EMANG LAYAK! Klub Eropa Percayakan Ban Kapten ke Pemain Timnas Indonesia

spot_img

Setiap klub sepakbola punya caranya masing-masing dalam memilih kapten. Terkadang secara terstruktur, seperti Real Madrid yang selalu memberikan ban kapten kepada pemain yang memiliki usia paling tua di tim. Namun, ada juga klub yang memberikan hak prerogatif kepada sang pelatih untuk memilih kapten.

Contohnya seperti Manchester United. Jadi, kalian jangan heran jika United pernah menjadikan pemain seperti Harry Maguire yang notabene baru bergabung sebagai kapten tim. Karena itu murni pilihan sang pelatih kala itu, Ole Gunnar Solskjaer. Bagi sebagian klub, posisi kapten memang cukup sakral.

Maka dari itu, siapapun pemain yang diberi amanah, patut bangga mengenakan ban kapten di lengan. Nah, yang mungkin belum kalian tahu, pemain-pemain Indonesia juga pernah jadi kapten. Menariknya, mereka jadi kapten di klub-klub Eropa. Hmmm, penasaran, siapa saja pemain itu? Selengkapnya akan kita bahas.

Jay Idzes

Yang lagi anget-angetnya dibicarakan oleh netizen Indonesia adalah Jay Idzes. Kapan lagi woi, lihat pemain Indonesia jadi kapten di liga sekelas Serie A. Pemain yang kerap disapa Bang Jay ini ditunjuk sebagai kapten di dua laga melawan Udinese dan AS Roma. Keputusan tersebut diambil setelah klub kehilangan kapten utama mereka, Joel Pohjanpalo.

Sang pemain memutuskan untuk hijrah ke klub Serie B, Palermo pada bursa transfer musim dingin kemarin. Sebenarnya, Francesco Zampano sempat diproyeksikan menjadi kapten utama. Namun karena tidak dimainkan sebagai starter dalam dua laga tersebut, Idzes akhirnya ditunjuk sebagai pemimpin di lapangan.

Pelatih Venezia, Eusebio Di Francesco, menilai Idzes memiliki modal penting untuk menjadi kapten tim. Selain mampu membangun kedekatan dengan rekan setim, pemain yang juga berstatus kapten di Timnas Indonesia itu juga fasih berbicara dalam berbagai bahasa. Bang Jay pun memiliki kemampuan untuk menangani berbagai situasi di lapangan.

Sayangnya, di dua laga tersebut, Venezia harus menelan kekalahan. Kalah 3-2 dari Udinese dan 1-0 dari AS Roma. Meski demikian, Venezia kalah bukan karena Idzes. Sebab, sang pemain tetap tampil solid seperti hari-hari biasanya.

Jordi Amat

Mantan kapten Timnas Indonesia, Jordi Amat juga pernah jadi kapten tim saat membela klub Belgia, KAS Eupen. Pengalaman, kedewasaan dalam mengatasi situasi di lapangan, dan usia jadi alasan mengapa Eupen memilihnya untuk menjadi kapten tim di musim 2021/22. Di musim itu, Amat bermain sebanyak 29 kali. Dan ia selalu jadi kapten ketika diturunkan.

Sayangnya, di musim 2021/22, KAS Eupen gagal menunjukan performa apik. Saat Jordi Amat jadi kapten, tim hanya menang delapan kali dari 34 pertandingan. Pertahanan yang dikomandoi Amat jadi perhatian di musim itu. Sebab, Eupen sampai kebobolan 61 gol di sepanjang musim Liga Belgia.

Musim itu pun jadi musim terakhir Jordi Amat di Eropa. Tak lama setelah itu, Amat memutuskan untuk hijrah ke Malaysia bersama klub sultan, Johor Darul Ta’zim. Dirinya mengisi slot pemain asing Asia di JDT. Di Malaysia, Amat pun kembali didapuk menjadi kapten tim hingga sekarang.

Justin Hubner

Pemain yang begitu mencintai warna pink pun pernah jadi pemimpin di lapangan. Justin Hubner konsisten jadi kapten Wolves U-21 pada musim 2023/24. Dari 12 laga yang dimainkan, Hubner diamanahi ban kapten sebanyak sepuluh kali.

Dari sepuluh laga yang dikapteni oleh Justin, Wolves hanya kalah tiga kali. Sayangnya, di saat performa Justin mulai konsisten, Wolves justru membiarkannya pergi dengan status pinjaman. Per Maret 2024, Justin dipinjamkan ke klub Liga Jepang, Cerezo Osaka. Masa peminjaman itu tidak berjalan baik bagi Justin.

Hanya tampil sebanyak delapan kali, lalu dipulangkan ke Wolves U-21 pada Juli 2024. Kembali dari masa peminjaman, Justin tidak lagi menyandang ban kapten. Menit bermainnya pun menurun. Justin baru bisa konsisten dimainkan sejak Desember 2024. Kembalinya Justin ke skuad Wolves U-21 bahkan dibarengi dengan kesempatan untuk berlatih bersama tim utama asuhan Vitor Pereira.

Kevin Diks

Pemain selanjutnya adalah Kevin Diks. Meski pengalaman yang dimiliki Kevin sangat banyak, dirinya bukan kapten utama di FC Copenhagen. Sebab, untuk saat ini Copenhagen masih menunjuk Viktor Claesson sebagai kapten tim musim 2024/25. Meski begitu, bukan berarti Kevin tidak pernah jadi kapten. 

Di musim 2024/25 sekaligus musim terakhirnya di Copenhagen, Kevin Diks pernah sekali menjadi kapten tim. Tepatnya di laga melawan FC Nordsjaelland di ajang Liga Denmark. Diks dipilih setelah Claesson tidak diturunkan sebagai starter oleh sang pelatih, Jacob Neestrup. Claesson baru masuk di menit ke-72.

Di laga tersebut, Kevin Diks diplot sebagai gelandang bertahan. Bermain selama 90 menit penuh, Kevin gagal menyelamatkan Copenhagen dari kekalahan. Bahkan, tim sudah ketinggalan tiga gol lebih dulu di babak pertama. Setelah laga ini, Kevin tak pernah ditunjuk sebagai kapten lagi. Sebab, disitu masih ada Thomas Delaney, sebagai kapten kedua tim.

Calvin Verdonk

Pemain yang kini punya julukan baru, yakni El Konsisten itu juga pernah jadi kapten tim di NEC Nijmegen. Kala itu, Calvin Verdonk diamanahi ban kapten di laga melawan Heracles Almelo. Laga tersebut adalah laga lanjutan laga ronde kedua Piala KNVB musim 2024/25. Turun sejak babak pertama, Verdonk dimainkan sebagai bek tengah dalam skema empat bek.

Adapun bentrokan kali ini berjalan alot. Kedua tim sama-sama tidak bisa menciptakan gol di waktu normal, sehingga duel harus berlanjut ke babak tambahan. Namun, laga tak berlanjut ke babak adu penalti lantaran Heracles mampu memecah kebuntuan di menit ke-117. Sem Scheperman jadi aktor antagonis yang menggagalkan ambisi Verdonk untuk memenangkan laga yang dipimpinnya.

Meski gagal melaju ke babak berikutnya, Calvin Verdonk tetap tampil apik di laga tersebut. Dirinya tak tergantikan dan terus dimainkan selama 120 menit. Bahkan, dengan memperoleh rating 7,9 dari Fotmob, El Ninja jadi pemain dengan rating tertinggi jika dibandingkan seluruh pemain Nijmegen.

Maarten Paes

Meski berposisi penjaga gawang, Maarten Paes pun tetap mendapat kesempatan untuk menjadi kapten di FC Dallas. Berbeda dengan yang lain, Paes dipilih menjadi kapten justru di laga pramusim guna menyongsong Major League Soccer musim 2025. Dalam laga pramusim tersebut, Paes dipercaya jadi kapten di laga melawan Houston Dynamo.

Hal tersebut diketahui melalui postingan media sosial FC Dallas. Mereka memposting sejumlah foto saat para pemain FC Dallas beraksi di lapangan hijau. Pada salah satu foto yang diunggah, terlihat pula Maarten Paes yang mengenakan ban kapten berwarna merah di lengan kirinya.

Sayangnya, hasil kurang memuaskan didapat FC Dallas pada laga kali ini. Mereka dipaksa bermain imbang setelah pertandingan berakhir dengan skor sama kuat 2-2. Menariknya, ini bukan kali pertama Paes ditunjuk sebagai kapten. Di laga pramusim pada Januari kemarin, Paes pun dipercaya untuk memimpin rekan-rekan setimnya. 

Ivar Jenner

Terakhir ada Ivar Jenner yang juga sempat jadi kapten di beberapa laga Jong Utrecht. Yang terbaru, Ivar jadi kapten singkat di laga melawan Telstar di laga lanjutan Eerste Divisie. Sialnya, berperan sebagai tim tandang, Utrecht babak belur dihajar Telstar. Tim tuan rumah tampil dominan dan sukses menundukkan Jenner cs dengan skor meyakinkan 6-0.

Sebelumnya, Jenner juga pernah jadi kapten di laga melawan AZ Alkmaar pada Oktober 2024. Lagi-lagi, tampil penuh selama 90 menit, Ivar gagal memberikan kemenangan untuk Utrecht. Klubnya kalah 1-0 dari Alkmaar. Ini menunjukan bahwa Utrecht percaya kalau Ivar punya potensi untuk memimpin rekan-rekannya.

Meski tak selalu menuai hasil positif, banyaknya pemain Indonesia yang menjadi kapten di klub Eropa menandakan bahwa klub memang mengakui kapasitas punggawa Skuad Garuda. Ini jadi fase yang baik bagi perkembangan Timnas Indonesia.

Sumber: Kompas, Bolasport, Sport Detik, CNN Indonesia

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru