Lionel Messi dan Luka Modric: 16 Tahun Karir Beriringan

spot_img

Dalam kemenangan kontra Kroasia di semifinal Piala Dunia 2022, Lionel Messi berhadapan dengan salah satu gelandang terbaik abad ini, Luka Modric. Namun, ini bukan kali pertama mereka berdua saling sikut. Duel keduanya sudah tersaji sejak belasan tahun lalu, karena karir kedua pemain ternyata saling beriringan.

Tahun ini, Modric dan Messi terbang ke Qatar guna melakoni Piala Dunia kelima yang kemungkinan bakal jadi edisi terakhir dalam karir mereka. Dan untuk mengapresiasi perjalanan karir kedua pemain yang luar biasa, berikut adalah kisah Messi, Modric dan 16 tahun yang saling beriringan.

2006: Pertemuan Pertama

Meski Luka Modric terpaut dua tahun lebih tua dari Lionel Messi, nyatanya karir kedua pemain ini memiliki beberapa kesamaan. Bahkan cenderung beriringan dan saling mengikuti. Semuanya berawal pada tahun 2006. Di mana kedua pemain bertemu untuk pertama kali.

Duel dua pemain ini kali pertama terjadi di laga uji coba internasional pada Maret 2006. Kala itu Kroasianya Modric berhasil menaklukan Argentinanya Messi dengan skor ketat 3-2. Meski kalah, Messi bersinar lebih terang daripada Modric. Si Kutu berperan di kedua gol Argentina. Ia mencetak satu gol dan satu assist serta bermain 90 menit penuh. Sedangkan Modric hanya tampil selama 84 menit tanpa kontribusi gol.

Piala Dunia 2006 jadi Piala Dunia pertama mereka. Kala itu Messi masih berusia 18 tahun, sedangkan Luka Modric sudah berusia 20 tahun. Messi mencatatkan rekor sebagai pemain termuda dalam sejarah Argentina yang tampil di Piala Dunia saat itu. 

Turnamen ini menjadi debut yang manis bagi La Pulga, setelah sang pemain juga mencetak gol pada pertandingan melawan Serbia. Meski jiwa kawula muda menginginkannya tampil di setiap laga, usianya yang masih 18 tahun membuat pelatih Argentina saat itu, José Néstor Pekerman hanya memberikan peran cameo pada Messi. Ia tampil di tiga pertandingan.

Sedangkan Luka Modric mengemas dua caps saja di Piala Dunia 2006. Hal itu karena Kroasia gagal lolos penyisihan grup. Modric gagal mengantarkan Kroasia untuk mengamankan satu tempat di babak gugur setelah timnya hanya finis di urutan ketiga di bawah sang juara bertahan Brazil dan wakil Asia, Jepang.

Karir di Level Klub

Saat melakoni debut di Piala Dunia pertamanya, Lionel Messi sudah bermain di Spanyol bersama Barcelona. Karena di tahun 2000 saat usianya baru menginjak 13 tahun, Messi sudah meninggalkan Argentina untuk bergabung dengan klub Catalan tersebut. Ia mendapatkan fasilitas kelas wahid untuk menunjang bakat dan masalah metabolisme tubuhnya.

Sedangkan Modric baru saja bergabung dengan klub raksasa Kroasia, Dinamo Zagreb pada tahun 2005. Sebelum akhirnya merantau ke Inggris untuk bergabung dengan Tottenham Hotspur pada tahun 2008.

Setelah menjalani empat musim yang cukup mengesankan bersama The Lilywhites, pada tahun 2012 Modric memantapkan diri sebagai salah satu gelandang potensial dengan hijrah ke Real Madrid, rival dari Barcelona. 

Sejak tahun 2012 hingga 2021, keduanya telah bertemu hingga puluhan pertandingan. Jumlah kemenangan yang mereka kumpulkan saat saling berhadapan juga dinilai seimbang, sehingga menambah ketegangan antara Messi vs Modric.

Pertemuan keduanya pertama kali terjadi di paruh kedua musim 2012/13. Bermain di Santiago Bernabeu, El Real berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1. Mereka berdua turut berkontribusi gol dalam pertandingan tersebut. Modric dengan umpannya kepada Sergio Ramos, sedangkan Messi dengan satu golnya di menit 18.

Setelah itu, Lionel Messi dan Luka Modric terus berhadapan sebanyak 20 kali, baik di liga maupun kompetisi piala domestik. Statistiknya cukup berimbang, Modric telah memenangkan tujuh laga, sedangkan ketika berhadapan dengan Modric, Messi telah memenangkan sembilan laga El Clasico, dan sisanya berakhir imbang.

Pertemuan Pertama di Piala Dunia

Sementara di kompetisi internasional, Piala Dunia 2018 jadi panggung perdana kedua pemain ini bertemu. Piala Dunia yang diadakan di Rusia itu jadi turnamen yang berkesan bagi Modric dan rekan-rekannya di Timnas Kroasia. Sebab kala itu, Kroasia berhasil jadi tim kejutan yang mencapai partai final, meski kandas di tangan Prancis.

Meskipun demikian, Kroasia sempat membuat Messi dan Albiceleste bertekuk lutut di babak penyisihan Grup D. Modric yang memainkan peran sebagai motor serangan berhasil mengantarkan timnya menang atas Argentina. Mantan punggawa Spurs tersebut bahkan mencetak satu gol di menit 80.

Modric dan Rakitic silih berganti memberikan tenaga tambahan untuk menjaga Messi di sisi kiri, sehingga Messi tak mampu mengembangkan permainan Argentina. Kekalahan ini membuat Argentina harus melangkah ke babak 16 besar dengan status runner-up Grup D, dan menghadapi Prancis yang kala itu menjadi kampiun di babak 16 besar.

Timnas Argentina pun takluk dengan skor 4-3 dari skuad yang ditukangi oleh Didier Deschamp tersebut. Kekalahan itu membuat Messi dkk harus angkat kaki dari Rusia lebih awal dari perkiraan.

Penghargaan yang Beriringan

Baik Messi dan Modric telah memenangkan hampir segalanya. Messi dan Modric telah mengantongi belasan trofi bersama klubnya masing-masing. Namun, yang paling berkesan adalah penghargaan individu yang sudah mereka dapatkan selama karirnya di sepakbola.

Lionel Messi dan Luka Modric sama-sama telah memenangkan Ballon d’Or. Ya, walaupun dari segi jumlah Modric masih kalah jauh dari Messi. Modric baru mendapatkan satu Ballon d’Or sementara Messi sudah tujuh. Menariknya, yang memberikan trofi Ballon d’Or ketujuh Messi adalah Modric itu sendiri.

Biarpun satu, Ballon d’Or milik Modric barangkali jadi yang paling spesial. Karena gelandang Real Madrid itu mendapatkannya di tengah dominasi dua GOAT, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Selain itu, mereka juga sama-sama pernah meraih penghargaan pemain terbaik di Piala Dunia. Menariknya, pencapaian itu mereka dapat setelah hanya mampu mengantarkan negaranya finis sebagai runner-up turnamen tersebut. Messi mendapatkannya pada tahun 2014, sedangkan Modric mendapatkannya di edisi 2018.

Dendam yang Terbalas

Di Piala Dunia Qatar, Argentina dan Kroasia kembali bertemu di fase gugur, dan ini jadi kesempatan Messi untuk membalaskan dendamnya 4 tahun yang lalu. Setelah sama-sama melewati babak perempat final, Messi dan Modric akhirnya kembali berhadapan di partai semifinal. 

Argentina langsung tampil ofensif dengan menekan pertahanan Kroasia sejak menit awal. Hal itu membuat Luka Modric cs kelimpungan. Akhirnya, Argentina berhasil menyingkirkan Kroasia dengan skor yang sama 3-0. Tiga gol Argentina berhasil diciptakan oleh Messi di menit ke-34 dan brace Julian Alvarez di menit 39 dan 69. Stadion Lusail pun jadi saksi Messi menuntaskan balas dendamnya pada Kroasia. 

https://youtu.be/tT09dJbtwPo

Sumber: Goal, Sportingnews, Eurorival, Marca, Olympics, Transfermarkt

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru