Gampar Arab Saudi, Hitung-Hitungan Peluang Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026

spot_img

Persaingan di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin ketat. Timnas Indonesia yang semula nyaris benar-benar tertutup peluangnya, kini terbuka lagi. Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi mengubah arah angin. Berkat kemenangan ini, posisi tiga di Grup C jadi milik anak asuh Shin Tae-yong dengan torehan enam poin.

Namun, yang punya enam poin bukan cuma Indonesia. Arab Saudi, Bahrain, dan Tiongkok juga memiliki poin yang sama. Lantas, persaingan sengit begini, masih mungkinkah Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026? Bagaimana hitung-hitungannya?

Tambahan Poin yang Berharga

Sekali lagi, tiga poin dari Arab Saudi sangat berharga bagi Timnas Indonesia. Tidak hanya membuka kembali jalur ke Piala Dunia, tapi juga menjadikan Indonesia tim terbaik dari Asia Tenggara yang tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Enam poin yang diperoleh dari jamaah Arab Saudi membuat Indonesia unggul atas Vietnam di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu. Dinasti Nguyen waktu itu hanya sanggup meraih empat poin. Dengan begitu, otomatis Indonesia juga melampaui pencapaian Thailand di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Saat itu Gajah Perang cuma membawa pulang dua poin saja. Keberhasilan melewati poin negara Asia Tenggara sebelumnya di putaran ketiga juga sudah sangat membanggakan. Tapi akan lebih membanggakan lagi apabila Ragnar Oratmangoen dan kolega terus melaju di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Lawan Berikutnya

Sebelum melangkah ke babak selanjutnya, Indonesia mesti melakoni empat pertandingan lagi. Pada Maret 2025 mendatang, Indonesia akan bertamu ke Australia. Di bulan yang sama, Indonesia dijadwalkan bakal menjamu Bahrain. Pada Juni 2025, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk laga melawan Tiongkok.

Terakhir, masih di Bulan Juni, Indonesia akan melawat ke asal muasal Negeri Konoha yang sesungguhnya. Khusus pertandingan di putaran ketiga selanjutnya, yakni melawan Australia, kalau menurut Starting Eleven sih, ini akan menjadi laga yang sulit. Teramat sulit bahkan.

Betul bahwa Maarten Paes dan rekan-rekannya bisa menahan imbang Australia di GBK. Tetapi Australia yang akan dihadapi pada Maret 2025 adalah Australia yang berbeda. Jika belum dipecat, mereka masih akan dibesut Tony Popovic. Australia masih belum terkalahkan selama diasuh Popovic. Tak terkecuali ketika bermain di markasnya Urawa Red Diamonds.

Menghadapi Socceroos di depan pendukungnya sendiri, Jepang malah tak mencetak gol. Satu-satunya gol Jepang di laga tersebut berasal dari pemain Australia. Harapannya sih, bertemu Australia nanti, Indonesia minimal bisa menahan imbang. Bila demikian, Indonesia dan Australia akan memiliki poin yang sama.

Syukur-syukur, ini mudah-mudahan saja, tidak wajib, Indonesia sanggup mengalahkan Australia, barang 1-0, 2-0. Maka, Indonesia akan mengantongi sembilan poin, dan itu akan membuat pasukan Merah Putih menggusur posisi Australia di peringkat kedua. Asalkan tim-tim yang berada di bawah Indonesia tidak mencomot kemenangan.

Secara mental Australia akan sedikit goyang. Sebab dalam tiga laga terakhir, Jackson Irvine cs hanya meraih hasil imbang. Indonesia juga hancur, karena cuma menang sekali dan kalah dua kali. Tapi mental Indonesia baru saja bangkit. Sebab bisa memperoleh tiga poin di satu laga, sedangkan Australia butuh tiga laga buat mendapat tiga poin.

Maksimalkan Laga Kandang

Namun, menang atas Australia pun tidak ada artinya kalau di laga lain kalah. Maka mestinya Indonesia dapat memaksimalkan laga kandang. Tahun depan, Indonesia akan menjamu Bahrain dan Tiongkok. Di dua laga tersebut, enam poin wajib dikumpulkan. Kalau ada yang menggugat, jangan terlalu berharap dong, min! Lha, Indonesia mau lolos ke babak berikutnya atau tidak?

Kalau iya, dan ingin sekali melihat Timnas Indonesia berlaga minimal di putaran keempat, mengalahkan Tiongkok dan Bahrain harga yang tidak bisa ditawar. Kebetulan di bulan yang sama setelah bertamu ke Australia, Bahrain akan terbang ke Indonesia.

Ini mestinya bisa dimanfaatkan untuk meraih kemenangan yang tertunda di markas Bahrain. Toh Indonesia akan bermain di rumah sendiri. Kemungkinan untuk ‘dicurangi’ bisa jadi kecil. Di sisi lain, para pendukung Timnas Indonesia bisa menyiapkan koreo, yel-yel, atau apa pun itu buat mengintimidasi Bahrain. Itu dari segi eksternal.

Dari segi internal, Shin Tae-yong perlu diingatkan supaya tidak banyak mengotak-atik susunan pemain. Meminimalkan resiko lebih penting daripada melakukan variasi yang tidak perlu. Soal formasi, bagaimana bentuknya, kita serahkan pada coach-nim. Hal yang sama juga berlaku ketika menjamu Tiongkok.

Jika meraih enam poin di partai kandang, dengan mengabaikan laga melawan Australia, Indonesia akan mengumpulkan 12 poin. Jumlah ini cukup untuk membawa Indonesia ke putaran keempat. Di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu, Uni Emirat Arab yang meraih 12 poin juga bisa melaju ke putaran keempat.

Akan lebih mantap lagi kalau Indonesia menahan imbang Australia. Maka poin yang akan diperoleh 13. Lebih ngeri lagi bila Indonesia sanggup mengalahkan Australia, maka poinnya 15. Namun, mau itu 12 poin atau 13 poin atau 15 poin, peluangnya cuma melaju ke putaran keempat, tidak bisa otomatis ke Piala Dunia 2026.

Kecuali, mungkin bila Indonesia menahan imbang Jepang di laga terakhir dan tim-tim lain di Grup C selain Jepang, kalah di empat laga pamungkas. Tapi ya kali, tim-tim seperti Bahrain, Tiongkok, Arab Saudi, dan Australia akan menyerah begitu saja?!

Bagaimana Jika Menyapu Bersih Empat Laga?

Nah, kalau mau benar-benar aman dan otomatis bermain di Piala Dunia 2026, Indonesia perlu menyapu bersih empat laga sisa dengan kemenangan. Ini bukan berekspektasi lho ya, cuma hitungan-hitungan semata.

Katakanlah di empat laga sisa melawan Australia, Bahrain, Tiongkok, dan Jepang, Indonesia memetik kemenangan, masing-masing 1-0 saja, tim Garuda akan mendapat tambahan 12 poin. Ditambahkan poin yang sudah diperoleh (6 poin), maka total poin yang dikumpulkan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah 18 poin.

Jumlah poin tersebut bisa saja membawa Indonesia duduk di posisi kedua. Asalkan tim lain tidak meraih kemenangan dan sering kalah. Atau, tim lain cuma meraih hasil imbang dan kalah. Sangat optimis sekali bukan? Tapi yah, walau bagaimana Timnas Indonesia harus tetap membumi.

Persaingan di Grup C menjadi yang paling ketat dibandingkan dengan grup-grup lainnya. Setelah pertandingan di Bulan November 2024, ada lima tim di Grup C yang sama-sama memiliki kesempatan untuk memesan satu tiket ke Amerika Serikat.

Tambahan Kekuatan

Lolos ke putaran keempat adalah yang paling masuk akal. Toh itu juga target PSSI. Shin Tae-yong sendiri juga tidak menjamin bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026. Lagi pula kalau gagal di 2026, masih ada edisi 2030 bukan? Tapi bukan berarti usahanya nggak pol-polan. Terbukti PSSI bahkan sudah menyiapkan amunisi baru.

Penyerang FC Utrecht, Ole Romeny sedang diproses naturalisasi. Ia bisa menjadi booster kekuatan di laga melawan Australia pada 2025 nanti. Kebetulan Desember nanti, Timnas Indonesia juga akan melakoni Piala AFF 2024. Di kompetisi tersebut STY akan banyak memakai pemain U-22.

Bukan tidak mungkin muka-muka baru yang mentas di Piala AFF dan tampil bagus akan diboyong ke tim senior. Kalau cocok mereka bahkan bisa menjadi alternatif untuk mengarungi empat laga sisa di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Jadi football lovers, masih semangat nonton Timnas Indonesia?

Sumber: Okezone, Bolanet, CNNIndonesia, CNBCIndonesia

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru