Jorginho menjadi satu nama yang patut diperhitungkan setelah didatangkan ke Stamford Bridge. Lebih dulu bersinar bersama Napoli, pemain kelahiran Brasil ini mengikuti jejak sang pelatih untuk membela The Blues.
Hingga kini, Jorginho masih dipercaya untuk mengisi pos lini tengah klub asal London tersebut.
Jorge Luiz Frello Filho, atau Jorginho, lahir pada 20 Desember 1991 di Santa Catarina, Brasil. Sejak masih di dalam kandungan, ibunya, Maria Tereza, yang merupakan mantan pesepakbola wanita, berjanji pada dirinya sendiri bahwa jika dia melahirkan anak laki-laki, dia akan melakukan apa saja untuk membuat anaknya itu menjadi seorang pesepakbola profesional.
Kata-kata itu keluar dari kenangan pahit Maria yang tidak bisa tampil sempurna saat masih menjadi seorang pesepakbola.
Saat masih berusia enam tahun, Jorginho menjadi korban perceraian kedua orang tuanya. Ia sering melihat orang tuanya bertengkar dan membuat dirinya mengalami gangguan psikologis. Setelah sang ayah meninggalkan ibunya begitu saja, Jorginho hanya tinggal bersama sang ibu tanpa memiliki uang.
Pasca perceraian, ibu Jorginho menghubungi kedua orang tuanya yang berada di Italia. Berkat saran dari sang nenek, Jorginho pindah ke Italia dan menetap disana. Setelah mendapat pekerjaan di Italia, ibu Jorginho kembali meneruskan janjinya yang sempat ia tunda. Yaitu, menjadikan anaknya sebagai pemain sepak bola.
Sebagian uang yang dihasilkan ia sisihkan untuk membayar pelatihan sepak bola Jorginho. Dalam upaya membentuk sang anak menjadi seorang profesional, ibunya juga membelikan sepatu dan perlengkapan olahraga lainnya.
Setelah mulai bergabung dengan tim lokal, Jorginho terus mengembangkan bakatnya. Selain berlatih di akademinya, Jorginho juga kerap diajak oleh ibunya untuk berlatih di pantai.
Latihan itu terbukti ampuh untuk membentuk permainan sang anak. Jorginho bermain lebih rapih dan memiliki kekuatan kaki yang sangat baik. Setelah sempat menjalani berbagai kompetisi lokal dan dibayar dengan harga murah di tiap pertandingan, Jorginho mulai menemui titik terang setelah klub Hellas Verona menawarinya kontrak.
Bermain apik di tengah lapangan, bakat Jorginho diminati Napoli. Saat itu, Rafael Benitez meminta Napoli untuk merekrut anak muda berbakat itu.
Resmi berseragam Napoli, Jorginho sempat kesulitan mengembangkan permainannya sebelum ditangani oleh Maurizio Sarri. Pelatih asal Italia itu sukses membentuk Jorginho menjadi pemain yang tenang dan mampu menguasai pertandingan.
Karena belum memiliki kewarganegaraan, Jorginho diberi pilhan untuk membela Brasil atau Italia. Hingga tepat pada 24 Maret 2016, dirinya memulai debut bersama Tim Nasional Italia. Padahal ia berujar jika ingin sekali membela Brasil.
Kendati tak pernah mendapat kesempatan bermain untuk tim samba, Jorginho tidak pernah menyesal telah memilih Italia.
“Aku benar-benar menginginkannya tapi telepon itu tidak pernah datang. Aku memang sedikit memikirkan Brasil, tapi saat ini aku tidak menyesal,”
“Aku tidak pernah menyesal. Italia memberikanku kesempatan untuk mewujudkan mimpi menjadi pemain sepak bola,” ujar Jorginho seperti dilansir Football Italia.
Setelah resmi bergabung dengan Chelsea, Jorginho sering mendapat kesempatan di tim utama. Ia menjadi aset berharga yang dimiliki Chelsea. Begitu padunya taktik sang manajer, Maurizio Sarri, menjadi kunci dari kesuksesan pemain timnas Italia tersebut.
