Liga Primer Inggris sudah berjalan lebih dari 15 pekan. Tottenham Hotspurs menjadi satu yang berhasil menyita perhatian. Pada musim-musim sebelumnya, mereka memang sudah menjadi langganan posisi papan atas, namun kali ini ada yang berbeda mengingat mereka memiliki manajer baru, Jose Mourinho.
Jose Mourinho menjadi salah satu pelatih hebat yang kini tengah melakoni pekerjaannya sebagai manajer Spurs. Dirinya pun dibekali deretan pemain hebat, termasuk Harry Kane. Saat ini, performa Kane di atas lapangan banyak sekali diperbincangkan oleh publik. Penampilan gemilang bintang Tottenham Hotspur tersebut di bawah asuhan Mourinho musim ini mungkin akan menjadi salah satu penampilan terbaik sepanjang karirnya.
Selain akan menjadi penampilan terbaik sepanjang karirnya, Mourinho yang kini menjadi pelatih nya berpotensi besar membuat skil dan kemampuannya semakin tereksplor dengan sangat baik. Dengan begitu, dia bisa terus bertahan lama berada di level tertinggi. Pasalnya seperti diketahui, banyak sekali hal yang diberikan eks pelatih Chelsea kepada Kane, dimana, nantinya Kane akan mampu menemukan dimensi permainan baru yang muncul karena pengaruh Mou.
Dalam hal ini, apa yang telah dilakukan Mourinho mampu membuat banyak pihak tersadar, bahwa ada banyak kemampuan yang belum digali dari seorang Kane. Seperti misalnya, Kane merupakan tipe pemain yang tidak hanya bisa mencetak gol, namun juga bisa menjadi pelayan yang baik dan sanggup mengkreasi sebuah peluang.
Buktinya, sejauh ini, Kane tidak hanya mampu mencetak setidaknya 10 gol, namun juga menciptakan assist yang jumlahnya lebih dari 10 biji. Dalam hal assist, ini menjadi catatan terbaik dalam karir Harry Kane di Premier League. Dengan kemampuannya yang kini lihai dalam melayani rekan satu timnya, dia tentu masih punya peluang besar untuk bisa melewati rekor assist terbanyak di Premier League dalam satu musim, yang dipegang oleh Kevin de Bruyne dan Thierry Henry dengan catatan 20 assist.
Lalu, bagaimana cara Mourinho bisa mengubah Kane, dari sosok goal getter menjadi seorang penyerang komplit yang semakin pandai memanfaatkan segala peluang?
Jawabannya tentu Mourinho yang memberikan peran baru untuk Kane. Berkat Mou, Kane tak lagi hanya berperan sebagai pemain yang hanya bertugas mencetak gol, tetapi juga kombinasi antara penyerang handal sekaligus kreator serangan. Singkatnya, Mourinho mentransformasi Kane sebagai pemain hybrid yang secara fleksibel sanggup berperan sebagai pemain nomor 9 dan 10 dalam waktu yang bersamaan.
Contoh nyata dari peran ini adalah ketika Tottenham Hotspurs berhasil meluluhlantakkan Manchester United di Old Trafford dengan skor 6-1. Memainkan pola 4-3-3, Tottenham Hotspurs sebenarnya bermain dalam skema 4-3-1-2, dengan Kane sebagai hybrid nomor 9 dan 10.
Di laga big match tersebut, dia berhasil menyumbangkan 2 gol dan 2 assists untuk Tottenham. Catatan itu pun lantas membuat Kane terlibat langsung dalam proses penciptaan 4 gol yang dihasilkan Tottenham. Sebuah catatan yang juga menunjukkan jika dirinya semakin buas dan berbahaya.
Mou yang menyadari Kane tidak sepenuhnya bisa mengandalkan kecepatan dan etos kerja tinggi di depan gawang, diubahnya menjadi pemain yang menjemput bola serta mengkreasikan peluang kala Tottenham tengah menguasai bola. Ya, Kane memang sudah terlihat tak mampu lagi berlari cepat dan mengobrak-abrik lini pertahanan lawan, terutama kala tim melakukan skema serangan balik. Hal ini terjadi sejak dirinya mengalami cedera kambuhan pada awal 2019 dan 2020 di mana ia diganggu masalah lutut dan otot paha.
Sebagai seorang penyerang tengah, Kane tentunya mendapat penjagaan ketat dari bek lawan dan sasaran utama dari segala gaya bertahan yang dilakukan pemain lawan untuk mencegahnya menembus lini pertahanan mereka. Artinya, melalui situasi tersebut, resiko cedera yang bakal didapat pun tinggi.
Dalam peran baru yang diberikan sang pelatih, dia menggantikan peran Christian Eriksen yang dahulu memang ditugaskan Mauricio Pochettino sebagai seorang kreator serangan, atau playmaker.
Kane yang mengkreasikan peluang siap meluncurkan umpan kepada winger cepat yang dimiliki oleh Tottenham, yakni Son Heung-min, Gareth Bale, Erik Lamela, Lucas Moura, atau Steve Bergwijn.
Bila para winger sibuk dibayangi lawan, maka Kane akan memberi umpan kepada gelandang yang siap untuk membantu serangan. Dengan peran tersebut, Kane benar-benar layak disebut sebagai penyerang komplit.
Kane jelas menjadi produk kejeniusan teranyar milik Mourinho. Pelatih yang kita kenal spektakuler asal Portugal tersebut sekali lagi berhasil membuktikan bila dia bisa melihat sesuatu yang istimewa dari setiap pemain yang berada di bawah arahannya.
Ketidak egoisan Kane juga sangat membantu Mou dalam mengubah perannya sebagai seorang playmaker. Seperti diketahui, ketimbang memikirkan reputasinya yang mungkin tercoreng lantaran perbendaharaan gol kalah dari seorang pemain sayap, Harry Kane tampak bahagia dengan peran sebagai pelayan di lini serang sekarang, meski sebenarnya dia sempat merasa tertekan dengan peran baru yang diberikan Mourinho.
Peran baru yang diberikan memang membuat Kane lebih kreatif dan dia juga mengatakan bahagia ketika segalanya berjalan dengan baik. Akan tetapi ia tidak memungkiri bila hal ini sempat membuatnya tertekan.
”Ada sedikit tekanan padaku untuk bermain lebih ke dalam, tapi itu hanya bagian dari permainan ku,” ujar Kane (via triball football)
Kendati demikian, Kane mengakui hal paling penting adalah ia selalu memikirkan sepak bola. Ia menyatakan bisa memahami pertandingan dengan baik. Apalagi, dirinya berada di usia puncak dalam kariernya.
Peran yang kini dipegang oleh Harry Kane itu pun lantas mendapat pujian dari Jose Mourinho.
“Mungkin tidak banyak orang tahu kalau Harry Kane sangat bagus secara teknik dan mempertahankan bola. Terkadang ia tampil baik ketika bermain lebih ke belakang. Dia tidak benar-benar seorang target-man,” kata Jose Mourinho (via football london).
Sumber referensi: Tifo Football, Scisport, Football-london


