Bursa transfer musim dingin mungkin tidak seramai bursa transfer musim panas. Namun, biasanya jadi kesempatan bagi pemain-pemain yang akan habis kontrak untuk bernegosiasi dengan klub baru. Contohnya saja seperti Trent Alexander-Arnold yang sudah disepik sama Real Madrid. Atau, Kevin De Bruyne yang mulai menerima telepon dari Arab Saudi.
Nah, kondisi yang sama pun dialami oleh pemain-pemain Timnas Indonesia, terutama yang berkarir di luar negeri. Ada yang mulai negosiasi dengan klub lain. Ada juga yang masih menggantung karena menunggu keputusan klub. Lantas, siapa saja pemain-pemain tersebut dan bagaimana nasib mereka?
Daftar Isi
Kevin Diks
Pemain abroad pertama yang nasibnya masih berada di persimpangan adalah Kevin Diks. Pada akhir tahun 2024, kita digemparkan dengan berita bahwa Copenhagen terbuka untuk melepas sang pemain secara gratis di akhir musim. Situasi ini pun membuat Kevin mengubah profilnya di LinkedIn menjadi #OpenToWork. Alias, terbuka dengan negosiasi klub baru.
Klub-klub yang menggemari gaya bermain Kak Kev pun akhirnya mulia menghubungi agennya. Dari mulai Trabzonspor, Borussia Monchengladbach, hingga yang terbaru ada Wolfsburg. Semuanya sudah memasuki tahap negosiasi. Kabarnya, Gladbach dan Wolfsburg jadi yang terdepan. Bahkan, Die Wolfe dianggap jadi tim yang paling berpeluang mendapatkan jasa Kevin.
Wolfsburg akan memanfaatkan Peter Christiansen untuk menggoda Kevin. Sedikit informasi, Peter bukanlah sosok asing bagi Kevin. Pria berusia 49 tahun itu merupakan pria yang mendatangkan bek Timnas Indonesia itu ke Aarhus pada 2019 dan ke Copenhagen pada tahun 2021.
Tentunya, koneksi antara Christiansen dengan Kevin menjadi keuntungan tersendiri bagi Wolfsburg. Lucunya, baru-baru ini pihak Copenhagen justru berubah pikiran. Mereka justru sedang mengusahakan negosiasi ulang karena tak mau kehilangan Kevin.
Thom Haye
Kontrak Thom Haye yang cuma setahun di Almere City pun akan berakhir di Juni nanti. Sekarang, posisi Almere City masih terseok-seok di papan bawah Eredivisie musim 2024/25. Terdegradasi dan bermain di kasta kedua bukan opsi karir yang dilirik oleh El Profesor. Lantas, langkah apa yang harus diambil oleh gelandang Timnas Indonesia itu?
Menurut Goal, Almere sudah mengizinkan Thom Haye untuk bernegosiasi dengan klub baru per 1 Januari kemarin. Itu karena Haye tidak betah di Almere. Secara filosofi dan ambisi, tidak sesuai ekspektasi. Sementara itu, prioritas Haye masih sama, yakni bermain di luar Belanda.
Sejauh ini, belum ada rumor baru tentang klub luar Belanda yang berminat. Namun, FCV Dender di Liga Belgia dan OGC Nice kabarnya masih berharap bisa mendapatkan tanda tangan Haye. Namun, belum bisa dipastikan apakah Haye akan pindah bulan ini. Toh, pelatih Almere sudah diganti. Haye masih bisa mempertimbangkan masa depannya.
Sandy Walsh
Berbeda dengan Thom Haye yang sudah bisa menggambarkan keputusan apa yang akan dia ambil, situasi yang sulit justru dialami oleh kompatriotnya, Sandy Walsh. Klubnya, KV Mechelen kabarnya tengah diterpa masalah finansial. Itu akan mempengaruhi nasib Sandy yang kontraknya akan habis di akhir musim ini.
Menurut kabar dari media Belgia, Voetbalkrant, KV Mechelen sedang menanggung kerugian yang cukup besar. Klub dari Sandy Walsh itu menelan kerugian lebih dari 11 juta euro pada musim lalu. Bagi Mechelen, itu bukan uang yang sedikit. Selain itu, pihak klub juga diwajibkan membayar 4,6 juta euro kepada Inspektorat Pajak Belgia lantaran gara-gara praktik penipuan yang terjadi di masa lalu.
Maka dari itu, Mechelen akan mengandalkan penjualan pemain di bursa transfer musim dingin kali ini dan musim panas 2025 untuk menstabilkan finansial. Kabarnya, Cak Sandy jadi salah satu pemain yang akan dikorbankan. Meski Sandy belum buka suara soal nasibnya, mau bagaimanapun kabar ini jadi berita yang tidak mengenakan bagi sang pemain. Jika Sandy memaksakan untuk bertahan, pemotongan gaji bisa jadi solusi.
Elkan Baggot
Masih dari pemain abroad yang bermain di Eropa, ada Elkan Baggot yang masa peminjamannya di Blackpool akan segera berakhir. Kabarnya, hingga saat ini pihak Blackpool belum ada gelagat untuk mempermanenkan sang pemain. Tentunya ini jadi masalah baru bagi bek Timnas Indonesia tersebut.
Sejauh ini, Elkan baru mencatatkan empat penampilan bersama Blackpool. Mirisnya, tak ada satu pun yang dicatatkan di era kepemimpinan pelatih baru, Steve Bruce. Pergantian pelatih disinyalir jadi salah satu yang mempengaruhi menit bermain Elkan. Agustus 2025, Blackpool justru memecat Neil Critchley, pelatih yang mendatangkan Elkan.
Jika Steve Bruce tidak berminat untuk mempermanenkan Elkan, maka bek Timnas Indonesia itu akan dikembalikan ke klub induknya, Ipswich Town. Nah, yang jadi masalah Ipswich saat ini masih berlaga di Premier League.
Untuk bermain di Premier League, Elkan belum dianggap layak oleh Kieran McKenna. Jika Ipswich terdegradasi di akhir musim nanti, mungkin Elkan masih ada kesempatan. Namun, jika tidak, maka Elkan bisa segera mengemasi barangnya.
Jordi Amat
Setelah berkeliling Eropa, kini kita membahas pemain Timnas Indonesia yang berkarir di klub-klub Asia Tenggara. Pemain pertama yang akan kita bahas adalah Jordi Amat di Johor Darul Ta’zim. Pemain yang sudah berusia 32 tahun itu kontraknya akan habis pada Mei 2025. Sebulan lebih awal dari pemain-pemain Indonesia lain di Eropa.
Status kontrak Jordi Amat belum jelas. Namun, status sang pemain di JDT cukup krusial. Bek Timnas Indonesia itu selalu jadi andalan JDT di pertandingan Liga Malaysia. Pengalaman dan kemampuan distribusi bolanya sangat bermanfaat bagi klub. Bahkan, Amat juga diamanahi ban kapten oleh sang pelatih, Héctor Bidoglio.
Namun, kondisi kebugarannya yang sering bermasalah membuat perannya kurang maksimal di kompetisi-kompetisi lain macam Piala Malaysia dan AFC Champions League Elite. Kabarnya, melipir ke klub Liga 1 akan jadi salah satu opsi bagi Amat jika tak diperpanjang kontraknya. Namun, gaji yang mahal membuat klub-klub tertentu saja yang berani bergerak.
Saddil Ramdani
Masih dari Liga Malaysia, ada Saddil Ramdani yang kontraknya di Sabah FC juga akan berakhir. Sabah sendiri merupakan tim yang sudah dibela Saddil sejak 2021. Tahun 2025 praktis jadi tahun keempatnya membela klub tersebut. Sama halnya dengan Amat, Saddil juga belum menunjukan tanda-tanda akan memperpanjang masa baktinya untuk Sabah.
Secara peran, Saddil cukup sentral di Sabah FC. Kontribusinya juga oke. Dari 80 penampilan di semua kompetisi, Saddil sudah mengemas 20 gol dan 28 assist untuk Sabah. Namun, Sabah kabarnya sedang mengalami masalah finansial. Mereka kesulitan membayar gaji para pemainnya. Maka dari itu, hengkang masih jadi opsi yang menarik bagi Saddil.
Nah, baru-baru ini, Saddil dikaitkan dengan klub Liga 1, Persib Bandung. Dilansir Superball, Saddil pun tidak mengelak tentang rumor tersebut disaat banyak Bobotoh yang memberikan komentar rayuan di postingan terakhir Saddil. Selain Persib, Persis Solo pun jadi salah satu klub yang antri untuk dapatkan Saddil. Itu karena mantan pelatih Sabah, Ong Kim Swee kini melatih Laskar Sambernyawa.
Ronaldo Kwateh
Terakhir ada Ronaldo Kwateh yang kini berstatus pemain Muangthong United. Setelah gagal di Turki, Ronaldo hijrah ke Thailand. Sayangnya, dia hanya dikontrak satu tahun oleh Muangthong. Baru pulih dari cedera panjang, durasi segitu jadi waktu yang teramat singkat bagi Ronaldo untuk membuktikan diri.
Menyikapi hal tersebut, Ronaldo pun terbuka dengan opsi pinjaman. Di paruh kedua musim 2024/25, Ronaldo dipinjamkan ke klub kasta kedua Thailand, Mahasarakham FC. Durasi peminjaman ini akan berakhir di bulan Juni 2025. Namun, Muangthong memasukan opsi permanen di dalam kontrak kesepakatan.
Jika bisa tampil mengesankan, maka Mahasarakham bisa saja jadi kelanjutan karir Ronaldo di Thailand. Selain nama-nama tersebut, masih ada Rafael Struick, Justin Hubner, dan Maarten Paes. Namun, hingga saat ini belum ada kabar terbaru dari situasi ketiga pemain tersebut.
Sumber: Suara, Liputan6, Voetbalkrant, Goal