Lawannya Gini Mah, Piala AFF 2024 Mudah Bagi Indonesia

spot_img

Bulan Desember telah datang. Saatnya gelaran Piala AFF atau ASEAN Cup 2024 dimulai. Tim-tim peserta sudah bersolek untuk siap bertempur demi merebut tahta sebagai raja sepakbola di Asia Tenggara.

Perjalanan Timnas Indonesia untuk menjadi raja baru di ajang ini, akan dimulai dari Grup B. Grup yang diisi Vietnam, Laos, Myanmar, dan Filipina. Lalu, bagaimana peta persaingan lawan Indonesia di Grup B ini? Apakah Indonesia akan dengan mudah melaju ke babak berikutnya?

Daftar Isi

Myanmar

Myanmar akan menjadi lawan pertama Indonesia pada 9 Desember mendatang di Thuwunna, Yangon. Tim berjuluk Singa Asia ini ingin memperbaiki pencapaian mereka pada tiga edisi Piala AFF sebelumnya. Pasalnya, mereka hanya mampu bertahan di fase grup. Apalagi di edisi terakhir, The Asian Lions hanya mampu mengamankan satu poin saja dari empat laga.

Federasi Sepakbola Myanmar sudah menargetkan setidaknya bisa mengulang sukses mereka pada edisi 2004 dan 2016. Saat itu mereka berhasil lolos dari fase grup dan mengakhiri turnamen di posisi empat besar.

Untuk mencapai target itu, mereka sudah melakukan persiapan. Termasuk pemusatan latihan yang digelar sejak 25 November. Selain persiapan matang, jangan anggap remeh juga materi mereka kali ini. Meski tak diperkuat pemain seperti Aung Thu maupun Kyaw Min Oo, Myanmar kali ini akan diisi delapan pemain abroad.

Delapan pemain tersebut adalah Soe Moe Kyaw, Mg Mg Lwin, dan Thiha Zaw yang tampil di Liga Kamboja. Lalu ada Lwin Moe Aung, Than Paing, dan Win Naing Tun yang tampil di Liga Thailand. Sedangkan dua nama lainnya tampil di Liga Malaysia, yaitu Hein Htet Aung dan Aung Kaung Man.

Kedelapan pemain abroad tersebut patut untuk diwaspadai. Mereka akan jadi tulang punggung timnas besutan pelatih yang baru ditunjuk September, Myo Hlaing Win. Legenda Timnas Myanmar tersebut mempunyai kedekatan emosi dengan para pemain lokal Myanmar. Tak hanya itu, ia juga punya pendekatan pertahanan yang cukup solid dengan formasi 5-3-2 yang sering dipakai di laga-laga uji coba.

Dari segi head to head, Myanmar ini juga ternyata pernah sekali mengalahkan Indonesia. Akan tetapi itu terjadi sudah cukup lama, yakni di laga persahabatan 21 Maret 2011. Sementara di pertemuan terakhir pada laga persahabatan tahun 2021 di Turki, tim asuhan STY mampu menggilas mereka 4-1.

Laos

Selain Myanmar, di grup ini ada underdog lain yang bisa saja mengejutkan, yakni Laos. Nama tim yang mirip bumbu dapur ini akan menjadi lawan kedua dari Timnas Indonesia di Manahan Solo, 12 Desember.

Secara pencapaian di ajang Piala AFF, bisa dibilang Timnas Laos ini sebagai tim terlemah di grup ini. Pasalnya, selama 14 kali keikutsertaan, mereka hanya mampu bertahan di fase grup.

Pencapaian terbaik Laos pada ajang Piala AFF adalah pada edisi 1996 dan 2004. Saat itu tim berjuluk Thimsad ini dapat meraih satu kemenangan. Maklum, di luar edisi tersebut Laos sama sekali tak pernah mencicipi indahnya kemenangan.

Rekor pertemuan Laos dengan Indonesia juga dapat dikatakan sangat buruk, Karena mereka sama sekali belum pernah menang. Laos hanya mampu meraih hasil imbang sekali. Itupun terjadi 12 tahun silam, yakni pada 25 November 2012.

Namun yang jadi catatan, Laos kini dilatih oleh kompatriot STY di Korea Selatan, Ha Hyeok-jun. Sosok berusia 54 tahun itu memiliki latar belakang sebagai pelatih fisik handal. Pendekatan fisik dan pertahanan yang solid jadi metode yang diterapkan mantan asisten pelatih Suwon Bluewings tersebut.

Laos mengalami perubahan komposisi skuad yang cukup signifikan di bawah Hyeok-Jun. Selain pilar inti seperti Bouphachan Bounkong maupun Phoutthasay Khochalern, skuad Laos sebagian besar dihuni oleh daun muda seperti Phousomboun Panyavong maupun Peeter Phanthavong.

Indonesia patut waspada pada kekuatan Laos di bawah Hyeok-Jun. Dengan pendekatan pertahanan yang solid 5-4-1, mereka sempat membuat Thailand kewalahan di kandang sendiri, dan hanya mampu bermain imbang 1-1.

Vietnam

Lawan ketiga yang akan dihadapi oleh Indonesia di Grup B ini adalah Vietnam. Tim Nguyen akan jadi pesaing sengit Indonesia merebut singgasana Grup B. Di ajang AFF tahun ini, The Golden Star diberi target oleh Federasi Sepakbola Vietnam (VFF) untuk menjadi juara. Mereka ingin mengulangi kisah sukses di 2008 dan 2018.

Salah satu langkah untuk mewujudkan target juara adalah dengan menumbangkan Indonesia, lawan terberat di grup in. Saking getolnya untuk mengalahkan Indonesia, pelatih mereka sampai memata-matai performa Timnas Garuda di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tak hanya memata-matai, mereka juga mengadakan pemusatan latihan jauh-jauh hari di Korea Selatan sejak awal November.


Lalu secara materi skuad, Vietnam besutan pelatih Kim Sang-sik, akan membawa banyak pemain berpengalaman. Kim ogah resiko membawa banyak pemain muda yang minim pengalaman di AFF.

Sebagai gambaran skuad Vietnam, bisa dilihat di laga uji coba melawan klub Ulsan Citizen, 27 November lalu. Saat itu pemain senior seperti Do Duy Manh, Doan Ngoc Tan, dan Nguyen Tien Linh jadi andalan Kim Sang-sik yang menggunakan format 3-4-3.

Secara head to head dengan Indonesia, Vietnam masih menyimpan dendam ketika terluka pada dua pertemuan terakhir di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, ketika itu Indonesia diperkuat beberapa pemain naturalisasinya. Bisa lain ceritanya di Piala AFF nanti, ketika pasukan Garuda hanya akan diperkuat pemain keturunan seperti Hubner, Jenner dan Struick saja.

Indonesia tetap harus siaga satu saat hadapi Vietnam. Selain dari segi kesiapan, mereka juga akan bermain di kandang sendiri yang letaknya agak jauh dari Hanoi, yakni di Stadion Provincial Phu Tho di Kota Viet Tri.

Filipina

Lawan terakhir Indonesia di Grup ini adalah Filipina. Tim berjuluk The Azkals ini punya pemain berkualitas yang bisa membawa pengaruh besar dari tim besutan pelatih asal Spanyol, Albert Capellas.

Sosok pelatih berpengalaman Albert Capellas, patut diwaspadai lawan. Selain pernah menjadi asisten Peter Bosz dan Thomas Frank, ia juga pernah menjadi pelatih Barcelona B dan Timnas Denmark U-21. Sosok pelatih yang dikenal berpendekatan menyerang ini akan membuat Filipina bermain lebih atraktif di Piala AFF nanti.

Dengan formasi andalan 4-3-3, Capellas akan mengandalkan pemain seperti Bjorn Kristensen, Manuel Ott, Michael Kempter, hingga kiper Persib Bandung, Ray Mendoza. Namun mereka masih punya kendala. Beberapa pemain yang memperkuat klub Liga Thailand, berada dalam situasi ketidakpastian untuk bergabung. Pemain itu yakni Neil Etheridge, Jefferson Tabinas, Scott Woods, Amani Aguinaldo, hingga Kike Linares.

Tapi dengan kondisi ini, Capellas tetap berharap timnya mampu membuat kejutan. Ia tak mau Filipina terpuruk dan tak mampu lolos grup lagi seperti di edisi Piala AFF 2020 dan 2022. Ia malah berharap timnya bisa mengulangi kisah sukses mencapai semifinal, seperti di edisi Piala AFF 2010, 2012, 2014 dan 2018.

Namun Capellas dibayangi catatan buruk Filipina ketika bertemu Indonesia. Filipina ini ternyata hanya menang sekali dari 27 pertemuan. Selain itu, selama ditangani bekas pelatih FC Midtjylland, The Azkals juga sering mengalami kekalahan. Walau sanggup menaklukkan Tajikistan, tapi di hadapan Thailand dan Hongkong, Filipina takluk.

Ya.. meski unggul head to head, dan punya keuntungan bermain di rumah sendiri, pasukan STY tetap harus waspada terhadap ancaman kejutan The Azkals. Melihat dari tim yang ada di grup ini, seharusnya gampang bagi Indonesia minimal melaju ke semifinal. Namun, perlu diingat, Indonesia sering gagal lolos dari fase grup Piala AFF ketika satu grup dengan Vietnam atau Laos, seperti di edisi 2007, 2012, dan 2014. Jadi, tidak perlu terlalu jumawa.

Sumber Referensi : bolasport, bola.com, antara, sportdetik, suara, superball, bola.com, superball

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru