Dani Jarque, Sahabat Iniesta yang Meninggal Setelah Dijadikan Kapten Oleh Pochettino

spot_img

Klub sekota Barcelona, Espanyol, memulai musim 2009/10 dengan semangat baru. Mereka baru saja menunjuk Mauricio Pochettino, mantan kapten tim, menjadi pelatih baru. Pochettino mengawali rezimnya dengan membuat kebijakan baru: mengganti kapten tim.

Ban kapten yang melingkar di striker senior Raul Tamudo dicopot, beralih ke lengan Dani Jarque, gelandang produk akademi yang saat itu berusia 26 tahun. Menurut Pochettino, kepribadian Jarque mengingatkan dirinya semasa muda.

Dua minggu setelah menjalani latihan musim baru, skuad Espanyol terbang ke Florence untuk menjalani tur pramusim.

Pada Sabtu pagi, 8 Agustus 2009, para pemain menjalani aktivitas seperti biasa. Setelah sarapan bersama, Pochettino mempersilakan pemainnya beristirahat dan berjalan-jalan ke kota Florence.

Tepat setelah makan, Jarque berjalan di sampingnya dan berkata ke dokter tim, “Dokter, bolehkah aku meminta aspirin atau paracetamol, aku sedikit pusing?”. Pochettino langsung menginterupsi dan berkata pada Jarque, “Kamu harus berjalan-jalan lalu minum kopi, nanti sakit kepalamu akan hilang.”

Jarque menolak saran pelatihnya, ia ingin istirahat karena lelah. Pochettino mengingat bahwa jawaban itu adalah percakapan terakhirnya dengan sang kapten.

Di kamarnya, Jarque menghubungi sang istri, Martina Jarque, yang sedang mengandung. Jarque sebentar lagi akan menjadi ayah, istrinya sedang hamil tujuh bulan. Sayangnya telepon Jarque dengan sang istri terhenti tiba-tiba. Jarque tiba-tiba tidak menjawab dan tidak bisa dihubungi.

Martina lalu menghubungi Ferran Corominas, rekan setim Jarque. Corominas bersama empat pemain lain lalu mendatangi kamar Jarque. Meski dipanggil berkali-kali, tak ada respon dari dala kamar. Ketika akhirnya pinto didobrak, Jarque sudah terbujur kaku.

Pochettino yang sedang berjalan-jalan di pusat kota Florence lalu didatangi Ivan de La Pena yang berlari sambil menangis. Pochettino diminta segera kembali ke hotel tim karena sesuatu terjadi pada Jarque. Ketika Pochettino datang, tim medis mencoba selama tiga jam membangunkan Jarque.

Jarque tak pernah bangun lagi. Ia tertimpa serangan jantung saat baru berusia 26 tahun. Tur pramusim Espanyol dibatalkan, skuad pulang ke Catalan untuk memakamkan Jarque.

Tentu saja, wafatnya Jarque menggegerkan sepak bola dunia. Keluarga sepak bola berduka. Cesc Fabregas, rekan setim Jarque di timnas Spanyol U-21 yang saat itu bermain di Arsenal, mendedikasikan golnya ke gawang Everton pada 15 Agustus untuk Jarque. Ia membentangkan kaus bernomor punggung 21 dan bertuliskan nama Jarque…

Andres Iniesta, sahabat Jarque, mengenangnya dengan lebih khidmat. Saat berada di level tertinggi kariernya, yakni saat mencetak gol tunggal Spanyol ke gawang Belanda pada menit 116 di final Piala Dunia 2010, Iniesta mengingat Jarque. Ia mencopot kausnya, mempertontonkan kaus dalamnya yang bertuliskan, “Dani Jarque, selalu bersama kami”.

Dua tahun kemudian saat mengangkat trofi Euro 2012, Fabregas memakain kaus yang bertuliskan nama-nama pemain Spanyol yang meninggal mendadak, salah satunya Jarque.

Istri Jarque, Martina, melahirkan putrinya pada pada 23 September, tepat saat Espanyol memainkan laga pertamanya di stadion baru Cornella El Prat. Saat ini, nama Dani Jarque diabadikan menjadi nama kompleks latihan Espanyol.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru