Laga big match akan langsung tersaji di pekan pertama Champions League musim ini. Liverpool akan langsung bertandang ke San Siro untuk menantang tuan rumah, AC Milan. Sepertinya tujuan awal membuat format baru agar terjadi banyak laga big match langsung kejadian.
Laga yang juga final ulangan edisi 2004 dan 2006 ini menarik untuk disimak. Sebab, laga ini akan menjadi ujian pertama bagi pelatih anyar kedua klub, yakni Paulo Fonseca dan Arne Slot. Keduanya pun sedang dalam kondisi yang kontras. Liverpool sedang di atas angin, sementara AC Milan sedang masuk angin. Lantas, bagaimana kesiapan keduanya?
Rentetan Hasil Buruk Il Diavolo
Setelah rentetan hasil buruk dalam 3 pertandingan pertama mereka di Serie A, posisi pelatih anyar AC Milan, Paulo Fonseca mulai dipertanyakan. Il Diavolo menelan sebuah kekalahan dan dua kali imbang. Pun pada hasil imbang melawan Torino, Rossoneri sebenarnya hanya berjarak sekian detik dari kekalahan.
Rentetan hasil buruk ini akhirnya menyebabkan keluarnya isu keretakan ruang ganti Rossoneri. Isu ini merebak kala pada laga melawan Lazio, dua abang-abangan AC Milan, Rafael Leao dan The Hernandez terlihat ogah merapat ke bangku cadangan untuk mendengarkan instruksi Fonseca. Keduanya malah terlihat nyantai di seberang lapangan.
Kekacauan ini jelas membuat para fans bereaksi. Mereka mengharapkan tim yang lebih baik dari sepak bola membosankan Stefano Pioli yang membuat mereka dihajar 5 kali oleh Inter Milan di laga derbi. Tapi, kenyataan yang ada di depan mata, mereka malah mendapatkan tim yang lebih bapuk dan lapuk dari racikan Stefano Pioli.
Alhasil, Alessandro Costacurta pun sampai ikut turun tangan untuk memberi saran. Ia bahkan tak sungkan menyebut sebuah nama, yakni Theo Hernandez. Mantan bek AC Milan tersebut menyebutnya sebagai pemain yang tak layak untuk dijadikan pemimpin tim. Menurutnya, AC Milan butuh pemain yang memiliki jiwa pemimpin. Klub yang konon punya DNA Eropa ini memang sudah tak bisa menghasilkan pemain kharismatik macam Paolo Maldini lagi.
“Dalam opini saya, mereka yang ada di sana tidak memiliki kepribadian yang hebat, sebab Theo Hernandez, yang merupakan wakil kapten, tidak memiliki kepemimpinan yang hebat,” tutur Costacurta dikutip dari Goal.
Menurutnya juga, Zlatan Ibrahimovic sebagai penasihat klub harus mampu membantu AC Milan untuk menutupi kekurangannya ini. Ia harus bisa mencarikan Rossoneri seorang pemain berkarakter di musim dingin nanti. Sebab, keberadaan seorang pemimpin akan sangat berguna untuk klub, baik saat berjaya ataupun terpuruk.
Sialnya lagi, setelah sebelumnya sudah kehilangan Malick Tiauw, kini Ismael Bennacer pun ikut-ikutan cedera. Hal ini membuat gelandang bertahan Il Diavolo tersebut tak bisa bermain di laga melawan Liverpool dan laga setelahnya melawan Inter. Sungguh sebuah derita di atas derita.
Namun, Fonseca masih memiliki kabar baik. Performa apik anak asuhnya di jeda internasional lalu bisa ia manfaatkan. Fonseca bisa mencoba memainkan Tijjani Reijnders lebih bebas seperti di Belanda. Duetkan saja Reijnders dengan Youssef Fofana. Sebab, posisi yang ditinggalkan oleh Rijnders bisa diantisipasi dengan keberadaan Fofana.
Pun di belakang, performa apik Starhinja Pavlovic yang berhasil membuat Lamine Yamal terlihat seperti bocah linglung bisa Fonseca manfaatkan. Kalau boleh saran, Fonseca dapat menduetkan monster muda asal Serbia itu dengan Matteo Gabbia. Alumni akademi AC Milan ini dinilai punya insting bertahan yang lebih baik dari Fikayo Tomori. Yaaa, anggap saja ini kesempatan untuk Matteo Gabbia selaku warlok untuk membuktikan diri.
🙄 Pedulla voices concern about #ACMilan‘s handling of Theo-Leao saga: “Lack of respect”https://t.co/0OWTpfslIF #SempreMilan
— SempreMilan (@SempreMilanCom) September 3, 2024
The Reds Tampil Digdaya di Liga Inggris
Di sisi lain, tamu yang datang dari pinggiran sungai Mersey sedang berada di fase bulan madu dengan pelatih barunya, Arne Slot. Pada 3 laga pertamanya di Premier League, Liverpool selalu meraih poin penuh. Bahkan, mereka belum pernah kebobolan sebiji gol pun. Kondisi yang sangat kontras dengan AC Milan bukan?
Arne Slot berhasil mengubah keraguan yang semua orang tumpukkan di pundaknya menjadi sebuah keyakinan bahwa dirinya adalah sosok yang tepat untuk mewarisi tahta Jurgen Klopp. Pelatih yang memiliki nama asli Arend Martijn Slot tersebut benar-benar menapaki jalan yang dahulu ditempuh pendahulunya, perlahan namun pasti, mulai merengkuh kepercayaan dari Kopites.
Arne Slot sendiri mampu mengelola skuad minimalisnya dengan baik. Meski hanya mendatangkan Federico Chiesa, Slot berhasil memaksimalkan potensi dari pemain-pemain warisan Klopp. Ia berhasil mengubah Dominic Szoboszlai, Ryan Gravenberch, hingga Alexis Mac Allister menjadi sosok yang berbeda dari musim lalu. Meskipun, striker favorite fans rival, Darwin Nunez malah hilang tanpa kabar.
Jangan lupa pula kengerian Mohamed Salah dan Luis Diaz di sektor flank Liverpool. Baik Diaz maupun Salah, keduanya telah menemukan kembali performa terbaiknya. Pemain yang sempat dikabarkan akan pergi ini malah ikut moncer di tangan Arne Slot. Tampaknya, pilihan untuk menjaga tim warisan Klopp adalah sebuah langkah tepat yang diambil oleh Slot.
Three wins and three clean sheets to start the season 👏 pic.twitter.com/udICaydFnV
— Liverpool FC (@LFC) September 1, 2024
Head to Head dan Prediksi
Kedua tim sejatinya sangat jarang bertemu. Sejauh ini, UEFA mencatat bahwa keduanya baru bertemu 4 kali saja. Dua laga pertama adalah laga final Champions League yakni edisi 2003/04 dan 2006/07. Pada 2 laga final tadi, keduanya saling mengalahkan. Sementara 2 laga sisanya, Liverpool menyapu bersih AC Milan pada fase grup Champions League 2021/22.
Nah di pertemuan kali ini, Milan bertindak sebagai tuan rumah lebih dulu. Bermain di kandang memang menjadi keuntungan tersendiri untuk Rossoneri. Namun, kondisi tim yang tidak kondusif bisa menjadi bumerang bagi Alvaro Morata cs. Fonseca sebagai nahkoda harus bijak dalam mengambil keputusan agar nasibnya di San Siro bisa berumur lebih panjang. Bukan tidak mungkin kekalahan justru akan berakhir dengan sebuah pemecatan.
Disisi lain hasil positif di laga ini akan jadi modal penting Il Diavolo untuk mengarungi Champions League musim ini. Terlebih, kemenangan juga akan membuat kepercayaan diri mereka meningkat. Ini penting, sebab pada akhir pekan setelah menjamu Liverpool, Il Diavolo akan kembali bertemu sang adik, Inter Milan. Skuad asuhan Paulo Fonseca pastinya tak mau rekor menjijikan kalah 5 laga berturut-turut dari Il Biscione berlanjut.
Sementara Liverpool datang ke San Siro dengan kondisi yang benar-benar prima, baik secara fisik maupun mental. Hingga pekan pertama bulan September saja, Curtis Jones adalah satu-satunya penggawa The Reds yang terserang cedera. Arne Slot pastinya akan menggunakan momentum ini untuk membuka perjalannya di Eropa.
Berkaca dari performa buruk AC Milan, laga ini nampaknya akan menjadi milik Liverpool. Bermain di kandang lawan pada laga yang bertajuk big match sepertinya bukan masalah bagi Arne Slot. Buktinya, Manchester United berhasil mereka babat 2 gol tanpa balas di Old Trafford. Itu pun, dilakukan dengan kondisi The Reds tak tampil dominan menguasai bola. Jika keangkeran Old Trafford aja nggak mempan, publik San Siro mungkin bisa mulai cari goa ternyaman untuk persembunyian.
𝙊𝙁𝙁𝙄𝘾𝙄𝘼𝙇 𝙐𝘾𝙇 𝙎𝘾𝙃𝙀𝘿𝙐𝙇𝙀:
✈️ AC Milan vs Liverpool – September 17, 8pm
🏠 Liverpool vs Bologna – October 2, 8pm
✈️ RB Leipzig vs Liverpool – October 23, 8pm
🏠 Liverpool vs Bayer Leverkusen – November 5, 8pm
🏠 Liverpool vs Real Madrid – November 27, 8pm
✈️… pic.twitter.com/HD0iCkCz6E
— LFC Transfer Room (@LFCTransferRoom) August 31, 2024
Sumber: Goal, Milan Reports, Sempe Milan, Gazzetta, dan The Athletic
