The Foxes, Leicester City kini kabarnya sedang tidak baik-baik saja. Mereka sekarang hanya bisa diam dalam hiruk pikuk mewahnya perputaran transfer. Bahkan The Foxes kini dinobatkan sebagai satu-satunya klub di Liga Inggris yang sama sekali belum mendatangkan satu pun pemain.
Boro-boro mendatangkan pemain, pemain yang diincarnya saja belum banyak terkuak di media. Di saat keadaannya sekarang malah kacau, mereka juga dituntut untuk cuci gudang para pemainnya. Sebenarnya ada masalah apa sih Leicester ini?
Daftar Isi
Keuangan Dan Financial Fair Play
Bicara mengenai keuangan, perlu diketahui Leicester ini dimiliki keluarga Srivaddhanaprabha dari Thailand. Melalui King Power International Group, Aiyawatt Srivaddhanaprabha bertindak sebagai pemilik. Ia merupakan anak mendiang Khun Vichai yang meninggal karena insiden kecelakaan helikopter pada 2018 lalu.
Happy Birthday 🎂 สุขสันต์วันเกิด “คุณต๊อบ” อัยยวัฒน์ ศรีวัฒนประภา ประธานสโมสรฟุตบอลเลสเตอร์ ซิตี้ 🎉🎊🎁#LCFC #LCFCTH #AiyawattSrivaddhanaprabha pic.twitter.com/jXh1LdyHJm
— LeicesterTH (@LeicesterTH) July 26, 2022
Nah, di bawah putra mahkota, kini Leicester sedang berjuang dalam hal keuangan khususnya pembukuan klub. Tak dipungkiri pada pandemi lalu neraca mereka minus dan pengeluaran mereka ternyata membengkak.
Apalagi transfer Leicester musim lalu tak terlalu signifikan dalam hal pendapatan. Mereka terakhir kali memperoleh pendapatan signifikan ketika menjual Harry Maguire dan Ben Chilwell. Pengeluaran musim lalu yang kurang lebih mencapai 50 juta pounds untuk Patson Daka, Soumare, dan Vestergaard juga jadi penyebab neraca keuangan Leicester oleng.
➡ IN – £60m
Daka – £27m
Soumare – £18m
Vestergaard – £15m
Bertrand – (Free)
Lookman – (Loan)⬅ OUT – £3.6m
Ghezzal – £2.7m
Praet – (Loan – £900k fee)
Fuchs – (Free)
James – (Free)
Hughes – (Loan)
Morgan – (Retired)Opinions on our transfer window? 🤔👇 #LCFC
— ComeOnLeicester.com (@Come0nLeicester) September 1, 2021
Selain itu mereka juga sedang berupaya keras melalui pemiliknya untuk menginvestasikan dana besar-besaran bagi pembangunan infrastruktur tempat latihan yang baru. Sekaligus juga peremajaan King Power Stadium.
Beberapa hal itulah yang menjadi dasar kenapa kini Leicester hanya bisa diam di bursa transfer. Kini, masalah baru pun timbul ketika financial fair play mulai mengintai kubu si rubah. Karena itu, mereka mau tidak mau harus menyeimbangkan neraca keuangan sesegera mungkin. Dan menjual pemain adalah jalan satu-satunya yang bisa ditempuh. Sehingga nantinya mereka bisa mendatangkan pemain baru musim panas ini.
Hal itulah yang persis dikatakan oleh pelatih mereka, Brendan Rodgers. Rodgers ternyata sadar diri akan keadaan klub mereka saat ini. Rodgers yang meskipun sangat butuh suntikan para pemain baru untuk bersaing musim depan, cenderung tak menentang keras pihak manajemen untuk segera bertindak.
“I don’t see the big fuss” 😅 #LCFC https://t.co/gikrgXGq9X
— LCFC Live (@LiveLCFC) July 28, 2022
“Jelas, kami harus melakukan beberapa penjualan sebelum kami bisa mendapatkan pemain. Kami sekarang tidak berada di posisi yang sama dengan keadaan beberapa klub lain,” kata Rodgers.
Lebih lanjut Rodgers mengatakan akan bekerja dengan pemain yang ada. Ia akan berusaha memaksimalkan kemampuan mereka. Adapun kalau pihak klub melakukan sesuatu di pasar transfer, bagi Rodgers, itu akan sangat menggembirakan.
Skuad Membengkak, Cuci Gudang?
Apa yang dikatakan Rodgers itu adalah keadaan yang sebenarnya terjadi sekarang di Leicester. Ia juga menyadari bahwa selain pembekakan neraca keuangan, mereka juga mengalami masalah dengan pembengkakan skuad. Dari kuota 25 pemain untuk liga dan kompetisi Eropa, Leicester justru surplus.
Mereka terpaksa tidak mendaftarkan beberapa pemain, termasuk Nampalys Mendy. Ia tak bisa didaftarkan di liga europa, sebelum akhirnya bisa dimasukan ketika Felipe Benkovic pergi pada Januari 2022 lalu. Situasi semacam itulah yang menjadi dilema buat Rodgers. Jika ia ingin mendatangkan pemain, eks manajer Liverpool itu harus menjual beberapa pemain dulu.
Leicester make two changes to the side that drew with Manchester United at the weekend.
Nampalys Mendy has not been registered in the Foxes squad for Europe so is ineligible, Marc Albrighton comes in.
Ricardo Pereira for James Justin is the other change.#UECL #LEIPSV— BBC Sport (@BBCSport) April 7, 2022
Melihat Leicester City yang tidak akan mengikuti kompetisi Eropa, melakukan cuci gudang tiada soal. Apalagi The Foxes butuh melakukan itu untuk menyeimbangkan keuangan, sekaligus merampingkan skuad yang ada. Tentu langkah untuk cuci gudang bisa dibilang efektif.
Permasalahan Dalam Posisi Kepala Perekrutan
Yang kasihan, ketika Leicester harus melakukan perombakan perihal skuad, kepala rekrutmen mereka, Lee Congerton justru sudah tidak di sana sejak Maret 2022. Kehilangan sosok kepala perekrutan seperti Lee yang hengkang ke Atalanta adalah kerugian bagi Leicester. Terlebih sosok Lee inilah yang berhasil mendatangkan bakat hebat dengan harga yang terjangkau, seperti Wesley Fofana, Justin, dan Castagne.
Leicester City have confirmed the appointment of Lee Congerton as their new Head of Recruitment. pic.twitter.com/CoFRMmko0C
— BBC Sport Leicester (@BBCRLSport) May 11, 2019
Sebetulnya Leicester sudah mendapat penggantinya. Martin Glover yang kepala rekrutmen Southampton akan ditunjuk sebagai head of recruitment yang baru. Namun, malangnya, Glover masih belum bisa bekerja di Leicester. Karena bekas klub Glover, Soton masih menginginkan Glover menyelesaikan operasi transfer musim panas terakhirnya dulu di Soton, sebelum pindah ke Leicester.
Southampton have confirmed that Martin Glover will join Leicester City as new head of recruitment. But he won’t start the role until September #lcfc https://t.co/YuBXQGanYO
— Amie Wilson ⚽ (@AKWils92) July 8, 2022
Oleh sebab itu, kini jabatan kepala rekrutmen Leicester kosong. Hal itulah yang bikin Leicester kesulitan dalam bursa transfer. Meski direktur bisnis, John Rudkin dibantu Brendan Rodgers telah mengambil peran jabatan yang kosong tersebut untuk sementara.
Jago Jual Pemain, Kini Siapa Korbannya?
Dalam hal penjualan pemain baik dari zaman head of recruitment Steve Walsh, Eduardo Macia, hingga Congerton, Leicester adalah salah satu jagonya di Liga Inggris. Pasca juara Premier League, mereka selalu mendapatkan pemasukan yang signifikan dari segi penjualan pemain.
Leicester City hingga kini setidaknya telah mengumpulkan total 257 juta pounds untuk 6 pemain bintangnya, seperti N’golo Kante, Danny Drinkwater, Riyad Mahrez, Harry Maguire sampai Ben Chilwell.
£257million 😮 pic.twitter.com/rFrjQOqkm1
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) August 2, 2022
Memang benar, sistem cuci gudang menjadi jalan satu-satunya untuk menyeimbangkan pembekakan keuangan maupun skuad. Namun, kalau itu terjadi dengan para bintang mereka, Rodgers pun tak bisa menghindar.
Beberapa pemain bintang seperti Kasper Schmeichel yang sudah lama bertahan di Leicester memutuskan pergi ke OGC Nice. Pemain lain seperti Soyuncu, Ayoze Perez, Amartey, Mendy, Choudhury, Bertrand, Vardy, Evans, maupun Tielemans yang juga kontraknya akan habis musim depan juga belum bisa dipastikan akan bertahan atau tidak.
Leicester goalkeeper Kasper Schmeichel is set to sign for Nice in France 🚨
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) August 2, 2022
Agar keuangan tidak membengkak, menjual pemain yang masa kontraknya hampir habis adalah solusi. Itu lebih baik daripada melepasnya secara gratis musim depan. Bintang Leicester, Wesley Fofana kini menjadi incaran serius Chelsea. Youri Tielemans juga masih dipantau terus oleh Arsenal. Belum lagi, Newcastle United yang masih terus menawar sosok James Maddison.
Is Wesley Fofana looking for a move away from Leicester this transfer window? 🤔 pic.twitter.com/gSc2Bf2ePA
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) August 2, 2022
Terkait hal itu, Brendan Rodgers mestinya mulai memikirkan pemain mana yang akan dilepas, dan pemain yang hendak dipertahankan. Keputusan itu akan sangat menentukan. Di samping untuk menuntun Leicester keluar dari masalah finansial, Rodgers juga bisa meramu skuad sesegera mungkin. Mengingat bursa transfer hampir ditutup.
Tidak ada waktu lama lagi bagi Rodgers selain mempersiapkan skuad. Jika ia tak segera memutuskan, terpaksa akan bermain dengan skuad apa adanya. Dengan skuad yang dicoba selama pra musim. Skuad itulah yang mau tidak mau, harus dipakai Rodgers pada partai-partai awal Liga Inggris.
Sumber Referensi : theathletic, theguardian, bbc, foxesofleicester, leicestermercury