Ketika Eric Cantona Membela Kaum Muslim Sedunia

spot_img

Eric Cantona, legenda sepak bola dunia yang terkenal cadas ini sering melontarkan kritik pedas terhadap berbagai hal yang tidak ia sukai. Pasca berhenti sebagai pemain sepak bola professional, Cantona memang kerap mengomentari isu yang terasa panas di telinganya.

Salah satunya adalah kritik pedasnya tentang tragedi Charlie Hebdo.

Perlu diketahui, tragedi Charlie Hebdo merupakan aksi penyerangan di kantor majalah Charlie Hebdo oleh tiga pria bersenjata. Penyerangan tersebut menewaskan kurang lebih 12 orang dan 5 orang mengalami luka serius. Dua di antaranya merupakan petugas kepolisian.

Pria bersenjata tersebut dilaporkan meneriakkan “kami telah membalaskan dendam Nabi Muhammad” di saat melakukan serangan.

Setelah serangan itupun, diduga Charlie Hebdo masih menerbitkan kartun edisi berikutnya.

Mantan wartawan Charlie Hebdo, Caroline Fourest, mengatakan,

“Serangan teroris mematikan itu tidak akan membungkam kebebasan berbicara di Perancis.”

“Tiap kali kami bertemu, kami mencoba untuk melempar lelucon dan berkelakar tentang orang-orang bodoh yang terpicu melakukan kekerasan karena terancam oleh kartun sederhana. Mereka bisa terus merasa terancam karena masih akan ada banyak kartun.”

Eric Cantona, turut memberikan pernyataan sikap yang membela agama Islam di tengah isu kebencian terhadap kaum Muslim pasca tragedi tersebut.

Dalam wawancara dengan Euronews, mantan bintang Manchester United ini mengatakan,

“Langkah yang diambil majalah Charlie Hebdo, menerbitkan ulang gambar-gambar yang menghina Nabi Muhammad hanya akan menambah kemarahan 1.5 miliar penduduk bumi.”

Cantona mamantapkan dukungannya pada kaum muslim terhadap penyerangan kantor Majalah Charlie Hebdo. Menurutnya, apa yang terjadi saat ini bukanlah alasan untuk menyerang Islam.

Cantona menegaskan, fanatisme ada di mana-mana, tapi hanya ada dalam diri segelintir orang. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa umat Islam merasa malu dan tidak nyaman dengan yang peristiwa yang baru terjadi.

Meski terkejut, ia mengungkap bahwa hal ini bukanlah yang pertama terjadi. Cantona mencontohkan bioskop Saint Michel yang dibakar pada Oktober 1988. Penyebabnya, bioskop tersebut memutar film “The Last Temptation of Christ”. Para penyerang tersebut berasal dari kelompok Katholik.

Cantona menambahkan,

“Yang ingin kutekankan adalah jangan sampai kita melemparkan semua kasus itu kepada Islam. Jika yang kita pikirkan hanya kejadian terakhir ini saja, maka kita akan lupa yang sudah sudah,”

“Kita harus sadar, banyak sekali teroris di mana-mana, dan mereka tidak ada hubungannya sama sekali dengan Islam.”

“Seorang Muslim adalah warga negara, sama seperti aku dan kalian.”

Cantona berpendapat jika kita seharusnya tidak hanya terpaku pada kejadian dan isu yang berkembang saat ini. Semua harus belajar dari masa lalu tentang keberagaman dan sikap saling menghormati.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru