Bisnis sepak bola adalah bisnis yang buruk. Simon Kuper, penulis buku Soccernomics, mengatakan demikian. Meski begitu, masih banyak orang yang mencoba bisnis sepak bola, dan tentu saja masih banyak pula yang gagal. Salah satunya para artis di Indonesia.
Beberapa tahun lalu, fenomena artis membeli klub sepak bola muncul. Mulai dari Raffi Ahmad hingga Prilly Latuconsina merambah bisnis sepak bola. Namun, apa yang terjadi? Semuanya mengaku alami kerugian.
Bagaimana kisah para artis ini membeli klub sepak bola Indonesia dan kegagalannya mengelola klub itu? Berikut ulasannya.
Daftar Isi
Raffi Ahmad Mengakuisisi Cilegon United
Rasanya tidak ada nama artis selain Raffi Farid Ahmad yang membuat fenomena artis membeli klub sepak bola meledak. Tahun 2021, tepatnya pada Bulan Maret, nama Raffi Ahmad muncul sebagai pemilik klub lokal Cilegon United. Namun, rumor soal pengakuisisian Cilegon United oleh Raffi sebetulnya sudah berhembus sejak jauh-jauh hari.
Kabar pengakuisisian Raffi diungkapkan oleh CEO Cilegon United kala itu, Yudhi Apriyanto. Ia mengatakan, saham Raffi Ahmad akan masuk ke Cilegon United. Per 31 Maret 2021, RANS Entertainment, perusahaan hiburan milik Raffi Ahmad, bersama dengan Prestige Motors resmi mengakuisisi Cilegon United.
Berubah ke RANS Cilegon FC
Baik Rudy Salim maupun Raffi Ahmad tidak menyebutkan nilai akuisisi. Namun, sejumlah media memperkirakan setidaknya Rp300 miliar dikeluarkan kedua pengusaha itu untuk mengakuisisi Cilegon United. Angkanya sudah pasti besar, karena pengambilalihan tersebut sampai membuat Cilegon United berganti nama menjadi RANS Cilegon FC.
Raffi Ahmad akuisisi Cilegon United! Melalui laman resmi IG dari Raffi Ahmad, sang entertainer dan pengusaha itu mengumumkan bahwa CU sudah resmi dimilikinya.
Penasaran siapa saja yang akan membela Cilegon United di 2021? Hamka Hamzah, kah?
— GARAGARABOLA (@garagarabola_) March 28, 2021
Usai mengakuisisi, Raffi menduduki jabatan chairman atau pemilik. Selain uang, investasinya juga berupa infrastruktur penunjang seperti lapangan sepak bola yang tersebar di 10 kota dan akademi sepak bola. Terkait perubahan nama berkaitan dengan keinginan Raffi menjadikan klub tersebut satu naungan di bawah RANS Entertainment. Menggabungkannya dengan dunia hiburan.
Setelah diakuisisi Raffi, RANS Cilegon FC melakukan sejumlah gebrakan. Salah satunya merekrut legenda Timnas Indonesia, Cristian Gonzales. Pemain berusia 45 tahun itu dikontrak RANS pada 23 April 2021.
45 tahun. Dahsyat.
Bagi Cristian Gonzáles usia hanya angka.
Aku masih kuliah pas dia mulai bikin heboh di Liga Indonesia.
Aku masih wartawan lapangan saat dia awal bela timnas Indonesia.
Skr, saat aku hanya wartawan laptop, dia masih bermain dan hebat.Selamat RANS… pic.twitter.com/wNDA1mQbTW
— Ilhamzada (@iIhamzada) December 27, 2021
Sempat Promosi, Lalu Degradasi
Musim itu RANS Cilegon FC juga diperkuat para pemain yang cukup akrab di telinga kita, seperti Alfin Tuasalamony, Asri Akbar, Hamka Hamza, Kurniawan Kartika Ajie, hingga Patrich Wanggai. Awalnya, Bambang Nurdiansyah, bekas pemain yang pernah membawa Pelita Jaya dua kali juara Galatama dipertahankan.
Baru dibentuk langsung promosi ke Liga 1!
RANS Cilegon FC lolos ke partai final Liga 2 setelah mengalahkan PSIM Yogyakarta. Tiket final tersebut juga memastikan mereka lolos ke Liga 1 musim depan. pic.twitter.com/HvqkYAaulc
— Box2Box Football (@Box2BoxBola) December 27, 2021
Ia sudah melatih ketika masih bernama Cilegon United di Liga 2. Tapi setelah tujuh laga, RANS Cilegon FC menunjuk bekas pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan sebagai allenatore pengganti Bambang. RD berhasil membawa RANS Cilegon FC ke semifinal Liga 2 musim itu. Ia kemudian membawa RANS ke final usai mengalahkan PSIM Yogyakarta, sekaligus promosi ke Liga 1.
Sayangnya, di Liga 1, klubnya Raffi tersebut tak bisa bertahan lama. Musim 2022/23, RANS Cilegon FC berada di dasar klasemen. Untung tidak ada degradasi. Tapi pada musim berikutnya, RANS paten terdegradasi. Persis ketika nama klubnya sudah ganti lagi menjadi RANS Nusantara FC karena keinginan Raffi agar klub ini didukung banyak orang di Indonesia.
RANS NUSANTARA FC Degradasi!#Liga1#BolalobFootball pic.twitter.com/6G2KbGqEQv
— Bolalob.com (@Bolalob) April 30, 2024
Rugi dan Jadi Musafir
Degradasinya RANS Nusantara menyesakkan dada. Tidak hanya itu, Raffi juga rugi besar. Ia telah mengeluarkan banyak uang untuk klubnya. Dalam beberapa kesempatan, Raffi bilang, timnya itu lebih sering merugi daripada untung. Mau tak mau, ia pun harus merogoh kocek pribadinya.
Dalam sebuah kanal YouTube ayah cipung itu mengaku rugi hingga Rp16 miliar lebih. Selain itu, RANS juga dikenal sebagai tim musafir. Mereka sering berpindah-pindah home base. Pernah bermarkas di Indomilk Arena Tangerang, lalu pindah ke Maguwoharjo Sleman.
Kemudian pindah lagi ke Stadion Sultan Agung di Bantul. Kini RANS Nusantara FC bermarkas di Stadion Untung Suropati di Pasuruan, Jawa Timur. RANS hari ini masih berkutat di Liga 2. Namun begitu, Raffi masih tetap menjadi pengusaha di sana.
RANS NUSANTARA 🔜 SLEMAN 👀
Liga 1 musim 2023/2024 segera bergulir. Setiap klub mulai melakukan persiapan. Tak terkecuali, RANS Nusantara.
Klub milik pesohor Raffi Ahmad itu dikabarkan memilih Stadion Maguwoharjo, Sleman sebagai homebase untuk musim 2023/2024.
Pendapatnya? 🤔 pic.twitter.com/3e52fUfdpv
— Regista (@registaco) June 23, 2023
Atta Halilintar Tak Lagi Jadi Pemilik Bekasi City
Hal yang berbeda justru dilakukan oleh Atta Halilintar. Suami Aurel Hermansyah itu malah lepas tangan dari klub yang dulu diakuisisinya, Bekasi City FC. Atta menyerahkan tanggung jawab klub itu pada Putra Siregar, temannya yang juga publik figur. Hal ini menjadi ironis. Apalagi dulu ketika mengakuisisi PS Pati, beritanya begitu bombastis.
Setelah Raffi mengakuisisi Cilegon United, Atta yang kalah kaya ikut-ikutan dengan mengakuisisi PS Pati. Sama seperti Raffi, ia juga mengubah nama timnya menjadi AHHA PS Pati. Namun, karena markasnya dipindah ke Bekasi, nama timnya pun berubah lagi menjadi Bekasi FC.
Namun, nama Bekasi FC ini pernah digugat. Hak penamaan Bekasi FC ternyata sudah dimiliki oleh seseorang bernama Ercik pada 2020. Hal itu membuat Atta disomasi dan nama klubnya terpaksa berubah lagi menjadi FC Bekasi City. Nama itu kemudian disahkan lewat Kongres PSSI tahun 2022. Stadion Patriot Candrabhaga menjadi markasnya.
Atta Rugi Besar
Berbeda dengan RANS yang menggeliat di bursa transfer, selain sensasi soal penamaan, klubnya Atta ini kurang gebrakan. Ketika sudah diakuisisi Atta dan Putra Siregar pun, FC Bekasi City hanya berkutat di Liga 2. Yang menyedihkan, Atta pernah mengaku rugi besar saat kompetisi Liga 2 dihentikan.
Mengutip laporan Bola Times, Atta mengatakan untuk mengelola klub di Liga 2 biayanya tidak murah. Rata-rata investasinya, kata Atta, antara Rp15 miliar hingga Rp25 miliar per tahun. Maka dari itu, ia mengaku rugi ketika Liga 2 musim 2022/23 dihentikan.
Selain kehilangan uang, timnya Atta juga kehilangan sponsor. Barangkali karena biaya yang banyak itu, Atta melepaskan cengkeramannya di FC Bekasi City. Sekarang penanggung jawab penuh FC Bekasi City hanya Putra Siregar. Sementara Atta Halilintar fokus mengembangkan klub futsal Pendekar United.
Pemilik FC Bekasi City, Atta Halilintar mengaku kapok terlibat di sepakbola Indonesia usai PSSI menghentikan Liga 2 dan Liga 3 2022/2023. Calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun meminta Atta jangan kapok. pic.twitter.com/9TOLJSaLpV
— detiksport (@detiksport) January 15, 2023
Prilly Latuconsina ke Persikota
Langkah untuk tak lagi mengurusi sepak bola juga dilakukan Prilly Latuconsina. Prilly malah lebih ngenes lagi. Ia hanya menjadi pemilik Persikota Tangerang selama kurang dari tiga bulan. Coba bayangkan, pada Februari 2022 ia mengakuisisi Persikota, tapi di Bulan April 2022, Prilly tak lagi di sana.
Padahal kabar Prilly mengakuisisi Persikota Tangerang cukup menghebohkan. Pelakon Sissy dalam Ganteng-Ganteng Serigala itu mengambil alih Persikota pada Februari 2022. Pada waktu itu, Prilly mengaku ingin belajar mengelola klub sepak bola dari bawah. Jadi, ia tak mau gegabah membeli tim Liga 1.
SAH : Prilly Latuconsina menjadi pemilik baru klub Liga 3, Persikota Tangerang. 😍🟡🤝 pic.twitter.com/hwaBrpJHGi
— Extra Time Indonesia (@idextratime) January 30, 2022
Kebetulan klub berjuluk Bayi Ajaib tersebut waktu itu masih berkutat di Liga 3. Setelah diakuisisi Prilly, Persikota berkesempatan untuk promosi ke Liga 2. Tapi gagal karena memilih walk out.
Pada pertandingan melawan Farmel FC di babak 16 besar Liga 3 2021, Persikota memutuskan tak melanjutkan pertandingan karena merasa dirugikan wasit. Persikota pun mendapat hukuman pengurangan tiga poin. Beberapa pemain, manajer, dan pelatih juga turut dikenakan sanksi.
Hanya meraih satu kemenangan atas Persipa Pati, Persikota pun gagal promosi. Kini setelah tidak dikelola Prilly, Persikota berhasil promosi ke Liga 2. Sampai hari ini, tidak ada alasan pasti mengapa Prilly memutuskan menarik diri dari Persikota. Padahal saat membelinya, ia mengaku siap bahkan untuk merugi.
Pertandingan babak 16 besar Liga 3 Nasional: Farmel FC vs Persikota saat ini sedang terhenti.
Ada sedikit kebingungan karena kedua tim membawa olahraga MMA ke lapangan sepak bola.
📽️: @BolaTameng pic.twitter.com/Vn2caStv3n
— A. Ainur Rohman (@ainurohman) March 6, 2022
Bisnis yang Rumit Buat Artis
Melihat apa yang terjadi pada Raffi, Atta, dan Prilly, bisnis klub sepak bola, khususnya di Indonesia memang sangat beresiko. Nama besar dan uang besar dari si artis tidak cukup. Butuh jam terbang sebagai pengusaha.
Selain nama-nama di atas, ada nama lain yang turut mengelola klub lokal. Namun, entah layak disebut artis atau tidak. Dia adalah Kaesang Pangarep. Putra bungsu Jokowi itu masih menjadi pemegang saham terbesar di Persis Solo. Setelah diakuisisi Kaesang dan dikelolanya, Laskar Sambernyawa berkembang ke arah lebih baik.
Mendapat banyak sponsor, Persis Solo bahkan bisa mendirikan toko merchandise sendiri dan menggandeng UMKM. Salah satu bukti paling heroik atas keberhasilan itu adalah, Persis Solo akhirnya promosi ke Liga 1 setelah 14 tahun menunggu.
https://youtu.be/IJ6Q6dSC3A8
Sumber: RadarSolo, Bolanet, Goal, Antara, PanditFootball, Okezone, Detik, Medcom, Suara, IndoSport