala AFF 2024. Piala AFF atau sekarang disebut ASEAN Championship menjadi ladang pertaruhan bagi kehormatan Madam Pang. Juga merupakan perjudian, apakah sepak bola Thailand yang dibangun selama 15 tahun akan kehabisan nafas atau, masih mampu bertahan hidup.
Sumber: MGROnline, Matichon, Bangkokbiznews, Thairath, Thinkcurve, CNNIndonesia, Sindonews, Khobsanam