Indonesia vs Bahrain: Strategi BUNGKAM Bahrain yang Licik!

spot_img

Hawa panas Bahrain National Stadium di Kota Riffa, akan jadi saksi kembalinya serdadu Garuda berjuang di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Anak asuh Shin Tae-yong bertekad membungkam sang tuan rumah Bahrain, yang konon katanya punya siasat licik.

Berbekal catatan positif di dua laga sebelumnya, dan penambahan beberapa pemain baru, Timnas Indonesia optimis mampu mencuri poin dari tanah “mutiara teluk persia”. Jadi, mungkinkah Timnas Indonesia membawa pulang tiga poin atas Bahrain? Mari kita bahas. Namun, sebelum itu jangan lupa subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya agar tak ketinggalan konten terbaik dari Starting Eleven Story.

Head To Head

Kalau bicara flashback ke pertemuan terakhir Indonesia melawan Bahrain, hmmm..jadi teringat angka 10. Ya, pembantaian 10-0 di tempat yang sama oleh Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014, bagaimanapun masih menyisakan luka perih bagi Timnas Garuda.

Namun, layaknya seseorang yang move on dari mantan kekasih, yang lalu biarkanlah saja berlalu. Toh, Timnas Garuda pernah menang juga atas Bahrain 2-1 di Piala Asia 2007. Sementara, jika dilihat head to head secara keseluruhan, memang Indonesia kalah. Di mana dari total tujuh kali pertemuan, Bahrain mampu menang tiga kali, sedangkan Indonesia baru menang dua kali. Sisanya dua kali berakhir seri.

Amunisi Baru Timnas

Tapi apalah arti sebuah head to head? Toh catatan pertemuan itu sudah lama terjadi. Kini Timnas Indonesia punya wajah yang berbeda. Ibaratnya, Timnas Garuda yang dulu, bukanlah yang sekarang. Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong prestasinya telah meroket. Bahkan levelnya sudah bukan ASEAN lagi.

Bermaterikan pemain naturalisasi, Timnas Garuda sempat menahan imbang dua raksasa langganan Piala Dunia, yakni Arab Saudi dan Australia. Ditambah jelang laga melawan Bahrain, Timnas Indonesia kedatangan dua pemain naturalisasi baru dari Eredivisie, yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.

Coach Shin telah resmi memanggil 27 punggawa Garuda yang disiapkan untuk melawan Bahrain dan China. Sebagian besar pemain yang dibawa adalah sama seperti saat melawan Arab Saudi dan Australia. Bedanya kali ini Justin Hubner tidak dibawa karena cedera. Posisinya digantikan Jordi Amat. Di lini depan juga ada pergantian yakni Ramadhan Sananta yang digantikan oleh Malik Risaldi.

Bertahan Solid Dan Serangan Balik

Dengan materi tersebut, lantas apa yang harus dilakukan Coach Shin untuk meredam tuan rumah Bahrain? Kemungkinan Coach Shin tetap akan mempertahankan komposisi serta formasi sebagaimana ketika melawan Arab Saudi dan Australia.

Memakai pola andalan 5-4-1, atau 3-4-3, Coach Shin masih akan menitikberatkan kesolidan lini pertahanan, serta sesekali mencuri peluang melalui serangan balik. Kedatangan bek yang sempat menahan imbang MU, Mees Hilgers diharapkan bisa menambah kokohnya benteng pertahanan bersama Jay Idzes dan Rizky Ridho.

Lalu apakah dengan bertahan solid saja sudah cukup? Sesekali mencari peluang untuk mencetak gol juga diperlukan. Saat bertandang ke Arab Saudi, terbukti Indonesia bisa mencetak gol melalui sepakan Wak Haji Ragnar yang terdefleksi setelah mengenai Sandy Walsh. Gol itupun akhirnya menjadi milik pemain KV Mechelen.

Dengan kata lain, memanfaatkan serangan balik serta kelengahan lawan seperti proses terjadinya gol tersebut, juga harus dilakukan. Jangan lupakan juga, kini timnas kedatangan Eliano Reijnders yang kemungkinan akan ditempatkan sebagai gelandang serang sebelah kiri.

Di Eredivisie musim ini, adik Tijjani Reijnders itu sangat tangkas dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan. Ia bisa melakukan dribel ciamik, melepas tembakan, maupun turut terlibat dalam meningkatkan intensitas umpan. Kemampuan Eliano inilah yang bisa membuat Indonesia akan lebih variatif dalam menyerang.

Pemain Kunci Bahrain

Selain memperkuat lini belakang dan menambah variasi serangan, Timnas juga harus mewaspadai pemain berbahaya dari Timnas Bahrain. Bek timnas patut mewaspadai “Duo Mahdi” dari Bahrain, yakni Mahdi Abduljabbar dan Mahdi Al-Humaidan. Keduanya kini sedang gacor di liga domestik bersama klub Al-Khaldiya. Mereka baru saja mencetak gol saat melibas Manama Club lima gol tanpa balas.

Mahdi Abduljabbar berposisi sebagai striker, sedangkan Mahdi Al-Humaidan berposisi sebagai sayap kiri. Keduanya bermain saat melawan Australia dan Jepang. Saat melawan Australia, satu gol bunuh diri dari Harry Souttar juga berawal dari bangunan serangan Mahdi Al-Humaidan di sisi kiri.

Tak hanya duo Mahdi saja, bek timnas juga harus mewaspadai top skor sepanjang masa Bahrain yakni Ismail Abdullatif. Penyerang kawakan 38 tahun tersebut telah comeback dari cedera. Pencetak 124 gol bagi Bahrain tersebut bahkan sudah berlatih bersama skuad Bahrain di Riffa, Minggu 29 September 2024.

Untuk mengantisipasi mereka, para pemain Timnas Indonesia harus berhati-hati dalam melakukan pelanggaran, juga mesti mengurangi kesalahan umpan. Pasalnya selain mengandalkan fisik, Bahrain juga jago memanfaatkan kelengahan atau keteledoran lawan.

Hati-Hati Siasat Licik Bahrain

Selain itu, pemain timnas juga harus mengantisipasi siasat licik pemain Bahrain. Terbukti saat melawan Australia, siasat licik tersebut sukses buat pemain Australia frustrasi. Australia sempat dibuat jengkel dengan pemain Bahrain yang hobinya guling-guling di lapangan, mengulur-ulur waktu. Sampai-sampai bek Australia Alessandro Circati gemas dengan ulah para pemain Bahrain tersebut.

Selain akting seperti bintang FTV itu, ulah suporter Bahrain juga harus diwaspadai. Saat melawan Jepang, mereka mengintimidasi pemain Jepang dengan laser. Hal itu bisa saja menyulut emosi para pemain timnas. Punggawa Garuda harus belajar sabar dari pemain Jepang yang tetap tenang dan tak terpengaruh meskipun diganggu sedemikian rupa.

Masalah Wasit

Tak selesai sampai di masalah akting dan laser saja, baru-baru ini wasit yang akan memimpin laga juga dikhawatirkan akan menjadi masalah. Pasalnya, seluruh perangkat wasit yang akan memimpin laga tersebut berasal dari negara Asia Barat, yang notabene benua tempat Bahrain berasal.

Laga tersebut akan dipimpin oleh wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, yang akan dibantu oleh asisten wasit Abu Baker Al Amri dan Rashid Al Gathi dari Yaman. Sementara Abdullah Al Kandri dari Kuwait, bertugas sebagai wasit VAR.

Meski AFC tidak melanggar regulasi, namun penunjukan tersebut dianggap akan berat sebelah oleh publik Indonesia. Kekhawatiran publik Indonesia tersebut bukan tanpa bukti. Wasit berusia 41 tahun itu memiliki rekam jejak yang patut diwaspadai.

Salah satu momen kontroversialnya terjadi pada Piala Asia U-23 2020. Ketika itu ia memimpin laga antara Arab Saudi vs Thailand, dan memberikan penalti kontroversial bagi Arab Saudi melalui bantuan VAR. Keputusan tersebut membuat Arab Saudi yang notabene negara Asia Barat meraih kemenangan tipis 1-0.

Kondisi Dan Persiapan Jelang Laga

Namun, terlepas dari siasat licik yang coba direncanakan untuk menjegal Indonesia, Bahrain juga seserius itu menghadapi Timnas Indonesia, sehingga persiapannya dibuat sematang mungkin. Sebanyak 29 pemain Timnas Bahrain sudah berkumpul dan berlatih sejak Minggu 29 September 2024.

Sedangkan Timnas Indonesia sendiri, baru berangkat ke Bahrain tanggal 5 Oktober 2024. Bahkan tanpa melakukan latihan dahulu. Namun, terlepas dari kondisi terkini tersebut, Timnas Garuda tetap diharapkan PSSI mampu mencuri poin dari tanah Bahrain.

PSSI juga telah mematok target, yakni pulang dari Bahrain dan China meraih 4 poin. Syukur-syukur sih, bisa lebih. Selamat berjuang Garudaku. Jangan lengah, tetap fokus dan kontrol emosi. Sekali lagi, hati-hati siasat licik Bahrain.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru