Lika Liku Karir Torres di Stamford Bridge

spot_img

Dari Andriy Shevchenko sampai ke Lukaku, semuanya dibeli oleh Chelsea dengan harga yang fantastis di masanya. Tapi entah karena tekanan sebagai pemain mahal, atau kurang jelinya the blues memilih pemain yang cocok, mereka malah jadi pemain yang flop. Di antara striker flop mahal Chelsea, tentu yang paling ikonik adalah Fernando Torres.

Fernando Torres mencapai potensi tertingginya ketika diangkut dari Atletico Madrid ke Anfield dengan memecahkan rekor transfer saat itu. El Nino langsung mendapatkan kemistri yang cocok ketika bermain dengan Steven Gerrard. Semasa ia di Spanyol, tidak pernah ia rasakan menjadi striker yang mendapat pelayanan memuaskan dari seorang gelandang berbakat seperti Gerrard.

Di musim debutnya, ia mencetak 24 gol dan empat assist. Torres juga mencetak hattrick di laga satu-satunya Torres di Piala Liga musim itu. Selain itu mencetak total enam gol yang membawa Liverpool sampai ke semifinal Liga Champions. Tidak butuh waktu lama bagi Torres untuk mendapatkan gelar pahlawan di Anfield.

Pindah ke Stamford Bridge

Musim-musim selanjutnya ia jalani di Anfield dengan penuh keyakinan. Meskipun Torres sempat mengalami cedera yang membuat catatan golnya menurun, Torres tetap dikenal sebagai striker mematikan Liga Inggris. Tapi langkah yang tak bisa dihindari pun terjadi di tahun 2011. Tiga setengah musim membela the kop, Torres memutuskan untuk pergi.

Ketika Torres meninggalkan Atletico Madrid untuk Liverpool, ia sudah siap untuk mengangkat banyak trofi bersama Merseyside. Tapi Ia melihat kalau The Reds berjalan ke arah yang salah. Di masa-masa terakhirnya di Liverpool, kondisi klub sedang tidak baik-baik saja.

Saat itu ada kabar kalau klub akan dijual, dan mereka melepas pemain-pemain terbaiknya. Xabi Alonso dan Javier Mascherano hengkang, bahkan Rafael Benitez pun pergi dari Anfield. Hubungan Torres dengan para petinggi klub juga sedang tidak baik.

Di belahan Inggris lain tepatnya 355 km dari kota Liverpool, ada klub dari London yang menginginkan jasanya. Ya, Roman Abramovich dengan kekayaannya yang melimpah bersedia memboyong Torres ke Stamford Bridge.

Chelsea tak segan-segan memecahkan rekor transfer di Inggris dengan mengeluarkan uang sebesar 50 juta poundsterling. Dengan begitu dimulailah kehidupan baru Torres di Stamford Bridge yang penuh lika liku.

Hadapi Liverpool di Laga Debut

Torres mendarat di Chelsea ketika jendela transfer musim dingin akan segera ditutup. Tepatnya di tanggal 31 Januari 2011. Reaksi para penggemar Liverpool saat itu tentu saja marah. Mereka membakar jersey Torres dan melabeli sang pemain sebagai seorang pengkhianat.

Untuk membuatnya lebih parah, pertandingan pertama Torres sebagai pemain Chelsea adalah menghadapi Liverpool. Entah apa yang ada di pikiran Carlo Ancelotti, tapi ia seharusnya sadar kalau Torres masih belum siap. Hasilnya, itu jadi laga debut yang patut dilupakan oleh Torres.

Torres terlihat sangat tidak bersemangat di pertandingan itu. Nyanyian “kami punya Fernando” oleh para pendukung the blues seakan tidak mempengaruhinya. Ditambah ada spanduk terbentang bertuliskan “He who betrays will always walk alone” dibentangkan oleh para pendukung Liverpool yang sakit hati.

Torres hampir tidak bisa menciptakan peluang di laga itu. Martin Skrtel dan Jamie Carragher menjaga dirinya dengan ketat sepanjang pertandingan. Beberapa peluang yang didapatkan malah ia eksekusi dengan memalukan.

Ancelotti sampai harus menariknya keluar dan diganti oleh Salomon Kalou. Pergantian itu malah membuat situasi semakin buruk. Tiga menit kemudian, Liverpool berhasil unggul lewat gol dari Kevin Mirallas. Pertandingan pun berakhir dengan kekalahan 1-0 untuk the blues.

El Nino dengan cepat mendapati dirinya selalu dijaga ketat di setiap pertandingan. Ia tidak bisa berbuat apapun atas hal itu. Alhasil Torres hanya mampu mencetak sebiji gol saja dari bulan Januari sampai akhir musim. Setidaknya Chelsea finis sebagai runner-up liga, tapi mereka tidak mendapatkan trofi di musim itu.

Musim Penuh Pertama di Chelsea

Harapan para pendukung tidak pupus begitu saja. Mereka berpikiran mungkin Torres butuh waktu yang lebih lama untuk beradaptasi. Tapi memasuki musim 2011/12, musim penuh pertamanya di Chelsea tidak ada tanda-tanda Torres akan kembali ke performa terbaiknya. Ia gagal mencetak gol dalam lima laga pembuka.

Gol pertamanya di Liga Inggris musim itu datang ketika bertandang ke markas Manchester United. Sayangnya, gol cantik Torres itu harus tertutupi oleh blunder yang ia buat setelahnya. Ia tidak bisa menyarangkan bola ke gawang yang terbuka. Padahal dirinya sudah terhindar dari jebakan offside dan melewati De Gea. Chelsea pun kalah dengan skor 3-1.

Torres kembali mencetak gol di laga melawan Swansea. Tapi lagi-lagi golnya harus dinodai dengan kesalahan bodoh. Torres melakukan pelanggaran keras kepada Mark Gower, ia pun mendapatkan kartu merah dari wasit dan langsung diusir keluar lapangan.

Ia baru mencetak gol lagi sekitar satu bulan kemudian di pertandingan Liga Champions melawan Genk. Dalam pesta gol 5-0 itu, Torres mencetak dua gol ke gawang klub asal Belgia tersebut. Tapi ia tidak lagi mencetak gol untuk waktu yang lama.

Pembelian Terburuk Chelsea

Total, ia hanya mencetak 6 gol dari 32 penampilannya di Liga Inggris musim itu. Di Liga Inggris, reputasi Torres pun hancur dengan catatan memalukan itu. “Buang-buang uang”, itulah kata yang selalu diteriakan para pendukung Chelsea setiap Torres bermain. Penampilannya yang buruk membuat Torres dicap sebagai striker gagal di Chelsea.

Ia pun membuat para pendukung the blues saat itu mengingat kembali Andriy Shevchenko. Striker Ukraina itu datang dari AC Milan ke Chelsea sebagai penyerang terbaik di dunia. Sama seperti Torres pula, ia didatangkan dengan harga yang mahal. Tapi Shevchenko malah langsung loyo ketika tiba di Stamford Bridge.

Namun, Shevchenko yang flop itu pun masih lebih baik daripada Torres. Di 50 pertandingan pertamanya bersama Chelsea, Shevchenko mencetak 14 gol. Sedangkan Torres hanya mampu mencatatkan setengahnya saja.

Gol Penebus Dosa vs Barca

Tapi meskipun perjalanan Torres di Liga Inggris bersama Chelsea di musim itu menyedihkan, El Nino masih bisa jadi pahlawan Chelsea di Liga Champions. Mungkin para fans the blues sudah tau apa yang terjadi pada Torres di musim ini.

Chelsea berhasil mengalahkan Napoli dengan skor agregat dramatis di babak 16 besar, dan menaklukkan Benfica di perempat final Champions League musim 2011/12. Dengan begitu, mereka pun melanjutkan langkah ke babak semifinal bertemu dengan Barcelona. Blaugrana musim itu bukanlah tim yang bisa dianggap remeh. Dengan Pep Guardiola sebagai juru taktik dan Messi yang sedang on fire, Barce berada di level yang berbeda.

The Blues memenangkan leg kandang dengan skor 1-0. Tapi semuanya tampak runtuh di leg kedua di Camp Nou. Sergio Busquets mampu menyamakan agregat ketika laga baru berjalan 35 menit. John Terry malah membuat rekan-rekannya panik setelah mendapat kartu merah dua menit kemudian.

Keadaan jadi semakin buruk setelah Iniesta mencetak gol di menit ke-43. Untungnya Ramires bisa membuat London Biru bernafas lega lewat golnya tepat sebelum babak pertama selesai. dengan gol itu, Chelsea sebenarnya sudah unggul gol tandang. Tapi menjelang pertandingan berakhir, ada satu orang yang memilih untuk bersinar.

Ya, orang itu adalah Fernando Torres yang masuk di menit ke-88 menggantikan Drogba. Menyambut umpan panjang, Torres dengan tenang membawa bola melewati Valdes dan memasukkannya ke gawang.

Memang benar, Chelsea masih bisa menang tanpa gol dari Torres. Tapi gol tersebut adalah gol yang mengunci kemenangan Chelsea. The Blues harus bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama, dan Barcelona tidak ada lelahnya menggempur pertahanan Chelsea. Selain mengunci kemenangan, gol tersebut juga jadi gol penebusan dosa Torres setelah sekian lamanya ia tidak bisa mencetak gol di Chelsea.

Harga yang Harus Dibayar

Gol itu memberikan kepercayaan pada publik bahwa dirinya masih bisa diandalkan. Masih ada sisa-sisa pencetak gol mematikan yang mengalir dalam darahnya. Dengan gol itu juga, Chelsea bisa mantap melaju ke final. Di akhir musim, mereka mampu memenangkan Liga Champions yang sudah didamba-dambakan.

Tidak hanya liga Champions, di musim 2011/12 Chelsea juga memenangkan FA Cup. Ia akhirnya bisa mengangkat piala bergengsi, seperti yang ia inginkan sejak dulu. Suatu hal yang membuatnya rela pindah dari Atletico Madrid ke Liverpool. Padahal ia sudah dianggap sebagai pahlawan di Spanyol.

Setelah tidak mendapatkan apa yang ia inginkan di Liverpool, Torres rela meninggalkan kesuksesan sebagai seorang striker andal ke Chelsea. Setelah hengkang dari Liverpool, kepercayaan dirinya langsung hilang. Tapi Itulah harga yang harus dibayar oleh Torres.

Di musim 2012/13, Torres mendapatkan gelar Europa League bersama Chelsea. Ia juga ikut dalam skuad Spanyol yang memenangkan Euro 2012, melengkapi hattrick trofi bergengsinya untuk tim matador. Meskipun begitu, lika-liku karir Torres di Stamford Bridge masih berlanjut. Setidaknya sampai tahun 2014, ketika dirinya dipinjamkan ke AC Milan.

El Nino Kembali Pulang

Tapi perjalanannya di Italia juga tidak begitu berhasil. Di tahun 2015 ia pun pulang ke Atletico Madrid. Delapan tahun setelah berkelana, akhirnya El Nino, atau dalam bahasa Indonesia berarti “Bocah Laki-laki” itu pulang ke kampung halamannya.

Tak disangka setelah sekian lama, publik Atletico Madrid masih mencintainya. 45 ribu orang datang ke stadion untuk menyambutnya kembali. Dukungan dari para suporter dan kecintaannya terhadap sepak bola pun kembali lagi.

Meskipun catatan golnya tidak pernah meningkat lagi, setidaknya di Atletico ia bisa kembali bahagia. Torres memenangkan Europa League untuk kedua kalinya, kali ini bersama dengan klub masa kecilnya. Pada akhirnya, Torres bisa pensiun di tahun 2019 dengan beberapa trofi yang bisa ia banggakan.

Sumber referensi: B/R, B/R2, B/R3, 90min, TheseFootballTimes, PA, Daily, Guardian, Mole

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru