Matchday terakhir Liga Champions musim ini jadi momen yang manis untuk para wakil Inggris. Bagaimana tidak? tiga dari empat wakil Premier League bisa memuncaki klasemen grup Liga Champions. Hanya satu wakil Inggris yang menjadi runner up, yaitu Liverpool. Namun, setidaknya The Reds sudah puas bisa menuntaskan balas dendam ke Napoli di pertandingan terakhir babak penyisihan grup kemarin.
Tiga perwakilan Premier League lainnya yang berjaya di babak penyisihan grup adalah Tottenham, Chelsea dan Manchester City. Mereka sukses menaklukan babak penyisihan grup dengan lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup. Tottenham yang menjalani pertandingan lebih awal, sudah lebih dulu memastikan langkah mereka di babak 16 besar sebagai juara grup. Hasil itu mereka dapat setelah menang melawan Marseille dengan skor 2-1.
Misi Balas Dendam Chelsea
Untuk Chelsea sendiri, mereka sebenarnya sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar. Namun misi mereka di pertandingan itu sedikit berbeda. Mereka punya dendam yang harus dibayar tuntas ke Dinamo Zagreb. Perlu diingat bahwa Zagreb pernah mengalahkan Chelsea di pertandingan penyisihan grup leg pertama. Kekalahan itu juga yang membuat pelatih kesayangan Chelsea sebelumnya, Thomas Tuchel dipecat begitu saja.
Tapi pengganti Tuchel terbukti tidak mengecewakan. Meskipun sempat mengalami kekalahan memalukan di Liga Inggris sebelumnya, Chelsea bisa bangkit dan yang terpenting, membalaskan dendamnya ke Zagreb.
Di pertandingan itu Chelsea bisa menang 2-1. Namun gol pertama di pertandingan itu dicetak oleh pemain Zagreb. Edouard Mendy yang pertama kali main di bawah asuhan Potter malah kebobolan ketika laga baru berjalan 7 menit. Gol tersebut dicetak oleh Bruno Petkovic lewat sundulan.
Namun tak lama kemudian, tepatnya di menit ke-17 Chelsea bisa menyamai kedudukan. Raheem Sterling yang akhirnya kembali ke posisi naturalnya bisa mencetak gol setelah menggocek bola melewati beberapa pemain lawan.
Sterling di pertandingan-pertandingan sebelumnya memang seperti tidak cocok dibawah strategi Potter. Potter bahkan sering menempatkan Sterling di sebagai bek sayap. Tapi di pertandingan ini ia membuktikan dirinya masih tajam jika dimainkan di lini serang.
Lalu di menit ke-30, gol kemenangan Chelsea tercipta. Denis Zakaria yang baru pertama kali dimainkan sejak dibeli dari Juve pada 1 September lalu menjadi pencetak gol comeback Chelsea sekaligus memastikan kemenangan 2-1. Namun di pertandingan itu Ben Chilwell mengalami cedera hamstring di babak kedua. Ini tentu membuat Gareth Southgate selaku manajer timnas Inggris khawatir.
Man City Kirim Raja EL ke Asalnya
Pada pertandingan Champions League yang lainnya, Manchester City juga meraih kemenangan. Namun, gol pertama di laga itu justru dicetak oleh tim tamu menjelang babak pertama berakhir. Di menit ke-31 gol Rafa Mir membuat Sevilla unggul lebih dulu di babak pertama.
Masuk ke babak kedua, meskipun sang monster Erling Haaland masih diistirahatkan di pertandingan itu, tidak menjadi alasan Manchester City tidak tampil maksimal. Rico Lewis yang masih berusia 17 tahun 346 hari dan melakoni laga pertamanya bersama tim senior, mencetak gol debut di menit ke-52. Dengan gol itu ia memegang rekor pemain termuda yang mencetak gol di pertandingan debut Champions League. Rekor tiu tadinya dipegang oleh Karim Benzema yang mencetak gol Liga Champions ketika umurnya 17 tahun 352 hari.
Julian Alvarez kemudian dengan penyelesaiannya yang tenang membawa Manchester City unggul di menit ke-73 setelah mendapatkan umpan dari Kevin de Bruyne. Mahrez kemudian memastikan kemenangan City di menit ke-83 setelah berhasil memanfaatkan umpan dari Alvarez.
Dengan hasil itu, Manchester City resmi melangkah ke fase gugur sebagai juara grup. Sekaligus mengirim Sevilla ke tempat asalnya di Europa League. Sevilla memang sudah dikenal sebagai rajanya Europa League. Sejak musim 2005/06, Sevilla sudah menjuarai Europa League sebanyak enam kali. Mereka bahkan sempat hattrick Europa League di musim 2013/14, 2014/15 dan 2015/16.
Sumber referensi: ESPN, Sky, Sportbible