Generasi Emas Pemain & Asisten Pelatih Barca di Tahun 90an, Yang Kini Jadi Pelatih Hebat

spot_img

Tak dapat dibantah lagi bahwa Barcelona adalah klub legendaris. Berbagai prestasi telah menghiasi lemari salah satu klub sepakbola terbesar di dunia itu. Tak hanya itu, juga sudah banyak pemain dan pelatih yang keluar masuk di klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut.

Para pemain yang dulunya memperkuat Barcelona telah banyak yang menjadi pelatih ternama di eropa. Salah satunya adalah Pep Guardiola. Guardiola yang merupakan punggawa El Barca adalah manajer Lionel Messi dkk saat memenangkan 14 trofi dalam kurun waktu 2008-2012.

Barcelona saat diasuh Guardiola disebut-sebut mempunyai gaya permainan yang sedap dipandang mata, yakni tiki-taka. Permainan satu dua dari kaki ke kaki benar-benar menghibur para penggemar yang hadir di stadion. Guardiola menjadi satu dari sekian alumni pemain Barcelona yang kini sukses jadi pelatih. 

Barcelona sepertinya memang ditakdirkan untuk mencetak generasi pelatih hebat. Para pemain Barcelona era 90-an sekarang banyak yang sukses tatkala menekuni karir kepelatihan. 

Satu sosok yang dianggap berjasa melahirkan generasi emas Barcelona pada era 2000-an adalah, siapa lagi kalau bukan Johan Cruyff. Cruyff menjadi salah satu tokoh yang paling berpengaruh di sepakbola Spanyol, khususnya bagi Barcelona itu sendiri.

Cruyff pernah berkarir sebagai pemain di Barcelona pada era 70-an. Ia kemudian kembali ke klub Catalan pada 1988 sebagai seorang pelatih. Semua orang tahu betapa hebatnya Cruyff. Pria asal Belanda terkenal karena gaya sepakbola menyerangnya.

Selain itu, Cruyff dikenal karena menemukan legenda seperti Marco van Basten dan Dennis Bergkamp. Tim dengan cepat mulai memainkan gaya sepakbola menyerang. Hal yang mengejutkan dunia adalah bahwa sistem yang sama diterapkan pada tim junior dari segala usia, yang memudahkan para pemain untuk melakukan transisi ke skuad senior. 

Kolumnis Sid Lowe mencatat perubahan di Barcelona setelah Cruyff menjabat pelatih, dan menulis bahwa klub berada dalam “hutang dan krisis”, dengan hasil yang buruk dan kinerja yang lebih buruk, tetapi Cruyff sukses “memulihkan identitas yang ia wujudkan sebagai pemain.”.

Cruyff mendatangkan pemain seperti Pep Guardiola, José Mari Bakero, Txiki Begiristain, Andoni Goikoetxea, Ronald Koeman, Michael Laudrup, Romário, Gheorghe Hagi, dan Hristo Stoichkov. Di bawah kepelatihan Cruyff, Barcelona mencapai 2 Final Liga Champions dan memenangkan kompetisi untuk pertama kalinya pada tahun 1992. The Dream Team Barcelona juga memenangkan La Liga selama empat tahun berturut-turut antara 1990-1994. 

Warisan yang diberikan Cruyff kepada Barcelona lebih dari sekadar trofi dan rekor. Dia memberi klub mentalitas kemenangan dan dia menginspirasi ideologi sepak bola yang berjalan melalui klub sampai hari ini. Gaya permainan yang dominan, sekarang dikenal sebagai tiki-taka, telah dipindahkan dan diperbaiki dari Ajax ke Barça. Namun, hadiah terbesar Cruyff untuk Barcelona adalah La Masia. 

Akan tetapi, karena masalah kesehatan, Cruyff akhirnya mengambil keputusan sulit untuk pensiun dari pekerjaan yang sangat dia cintai itu. Pada 1997, Barca menunjuk Louis Van Gaal sebagai manajer tim utama. Van Gaal juga memenangkan gelar liga berturut-turut dalam dua musim pertamanya.

Asisten Van Gaal kala itu salah satunya adalah Jose Mourinho, yang bisa dibilang sekarang sebagai salah satu manajer terhebat di abad ini, dan juga pelatih Barcelona saat ini, Ronald Koeman. Pasukan Barca asuhan van Gaal juga sukses melahirkan para pemain yang kelak menjadi pelatih hebat.

Van Gaal memiliki peran kecil dalam mendefinisikan sepakbola modern, tetapi upayanya untuk membentuk beberapa pelatih sepakbola terhebat tidak dapat disangkal. Sebagian besar pelatih mengikuti model sepak bola Barca dan Ajax yang wajar mengingat fakta bahwa mereka dikembangkan di salah satu akademi muda. Satu-satunya manajer yang ternyata berbeda dari yang lain adalah Jose Mourinho.

“Dia (Mourinho) lebih percaya pada pertahanan daripada menyerang,” kata Van Gaal.

“Filosofi saya selalu – karena saya percaya kami harus menghibur publik – memiliki permainan menyerang. Filosofinya adalah menang! Itulah perbedaannya. ” Ucap Van Gaal.

Generasi pemain dan asisten pelatih Barca ini berbagi di antara mereka tiga treble Eropa, 5 Liga Champions, dan gelar liga yang tak terhitung jumlahnya dan pasti masih banyak lagi yang akan datang.

Warisan yang dimulai oleh Johan Cruyff dan dilanjutkan oleh Louis van Gaal membentuk beberapa pelatih terhebat di sepakbola modern. Tanpa ragu, dapat dikatakan bahwa Barcelona di Catalonia menjadi saksi dari seminar pembinaan sepakbola terbesar di tahun 90-an.

Sumber referensi: theturffotball.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru