Amad Diallo: Korban Perdagangan Manusia Dulu, Bintang MU Sekarang

spot_img

Marcus Rashford dan Joshua Zirkzee boleh cetak dua gol di pesta sambutan Ruben Amorim di Old Trafford di ajang Liga Primer Inggris. Tapi yang menjadi bintang kemenangan atas Everton adalah Amad Diallo. Determinasi, kekuatan, dan penetrasinya begitu hebat.

Ruben Amorim sulit menahan senyum melihat penampilan pemuda kelahiran Abidjan itu. Kelak, sangat mungkin Amad Diallo akan menjadi bagian terpenting dalam sejarah kesuksesan Amorim di Manchester United. Kepiawaiannya ini tak pelak menutup kisah kelam 11 tahun lalu. Ketika Amad Diallo menjadi korban perdagangan manusia. Bagaimana kisahnya?

Diselundupkan dari Afrika Barat

Kita terbang ke Kota Abidjan, di Pantai Gading. Usai Pantai Gading mendeklarasikan kemerdekaan Prancis pada tahun 1960, Abidjan adalah ibu kota. Tapi pada 1983, ibu kota Pantai Gading pindah ke Yamoussoukro. Namun begitu, Abidjan tetap salah satu kota terbesar di Pantai Gading.

Di dalamnya terbagi beberapa sub-kota. Cocody menjadi tempat tinggal keluarga berduit. Di sana ada vila-vila besar dan taman yang luas. Sementara Abatta kebalikannya. Terletak di pinggiran Kota Abidjan. Kawasan ini berdebu dan dihuni oleh masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Di sinilah tempat tinggal seorang penyelundup manusia.

Amad Diallo memulai karier dari sini. Tidak, bukan sebagai pesepakbola, tapi menjadi salah satu anak yang diselundupkan ke luar negeri. Bersama Hamed Junior Traore, lewat jalur gelap ia dikirim ke luar negeri. Amad Diallo dan temannya itu lalu terdampar di Italia.

Penyelundupan anak muda dari Afrika Barat sendiri bukan barang baru. Lembaga amal Foot Solidaire mencatat, hingga tahun 2013 ada setidaknya 15 ribu pemuda diperdagangkan ke luar Afrika Barat setiap tahunnya dengan tujuan mengejar karier di bidang sepak bola.

Para korban penyelundupan ini rela untuk membayar sejumlah uang kepada perantara. Namun, mereka tidak mendapatkan akomodasi dan jaminan keadilan yang layak. Jadi, setelah diselundupkan, mereka bergantung pada diri sendiri.

Termasuk yang Beruntung

Amad Diallo dan Hamed Junior Traore termasuk yang mujur. Pemuda yang lebih senang dipanggil Amad itu bergabung ke salah satu klub kecil di Bibbiano, Italia. Nama klubnya Boca Barco. Amad bergabung setelah ayah dan ibu palsunya, yang tiada lain juga menjadi wali dari Hamed Junior berhasil memalsukan sebuah dokumen.

Kelak pada tahun 2021, Federasi Sepak Bola Italia atau FIGC melakukan investigasi pada kasus perdagangan anak muda yang dinamai “Operasi Bayi Gajah”. Wali Amad Diallo bersikukuh mengatakan bahwa dia mengadopsi Amad sejak sebelum meninggalkan Abidjan. Dan entah bagaimana wali Amad Diallo itu berhasil menunjukkan dokumen adopsi.

Ketika terdampar di Italia, sekitar tahun 2013, Amad Diallo diragukan bisa bertahan hidup karena tubuhnya sangat kurus. Tapi beruntung, selama di Italia, Amad mendapat dukungan dari walinya. Ia disekolahkan, mendapat uang yang cukup, dan punya tempat tinggal sendiri.

Amad dibiarkan berkembang apa adanya. Di Boca Barco, ia bermain di sebuah turnamen di Hari Natal pada tahun 2014. Dari sana tatapan para pencari bakat klub-klub Serie A pun mulai tertuju padanya. Atalanta, klub dari Bergamo berhasil mendapatkannya.

Dari Atalanta ke Manchester United

Tak kurang dari dua jam perjalanan ditempuh dari Bibbiano ke Bergamo. Meskipun awalnya memulai dari tim muda, namun Amad dengan cepat naik level ke U17 lalu ke U19, dan pada musim 2020/21 sudah bermain di Serie A.

Selama masih di Atalanta, bahkan sebelum naik ke tim utama, Amad Diallo sudah diawasi oleh Manchester United. John Murtough yang mendirikan jaringan pencarian bakat di seluruh Eropa pada tahun 2016, mengumpulkan banyak informasi tentang bakat-bakat baru di Italia, dan Amad Diallo salah satunya. 

Jim Lawlor, kepala pencari bakat MU saat itu, mengatakan bahwa meski tubuhnya mungil, sang pemain memiliki bakat yang United butuhkan. Akan tetapi, Amad masih membutuhkan menit bermain yang cukup. Dan apakah Atalanta akan mengizinkannya pergi ketika sudah berhasil mengembangkannya?

Berkah Covid-19

Selama di Atalanta, Amad hanya bermain di Primavera 1. Tapi Manchester United sudah bergerak untuk merekrutnya. Juru transfer Matt Judge dan John Murtough telah pergi lebih dulu ke Bergamo untuk membicarakan transfer sang pemain dengan CEO Luca Percassi.

Amad, tentu saja, bersemangat mendengar ketertarikan dari Manchester United. Saat Setan Merah ingin, Amad mengiyakan. Namun, United merasa akan ada masalah dalam mendapatkan izin kerja karena sistem yang berubah. Lagi pula, apakah Atalanta tidak mau mempertahankan Amad Diallo?

Hingga pandemi Covid-19 datang menghantam. Seluruh dunia lumpuh. Bergamo menjadi salah satu kota yang terkena dampak paling parah. Di tengah badai pandemi, Murtough kembali ke Bergamo pada akhir tahun 2020 untuk memastikan transfer Amad Diallo. Para pencari bakat MU di Italia: Marco De Sisti, Cristian Ercolani, dan Kevin Hughes ikut membantu.

Namun, kekhawatiran soal izin kerja benar belaka. Sampai Murtough pulang, Amad belum mendapat izin kerja. Namun, setelah dua minggu karantina sepulangnya Murtough dari Bergamo, Amad mengiriminya sebuah foto tanda sudah mendapatkan dokumen kerja. Uang 20 juta euro pun dikirim United ke Atalanta dengan beberapa klausul bonus tambahan performa.

Hanya Menjadi Cadangan

Pada Januari 2021, setelah cuma bermain 13 menit di Serie A, Amad Diallo tiba di Carrington. Akan tetapi, Amad sepertinya tak tahu bahwa United adalah rimba yang sulit. Berbekal hanya bermain di level Primavera, tak mudah baginya untuk menembus tim utama. Amad mesti bermain di tim muda terlebih dahulu.

Pada musim 2020/21, Ole Gunnar Solskjaer memberinya kesempatan bermain di tim utama tapi cuma tiga laga di Premier League. Sisanya, Amad lebih banyak menghuni bangku cadangan. Saat masuk ke tim utama, Amad terkenal sebagai pribadi yang pendiam dan sopan.

Paul Pogba dan Eric Bailly yang berbahasa Prancis membantunya untuk menyatu dengan skuad. Di mata Ole saat itu, Amad sosok yang menjanjikan. Tetapi ada banyak hal yang masih harus diperbaiki. Januari di tahun berikutnya, Amad dipinjamkan ke Rangers, lalu pada Bulan Agustus di tahun yang sama, Amad dipinjamkan ke Sunderland.

Begitulah Amad. Bakatnya diakui, tapi menit bermain tak diberikan. Pun ketika Manchester United dilatih Erik ten Hag. Posisinya direbut oleh Alejandro Garnacho. Pemain Argentina itu lebih disukai oleh sang meneer.

Titik Balik

Lalu pada suatu hari Erik ten Hag dipecat. Di momen inilah Amad akan menemukan ruangnya di tim utama Setan Merah. Ya, selama dikesampingkan, Amad tidak banyak menuntut. Yang dia lakukan hanya berlatih, berlatih, dan berlatih.

Kerja keras dan kerja ikhlasnya dilihat dengan sangat jitu oleh Ruud Van Nistelrooy. Ruudtje memberi kesempatan pada Amad. Salah satunya kala menghadapi PAOK FC di Liga Eropa. Amad menguasai panggung itu sendirian. Ketika pemain seperti Garnacho cuma nyengir-nyengir saja, Amad memborong dua gol kemenangan United.

“Ia sangat tajam. Ia memiliki karakter yang hebat,” kesan Van Nistelrooy pada Amad Diallo.

Dua gol ke gawang PAOK juga tak ubahnya sinyal yang diberikan Amad untuk Ruben Amorim. Bahwa ia jelas lebih baik dari anak kesayangan Ten Hag. Syahdan, saat Amorim tiba, Amad benar-benar menunjukkan kemampuannya. Amorim menaruh Amad sebagai bek sayap.

Ia menjawab dengan portofolio layaknya bek sayap. Amad sanggup menusuk dari sisi sayap. Tapi juga amboi betul membantu pertahanan dan menekan. Kecepatan dan pembacaan permainannya bagus. Selama ini MU kekurangan pemain yang bisa menyerang dan bertahan sama bagusnya.

Tapi Amorim menemukan salah satu sosok tersebut pada diri Amad Diallo. Ia bisa menjadi bek sayap yang dibutuhkan dalam skema Amorim. Dan tentu saja, pelatih asal Portugal itu akan memberikan satu tempat pada Amad. Hal yang mungkin tak akan terwujud andai Amad Diallo tak menjadi korban perdagangan manusia.

https://youtu.be/KmEAipvmcNU

Sumber: TheAthletic, TheAthletic, BBC, Repubblica, FootballBiography, Independent

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru