AFC telah membuka pendaftaran bagi seluruh negara di Benua Kuning untuk jadi host Piala Asia 2031. Dari 49 negara, sejauh ini cuma 4 yang berani menawarkan diri jadi host.
Sebagai bangsa pendekar, Indonesia jadi paling awal yang serius ingin jadi tuan rumah. Barulah setelah itu ada Korea Selatan, Australia, dan Uni Emirat Arab.
Dari keempat negara ini, AFC menyebut Indonesia sebagai kandidat kuat sebagai host Piala Asia 2031. Lantas apa alasan federasi pimpinan Salman bin Ebrahim Al Khalifa ini memilih Bangsa Nusantara?
Lalu, apa saja keuntungan yang didapat dari status sebagai tuan rumah ini? Dan bagaimanakah proyeksi sepak bola Indonesia di tahun 2031 mendatang?
Kesuksesan Indonesia jadi Host Event Internasional
Menjadi tuan rumah event olahraga internasional jelas tak semudah membalikan telapak tangan. Namun, sebagai bangsa yang besar Indonesia telah terbukti sukses menggelar berbagai kegiatan kelas dunia, antara lain Asian Games 1962 dan 2018 dan Piala Dunia Basket 2023. Di ajang sepak bola Indonesia sudah sangat sering menjamu negara-negara tetangga di gelaran Piala AFF.
Di level Asia pernah menghelat Piala Asia 2007, bahkan terbaru Indonesia jadi host Piala Dunia U-17 2023. Hajatan besar ini pun menuai pujian langsung dari FIFA. Gianni Infantino bahkan memuji keramahtamahan masyarakat Indonesia yang tiada dua.
“Turnamen ini luar biasa. Indonesia telah menjadi tuan rumah yang luar biasa. Sambutan hangat dan keramahan seperti tidak ada di tempat lain,” ucap Sang Presiden FIFA.
Sederet testimoni dan rekam jejak positif ini disebut membuat AFC tanpa ragu menjadikan Indonesia sebagai kandidat kuat host Piala Asia 2031.
Kesiapan Infrastruktur dan Dukungan Pemerintah
Ambisi besar ini juga sejalan dengan infrastruktur yang sudah siap. Indonesia nggak perlu bingung soal venue pertandingan. Ada puluhan stadion berstandar FIFA yang tinggal pakai. Sebut saja Gelora Bung Karno, Jakarta International Stadium, Gelora Bung Tomo, Si Jalak Harupat, hingga Manahan Solo. Di luar Jawa, masih ada Stadion Jakabaring, I Wayan Kapten Dipta, dan banyak lainnya.
Selain stadion yang sudah ready, ekosistem pendukung seperti hotel, bandara, transportasi publik, dan lainnya juga tinggal disiapkan.
PSSI juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Pasalnya, sudah jadi rahasia umum, Prabowo Subianto selaku presiden sejak awal berkomitmen penuh membantu kemajuan sepak bola Indonesia. Suntikan dana, proses naturalisasi yang gampang, dan lainnya merupakan bukti konkrit betapa seriusnya niat Pak Prabowo.
Bahkan pendiri dan pemilik akademi sepak bola Garudayaksa ini punya nazar khusus. Sang Presiden ogah nonton Piala Dunia, kecuali yang kelak berlaga adalah Timnas Indonesia.
Alhasil, nggak mengherankan kalau RI 1 ini bakal jor-joran membantu rencana PSSI. Dalam waktu dekat, Erick Thohir pun ingin melobi AFC dengan mengajak Pak Prabowo.
Kiprah dan Keuntungan Indonesia jadi Host Piala Asia 2031
Menjadi tuan rumah Piala Asia sendiri bukan hal baru bagi Indonesia. Pasalnya, pada 2007 silam Skuad Garuda pernah sukses menggelar hajatan akbar ini. Namun ketika itu Indonesia jadi host bersama dengan Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Saat itu, Negeri Zamrud Khatulistiwa berada satu grup dengan para raksasa Asia.
Arab Saudi, Korea Selatan, dan Bahrain jadi lawan tanding tim besutan Ivan Kolev. Kala itu Timnas Indonesia mampu tampil merepotkan dan bahkan hampir mencetak sejarah.
Di laga pembuka, Bambang Pamungkas dan kolega menang 2-1 kontra Bahrain. Namun sayangnya, Skuad Garuda yang diperkuat oleh full pemain lokal kalah tipis 1-2 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Korea Selatan. Sayang sekali usai Piala Asia 2007, generasi emas Timnas Indonesia ini nggak bisa berbuat lebih. Bahkan Pasukan Merah Putih absen di tiga edisi berikutnya.
Barulah, pada Piala Asia 2023 Garuda Nusantara kembali mengangkasa. Di bawah komando Shin Tae-yong, Timnas Indonesia secara mengejutkan melangkah sampai babak 16 besar.
Euforia ini pun merembet ke timnas kelompok umur, coach Shin sukses membuat publik Tanah Air semakin tercengang dengan mengantarkan Timnas U-23 ke semifinal. Bahkan Rizky Ridho dan kawan-kawan hampir meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Meski sudah tak dinahkodai oleh STY, tren positif ini pun diharapkan terus berlanjut, baik di level junior maupun senior.
Tekad jadi host tunggal Piala Asia 2031 ini pun merupakan langkah strategis. Pasalnya, Indonesia dipastikan nggak perlu repot-repot melewati babak kualifikasi. Hal ini pun semakin mempermanis fakta prestasi Timnas Indonesia. Pasalnya, di edisi Piala Asia 2027 Skuad Garuda sudah otomatis lolos jadi peserta.
Asal tahu saja, Indonesia jadi satu-satunya negara ASEAN yang melenggang ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, dan itu sekaligus membuat Timnas Indonesia otomatis melangkah ke putaran final Piala Asia 2027. Jika kelak Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Piala Asia 2031, Timnas Indonesia akan lolos dalam tiga edisi Piala Asia secara beruntun, mengulangi era 1996 hingga 2004.
Indonesia akan menyambut turnamen ini dengan senyum sumringah penuh kepercayaan diri. Apalagi saat 2031 mendatang, berbagai program pengembangan sepak bola PSSI diprediksi sudah menuai hasil. Di tahun-tahun itu, entah berapa banyak talenta lokal yang abroad di Eropa.
Kompetisi lokal pun diharapkan sudah semakin membaik dan secara ranking FIFA, rasa-rasanya tahun 2031 Indonesia sudah nyaman di urutan 50 atau minimal 75 besar. Jika blueprint sepak bola nasional terjalani dengan baik, maka seharusnya Skuad Garuda sudah jadi salah satu kesebelasan raksasa di Asia.
Butterfly Effect Indonesia Host Piala Asia 2031
Di luar proyeksi indah ke depan ini, berbagai keuntungan juga bakal menghampiri dari segala sisi. Sektor ekonomi, sosial, dan bahkan politik di Tanah Air diprediksi akan ikut terangkat.
Dari sisi ekonomi, Piala Asia 2031 jelas akan membuat geliat perputaran uang lebih deras. Masyarakat dan pemerintah daerah sama-sama diuntungkan. Industri pariwisata semakin berkibar, lantaran suporter dan wisatawan asing pasti bakal menggunakan hotel, restoran, dan destinasi hiburan.
Sejalan dengan itu, pendapatan pemerintah dari sektor pajak pasti juga meningkat. Belum lagi peluang masuknya investor dan tersedianya lapangan pekerjaan baru. Akan ada banyak pekerjaan di sektor jasa, keamanan, event organizer, dan industri kreatif.
Lalu secara sosial, rasa nasionalisme dan kebanggaan masyarakat bakal semakin membara. Keterbelahan politik bakal tiada lantaran semua satu rasa mendukung Timnas Indonesia.
Kemudian secara politis, Indonesia jadi lebih punya daya tawar. Piala Asia 2031 bisa menjadi batu loncatan untuk jadi tuan rumah event olahraga yang lebih besar. Ya, apalagi kalau bukan Piala Dunia senior yang sudah sejak lama diusahakan.
Seperti yang kita ketahui, PSSI sudah berulang kali punya rencana untuk jadi host Piala Dunia. Dulu, saat PSSI masih kacau balau saja, Nurdin Halid berani biding untuk Piala Dunia 2022. Namun saat itu, FIFA mencoret status peserta bidding lantaran nggak mendapat dukungan pemerintah.
“Tahun 2010 kita pernah ikut bidding Piala Dunia dan sudah sampai di tahap 8, sayang pemerintah saat itu menarik dukungan,” sebut Nurdin Halid mengenang.
Lalu belum lama ini, Indonesia sejatinya akan mengajukan bidding Piala Dunia 2034, tapi akhirnya batal. Nah, jika kelak sukses menghelat Piala Asia 2031, langkah Garuda untuk semakin mendunia bakal lebih enteng. Apalagi di awal sudah sempat disinggung, kalau Indonesia punya modal pernah berjaya saat jadi host Piala Dunia U-17.