Habis! Ronaldo Hanya Mesin Uang MU, Tidak Lebih

spot_img

Jorge Mendes, agen Cristiano Ronaldo menawarkan kliennya ke tak kurang dari dua klub. Namun, tidak ada yang mau menerima sang mega bintang. Ya ada sih beberapa tawaran yang langsung meminta Ronaldo bergabung. Seperti tawaran dari sebuah klub dari Arab Saudi.

Akan tetapi, Ronaldonya yang tidak mau. Alhasil, ia pun “terpaksa” harus bertahan di Old Trafford. Permasalahannya bukan cuma ia tak laku. Ketidaklakuan Cristiano Ronaldo menandakan satu hal. Apakah mungkin bintang Ronaldo mulai meredup?

Mungkinkah CR7 sudah tak selincah dulu? Barangkali Ronaldo sudah tidak lagi menjadi mesin gol yang berarti? Ronaldo bagaimanapun adalah pemain sepakbola yang mau tidak mau, harus rela ketika dimakan usia. Dan bisa jadi ini adalah waktunya Ronaldo habis.

Ramai-Ramai Menolak Ronaldo

Tanda-tanda Ronaldo sudah habis terlihat tatkala tidak ada lagi tim yang mau menampung. Ini bukan mengada-ngada. Sekali lagi, Jorge Mendes sudah menjajakan CR7 ke pelbagai klub. Ronaldo pernah ditawarkan untuk kembali bergabung Real Madrid.

Namun, Los Galacticos baik-baik saja tanpa Ronaldo. Bahkan Presiden Real Madrid, Florentino Perez sedang tidak ingin merekrut sang mega bintang. Kemudian Cristiano ditawarkan ke Bayern Munchen. Akan tetapi, CEO Die Roten, Oliver Kahn tegas menolak.

Proses menjajakan Ronaldo ini bahkan sampai ke rival Real Madrid, Barcelona. Namun, tentu Blaugrana bukan tim yang ingin menerima Ronaldo. CR7 juga dijajakan ke rival Real Madrid lainnya, Atletico Madrid. Namun, para penggemar Los Colchoneros memblokade kedatangan peraih lima trofi Ballon d’Or itu.

Pemilik anyar Chelsea, Todd Boehly sempat meminati Ronaldo. Ia ingin Ronaldo masuk ke proyek barunya. Namun, pelatih Chelsea kala itu, Thomas Tuchel menolak keras. Tuchel tidak membutuhkan Ronaldo. Ya meskipun, ini tidak menutup kemungkinan nanti Ronaldo akan sungguh-sungguh merapat ke Chelsea. Karena pelatih Chelsea sudah berganti.

Penurunan Performa

Diakui atau tidak, Cristiano Ronaldo mengalami penurunan performa yang signifikan sejak meninggalkan Juventus dan memilih bergabung ke Manchester United. Pada musim 2020/21, ketika masih berseragam Juventus, Ronaldo sanggup mencetak setidaknya 29 gol dari 33 pertandingan di Serie A.

Sementara ketika di Liga Inggris, penampilannya merosot. Pada musim 2021/22, ia hanya mengemas 18 gol dari 30 pertandingan Liga Inggris. Meskipun pada musim itu, Ronaldo disebut-sebut sebagai pahlawan Manchester United. Karena berkat gol-golnya, MU jadi punya harga diri.

Akan tetapi, penurunan performa tidak bisa dihentikan oleh CR7. Semusim setelahnya, persis ketika Manchester United mengangkat Erik ten Hag sebagai pelatih, penampilan Ronaldo kelihatan mulai menurun. Pada musim 2022/23, sampai pekan ketujuh Premier League, Ronaldo belum mencetak satu pun gol di Liga Inggris.

Bahkan Ronaldo sangat jarang masuk ke line up Erik ten Hag. Sementara itu, gol Cristiano Ronaldo justru baru lahir di kompetisi Liga Malam Jumat. Itu pun melalui tendangan 12 pas.

Bukan Andalan Erik ten Hag

Manajer anyar Setan Merah, Erik ten Hag awalnya sangat tegas bahwa ia akan mempertahankan Cristiano Ronaldo. “Ronaldo Not For Sale,” katanya. Namun, Ten Hag masih sangat jarang memasukkan Ronaldo ke starting line up.

Tercatat dari enam laga Liga Inggris, Ten Hag hanya sekali memainkan Ronaldo sebagai starting line up. Itu saat Manchester United dilumat Brentford 4-0. Selain itu, Ronaldo, oleh Ten Hag hanya dimainkan sebagai pemain cadangan.

Ia sering masuk, tapi ya itu, Ronaldo harus duduk dulu di pinggir lapangan. Sebab Erik ten Hag sepertinya lebih menyukai untuk menurunkan para pemain muda. Alih-alih memasang Ronaldo, Ten Hag memilih menurunkan Marcus Rashford.

Erik ten Hag lebih memilih menurunkan Ronaldo sebagai starter ketika laga di Liga Eropa. Dua kali pertandingan United di Liga Malam Jumat, dua kali itu pula Ronaldo turun. Namun, keberadaan Ronaldo tidak terlalu berefek.

Pada laga melawan Sheriff Tiraspol, Erik ten Hag mengincar kemenangan. Namun, striker andalannya, Marcus Rashford tidak bisa dipakai karena cedera. Anthony Martial juga sedang diterpa cedera achilles.

Jadi, mau tidak mau, suka maupun tidak suka, Ronaldo lah yang menjadi starter. Tepat sekali. Ronaldo menjadi starter ketika pilihan striker sudah habis. Ten Hag tentu tidak mau mengambil resiko dengan menurunkan pemain muda. Jadi, Ronaldo yang dipilih.

Ketika Ronaldo Main MU Sulit Menang

Kekalahan telak 4-0 atas Brentford memunculkan banyak spekulasi. Bahwa ketika Cristiano Ronaldo bermain, Manchester United akan kalah. Atau seminimal-minimalnya, The Red Devil akan kesulitan dalam meraih kemenangan.

Hal itu tampak terbukti ketika Manchester United takluk atas Real Sociedad di laga pertama Liga Eropa. Ketika itu Ronaldo masuk menjadi starting line up. Namun, Manchester United justru menelan kekalahan. Dari situ, hal ini cukup riskan karena kehadiran Ronaldo justru membawa petaka.

Padahal musim sebelumnya, Ronaldo nggak gitu-gitu amat. Setidaknya, persentase kemenangan MU lebih tinggi ketika Ronaldo tampil sebagai starter. Dalam catatan Planet Football, musim lalu persentase kemenangan Manchester United ketika Ronaldo starter adalah 48,5 persen.

Sementara, tingkat kekalahan Manchester United ketika Ronaldo starter hanya di angka 31,4 persen. Nah, kalau tanpa Ronaldo, pada musim lalu tingkat kemenangan United hanya di angka 21,4%. Sedangkan tingkat kekalahannya menyentuh angka 28,5%.

Setelah Menurun, Ronaldo Diprediksi Segera Pensiun

Penurunan performa Ronaldo membuat tak sedikit pengamat berspekulasi. Bahwa Ronaldo akan habis. Ia akan segera pensiun. Legenda Bayern Munchen, Ze Roberto dalam laporan Express mengatakan, Ronaldo kemungkinan akan segera pensiun.

Eks pemain Brazil itu mengatakan, superstar Manchester United tersebut sudah mengalami penurunan dalam dua tahun. Ia memprediksi bahwa Ronaldo akan pensiun dalam beberapa musim mendatang. Namun begitu, Ze Roberto juga tidak menampik apabila Ronaldo masih bisa bertahan di usia senja.

Ze Roberto mengatakan, Ronaldo bisa saja bertahan sampai usianya 40 tahun. Namun, jika tidak menunjukkan performa apik, bukan tidak mungkin sebelum usia 40 tahun, Ronaldo akan memutuskan gantung sepatu.

Mesin Uang MU

Meski penampilannya kian memburuk, Ronaldo masih bermanfaat buat Manchester United. Paling tidak, ia bisa menjadi mesin pencetak poundsterling bagi United. Pembelian Ronaldo selain untuk memperkuat klub, juga taktik yang cerdik dari manajemen MU untuk menimbun uang sebanyak mungkin.


CR7 adalah merek ternama. Dengan pengikut hampir setengah miliar di media sosial, Ronaldo bisa mengantarkan pengaruh yang signifikan untuk Setan Merah, terutama dari segi bisnis. Kehadiran Ronaldo membuat produksi kaos Setan Merah meningkat.

Ini juga akan meningkatkan pembelian. Selain itu, apparel yang bekerja sama dengan United, Adidas sangat diuntungkan. Dengan keberadaan Ronaldo, operasi bisnis United jadi semakin luas. Dilansir The Conversation, setidaknya klub bisa menambahkan 30 juta poundsterling (Rp512 miliar) dalam beberapa tahun mendatang.

Cristiano Ronaldo memang mega bintang. Namun, kalaupun performanya ternyata mengalami kemerosotan, hal semacam itu tidak bisa dipungkiri. Karena setiap pemain punya masa emasnya. Namun, dalam hal ini, MU tak rugi-rugi amat. Sebab kalaupun penampilan Sang Siu tidak membawa dampak di atas lapangan, setidaknya membawa dampak positif di atas catatan finansial.

https://youtu.be/IIEbG8MIsM4

Sumber: Marca, Techtalk25, DailyMail, ManchesterEveningNews

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru