Emoh Latih Tim Langganan UCL! Cesc Fabregas: Hati Saya buat Como

spot_img

Setia. Satu kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Setia bukan sekadar kata sifat. Melainkan sebuah prinsip. Orang-orang tertentu saja yang bisa mengilhaminya. Anyway, jika berbicara tentang kesetiaan dalam sepakbola, maka Serie A adalah tempatnya. Italia bagaikan pabriknya sosok-sosok berkomitmen tinggi. 

Francesco Totti hingga Gianluigi Buffon adalah contoh. Dan kini, mentalitas itu kembali ditunjukan oleh pelatih Como, Cesc Fabregas. Meski bukan orang Italia asli, Fabregas begitu memaknai prinsip itu. Di saat mendapat banyak godaan dari klub top Eropa, Fabregas teguh pada pendirian dan tetap bertahan di FC Como.

Lantas, apa yang membuat Fabregas sebegitu cinta pada Como? Apa yang membuat tim milik PT Djarum itu menggoda bagi sang peraih dua kali Piala Eropa?

Bagian Penting Menuju Serie A

Di penghujung karir sepakbolanya, Fabregas memilih FC Como, yang kala itu masih berlaga di Serie B sebagai klub terakhirnya. Setelah pensiun pada tahun 2023, Como pula yang memfasilitasi Fabregas untuk menjadi seorang pelatih. Como kala itu langsung memberikan jabatan sebagai pelatih kepala Como U-19 pada pria asal Spanyol itu.

Tak butuh waktu lama bagi Fabregas untuk memuaskan pihak Como. Baru empat bulan menjabat di tim junior, Fabregas sudah dipanggil oleh Hartono bersaudara untuk menerima mandat khusus. Per November 2023, Fabregas diminta menjadi pelatih interim Como menggantikan pelatih sebelumnya, Moreno Longo.

Dari lima pertandingan yang dimainkan, hasilnya pun terbilang luar biasa. Di tangan Fabregas, Como hanya kalah sekali. Prestasi ini membuat kepercayaan Como kepada eks pemain Chelsea itu meningkat. Tak dikembalikan ke tim muda, saat pelatih anyar datang Como justru meminta Fabregas untuk stay di tim utama sebagai asisten pelatih.

Meski hanya menjadi asisten pelatih, banyak yang beranggapan bahwa Fabregas lah yang menjadi ahli strategi di belakang Osian Roberts. Sebab, pelatih asal Wales itu lebih berpengalaman menjadi direktur teknik, ketimbang pelatih. Beberapa media meyakini kalau ini adalah akal-akalan Como untuk tetap mempekerjakan Fabregas sebagai pelatih meski dirinya belum punya lisensi kepelatihan.

Di bawah arahan Fabregas, Como tampil beringas di Serie B musim 2023/24. Como memang bukan juaranya, tapi mereka berhasil mengamankan posisi kedua dan lolos ke Serie A musim 2024/25 tanpa perlu play off.

Jadi Pelatih dan Didukung Penuh

Menyambut musim baru di Serie A, Como mengambil sikap yang berani. Bukannya mencari pelatih yang lebih top demi mempertahankan posisi tim di kasta tertinggi, Como malah menunjuk Cesc Fabregas sebagai pelatih utama. Menurut beberapa sumber, Fabregas memang opsi utama Como. 

Mereka sebetulnya ingin menjadikan Fabregas sebagai pelatih utama semenjak di Serie B, namun kala itu terkendala lisensi. Setelah lisensi kepelatihan keluar, Fabregas langsung diperkenalkan kepada publik Como pada Juli 2024. 

Sebagai tim promosi, Como mendeklarasikan kalau mereka tidak akan numpang lewat saja di Serie A. Mereka ingin jadi penghuni tetap. Bersaing di papan tengah dan memperebutkan zona Eropa adalah target awal yang dirasa realistis bagi tim. Namun bagi beberapa pihak, misi tersebut dinilai tak selaras dengan keputusan Como yang mempekerjakan Fabregas.

Banyak yang meremehkan sang pelatih. Tak sedikit pula yang memprediksi Fabregas akan bernasib sama dengan pelatih-pelatih muda lain yang gagal. Berprestasi semasa bermain tak menjamin Fabregas akan menjadi pelatih hebat. Di sisi lain, Como tetap percaya. Semakin kencang angin menerpa Fabregas, semakin kencang pula genggaman Hartono Bersaudara kepadanya.

Terseok-seok

Bukan cuma di mulut saja, kepercayaan Hartono Bersaudara lebih dari itu. Layaknya anak kesayangan, Como menyiapkan segala keperluan yang diminta oleh Fabregas. Dari segi tim kepelatihan, fasilitas, hingga dana belanja pemain yang sangat besar untuk ukuran klub pendatang baru di Serie A.

Dilansir dari situs Transfermarkt, Como total telah membelanjakan uangnya hampir 100 juta euro pada musim 2024/25. Alberto Dossena dari Cagliari jadi pemain termahal di bursa transfer musim panas 2024. Ia ditebus dengan banderol 8,5 juta euro kala itu. Disusul Yannik Engelhardt dan Nico Paz yang masing-masing di angka 8 dan 6 juta euro.

Sudah habis jutaan euro untuk pemain, Cesc Fabregas justru keteteran. Awal musim 2024/25 dibuka dengan hasil buruk. FC Como tak kunjung meraih kemenangan di empat pekan pertama. Kemenangan perdana Como baru lahir di pekan kelima. Menariknya, yang dikalahkan saat itu adalah tim langganan Eropa, Atalanta.

Sayangnya, tren positif tak bertahan lama. Como nihil kemenangan hingga pertengahan Desember 2024. Deretan hasil buruk itu pun menyeret Como ke zona degradasi. 

Bangkit di Putaran Kedua

Tak ingin mengecewakan, Cesc Fabregas pun berusaha memperbaiki situasi. Paruh kompetisi pun dimanfaatkan untuk membangun kembali komunikasi dan sistem. Menurutnya, terlalu banyak pemain-pemain baru justru membuat kondisi tim jadi kurang kompak.

Beberapa pemain pun ditambahkan. Pemain termahal mereka, yakni Maxence Caqueret pun datang di paruh kedua musim 2024/25 dengan banderol 15 juta euro. Selain itu, Fabregas juga meningkatkan performa individu dari pemain-pemain yang sudah ada sebelumnya. Nico Paz barangkali jadi yang paling melonjak performanya.

Berposisi sebagai gelandang, Paz memiliki kreativitas yang terus membaik setiap pekannya. Kontribusinya pun signifikan. Dari 32 penampilan di Serie A, Paz sudah mengemas enam gol dan tujuh assist untuk Como. Salah satu yang terbaik di tim. Bukan cuma secara performa individu, skema permainan pun mengalami perubahan.

Di paruh kedua, Fabregas mengubah mental bermain yang awalnya bertahan menjadi lebih berani menguasai bola. Itu berjalan dengan baik. Salah satu pemainnya, yakni Sergi Roberto pun kagum dengan skema yang diusung Fabregas. Roberto merasa gaya bermain Fabregas mirip-mirip dengan Pep Guardiola dan Luis Enrique. Tapi, Fabregas punya sedikit perbedaan.

Secara permainan, Como kini begitu diperhitungkan. Dilansir Fbref, dengan 54,4%, Lariani tercatat sebagai tim keenam dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi di Serie A. Mereka juga berada di urutan kedelapan dalam tabel tim dengan tingkat akurasi umpan (82,7%) terbaik di Liga Italia musim ini.

Ditaksir Klub-klub Top Eropa

Performa yang terus membaik membuat Como bangkit dan meraih beberapa kemenangan penting. Seperti misalnya menang atas 4-1 atas Udinese, 2-0 atas Fiorentina, hingga 2-1 dari Napoli. Tak sampai di situ saja, skuad asuhan Cesc Fabregas pun tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir Serie A. Itu membuat mereka melesat ke urutan sepuluh klasemen sementara.

Lonjakan performa Como ini berhasil menarik perhatian seluruh elemen sepakbola Italia, tak terkecuali dari para rival. Bukan para pemainnya yang diincar, melainkan pelatihnya. Ya, klub-klub papan atas Serie A tertarik untuk menjadikan Cesc Fabregas sebagai pelatih baru musim depan.

Dilansir Football Italia, ada beberapa tim yang sudah menghubungi Fabregas. Salah satunya AS Roma. Klub Ibukota paling dikaitkan dengan Fabregas karena mereka sangat membutuhkan pelatih baru musim depan. Claudio Ranieri hanya akan jadi pelatih sementara sebelum nantinya mengemban tugas baru sebagai penasehat.

Selain Roma, ada AC Milan yang juga sudah kehabisan sabar dengan Sergio Conceicao. Sebelum mereka berdua, ada Juventus yang sudah mengejar Cesc Fabregas terlebih dahulu. Mereka ingin menjadikan Fabregas sebagai pengganti Thiago Motta, sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan ke Igor Tudor.

Bukan cuma dari klub Italia, menurut Goal, Fabregas juga masuk radar RB Leipzig. Jurgen Klopp yang kini menjabat sebagai direktur olahraga global menginginkan Fabregas mengisi posisi yang sudah ditinggalkan oleh Marco Rose. Sayangnya, ambisi eks pelatih Liverpool dan beberapa klub peminat lain terbentur oleh komitmen Fabregas pada Como.

“Aku Hanya Fokus Pada Como”

Cesc Fabregas tak mau khianati Como yang sudah banyak menaruh kepercayaan dan harapan kepadanya. “Proyek pribadi saya adalah terus berlatih dan berkembang. Como telah memberikan saya kesempatan. Sekarang fokus saya adalah Como. Saya sudah menandatangani kontrak dan akan menghormatinya,” ujarnya kepada Corriere dello Sport.

Kesetiaan Fabregas ini pun disambut baik oleh Presiden Como, Mirwan Suwarso. Kepada Bolasport Mirwan mengatakan jika Fabregas terus bersama Como, maka para petinggi akan memenuhi segala permintaannya. Filosofi dan ide-ide sepakbolanya akan didukung 100%. Como dan Fabregas akan mewujudkan mimpi bersama.

_____

Sumber: Sempre Milan, Football Italia, The Athletic, CBS Sport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru