Strategi ‘Merampok’ Pemain Bintang, Akal Bulus Jose Mourinho Latih Fenerbahce

spot_img

Jose Mourinho akan tetap congkak dan enteng mengumbar mulut. Sampai dunia ini kiamat, yakin saja, Mourinho tetap sombong dan mulutnya masih akan mengatakan apa pun yang ingin dikatakannya. Meski dunia ini rusak, alam semesta ini hancur dihantam meteor, kalau Mourinho tidak merasakan sakitnya, mungkin ia akan bilang dunia ini baik-baik saja.

Itulah cara Mourinho melindungi harga dirinya, membentengi harkat dan martabatnya. Ketika Fenerbahce, tim yang baru saja dilatihnya gagal melangkah ke Liga Champions karena kalah dari Lille di kualifikasi babak ketiga, Mourinho juga berusaha melindungi harga dirinya. Usai laga, ia merasa kekalahan itu pantas. 

Fenerbahce memang tempatnya di Liga Eropa dan bukan Liga Champions, katanya. Mourinho melakukan lip service di depan pendukung klub yang identik dengan kuning-hitam itu. Bahwa Fenerbahce akan baik-baik saja di tangannya. Bahwa klub yang telah lama puasa gelar Liga Super Turki itu akan meraih prestasi di bawah rezimnya.

Demi memuluskan hasratnya itu, Mourinho menghentak bursa transfer. Ia merampok beberapa pemain bintang demi membuat Fenerbahce kuat, bertenaga, dan nggak malu-maluin. Seperti apa strategi Mourinho itu? Kita akan perdalam.

Target Besar Menanti Bung Jose

Bung Jose dikontrak dua tahun di Fenerbahce. Kabar Mourinho ke Fenerbahce sempat mengejutkan. Meski tak mengejutkan-mengejutkan amat. Mourinho penyuka tantangan, jadi tidak sulit menjelaskan mengapa ia akhirnya melatih tim dari Liga Turki, alih-alih misalnya, melatih Manchester City.

Mourinho tahu cara menggunakan nama besarnya. Dimintalah petinggi Fenerbahce menuruti permintaannya. Salah satunya Mourinho memasukkan klausul agar ia bisa pergi saat ada tawaran masuk, terutama dari tim nasional tanpa izin dari Fenerbahce. Daily Mail memberitakan itu, dan Fenerbahce tampaknya fine-fine saja.

Akan tetapi, walau bagaimanapun Jose Mourinho adalah karyawan. Dia boleh punya nama besar, tapi Ali Koc, presiden Fenerbahce tetaplah atasannya. Ada target yang dibebankan pada Bung Jose. Dengan statusnya sebagai “manajer superstar”, Bung Jose diberi mandat untuk membawa Fenerbahce juara di Liga Super Turki.

Selama ini, meskipun Fenerbahce adalah salah satu dari “Big Three” di Liga Turki, bersama Besiktas dan Galatasaray, sudah sangat lama mereka tidak menjuarai Liga Turki. Meski yah, masih lebih lamaan Indonesia tidak menjuarai Piala AFF.

Terakhir kali Fenerbahce menjambret Liga Super Turki adalah pada musim 2013/14. Yup, 10 tahun lalu. Membawa Fenerbahce meraih gelar tersebut mestinya merupakan tugas yang sangat berat bagi Mourinho.

Namun, sebagai salah satu pelatih yang berlabel “serial winner”, untuk menggondol trofi yang sudah sedekade tidak didapatkan, bagi Bung Jose adalah perkara sepele. Toh, Mourinho juga pernah mengajak AS Roma yang sudah satu setengah dekade tak meraih satu pun trofi, berpesta di Tirana, Albania.

Menendang Pemain

Oleh sebab itu, Mourinho tak mau membuang waktu. Ia bergerak cepat untuk membentuk Fenerbahce versinya. Beberapa pemain yang tak masuk rencana ditendang. Banyak yang dilepas secara gratis. Per 5 September 2024, ada lima pemain dilepas secara gratis oleh Fenerbahce.

Mourinho juga tak segan menyingkirkan Michy Batshuayi, pemain yang pernah dipeluknya dengan hangat. Sang bomber termasuk pemain yang dilego gratis. Uniknya lagi, kalau tidak menyebutnya aneh, Batshuayi justru dibiarkan dipinang gratis oleh Galatasaray, pesaing berat Fenerbahce.

Mourinho tidak hanya melepas gratis pemain, tapi juga mendatangkan cuan bagi Fenerbahce. Selain penjualan Umut Nayir ke sesama klub Turki dengan harga kurang dari setengah juta euro, Fenerbahce juga memperoleh keuntungan dari penjualan Ferdi Kadioglu. Bek kiri yang musim lalu mencatatkan 37 pertandingan di Liga Super Turki itu dijual ke Brighton seharga 30 juta euro (Rp512,4 miliar).

Dari sekian penjualan yang menarik dari Mourinho, penjualan Rade Krunic menjadi yang terunik. Sang pemain semula dipinjam dari AC Milan. Fenerbahce lalu mempermanenkannya pada 1 Juli 2024, persis di hari Mourinho menerima pinangan klub ini. Uang 3,5 juta euro (Rp59,7 miliar) dikeluarkan untuk mempermanenkan Krunic.

Namun, eks pemain Hellas Verona itu bertahan kurang dari dua bulan di skuad Mourinho. Para fans Fenerbahce yang banyak menuntut tak suka dengan Krunic. Penampilannya di atas lapangan dinilai mengecewakan.

Akhirnya, pada 3 September 2024, Krunic justru dilepas gratis ke Red Star Belgrade. Dalam pernyataan resmi klub, tidak ada alasan mengapa Krunic dilepas cuma-cuma. Kecuali, itu terjadi memang murni karena ada kesepakatan dari kedua pihak.

Pembelian Pemain

Langkah kuda Jose Mourinho berlanjut. Setelah mendepak beberapa pemain, Mourinho mendatangkan sejumlah pemain ke Fenerbahce. Kepercayaan klub dimanfaatkannya dengan baik. Namun, kali ini Mourinho tidak terlalu banyak menghamburkan uang.

Ada strategi taktis yang dilakukan Bung Jose. Ia mendatangkan beberapa pemain top yang sudah tak dilirik klub-klub di lima liga teratas Eropa, dengan harga yang setara dengan pemain yang baru netes dari akademi. Ambil contoh Caglar Soyuncu.

Sejak pergi dari Leicester City, pemain ini tak lagi terdengar gaungnya. Di Atletico Madrid pun penampilannya tak mengesankan. Bek Timnas Turki ini cuma dimainkan dalam enam laga oleh Diego Simeone musim lalu. Tak ayal kalau Soyuncu dijual ke Fenerbahce dengan harga kurang dari 9 juta euro (Rp153 miliar).

Mourinho memang naksir berat sama Soyuncu. Bung Jose sempat ingin memboyongnya ke AS Roma, tapi transfer itu tak terjadi. Ketika melatih Fenerbahce, Soyuncu pun jadi permintaan pertamanya. Di sektor depan, Mourinho membajak Youssef En-Nesyri dari Sevilla. Sang penyerang diangkut dengan mahar 19,5 juta euro (Rp333,1 miliar).

Cukup murah untuk striker yang sebetulnya masih menjadi tulang punggung Sevilla. Demi mendapatkan pemain yang membobol gawang Portugal di Piala Dunia 2022 itu, Mourinho mesti bersaing dengan Giallorossi. Namun, karena AS Roma gagal mencapai kesepakatan dengan Sevilla, Mourinho berhasil membajaknya.

Mourinho juga meminjam Allan Saint-Maximin, pemain yang sempat menjadi andalan Newcastle United selama beberapa tahun. Juga ia mendatangkan Sofyan Amrabat dari Fiorentina, karena membutuhkan gelandang yang punya daya jelajah bagus.

Cerdiknya, Mourinho tidak langsung membeli Amrabat, melainkan meminjamnya terlebih dahulu untuk kemudian dibeli pada musim berikutnya. Nominal yang mesti ditebus Fenerbahce pun hanya sekitar 13 juta euro (Rp222 miliar) untuk gelandang selevel Amrabat.

Ambisi Lain Jose Mourinho

Para pemain tadi akan bergabung dengan skuad Fenerbahce yang memang sudah dipenuhi para pemain bintang. Di lini tengah, Sofyan Amrabat akan berduet dengan Fred. Coba bayangkan, dua pemain yang pernah memperkuat Manchester United dilatih oleh pelatih yang juga pernah menukangi Setan Merah.

Sudah punya dua gelandang itu, ditambah Sebastian Szymanski yang musim lalu mengemas 10 gol dan 12 asis, Mourinho masih belum puas. Ambisinya merampok para pemain bintang berlanjut. Saat naskah ini ditulis, Mourinho ingin memboyong anak asuh kesayangannya, Nemanja Matic ke Fenerbahce.

Selain itu, Mourinho dikabarkan akan membajak Ben Chilwell dari Chelsea. Ketika Marc Cucurella berhasil menciptakan lagu, dan The Blues banyak mendatangkan pemain baru, Chilwell tersingkir. Mengutip Teamtalk, besar kemungkinan Chilwell akan dibuang oleh Enzo Maresca, lalu akan ditampung Jose Mourinho.

Satu lagi pemain yang akan dibajak Bung Jose. Dia adalah pemain sayap terbaik yang pernah didatangkan Manchester United. Ya, siapa lagi kalau bukan Antony Tato El-Gasing. Mengutip Goal, Bung Jose ternyata tertarik sama pemain model ginian. Mungkin karena sama-sama tengil kali, ya.

Media Turki, FotoMac bahkan telah mengabarkan bahwa Fenerbahce siap mengajukan tawaran ke Manchester United. Pindah ke Fenerbahce dan digojlok oleh Mourinho mungkin saja pilihan bagus buat Antony. Bisa jadi itu akan menyelamatkan kariernya, biar nggak muter di situ-situ doang.

Tapi sampai dengan naskah ini dibuat, belum ada pergerakan ke arah positif tentang transfer El-Gasing. Yang ada, beliau justru bilang masih betah di Manchester United. Ya, ya, Antony sih betah, tapi fans MU mah kagak.

https://youtu.be/M2ff4RdBZlA

Sumber: OneFootball, Pulsesports, AA, TeamTalk, Haberler, Mirror, Goal, Football-Italia, DailyMail

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru