Gokil! Pemain Ini Keluar dari Tottenham Hotspur Langsung Dapat Trofi

spot_img

Teruntuk bintang Tottenham Hotspur, Harry Kane dan Son Heung Min, seharusnya sadar dan menyudahi pengabdiannya di klub berlogo ayam tersebut. Bermusim-musim sudah ia lewati, namun tak ada satu pun trofi yang ia rengkuh. Lalu apa yang engkau cari wahai Kane dan Son?

Sudah tahu Spurs ini sudah seperti klub yang “terkutuk” tak bisa mendapatkan trofi, eh kok masih saja bertahan. Mereka seharusnya berkaca kepada para eks pemain Spurs yang telah hijrah. Karena terbukti, setelah hijrah dari The Lilywhites keran trofi mengalir dengan sendirinya. Siapa saja mereka?

Kyle Walker dan Kieran Trippier

Seperti apa yang terjadi pada dua bek kanan timnas Inggris, Kyle Walker dan Kieran Trippier. Walker sudah lama menjadi pemain reguler Spurs sejak musim 2011/12. Dicomot dari Sheffield United waktu usianya masih muda, ia mengabdi di Spurs sampai 2017. Ia tak punya reputasi gelar apa pun meski selalu menjadi tulang punggung di sektor bek kanan.

Alhasil kepindahannya ke Manchester City dengan harga mahal tak sia-sia. Di bawah Pep, ia langsung menjadi pemain andalan di bek kanan dan langsung meraih trofi Liga Inggris. Nasib yang sama juga dialami Kieran Trippier. Ia hengkang dari Spurs lantaran berseteru dengan Daniel Levy karena sang pemilik sempat mengobralnya sebelum kontraknya habis.

Setelah empat tahun tanpa trofi, akhirnya kemarahan Trippier itu disambut dengan tebusan 20 juta pounds dari Atletico Madrid. Tak butuh waktu lama ia beradaptasi di La Liga bersama Los Colchoneros. Dua musim di sana, ia langsung meraih trofi La Liga musim 2020/21. Dan ia menjadi bagian terpenting di bek kanan skuad Diego Simeone.

Christian Eriksen

Begitupun yang terjadi pada gelandang Christian Eriksen. Sukses di Ajax pada usia muda, ia berharap mengulangi kisah suksesnya itu setelah dibeli Spurs pada 2013. Namun nahas, harapannya itu seketika hilang.

Selama enam setengah tahun ia berada di Spurs, trofi seperti menjauhi dirinya. Akhirnya, sebuah keputusan diambil pada Januari 2020. Ketika sudah ditinggal Pochettino, dan tak lagi nyaman dengan sikap Daniel Levy, ia akhirnya memutuskan hijrah ke Inter Milan.

Kepada Football Italia, ia mengungkapkan alasannya hijrah ke Inter. Yang mengejutkan, ia bilang bahwa di Inter lebih pasti untuk mendapatkan trofi. Apalagi proyek barunya Inter bersama Antonio Conte. Dan benar saja, ia menjadi bagian dari skuad Scudetto Nerazzurri pada 2020/21.

Luka Modric

Hal serupa juga terjadi kepada Luka Modric. Salah satu gelandang top dunia itu, tak dipungkiri bergelimang trofi setelah melepas baju Spurs pada 2012. Modric hijrah ke London dari Dinamo Zagreb setelah Spurs terakhir kali meraih juara Piala Carling pada 2008.

Taunya Modric, ia di Spurs bisa mengulangi pencapaian meraih trofi lagi. Eh ternyata, selama empat tahun malah tak mendapatkan trofi apa pun. Yang didapat malah kekecewaan dari sang pemilik Daniel Levy.

Ia sempat dihalang-halangi transfernya oleh Daniel Levy ketika hampir bergabung dengan Chelsea di 2011. Modric ketika itu merasa jengkel kepada pemilik berkepala plontos itu. Kejengkelan Modric yang dihalang-halangi itu akhirnya pecah pada musim 2012/13.

Ia benar-benar hengkang dan Real Madrid yang akhirnya beruntung mendapatkannya. Mujur benar bagi peraih Ballon d’Or 2018 tersebut. Di El Real, ia langsung meraih banyak trofi. Termasuk trofi awalnya di musim 2013/14 yakni Copa Del Rey dan Liga Champions.

Gareth Bale

Sama seperti rekannya dulu di Real Madrid yang juga alumni Spurs, Gareth Bale. Bale juga sama frustrasinya dengan Modric. Ketika itu tawaran menggiurkan datang dari Real Madrid pada 2013. Namun awalnya, tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Daniel Levy.

Bale pun sempat ngambek dan tak mengikuti sesi latihan dan laga pra musim bersama skuad Andre Villas Boas. Bintang Wales yang moncer di Spurs itu, akhirnya benar-benar dilepas pada 2013 ke Real Madrid dengan nominal yang sensasional.

Mengikuti jejak Modric yang tak betah tanpa trofi di Spurs, akhirnya pada musim pertamanya di Los Blancos 2013/14, Bale langsung bisa mendapatkan dua trofi sekaligus yakni Copa Del Rey dan Liga Champions.

Paulinho

Lain halnya dengan pemain sekelas Paulinho. Gelandang Brasil yang dulu dibeli Spurs pada 2013 dari Corinthians. Ia hanya bertahan di Spurs dua musim saja. Karena pada 2017, ia hijrah ke negeri Cina.

Ia sempat dicap gagal di Spurs. Paulinho sempat membeberkan kegagalannya itu kepada The Guardian. Ia beralasan selain ketatnya Liga Inggris, faktor sang pelatih Pochettino yang tak menempatkannya di posisi idealnya, membuat ia tampil buruk.

Boro-boro trofi, sekedar menjadi pemain inti di lini tengah Spurs saja kesusahan. Alhasil ia rela dipinang klub tiongkok Guangzhou Evergrande. Uniknya keputusannya hijrah berbuah manis, karena ia akhirnya mendapatkan trofi. Tak tanggung tanggung, 3 kali trofi Liga Super China, 1 kali trofi Liga Champions Asia, 1 Piala China, dan 2 Piala Super China, mampu ia raih.

Etienne Capoue

Kemudian ada yang masih ingat, kala Villarreal menggondol trofi Europa League setelah mengalahkan MU pada 2020/21 lalu? Kalau kita cermati, salah satu pemain pilar mereka adalah Etienne Capoue, yang juga eks gelandang Spurs.

Gelandang muda Prancis ini awalnya diproyeksikan bersinar setelah ditebus Spurs dari Toulouse pada 2013. Namun ia kalah bersaing dengan gelandang Spurs seperti Eriksen, Moussa Dembele, maupun Sandro.

Hanya dua musim di Spurs, Capoue memilih hijrah ke klub medioker Watford. Di Watford ia hampir saja meraih trofi setelah Watford masuk final Piala FA di musim 2018/19. Namun nahas, lawannya adalah Manchester City dan harus dibantai 6-0.

Namun rezeki tak akan ke mana. Ketika hijrah ke Villarreal pada 2020, ia langsung mendapat apa yang ia impikan, yakni trofi. Trofi Europa League yang diraihnya itu bahkan bisa jadi satu-satunya trofi yang diraihnya semasa menjadi pemain.

Fernando Llorente, Ndombele, dan Gollini

Dan yang terbaru ada contoh kasus para pemain Spurs yang hijrah ke Napoli. Ia adalah Tanguy Ndombele dan Pierluigi Gollini. Namun sebelum dua pemain itu, ada lagi yang lebih dulu meraih trofi setelah hijrah dari Spurs ke Napoli. Ia adalah Fernando Llorente.

Striker jangkung itu berlabuh ke Spurs sejak 2017 ketika ditebus dari Swansea. Ia berharap, raihan trofinya selama membela Juventus maupun Sevilla, mampu ia ulangi ketika di Spurs.

Dua musim hanya menjadi ban serep Harry Kane, ia kemudian tak betah. Pada tahun 2019 ia akhirnya tak diperpanjang kontraknya dan ditampung Napoli. Nasib baik menghinggapinya pada musim pertamanya berseragam Napoli. Trofi Coppa Italia musim 2019/20 langsung direngkuh.

Nah, sepertinya nasib Llorente itu menular kepada dua eks Spurs, Tanguy Ndombele dan Pierluigi Gollini. Musim ini adalah musim pertamanya dua pemain tersebut berseragam Il Partenopei. Spalletti menginginkan dua pemain yang tak terpakai di Spurs itu menjadi bagian dari skuad yang akan ia bangun musim ini.

Pengulangan pun terjadi. Bahkan pemain medioker sekelas Ndombele dan Gollini pun berhasil meraih trofi ketika melepas baju Spurs. Gelar Scudetto Napoli 2022/23 telah menjadi buktinya

https://youtu.be/kTMO218bqH0

Sumber Referensi : dailymail, givemesport, dailystar, sportbible, planetfootball

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru