Cole Palmer kini menjadi pemain yang makin bersinar di Chelsea. Namun siapa sangka, di awal musim ini, ia adalah pemain muda yang sedang berkembang di bawah arahan Pep Guardiola di Manchester City. Tapi kenapa kemudian Palmer direlakan pergi oleh Pep? Padahal hubungan Palmer dan Guardiola sangatlah baik sejak Palmer dipromosikan ke skuad senior.
🗣 "I'd have loved him to stay here, but he said: 'No, I want to leave'."
— Sky Sports News (@SkySportsNews) November 12, 2023
Manchester City manager Pep Guardiola discusses acadamy graduate Cole Palmer's form since leaving to join Chelsea 🔵📈 pic.twitter.com/nldWo89h4e
Daftar Isi
Berkembangnya Cole Palmer
Pemain Inggris kelahiran tahun 2002 ini, tak ujug-ujug dipilih Pep untuk masuk skuad senior Manchester City. Palmer sudah sejak usia 8 tahun digembleng di akademi Manchester City.
Diceritakan The Player Tribune, Palmer kecil dulunya sering minder soal postur tubuhnya.
Palmer mengaku frustrasi ketika awal masuk akademi Manchester City karena postur tubuhnya tak ideal seperti teman-temanya. Namun ayahnya terus memberikan semangat dan kepercayaan kepadanya, bahwa ia pasti akan tumbuh besar dan kuat.
Pelatih klub lokal Palmer sebelum gabung di City, Graeme Fowler pernah mengatakan bahwa meski tubuh Palmer kecil, namun ia tak gentar saat menghadapi lawan-lawannya yang tubuhnya lebih besar darinya. Fowler melihat bakat menonjol dari Palmer tersebut bisa berkembang di City.
What do you think Blue Army
— The Noisy Neighbours (@TheNoisyNeighb2) April 20, 2021
‘Too damn special not to play for Pep’: Some Manchester City fans want 18-year-old fast-tracked
Manchester City academy star Cole Palmer continues to dazzle for the Under-23s, putting in a superb display to put rivals Man https://t.co/tyttJDVtDE pic.twitter.com/IJMFSX75Lj
Hubungannya Dengan Pep Guardiola
Lalu kapan Palmer mulai diperhatikan Pep Guardiola? Tepatnya ketika Palmer menjadi kapten di level usia U-18 Manchester City pada musim 2019/20. Dikatakan web resmi Manchester City, Palmer ketika itu tampil di 14 laga dan telah menciptakan 15 gol dan 5 assist.
🚨🗣 Pep Guardiola on Cole Palmer:
— Chelsea Dodgers (@TheBlueDodger) November 11, 2023
"He’s a young player, he’s a big talent, huge talent, otherwise he wouldn't have been here. He has an incredible potential, he’s a nice lad, and he’s playing really good!”#CFC
(@City_Xtra) pic.twitter.com/4ywo0RbwzR
Dari situ Pep mulai melirik Palmer sebagai calon pemain muda yang akan dipromosikan ke tim senior, seperti halnya Phil Foden. Salah satu yang membuat Pep tertarik pada Palmer adalah kecerdasannya. Menurut Pep, sebagai pemain muda Palmer terlihat tenang di lapangan. Ia juga cepat dalam bertindak dan punya visi. Akan mudah baginya untuk menggemblengnya.
Hubungan baiknya dengan Pep akhirnya dimulai ketika ia dipromosikan ke skuad senior pada musim 2020/21. Palmer diminta langsung oleh Pep untuk masuk ke skuad senior City.
Tak terasa, debutnya di tim senior City akhirnya terwujud pada 30 September 2020 ketika melawan Burnley di Piala Liga. Tak sampai di situ, Palmer juga sempat dipercaya debut di Liga Champions kala melawan Marseille.
Dikembalikan Ke Skuad EDS (Elite Development Squad)
Namun ternyata hanya dua kali saja Palmer dimainkan di semua kompetisi pada musim 2020/21. Selebihnya ia malah dikembalikan lagi oleh Pep ke Elite Development Squad (EDS) Manchester City, yang berlaga di Premier League 2.
What do you think Blue Army
— The Noisy Neighbours (@TheNoisyNeighb2) April 20, 2021
‘Too damn special not to play for Pep’: Some Manchester City fans want 18-year-old fast-tracked
Manchester City academy star Cole Palmer continues to dazzle for the Under-23s, putting in a superb display to put rivals Man https://t.co/tyttJDVtDE pic.twitter.com/IJMFSX75Lj
Hal itu pun terulang pada musim 2021/22. Musim tersebut Palmer hanya bermain di 11 laga di semua kompetisi. Palmer di musim itu juga sempat dikembalikan untuk bermain di Premier League 2 bersama skuad EDS pasca bermain melawan Burnley di Liga Inggris bulan Oktober 2021. Padahal Palmer sudah menjadi bagian skuad senior City, bukan lagi skuad tim EDS yang berlaga di Premier League 2.
Ketika Pep ditanya soal hal itu, ia mengatakan bahwa Palmer butuh menit bermain lebih untuk berkembang. Tim EDS yang berlaga di Premier League 2 adalah tempat yang cocok baginya. Pep tak mau terburu-buru menggenjot pemain muda seperti Palmer untuk terus dibebankan bermain di skuad senior.
Pep Tak Menjamin Palmer
Pada musim lalu, Pep juga mengatakan tak menjamin menit bermain bagi para pemain muda mana pun, termasuk Palmer. Tahu sendiri kan, skuad City masih bergelimang bintang yang mengantre.
Pep Guardiola on Cole Palmer: “He said ‘here, I’m not going to play’ I said ‘Riyad is leaving, you have a chance’ [he said] ‘no, I’m not going to play here, I’m going to leave’ [I said] ‘okay, leave’. He got what he wanted, it’s good for him…”, as per @BeanymanSports. pic.twitter.com/v4olINHlnP
— City Report (@cityreport_) November 11, 2023
Awal musim ini, tiba-tiba ia banyak dipercaya oleh Pep di laga pramusim. Golnya di laga Piala Super Eropa melawan Sevilla semakin membuat namanya melambung. Semakin optimis pula publik City yang mengira bahwa Palmer akan sering dimainkan Pep sepanjang musim ini. Terlebih di sisi sayap, City juga kehilangan satu pilarnya yakni Riyad Mahrez.
Pep juga sempat memuji sikap Palmer selama ini. Dilansir web resmi Manchester City, Palmer selama ini dianggap Pep sebagai pesepakbola yang sabar dan rendah hati. Meski performanya makin bagus, Palmer menerima apabila pelatih tak selalu memilihnya sebagai starter.
Menit Bermain
Namun, ternyata Palmer tidak sesabar apa yang dipikirkan Guardiola. Dilansir Teamtalk, Palmer ternyata menuntut Pep Guardiola agar diberikan menit bermain lebih. Tuntutan itu ternyata membuat Pep geram. Apalagi Palmer adalah pemain yang baru seumur jagung mentas di kompetisi sekelas Premier League.
Pep pun menolak tuntutan Cole Palmer. Meski sang pemain menunjukkan peningkatan kualitas yang signifikan. Jangankan kepada pemain seperti Palmer, pada Ibrahimovic dan Yaya Toure saja, Pep pernah bersikap tegas, dan pada akhirnya menyingkirkannya.
Alhasil, Pep Guardiola menyerahkan nasib Palmer ke manajemen Manchester City. Dilansir Eurosport, Pep bahkan mengatakan bahwa ia akan terbuka menerima tawaran yang masuk untuk Cole Palmer.
Pep Guardiola says Cole Palmer rejected more Man City minutes to join Chelsea 😲 https://t.co/OpJz445KJN
— Mail Sport (@MailSport) November 12, 2023
Pep dan Oscar Bobb
Menurut laporan Daily Star, Pep juga dengan senang hati menerima apabila Palmer ingin merasakan menit bermain lebih di klub selain Manchester City. Lagi pula Pep Guardiola juga sudah menemukan wonderkid baru dalam diri Oscar Bobb. Keberadaan Bobb juga ditengarai menjadi salah satu alasan mengapa Pep bersedia melepas Palmer.
The reason Pep Guardiola let Cole Palmer go is because the Club have Oscar Bobb the Norwegian midfielder.@GlobeFootballUK newss pic.twitter.com/KajErgBXdy
— GLOBE FOOTBALL UK (@GlobeFootballUK) October 16, 2023
Terlebih Oscar Bobb dikabarkan sosok yang tidak menuntut lebih. Pep memang ingin mengembangkan pemain muda yang tidak banyak menuntut. Dan Oscar Bobb disebut-sebut orang yang tepat.
FYI aja, Bobb musim ini juga sudah dipromosikan ke skuad senior City. Namun menit bermainnya masih sedikit. Bobb dipuji Pep juga bukan tanpa sebab. Ia adalah pemain terbaik dalam dua musim beruntun di akademi Manchester City.
Tawaran Bagus Dari Chelsea
Dari beberapa akumulasi ketidaksabaran itulah yang akhirnya memantapkan hati Palmer untuk hengkang. Win-win solution telah dicari oleh pihak klub. Txiki Begiristain sudah mengambil kebijakan ketika tawaran bagus datang dari Chelsea. Palmer akhirnya laku ditebus dengan harga yang cukup menguntungkan bagi City, yakni sebesar 42,5 juta pounds.
We had one last away kit post for you…
— Chelsea FC (@ChelseaFC) September 1, 2023
Welcome to Chelsea, Cole! 🔵 pic.twitter.com/wMBRhv0X4s
Palmer kini menjadi pilihan utama di skuad Mauricio Pochettino. Artinya, apa yang ia inginkan di City terwujud di Chelsea. Performanya juga semakin berkembang. Bukan tidak mungkin apabila konsisten, ia akan menjadi salah satu bintang The Blues di masa depan. Jika itu terjadi, apakah hal itu akan membuat Pep kecewa? Atau jangan-jangan sebenarnya Pep sudah tahu, bahwa pemain seperti Palmer tak akan bisa menjadi bintang?
Sumber Referensi : mancity.com, footballtransfer, teamtalk, theathletic, eurosport, MEN