Apa Alasan Son Heung Min Tak Mau Menikah Hingga Pensiun?

spot_img

Kita harus mengakui bahwa sejak Park Ji Sung, barangkali hanya Son Heung Min seorang pemain Asia yang tampil di level tertinggi sepak bola dunia. Memang, ada Shinji Kagawa, Takashi Inui, Shinji Okazaki, Ki Sung Yeung, atau beberapa pemain Australia. Di antara banyak nama tersebut, hanya Son yang rutin menggebrak di papan atas Liga Inggris.

Penampilan konsisten di Spurs membuatnya diidolakan di negara asalnya, Korea Selatan. Di negeri ginseng, Son dibesarkan oleh ayahnya, Son Woong-Jung, yang juga seorang pesepak bola. Ayahnya merupakan pemain yang mampu menembus level teratas sepak bola Korsel.

Son Woong-Jung lantas membesarkan dua anak laki-lakinya, Son Heung-Min dan Son Heung-Yun, dengan harapan agar mereka menjadi pesepakbola. Seingat Son, ayahnya mulai memperkenalkan sepakbola saat ia baru bisa berjalan.

Seperti diceritakan Son Heung-Min pada The Guardian, ayahnya memaksa dirinya dan kakaknya melakukan juggling atau timang-timang bola selama empat jam. Ketika ia berusia 10 hingga 12 tahun, ayahnya merupakan pelatih bagi sekolah Son. Ia memperlakukan Son lebih keras daripada teman-teman setimnya.

Yah, Son tak keberatan dengan perlakuan seperti itu. Ia malah menganggap, jika bukan karena ayahnya, ia tak akan menjadi pemain profesional. Ia mengakui bahwa ayahnya sangat mengatur dan mengekang, tapi ia tak menganggapnya sebagai rintangan.

Lalu, ketika Son sudah mencapai level sekarang, ayahnya punya saran satu lagi, ayahnya meminta agar Son tak menikah hingga pensiun. Son pernah berpacaran dengan selebriti Korsel seperti Bang Min-Ah dan Yoo So-Young, tapi ia akan melaksanakan saran sang ayah.

Menurut Son, jika ia menikah, sepak bola tak akan menjadi prioritas. Jika menikah, ia pasti akan mendahulukan keluarganya, istrinya, dan anak-anaknya. Jika sepak bola sudah tak jadi fokusnya yang utama, ia khawatir tidak mampu mempertahankan levelnya.

Prinsip tersebut tentu bertolak belakang dengan anggapan para pelatih di Eropa agar para pemainnya segera menikah untuk mengontrol sikap diri. Bagi Son, kasusnya berbeda. Orang Eropa ingin segera menikah agar tak lagi minum-minum atau pergi ke klub malam, sedangkan Son tak pernah melakukan itu semua. Bagi Son, tak perlu menikah untuk menjadi pesepak bola profesional.

Son juga masih tinggal dengan kedua orang tuanya di apartemennya di London. Tinggal bersama orang tua merupakan hal yang tak lazim bagi pesepak bola Eropa, tapi Son mau melakukannya. Ketika ditanya tentang hal ini, Son menuturkan ada perbedaan kebiasaan di Eropa dengan di Asia. Orang tuanya sangat peduli padanya, mereka berjasa membuatnya jadi pesepak bola. Son beranggapan kehadiran orang tuanya akan sangat menunjang kehidupannya sebagai pesepak bola.

Jadi, kita tak perlu meragukan dedikasi Son kepada sepak bola. Setelah mempersembahkan medali emas Asian Games 2018, giliran Tottenham yang akan segera mengangkat torif bagi Son.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru