Selama 382 hari menangani Chelsea, Thomas Tuchel sudah mendatangkan tiga trofi ke lemari The Blues. Baru berjalan 4 bulan, ia telah membantu Si Biru mengangkat trofi Liga Champions, lalu dua bulan berikutnya Piala Super UEFA. Teranyar pria asal Jerman berhasil mempersembahkan Piala Dunia Antarklub di Abu Dhabi.
Kisah itu berawal dari Thomas Tuchel yang resmi dilantik sebagai pelatih Chelsea untuk menggantikan Frank Lampard usai dipecat sehari sebelumnya. Manajemen The Blues melakukan konferensi pers bahwa Thomas Tuchel sebagai pelatih anyar tertanggal 26 Januari 2021 hingga 30 Juni 2021 untuk menukangi Si Biru yang kini menghuni peringkat 9.
Tuchel datang ke Stamford Bridge menjadi tukang reparasi instan. Di kepalanya ada taktik “gegenpressing variasi formasi”. Pelatih yang dikenal sering gonta-ganti formasi alias “bunglon” memilih memantapkan formasi 3-4-2-1 bersama Chelsea.
Guardiola (433) doesn’t like Tuchel’s system (3421).
We expect #MCI possession, 2 level press + wide play (Mahrez/Foden) and #CHE high press + fast wide attack (Pulisic/Mount).
Conclusion: the fascinating spectacle awaits us.
2:1 but for whom?#UCL: 9pm at Dragão pic.twitter.com/gxTvOpWMOW— tacticof.com (@tactic_of) May 29, 2021
Penggunaan formasi ini memberikan keleluasaan kepada dua wingback untuk melakukan akselerasi menyerang dan menjaga lebar lapangan dalam proses transisi menyerang ke bertahan. Selain itu, bentuk formasi ini mengizinkan satu dari tiga pemain belakang untuk maju ke tengah membantu sirkulasi bola saat tim lawan menggunakan pertahanan blok rendah.
Di tengah, Tuchel memaksimalkan Kante sebagai defender midfielder yang memiliki kepiawaian menghentikan serangan dan pengumpan handal, sedangkan dua kompatriotnya, Jorginho dan Kovacic bergantian menjadi jendral pengatur sirkulasi bola di area tengah bersama Si Anak Baik.
Pada sepertiga lapangan lawan tiga pemain Chelsea amat cair melakukan rotasi untuk mengeksploitasi ruang antarlini. Nama-nama seperti Lukaku dan Werne di plot sebagai penyerang secara bergantian. “Double Ten” diisi nama-nama seperti Ziyech, Havertz, Masson Mount dan Pulisic saling bergantian. Rotasi dilakukan bertujuan merusak bentuk pertahanan lawan agar memudahkan Chelsea mencetak gol.
Lain taktik, metode latihan Chelsea di era Tuchel menitikberatkan pada differential learning. Artinya, pada setiap latihan, pemain akan diberi porsi berbagai macam tantangan yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan kedinamisan sepak bola di lapangan.
Salah duanya, pria asal Jerman menggunakan bola tenis yang ditaruh pada telapak tangan terbuka. Fungsinya untuk melatih keseimbangan dan jangan mudah melanggar lawan saat melakukan pressing. Kedua, mengubah garis lapangan menjadi segitiga untuk melatih kerapatan antarpemain.
Kedatangan Tuchel ke Stamford Bridge dengan formasi dan porsi latihannya membuat Chelsea masuk jajaran klub elit. Di mana hal itu terbagi menjadi tiga babak yang berbeda.
Babak Pertama: Juara Liga Champions
Pertama, 124 hari bermukim di Stamford Bridge, Tuchel berhasil mendatangkan gelar Liga Champions kedua bagi Chelsea di bawah rezim Abramovich.
Chelsea mempecundangi City 1-0 dalam final Liga Champions yang dipanggungkan di Do Dragao. Gol semata wayang The Blues dicetak oleh Kai Havertz di menit-menit akhir babak pertama.
Thomas Tuchel's record for Chelsea is VERY impressive!
🔵 382 days in charge
🏆 Champions League
🏆 FIFA Club World Cup
🏆 UEFA Super LeagueWhat a job he's doing! 👏👏 pic.twitter.com/O1cpZv93h0
— Footy Accumulators (@FootyAccums) February 12, 2022
Pada pertandingan itu, The Citizen mendominasi permainan dengan penguasaan bola 59%. Pertahanan solid The Blues membuat Ilkay Gundogan dan kolega frustasi karena hanya berhasil menciptakan sebiji tendangan tepat sasaran.
Lawannya berhasil memainkan sepak bola efisien sehingga mampu melahirkan delapan tendangan ke arah gawang dengan, dua diantaranya tepat sasaran. Artinya sebiji gol Chelsea merupakan salah satu dari dua tendangan yang mengarah ke Ederson Moraes.
Four your information, keberhasilan menggamit gelar Liga Champions kedua dalam sejarah klub setelah memenanginya pada 2012 bersama Roberto Di Matteo.
Bagi Tuchel gelar ini merupakan sumbangsih satu-satunya trofi Chelsea di musim 2020/2021, setelah tumbang di Final Piala FA.
Trofi ini juga menjadi ajang balas dendam bagi Thomas Tuchel dan Thiago Silva yang gagal meraih trofi kuping besar bersama PSG musim lalu. Berkat keberhasilan ini, keduanya diperpanjang kontrak 3 tahun untuk Tuchel dan 2 tahun bagi Thiago Silva.
Babak Kedua: Juara Super UEFA Cup
Kedua, Piala Super UEFA 2021 yang diraih Tuchel dalam 198 hari melatih Chelsea. The Blues menahbiskan diri sebagai penguasa Benua Biru usai sukses menjungkalkan peraih gelar juara Piala UEFA Villarreal lewat babak adu penalti.
Ini merupakan gelar kedua Piala Super Eropa bagi The Blues yang terakhir kalinya diraih saat 1998.
Yes!! Chelsea champion 🏆 UEFA CUP 2021#SuperCup pic.twitter.com/XkaQuSRgXM
— Widsonwelison (@widsonwelison) August 12, 2021
Bagi Tuchel gelar ini amat spesial, karena melatih di Stamford Bridge belum genap setahun. Kecerdikannya untuk memasukkan Kepa Arrizabalaga menggantikan Edouard Mendy di akhir babak extra time jadi salah satu kunci kesuksesannya.
Buktinya kiper asal Spanyol menjadi pahlawan kemenangan Si Biru setelah ia menggagalkan dua eksekusi penalti Villarreal.
Babak Ketiga: Juara Piala Dunia antar Klub
Ketiga, hari ke-382 di Chelsea, Thomas Tuchel menjadi pelatih pertama yang membawa klub London juara Piala Dunia Antarklub. Laga final Piala Dunia Antarklub Chelsea vs Palmeiras berlangsung di Stadion Mohammed bin Zayed, Abu Dhabi pada Sabtu (12/2). The Blues sukses membungkam tim berjuluk Alviverde dengan skor 2-1.
Anak asuhan Tuchel mampu unggul lebih dulu pada menit ke-55 lewat tandukan Romelu Lukaku menuntaskan umpan Callum Hudson-Odoi. Namun, anak asuhan Abel Ferreira mampu menyamakan keadaan sembilan menit kemudian melalui eksekusi penalti Raphael Veiga.
Kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal, sehingga memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan.
Kesabaran Chelsea meladeni Palmeiras mampu berbuah manis usai gol penalti Kai Havertz pada menit ke-117 yang memastikan kemenangan 2-1 lewat
Penalti di babak kedua babak tambahan usai wasit melihat VAR untuk membuktikan pemain bertahan Palmeiras, Luan terbukti melakukan handball. Pemain kelahiran Espírito Santo harus mandi lebih awal usai diganjar kartu merah di menit 120+6 setelah melakukan tekel terhadap Havertz.
Bermain dengan 10 orang, Palmeiras tidak berhasil menambah gol hingga babak tambahan berakhir. Si Biru memastikan kemenangan 2-1 atas Si Hijau Putih sekaligus menjadi kampiun Piala Dunia Antar klub 2021.
Dalam 382 hari sebagai manajer Chelsea, Thomas Tuchel telah menaklukkan Eropa, lalu dunia 🌍#ClubWorldCup #EPL #UCL #Chelsea pic.twitter.com/eyb0DyXTt9
— GOAL Indonesia (@GOAL_ID) February 13, 2022
Kemenangan itu melengkapi kisah 382 hari Tuchel bersama Chelsea, dan telah menancapkan sejarah pembeda dari manajer-manajer sebelumnya.
https://youtu.be/J_xxRMQ5eSc
Referensi : Bola, Ruang Taktik, Kompas, Squawka, Detik Sport,