Mauricio Pochettino harus diakui telah melakukan pekerjaan luar biasa di Tottenham Hotspur. Hingga musim kelima menangani The Lily Whites, Pochettino secara konsisten mampu menghadirkan sepak bola Eropa kepada para penggemar.
Catatan itu makin terasa fantastis karena Pochettino menghadapi beberapa bursa transfer terakhir dengan tangan terborgol. Ya, akibat biaya pembangunan stadion baru yang membengkak melebihi estimasi awal, Tottenham tak sanggup mengalokasikan dana untuk membeli pemain, yang lantas membuat Poch terpaksa tak membeli satu pun pemain pada musim ini.
Situasi tersebut sayangnya berbarengan dengan realita bahwa Spurs belum jua meraih trofi sejak 2008. Sayangnya lagi, Poch mengaku tak memprioritaskan meraih trofi jika hanya berlevel Piala Carabao atau Piala FA.
Kepada media, Poch berulangkali menyatakan Spurs hanya mengincar Premier League dan Liga Champions, yang bila melihat materi Spurs saat ini terasa mustahil untuk didapatkan. Yang terbaru, Poch memberikan pesan bersayap pada sang pemilik, Daniel Levy.
“Mungkin jika (Chairman) Daniel (Levy) berkata padaku pada musim depan, ‘kita harus memenangi trofi. Kita harus memenangi Liga Champions dan Premier League’. Maka mungkin aku akan berkata, ‘Mungkin Anda harus mencari bocah ajaib lainnya agar kita bisa melakukannya.”
So, Poch mengaku ia tak bisa memberi trofi bagi Spurs dengan skuad yang ada saat ini. Omongan Poch tersebut berkonteks pada keadaan skuadnya saat ini yang tak mengalami pengembangan sama sekali.
Meski tak memaksa klub untuk menjebol brankas, dan meski mengakui bahwa ia tetap akan mengendalikan jika keinginannya tak tercapai, Poch tetap memberikan pesan bahwa ia ingin Tottenham “tak tertinggal” dengan apa yang dilakukan klub-klub pesaing. “Anda tidak bisa menodongkan pistol ke kepalaku dan berkata, “kita harus menang”, jika kita tidak bertarung dengan peralatan yang sama dengan tim lain.”
Apa yang dimaksud “peralatan yang sama”? Tentu saja guyuran uang. Klub-klub top six lain tak ragu menggelontorkan dana besar untuk menggaet “bocah ajaib” baru di tiap bursa transfer. Di saat Manchester City memecahkan rekor klub dengan mendatangkan Riyad Mahrez, Chelsea memecahkan rekor kiper termahal dunia dengan memboyong Kepa Arrizabalaga, atau saat Liverpool menjadikan Virgil van Dijk sebagai bek termahal dunia, Tottenham tak melakukan apa-apa.
Saat ini, pembelian terakhir yang dilakukan Tottenham adalah Lucas Moura, sayap berharga 25 juta pounds (Rp465 miliar). dari Paris Saint-Germain. Adapun tambahan satu-satunya di skuad Tottenham musim ini bisa dibilang hanya Oliver Skipp, pemain akademi berusia 18 tahun yang sudah mengecap enam penampilan di Premier League.
Jadi, dengan skuad cukup tipis seperti saat ini, mustahil membayangkan Spurs bisa jadi juara Premier League. Yang harus segera dilakukan Spurs adalah: memastikan stadion baru sudah bisa ditempati sebelum musim ini berakhir, memastikan Mauricio Pochettino tak pergi ke mana-mana, memastikan para pemain bintang tetap bertahan, serta merekrut dua-tiga pemain baru untuk menyegarkan skuad…