Kekalahan telak atas Liverpool di Old Trafford memperlihatkan betapa payah Erik Ten Hag. Setelah kalah dari pelatih bau kencur, Fabian Hurzeler, Ten Hag dikalahkan rekan senegaranya yang notabene juga baru menjajal Premier League. Namun, tenang fans MU, hari ini kita nggak akan bahas busuknya tim antum di awal musim ini.
Lain waktu saja ya, kalau nggak malas. Jangan khawatir, sampai gameweek 16 pun masih relevan, kok. Yang menarik di sini justru Liverpool. The Reds mengawali rezim baru Arne Slot dengan tokcer. Tiga kemenangan, sekaligus menjadi tim yang belum kebobolan di lima liga top Eropa. Ngeri kali, bah.
Apa yang membuat Liverpool gacor di awal musim ini? Mungkinkah tidak ada tembok besar yang bakal menghalangi kesuksesan Arne Slot di Liverpool? Mari kita bahas.
Daftar Isi
Tiga Kemenangan
Jauh sebelum sepak mula Liga Inggris musim 2024/25, Starting Eleven Story pernah mengulas bahwa Liverpool akan memasuki era kegelapan dilatih Arne Slot, karena banyak pelatih dari Belanda gagal di Liga Inggris. Pun Liverpool juga tidak pernah dilatih orang Belanda.
Namun, apakah video Starting Eleven Story waktu itu sudah tidak relevan? Terlalu pagi untuk mengatakan demikian. Meskipun jika dilihat performa di Liga Inggris belakangan ini, alih-alih menuju ruang tanpa cahaya, tampaknya Liverpool justru akan menuju arah sebaliknya. Ha gimana, di tiga laga pertama, Arne Slot berhasil membawa Liverpool memperoleh sembilan poin.
Yah, walaupun yang dilawan tim-tim gurem. Di pekan pertama Liverpool melibas pendatang baru Ipswich Town 2-0. Pekan kedua, giliran anak asuh Thomas Frank dikalahkan dengan skor yang sama. Kemarin alias di pekan ketiga, Liverpool menaikkan jumlah skornya menjadi 3-0 kala menghadapi calon degradasi.
🇳🇱🧠 Arne Slot’s first season as a Premier League boss with Liverpool…
✅ 2-0 win vs Ipswich
✅ 2-0 win vs Brentford
✅ 3-0 win vs Manchester UnitedNo goals conceded yet. 9/9 points. pic.twitter.com/iJEQbGyuX3
— EuroFoot (@eurofootcom) September 1, 2024
Rekor-Rekor Arne Slot
Kendati baru menghadapi tim-tim level Championship, tiga kemenangan di awal musim berarti bagi Arne Slot. Dari tiga kemenangan itu, Slot disiram banyak rekor. Pertama, Arne Slot menjadi pelatih Liverpool pertama yang berhasil memenangkan tiga laga debutnya di Premier League.
Kedua, mengutip Opta, dengan tiga kemenangan tanpa satu pun kebobolan, termasuk menghadapi tim yang mengeluarkan lebih dari Rp2 triliun biaya transfer musim ini, Slot menyamai mendiang Sven-Goran Eriksson sebagai pelatih yang memenangkan tiga laga pertamanya di Premier League tanpa satu pun kebobolan.
2007 – Liverpool’s Arne Slot is the first manager to win each of his first three Premier League games without conceding a single goal since Sven-Göran Eriksson in 2007. Tribute. pic.twitter.com/dvHFSqRKSa
— OptaJoe (@OptaJoe) September 1, 2024
Almarhum Sven-Goran melakukannya pada 2007 silam, kala menukangi Manchester City. Itu artinya, Slot menyamai rekor yang telah bertahan selama 17 tahun. Ketiga, Slot menjadi pelatih Liverpool kedua yang berhasil menang di laga tandang pertamanya menghadapi Manchester United.
George Kay pernah melakukan itu pada tahun 1936. Rekor tersebut bertahan selama 88 tahun sebelum akhirnya dipecahkan Arne Slot. Yang membuat makin menarik, Arne Slot adalah pelatih asal Negeri Kincir Angin. Jarang-jarang pelatih asal Belanda bisa ngeri gini di Premier League. Di Premier League, lho ya, bukan di Carabao atau FA Cup. Catat itu baik-baik!
Penguasaan Bola
Jika melihat permainan Liverpool era Arne Slot, kelihatan berbeda dari era Jurgen Klopp. Di ESPN, penulis olahraga Ryan O’Hanlon menulis, salah satu perubahan yang kentara di era Slot adalah, Liverpool lebih sering menguasai bola dengan mengoptimalkan umpan-umpan.
Ambil contoh, di laga melawan Brentford, Liverpool berhasil menyelesaikan 92% dari total umpan mereka sepanjang laga. Mengutip ESPN, itu tingkat umpan sukses tertinggi dalam sebuah pertandingan Premier League sejak musim 2003/04.
2007 – Liverpool’s Arne Slot is the first manager to win each of his first three Premier League games without conceding a single goal since Sven-Göran Eriksson in 2007. Tribute. pic.twitter.com/dvHFSqRKSa
— OptaJoe (@OptaJoe) September 1, 2024
Hingga selesainya pekan ketiga, mengutip FotMob, Liverpool-nya Slot menduduki posisi kelima tim dengan penguasaan bola tertinggi di Premier League musim ini, yakni 57,2%. Mereka hanya kalah dari Brighton and Hove Albion, Manchester City, Southampton, dan Tottenham Hotspur.
Namun, Slot ogah timnya cuma menguasai bola, melakukan umpan-umpan untuk buang waktu. Ia selalu menekankan ke para pemain agar setiap umpan yang dilepas berguna.
Itulah mengapa, meski Liverpool berada di posisi lima rata-rata penguasaan bola, mereka menjadi tim yang paling banyak menciptakan peluang besar di Premier League sejauh ini dengan 16 kali. Angka itu hampir dua kali lipat dari peluang besar yang diciptakan Arsenal sejauh ini.
Masih Melakukan Gegenpressing
Walaupun mengubah gaya main Liverpool, Slot tak meninggalkan sepenuhnya kekhasan Liverpool di era Jurgen Klopp. Pria berkepala licin itu masih meminta pemainnya melakukan gaya menekan ala gegenpressing. Namun, karena tidak mewarisi sepak bola Heavy Metal milik Klopp, Slot melakukannya dengan garnish yang berbeda.
Gegenpressing ala Slot tidak habis-habisan. Liverpool musim ini acap kali membiarkan lawannya menyelesaikan umpan mereka. Menilik data FotMob, jika dirata-rata dalam tiga laga, Liverpool membiarkan lawannya menyelesaikan 80% persen umpan mereka. Kalau hal begini dipraktikkan melawan Manchester City, Liverpool mungkin kebobolan.
Untungnya, di tiga laga awal, lawan-lawan Liverpool terlalu amatir untuk mengetahui celah ini. Sehingga alih-alih memanfaatkannya untuk mencetak gol, justru The Reds yang membumihanguskan mereka. Sebab ketika Liverpool berhasil merebut bola, kecepatan mereka melakukan serangan balik hanya bisa dikalahkan oleh kecepatan kuda pacu Winning Brew.
‘Pressing from the 7/11’
‘Pressing from central areas’
We will disect the build up patterns that Liverpool have used based on how they expect the opponent to press. pic.twitter.com/0XYVaMtBvp
— Tactx (@Tactx_) September 1, 2024
Free Role di Lini Depan
Kecepatan serangan balik itu bisa terjadi karena Arne Slot akan melibatkan lima hingga tujuh pemain di area menyerang. Ada pemain yang diberi instruksi khusus, ada pula pemain yang dibebaskan di lini depan. Pemain seperti Alexis Mac Allister diminta untuk turut mengorkestrasi serangan.
Dominik Szoboszlai disuruh untuk maju lebih ke depan untuk menimbulkan prahara di pertahanan lawan. Pergerakan kapten Timnas Hungaria ini mampu membuat pemain seperti Mohamed Salah, Luis Diaz, hingga Trent Alexander-Arnold bergerak ke ruang yang tersedia. Uniknya, Arne Slot tak memaksa ketiga pemain itu harus begini, mesti begitu.
Slot membebaskan ketiga pemain tersebut dalam bergerak. Ia memberikan kebebasan pada Salah untuk mengekspresikan dirinya saat menguasai bola. Kebebasan inilah yang membuat The Egyptian King mampu melahirkan tiga atau empat kombinasi dengan pemain lain. Uniknya, mengutip The Athletic, Slot mengatakan hal itu tidak ada dalam latihan.
Itu berarti kombinasi yang diciptakan lahir dari naluri dan kehebatan dari para pemain Liverpool. Slot yang menjabat sebagai pelatih kepala, bukan manajer, memang menekankan kalau dirinya membiarkan pemain membentuk sudut pandang mereka sendiri di dalam lapangan. Mengingatkan kita pada Don Carlo.
The Athletic menyebut, Liverpool era Slot adalah Liverpool mode gaya bebas. Kendati tetap saja arahan yang dilakukannya. Selain menuntut agar setiap umpan berarti, menawarkan fleksibilitas kepada para penyerangnya, Slot juga membentuk pertahanan solid, dan meminta pemainnya cepat merebut bola.
Munculnya Ryan Gravenberch
Soal yang terakhir, Slot menemukan mutiara terpendam dalam diri Ryan Gravenberch. Ia bukan pemain baru. Bahkan musim lalu namanya kurang mentereng. Tapi Slot mampu menjadikannya karyawan yang totalitas. Keahlian Gravenberch dipakai untuk memperlambat serangan lawan.
Selain cepat ketika turun, Gravenberch yang menempati posisi nomor “6” juga ikut melantunkan serangan. Oleh karena itu, di samping bagus dalam intersep dan duel, Gravenberch juga baik dalam melahirkan umpan, termasuk umpan di sepertiga pertahanan lawan.
Meski baru tiga laga, performa yang diperlihatkan Gravenberch layak bikin gelandang-gelandang hebat di Premier League mengencangkan ikat pinggang. Di laga melawan MU, bekas pemain Ajax itu bahkan membuat gelandang top macam Casemiro tak ubahnya sekelas Hariono.
Ryan Gravenberch’s game by numbers vs Manchester United:
56 touches
34/41 passes completed
7 duels won
6x possession won
4 interceptions (most)
3x fouls won (most)
2/2 tackles won
1 take on completedMonster in midfield. 💪 pic.twitter.com/x43LuxiMFR
— Squawka Live (@Squawka_Live) September 1, 2024
Tantangan Sesungguhnya
Dari segala sisi, Liverpool seolah tanpa celah. Tapi musim baru berjalan tiga pekan. Masih ada 35 pekan lagi. Dan yang jadi soal bagi Arne Slot adalah kedalaman skuad. Timnya tidak cuma bermain di Premier League, tapi juga di Liga Champions.
Federico Chiesa is all smiles in his first Liverpool training 😄 pic.twitter.com/0yYs8j0V15
— B/R Football (@brfootball) August 30, 2024
Liga Champions musim ini juga akan lebih panjang dan melelahkan. Itu belum termasuk Piala FA dan Carabao Cup. Jadwal kompetisi akan semakin padat. Musuh bernama jeda internasional juga mengintai. Federico Chiesa mungkin tidak cukup.
Slot barangkali perlu menambah amunisinya di pertengahan musim. Namun, apakah Slot membutuhkan itu, hanya ia dan Tuhan yang tahu kondisi timnya. Dari hasil positif ini, fans Liverpool layak bergembira. Meski mungkin penggemar Liverpool memilih untuk tidak melakukannya.
https://youtu.be/IOtSb39GjwI
Sumber: Goal, TheGuardian, ESPN, TheAthletic, Bolanet