Karma Remehkan Lawan Pakai Pemain Cadangan, Spanyol Dilibas Skotlandia!

spot_img

Skotlandia kini dengan bangga duduk di peringkat teratas klasemen sementara Grup A kualifikasi Euro 2024. Ini mereka dapatkan setelah Pasukan Tartan berhasil menekuk Spanyol dengan skor 2-0. Itu merupakan pertama kalinya Skotlandia berhasil mengalahkan la furia roja di kompetisi resmi Eropa sejak 1984.

Tentu saja akan ada evaluasi dari pihak Spanyol atas performa buruk di pertandingan kedua Luis de la Fuente sebagai pelatih. Terutama karena mereka menggunakan pemain pelapis di pertandingan penting ini. Tapi para pemain Skotlandia yang dipimpin oleh pelatih Steve Clarke layak mendapatkan pujian besar. Putaran final di Jerman nanti terasa semakin nyata di depan mata mereka.

Skotlandia Hancurkan Spanyol

Bermain di depan para pendukungnya sendiri di Hampden Park, Skotlandia bisa bermain tenang sejak menit awal pertandingan. Hasilnya, laga baru berjalan tujuh menit gelandang Manchester United Scott McTominay berhasil mencetak gol pembuka. Bola dari Andy Robertson ia tembakan sehingga tak mampu dihalau Kepa.

Unggul di menit awal membuat tartan army punya kepercayaan diri lebih. Itu membuat mereka lebih kuat dalam menahan gempuran Spanyol seakan panik. Beberapa skema serangan anak asuh Fuente mampu diredamkan para pemain Skotlandia.

Tapi Roberson dan kolega juga tidak mau diam saja menerima serangan. Mereka bisa menunjukan kalau mampu untuk berikan ancaman sepadan. Dyke hampir menggandakan keunggulan tuan rumah tapi usahanya meleset. Tidak ada gol tambahan di babak pertama. Mereka pun bisa menjaga skor 1-0 sampai babak pertama selesai.

Masuk ke babak kedua, Skotlandia masih bisa mengulangi sihir mereka. Kali ini anak asuh Steve Clarke mencetak gol hanya enam menit setelah peluit babak kedua dibunyikan. McTominay kembali jadi pemeran utama. Ini gol keempatnya di dua pertandingan kualifikasi. Suatu hal yang impresif dilakukan oleh seorang gelandang.

Tertinggal 2-0, Spanyol jadi benar-benar masuk ke mode panik. Hebatnya, Fuente menunggu sampai ke menit ke-79 untuk memasukan Gavi. Dan itupun tidak banyak memberikan perubahan. Di tahap ini, satu-satunya ancaman Skotlandia adalah stamina mereka sendiri. Untungnya McTominay dkk bisa mengakhiri laga tanpa memberikan gol ke Spanyol. Fuente harus puas pulang tanpa gol dan tanpa poin. Spanyol pun harus menerima kekalahan pertama di 19 pertandingan kualifikasi Eropa mereka.

Karma Spanyol Pakai Pemain Cadangan

Hasil imbang antara Georgia dan Norwegia, yang dikonfirmasi sebelum pertandingan ini dimulai membuat Skotlandia tambah optimis. Awalnya Grup A akan diprediksi jadi fase grup yang mudah untuk Spanyol. Tapi Skotlandia bisa membuat fase grup ini jadi persaingan yang ketat.

Sudah banyak terjadi di sepak bola dimana tim kecil bisa mengalahkan tim yang jauh lebih kuat. Itu bisa jadi disebabkan karena banyak hal, tapi salah satunya adalah kehati-hatian pihak yang lemah dan kecerobohan dari tim yang kuat.

Peringkat FIFA Spanyol berada di 32 tingkat lebih tinggi dibanding Skotlandia. Itu yang membuat Steve Clarke berhati-hati menghadapi anak asuh De la Fuente. Pelatih Skotlandia itu bahkan dengan rendah hati bilang “mungkin Spanyol harus bermain lebih buruk jika Skotlandia ingin menang”

Dan benar saja, Spanyol memang bermain buruk di malam itu. Selain karena masih dalam masa transisi. Tapi juga karena De la Fuente telah meremehkan lawannya dengan menurunkan skuad pelapis di laga itu.

Setelah menang 3-0 lawan Norwegia, yang peringkat FIFAnya tidak terpaut jauh dengan Skotlandia, Fuente malah merotasi total skuadnya. Ia memainkan sebagian besar para pemain cadangan di laga itu. Total ada delapan perubahan yang dilakukan Spanyol.

Seluruh lini pertahanan yang menang lawan Norwegia di laga sebelumnya diganti. Dani Carvajal, Nacho, Laporte, Alejandro Balde digantikan oleh Pedro Poro, David Garcia, Inigo Martinez, dan Jose Gaya. Hal serupa ia lakukan di lini serang. Empat pemain depan utama diantaranya Dani Olmo, Iago Aspas, Gavi, dan Alvaro Morata dicadangkan. Yang bermain adalah Mikel Oyarzabal, Dani Ceballos, Yeremy Pino, dan Joselu.

Sementara itu Steve Clarke lebih bijak dalam meracik line up. McTominay yang mencetak dua gol dari bangku cadangan di laga sebelumnya dipasang jadi starter di laga ini. Juga Lyndon Dyke yang memang harus masuk karena Che Adams mengalami cedera.

Fuente Masih Optimis

Manajer Spanyol sebelumnya, Luis Enrique sering dikritik karena tidak punya starting line up paten di timnya. Selama tiga tahun menjabat, ia selalu mengubah susunan pemain utamanya.

Fuente, sebagai penggantinya kini malah melakukan hal yang sama. Ia melanjutkan pola yang dimainkan Luis Enrique. Spanyol sudah tampil bagus dengan mengalahkan Norwegia 3-0. Tapi ia melakukan rotasi total, padahal tidak ada pemain yang cedera. Dan perlu diingat, ini adalah pertandingan kualifikasi, bukan laga persahabatan. Target Spanyol adalah finis sebagai pemuncak grup.

Meskipun mendapat kekecewaan di laga ini, Fuente masih tetap bisa melihat sisi baiknya. Ia mengaku kalau ini setidaknya bisa memberikan pengalaman dalam skuad. Fuente ingin memoles para pemainnya untuk masa depan.

“Itulah tujuan saya dalam melakukan peningkatan, memoles mereka. Idenya ada, dan para pemain bersedia untuk bekerja dan meningkatkannya.” Ucapnya dikutip dari the athletic.

“Di babak pertama kami punya banyak peluang tapi tidak bisa memaksimalkan penyelesaian. Kami akan memperbaiki itu dengan memberikan kepercayaan diri pada para pemain.” Lanjutnya.

Langkah Fuente dalam merotasi total pemainnya memang beralasan. Tapi itu mengakibatkan timnya kalah memalukan 2-0 dari Skotlandia. Tartan Army adalah tim kuat yang berisikan banyak pemain liga Inggris. Mereka juga sedang mengalami perkembangan pesat akhir-akhir ini. Jika saja Fuente tidak terlalu percaya diri dan menggunakan pemain utamanya, mungkin Spanyol bisa memberikan perlawanan.

Berbeda dengan Fuente yang terlihat tenang, Rodri justru sangat tidak puas dengan hasil yang timnya dapat. Bintang Manchester City itu tidak suka dengan gaya permainan Skotlandia. Ia mengaku Spanyol kalah karena cara bermain para pemain Skotlandia.

“Itu karena cara mereka bermain, menurut saya itu sedikit sampah. Karena mereka selalu membuang-buang waktu dan selalu jatuh. Mereka selalu memprovokasi kami. Bagi saya, itu bukan sepak bola” Ungkapnya dikutip dari Viaplay.

Fakta Pertandingan

Itu alasan yang sama dari Rodri ketika Spanyol kalah lawan Maroko di Piala Dunia 2022 kemarin. Jadi daripada mengeluh, mungkin sebaiknya ia evaluasi. Sebab, ini adalah pertama kalinya Spanyol kebobolan lebih dari dua kali di laga kualifikasi Eropa sejak Oktober 2014. Ini jadi lebih menyakitkan karena dua gol itu bukan dicetak oleh Ronaldo atau Messi, tapi McTominay.

Fakta lainnya adalah ini jadi kemenangan tandang kelima berturut-turut Skotlandia. Ini pertama kali mereka rasakan sejak sebelumnya di tahun September 2006 sampai Oktober 2007. Skotlandia akan melanjutkan pertandingan babak kualifikasi di bulan Juni mendatang. Lawannya adalah Norwegia kemudian Georgia.

Sumber referensi: Sky, Guardian, One, Athletic, Telegraph

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!

Glory Glory Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Magnificent 7 Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Back Home Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000

Artikel Terbaru