Piala Dunia., kompetisi paling elit sepakbola dunia ini selalu menyisakan cerita unik di tiap edisinya. Ada hal yang sukses mencuri perhatian pada setiap gelaran yang diselenggarakan tiap 4 tahun sekali tersebut. Sedikit menarik ke belakang, tepatnya 16 tahun lalu saat digelarnya Piala Dunia tahun 2002. Korea dan Jepang yang menjadi tuan rumah sukses menunaikan tugasnya dengan baik.
Namun kali ini kita tidak akan membahas tentang 2 kekuatan terbesar di Asia itu. Ada beberapa hal yang berhasil menjadi sorotan insan sepakbola dunia, seperti laga paling kontroversial antara Korea Selatan melawan Italy dan gaya rambut ‘nyeleneh’ ala Ronaldo original. Ronaldo Nazario de Lima sukses menyita perhatian publik dengan gaya rambutnya.
Penampilan Ronaldo memang luar biasa kala itu. Selain berhasil mengantarkan Brasil menjadi juara, penyerang yang saat itu bermain untuk Real Madrid sukses menyabet gelar pencetak gol terbanyak setelah berhasil melesakkan delapan gol di sepanjang turnamen.
Selain penampilan luar biasanya, gaya rambut Ronaldo juga tak kalah fenomenal. Setelah menang atas Inggris di babak perempat final, timnas Brazil harus menghadapi Turki di partai semifinal. Di pertandingan itulah Ronaldo memperkenalkan rambut barunya. Semua mata pun langsung tertuju padanya. Waktu itu Ronaldo secara mengejutkan memotong rambutnya dengan gaya yang sangat unik. Padahal, sejak awal Piala Dunia, Ronaldo tampil dengan gaya rambut andalannya, yakni botak plontos.
Usut punya usut, Ronaldo ternyata punya alasan tersendiri mengapa dirinya memutuskan untuk menggunakan gaya rambut itu. Menurutnya hal itu ia lakukan untuk membuat orang lain terutama media lebih sibuk membicarakan rambutnya ketimbang membicarakan bagaimana kondisi fisiknya.
“Pangkal paha saya sakit dan saat itu kondisi saya hanya 60 persen, jadi saya mencukur rambut saya. Semua orang berbicara soal cedera yang saya alami. Ketika saya tiba saat latihan dengan rambut tersebut, semua orang berhenti membicarakan cedera saya” kata Ronaldo
Seperti diketahui, pemain yang memiliki julukan Il Fenomeno itu memang baru pulih dari cedera lutut parah. Bahkan ia sempat diragukan untuk bisa tampil di Piala Dunia 2002.
Pertama kali muncul ke publik dengan gaya rambut semacam itu, media langsung menyoroti rambut Ronaldo dan melupakan cedera yang pernah ia alami. Hal itu memang terbukti efektif setelah melihat bagaimana pencapaiannya di akhir turnamen.
Meski cara tersebut sukses mengelabuhi media, Ronaldo sendiri mengaku bahwa ia sama sekali tak menyukai potongan rambut seperti itu. Ia menganggap bahwa potongan itu semata-mata hanya untuk pengalihan saja.
“Saya tak pernah bangga dengan model rambut itu. Itu adalah model yang sangat aneh, tapi sangat bagus untuk mengalihkan topik pembicaraan.”
Setelah berhasil ‘mempopulerkan’ penampilan unik dengan rambut kuncungnya itu, banyak anak-anak di seluruh dunia meniru gaya rambut Ronaldo. Karena ia pernah mengatakan bahwa ia tak menyukai model rambut seperti itu, tindakan anak-anak yang meniru gaya rambut nyeleneh nya itu membuat Ronaldo sedih,
“Setiap saya bertemu anak-anak di jalan dengan potongan rambut mirip saya, saya sangat sedih. Itu bukan yang saya inginkan. Saya tidak ingin mereka seperti itu.”
Dibalik cerita unik sekaligus pengalaman yang tak terlupakan itu, Brazil sukses menjadi jawara dunia setelah mengalahkan Jerman dengan skor 2-0. Dua gol Seleccao di partai pamungkas dicetak oleh Ronaldo Luis Nazario Da Lima. Sebuah Pengalih perhatian yang sukses dan berujung gelar.
Setelah Piala Dunia berakhir, Ronaldo kembali dengan gaya rambut plontos seperti yang sebelumnya melekat dengannya. Piala Dunia 2002 juga menjadi momen terakhir bagi Ronaldo bergaya rambut kuncung itu.
