India NGAMUK! Tuntut Kelolosan Timnas Indonesia U-17 ke AFC dan FIFA

spot_img

Alhamdulillah, sujud syukur patut diucapkan atas keberhasilan Timnas Indonesia U-17 yang akhirnya lolos ke Piala Asia U-17 2025. Namun, di balik sikap syukur publik tanah air tersebut, ada sedikit noda.

Noda tersebut datang dari kejadian janggal di laga melawan Australia. Indikasi kecurangan pun menyeruak ketika Timnas India ngamuk-ngamuk dan menganggap Indonesia dan Australia melakukan sepakbola gajah! Hmmm..bener nggak tuh? Apakah hal ini bisa diusut? 

Lolos Lewat Peringkat Dua Terbaik

Skor kacamata melawan Australia membuat pasukan Nova Arianto melaju ke Piala Asia U-17 2025 lewat jalur peringkat dua terbaik. Satu poin melawan Australia tersebut sangat membuat Timnas Indonesia U-17 berada di posisi tiga klasemen peringkat dua terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17. Selain anak buah Coach Nova, tim lain yang lolos lewat jalur peringkat dua terbaik ini adalah China, Vietnam, Oman, dan Irak. 

Di klasemen peringkat dua terbaik tersebut, Timnas Garuda Muda meraih empat poin dari hasil menang lawan Kuwait dan imbang melawan Australia. Kemenangan 10-0 melawan Kepulauan Mariana Utara tidak dihitung, karena regulasinya memang demikian.

Kelolosan ini merupakan yang ketujuh kalinya bagi Timnas Indonesia U-17 di ajang Piala Asia. Sebelumnya, Timnas Garuda Muda pernah lolos ke Piala Asia U-17 tahun 1986, 1988, 1990, 2008, 2010, dan terakhir 2018. 

Prestasi terbaik Timnas Indonesia U-17 di ajang ini adalah di edisi tahun 1990 yang digelar di Uni Emirat Arab. Ketika itu, Indonesia berhasil masuk semifinal. Kiprah Timnas Indonesia U-17 untuk ketujuh kalinya di Piala Asia U-17 ini, patut untuk dinanti. Apakah pasukan Coach Nova bisa mengulangi sukses di tahun 1990 atau tidak.

Kejanggalan

Namun, sebelum melangkah jauh ke situ, ada hal menarik lainnya yang perlu dibicarakan, yakni soal cara kelolosan anak asuh Coach Nova saat menghadapi Australia. Laga tersebut memang berjalan sebagaimana mestinya sejak awal. Namun, di 30 menit terakhir, laga tersebut berubah menjadi boring dan aneh.

Bagaimana nggak boring dan aneh, kedua tim tak saling menyerang dan hanya muter-muter saja dengan melakukan umpan-umpan di daerah permainan sendiri. Mungkin kalau kiper kedua kubu ditinggal ngopi sambil nyantai, masih aman tuh gawang. Nah, dengan kejadian tersebut muncullah berbagai kecurigaan. 

Pasalnya kalau hasil seri menjadi hasil akhir, kedua tim ini bisa lolos bersama ke Piala Asia. Lain halnya jika ada salah satu tim yang kalah. Tim yang kalah bisa-bisa tidak lolos ke Piala Asia. Misal Indonesia kalah, maka Indonesia hanya punya poin 3. Dengan poin tersebut, peluang lolos Indonesia lewat jalur klasemen peringkat dua terbaik menjadi kecil. 

Tanggapan PSSI

Melihat kejanggalan yang terjadi, publik tanah air pun bermacam-macam menanggapinya. Ada yang menganggap menyesalkan hal tersebut, ada juga yang masa bodoh yang penting lolos.

PSSI pun langsung memberikan tanggapan. Lewat Exco mereka, Arya Sinulingga, PSSI berpendapat bahwa Timnas Indonesia sudah bermain fair di laga tersebut. Arya malah mengatakan bahwa Australia U-17-lah yang sengaja melakukan strategi umpan-umpan tersebut. Menurut Arya, mereka takut kalah dan memilih bermain aman dengan hasil imbang.

Arya juga menampik anggapan bahwa kejadian tersebut sengaja diatur oleh kedua tim. Menurutnya tidak ada settingan. Timnas Indonesia bahkan berniat untuk menang di laga tersebut untuk menjadi juara grup. 

Kapten Timnas U-17 Sesuai Instruksi

Tak hanya Arya saja yang angkat bicara soal anggapan janggalnya laga tersebut. Sang pemain yang ada di lapangan, yakni kapten Timnas U-17, Putu Panji Apriawan juga angkat bicara. Dirinya menampik bahwa timnya kongkalikong dengan para pemain Australia.

Soal gaya permainan, Putu mengatakan bahwa timnya hanya mengikuti instruksi pelatih, yakni dengan menjalankan strategi menunggu bola, dan mempersiapkan serangan balik. Putu pun tidak menyangka bahwa Australia akan menahan diri untuk menyerang. 

Coach Nova Menyesalkan

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto juga senada dengan Putu Panji. Asisten Shin Tae-yong itu menyayangkan kenapa Australia memilih bermain aman. Di sisi lain, Nova mengakui bahwa ia memang meminta anak asuhnya menerapkan strategi bertahan dan menunggu. Karena cuma itu yang bisa dilakukan Indonesia menghadapi tim kuat seperti Australia.

Di babak kedua, strategi itu diterapkan oleh Nova juga karena hanya dengan hasil imbang pun, Indonesia bisa lolos ke Piala Asia U-17. Sampai sini Nova Arianto jelas menampik timnya memainkan sepak bola gajah. Meski begitu, Nova tetap malu melihat pertandingan itu. Namun, ia simpan rasa malu itu demi fokus membawa timnya ke putaran final Piala Asia U-17.

India Protes

Kecurigaan adanya sepakbola gajah di laga Australia vs Indonesia justru masif digaungkan oleh publik India. Publik India merasa tak terima Timnas U-17-nya nggak lolos, gara-gara hasil laga Australia vs Indonesia.

Dengan hasil imbang kedua tim tersebut, Timnas India gagal lolos karena harus puas berada di posisi 7 klasemen peringkat dua terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17 dengan 3 poin. Beda cerita jika Australia menang melawan Indonesia. Kalau begitu ceritanya, India-lah yang bakal lolos ke Piala Asia. 

Beragam komen dan sumpah serapah pun akhirnya bermunculan dari warganet negeri Vrindavan. Salah satu masyarakat India di media sosial X, @7negiashish, menulis bahwa laga Australia vs Indonesia dicap memalukan.

Akun X @saur24insaurabh juga menganggap laga Australia vs Indonesia curang. Lalu akun X @PratikChaubey meminta FIFA dan AFC menyelidiki laga tersebut. Federasi Sepakbola India (AIFF) juga diminta untuk bergerak mengusut pertandingan tersebut.

AFC Bicara

Setelah melihat ramainya pembicaraan di media soal laga Australia vs Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pun langsung angkat bicara. Namun, AFC agaknya tak terlalu mempersoalkan kejanggalan laga tersebut.

Menurut AFC, Indonesia maupun Australia memasuki pertandingan dengan performa yang bagus. Mereka sama-sama ingin meraih kemenangan untuk menjadi juara grup. Meskipun melakukan pendekatan positif sejak awal laga, namun akhirnya tidak ada satu pun yang mampu menembus pertahanan lawan, dan hasilnya berakhir tanpa gol.

Pernyataan AFC semakin menayakinkan bahwa memang laga tersebut jauh dari hal persekongkolan atau pengaturan. Mungkin hanya pihak-pihak yang sakit hati saja seperti India yang protes mengenai hal ini. Toh, negara-negara lain tak mempermasalahkannya.

Kejadian Serupa

Namun, jika Timnas India tetap ngotot menuntut dan mengirimkan surat protes kepada AFC dan FIFA, ya silakan. Toh kemungkinan hasilnya juga akan nihil. Pasalnya, kejadian serupa pernah dialami sendiri oleh Timnas Indonesia di Piala AFF U-19 tahun 2022.

Saat itu, Timnas Indonesia gagal lolos ke semifinal gara-gara Vietnam dan Thailand bermain imbang 1-1. Hasil tersebut membuat kedua tim sama-sama lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022.

Indonesia yang geram pun memprotes laga tersebut karena terindikasi terjadi kongkalikong. Pasalnya di laga tersebut kedua tim bermain aneh, hanya melakukan umpan-umpan di daerah pertahanan sendiri setelah skor 1-1. 

PSSI yang masih diketuai Iwan Bule, waktu itu memberanikan diri untuk menuntut kejadian tersebut ke pihak AFC dan FIFA dengan mengirim surat aduan. Namun apa hasilnya? Investigasi pihak AFC dan FIFA, mengumumkan bahwa tidak ada peraturan yang dilanggar di laga tersebut. 

Ya, berkaca dari kejadian yang sudah-sudah, nampaknya kasus Indonesia vs Australia ini juga akan mengalami hal serupa. Dari gerak-geriknya, AFC dan FIFA juga tak terlalu menggubris kejadian tersebut. Jadi.. Gimana nih India, masih tetap ngotot menuntut laganya?

Sumber Referensi : okezone, sindonews, okezone, bola.net, tvonenews, okezone, tvonenews, inews, tvonenews

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru