Tak Tergiur Uang! Kisah Real Madrid Pertahankan Nama Stadion

spot_img

Uang adalah segalanya. Kalimat itu barangkali cocok di era sepakbola modern. Jika kondisi sedang terjepit, bahkan uang bisa mengalahkan sejarah dan nilai-nilai suatu klub.

Tak sedikit klub yang bernasib demikian. Mereka rela melego nama stadion kandang yang bersejarah dengan gelontoran uang. Tak ayal, ketika sponsor masuk, mereka bisa mengubah nama stadion. Markas Barcelona yang semula bernama Camp Nou kini berubah jadi Spotify Camp Nou contohnya.

Juventus Arena yang berubah menjadi Allianz Stadium juga sama. Markasnya Atletico Madrid juga berubah karena alasan sponsor. Dari Wanda Metropolitano menjadi Civitas Metropolitano. Dan tentu saja kalau kita merunutnya, masih banyak lagi.

Akan tetapi, hal semacam itu tidak berlaku bagi Real Madrid. Beberapa kali diiming-imingi duit, Real Madrid tetap kokoh mempertahankan Santiago Bernabeu sebagai nama stadion mereka. Real Madrid tak bisa digoda dengan tawaran ratusan juta euro sekalipun.

Sakralitas Nama Santiago Bernabeu

Nama “Santiago Bernabeu” bagi Real Madrid begitu sakral. Ia diambil dari nama mantan Presiden Real Madrid sekaligus mantan pemain Los Blancos, Santiago Bernabeu. Bernabeu memperkuat Real Madrid sampai tahun 1926. Ia lantas gantung sepatu, tetapi Santiago Bernabeu masih melanjutkan kariernya di El Real dengan menjadi manajer.

Stadion Santiago Bernabeu sendiri awalnya berdiri di sebuah tanah bekas stadion bernama Chamartin and Villa Ulpina. Saat dibangun, stadion itu masih bernama Nuevo Chamartin atau New Chamartin.

Mengapa? Karena sebelumnya markas Real Madrid bernama Stadion Chamartin. Itulah mengapa, ketika kita bermain Pro Evolution Soccer yang belum memiliki lisensi Real Madrid, Los Merengues dinamai sebagai Madrid Chamartin B.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana Santiago Bernabeu bisa menjadi nama stadion? Apa hebatnya seorang Bernabeu itu? Ah, bagi penggemar Real Madrid tentu sudah paham luar dalam siapa itu Santiago Bernabeu. Sosok yang menginspirasi kebangkitan Los Galacticos.

Santiago Bernabeu adalah sosok di balik pembangunan kembali Real Madrid. Ia menjadi pelopor kebangkitan kembali Los Galacticos setelah hancur diterpa Perang Spanyol. Singkat cerita, Bernabeu sukses membangun Real Madrid. Ia mengambil alih posisi presiden pada tahun 1943. Jabatan itulah yang ia emban sampai menemui ajalnya pada 2 Juni 1978.

Santiago Bernabeu adalah sosok visioner. Ia tidak hanya sukses membangun kembali Real Madrid. Namun, Santiago Bernabeu juga pebisnis yang handal. Ia adalah seorang ambasador hotel di Paris.

Santiago Bernabeu juga menjadi dalang di balik adanya kompetisi antarklub elit di Eropa. Dengan jasanya itu, Real Madrid harus mengabadikan nama Santiago Bernabeu. Dan tidak ada tempat yang paling baik untuk mengabadikannya, selain sebagai nama stadion.

Pernah Ditawar Microsoft

Klub raksasa Real Madrid tentu saja memiliki nilai jual yang fantastis, lagi menggiurkan. Maka, bukan mustahil apabila ada sponsor yang masuk, sampai-sampai juga berniat untuk mengubah nama stadion Santiago Bernabeu. Sebuah perusahaan teknologi, Microsoft adalah contohnya.

Tahun 2013, perusahaan yang dipimpin mantan suami Melinda Gates, Bill Gates itu mencoba untuk mengganti nama stadion. Football Espana pernah membuat laporan, bahwa Presiden Microsoft perwakilan Spanyol, Maria Garana bernegosiasi untuk mengubah nama Stadion Santiago Bernabeu.

Sementara, Presiden Real Madrid kala itu, Florentino Perez berencana ingin mengubah nama stadion. Ia tidak keberatan jika harus meninggalkan nama Santiago Bernabeu. Kabarnya, jika tawaran itu disepakati, markas Real Madrid akan berubah nama menjadi “Microsoft Estadio Santiago Bernabeu”.

Namun, hal itu batal terjadi. Baru di tahap pembicaraan, media Inggris, BBC melaporkan bahwa penggemar Real Madrid kesal dengan rencana itu. Seorang penggemar yang diwawancara BBC, Haidi Farnoud menyatakan sikapnya. Betapa ia sangat membenci Microsoft jika menyentuh apa pun yang berhubungan dengan Real Madrid.

Perusahaan Minyak Raksasa Abu Dhabi Turut Serta

Setelah Microsoft gagal menjalin kesepakatan untuk mengubah nama Santiago Bernabeu, dua tahun berselang giliran perusahaan minyak raksasa dari Abu Dhabi ingin mengubah nama stadion Real Madrid tersebut.

Tepat tahun 2015, International Petroleum Investment Company dari Abu Dhabi mencoba membujuk Florentino Perez untuk mengubah nama stadion. Tak main-main, perusahaan yang kemudian disebut IPIC itu, bersedia memberi anggaran renovasi stadion sebanyak 500 juta euro (Rp7,5 triliun).

Tidak hanya biaya renovasi. IPIC juga bersedia membayar 20 juta euro (Rp303 miliar) per musim ke Real Madrid. Asalkan Los Merengues mau mengubah nama stadion mereka. Dalam sebuah wawancara di televisi lokal, Florentino Perez terbuka akan hal itu. Florentino Perez mempersilakan nama stadion berubah menjadi IPIC Bernabeu atau Abu Dhabi Bernabeu.

Dari situ dapat dipahami bahwa tampaknya, Opa Perez tidak ingin melepaskan begitu saja nama Santiago Bernabeu. Kalaupun berubah, unsur yang membangun frasa itu harus tetap ada. Dan pada akhirnya Real Madrid justru batal menjalin kesepakatan dengan IPIC. Penggemar yang menolak perubahaan nama, memaksa Perez mengikuti mau mereka.

Perusahaan Gas Spanyol Multinasional Juga Ditolak

Karena gagal, anak perusahaan IPIC giliran mengajukan tawaran untuk mengambil hak penamaan stadion. Adalah Compania Espanola de Petroleos (CEPSA) yang ingin mengubah nama Santiago Bernabeu menjadi CEPSA Bernabeu.

CEPSA bahkan telah memberikan tawaran 400 juta euro (Rp6 triliun) untuk kesepakatan hak penamaan stadion. Namun, selain mendapat penolakan dari para socios, kesepakatan itu juga bermasalah. Pihak El Real gagal memberikan kerangka waktu pembangunan proyek stadion.

Perusahaan gas yang berlokasi di Spanyol itu pun menarik tawaran mereka. Real Madrid pun gagal mendapat dana segar untuk musim 2015/16. Florentino Perez tidak bisa memutuskan begitu saja menerima tawaran CEPSA. Karena dewan socios, seperti laporan Marca, sepakat untuk menolak perubahan nama stadion.

Bujukan Juga Datang dari Perusahaan Konstruksi

Bujuk rayu untuk mengubah nama stadion tak berhenti. Ketika Real Madrid berencana merenovasi Stadion Santiago Bernabeu pada tahun 2019, perusahaan konstruksi yang bertanggung jawab pada proyek tersebut, FCC Construccion turun menyarankan agar Real Madrid mengubah nama stadion mereka.

Pada waktu itu, Florentino Perez memang sedang berencana merenovasi stadion. Perez ingin Santiago Bernabeu kelak menjadi stadion terbaik di dunia. Menjadi ikon Kota Madrid dengan inovasi dari segi arsitektur. Tetapi, soal saran untuk mengubah nama stadion, Perez hanya bergeming.

Sama seperti tawaran-tawaran sebelumnya. Perez tidak bisa menerima hal itu, ketika para socios melalui dewan socios tidak menghendaki perubahan nama stadion. Karena itu berkaitan dengan nilai-nilai klub. Rekomendasi dari perusahaan konstruksi bermarkas di Barcelona itu pun tidak ditindaklanjuti.

Sampai hari ini mau ditawar berapa pun, Real Madrid tetap tidak akan mengubah nama stadion mereka. Nggak tahu kalau beberapa tahun mendatang. Tapi, yang jelas untuk saat ini, ketika stadion selesai direnovasi ulang, bagi Real Madrid sekali Santiago Bernabeu tetap Santiago Bernabeu.

Sumber: Goal, ESPN, BR, AllFootballAPP, BR, GlobalConstructionReview, BR, Instagram Foretzo

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru