Teka-teki itu kini terjawab sudah. Paulo Dybala yang wara-wiri di timeline lini masa dengan kabar dirinya diincar banyak klub, kini sudah memutuskan masa depannya sendiri. Setelah dilepas Juventus dengan cara gratisan, pemain yang berjuluk La Joya itu kini menatap lembaran baru di ibukota Italia bersama AS Roma. Bersama Jose Mourinho, menarik untuk dilihat tuah Dybala bagi serigala ibu kota itu musim depan.
Kok Milihnya AS Roma?
Paulo Dybala sendiri dulunya santer menjadi rebutan para klub besar ketika dirinya berpamitan kepada publik Turin dengan tangisan haru. Tangisan itu menandakan bahwa dirinya sebenarnya tak mau lepas dari genggaman Juve. Namun apa boleh buat, permintaan gajinya tak mampu dituruti oleh manajemen Si Nyonya Tua.
💎 An emotional farewell from Paulo Dybala 😢#UCL pic.twitter.com/QUSw5aGVYx
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 17, 2022
Ia kemudian santer dikaitkan dengan klub rival, Inter Milan. Bahkan manajemen La Beneamata intens bertemu dengan agen Dybala, Jorge Antun. Stempel pengkhianat pun segera disematkan pada Dybala karena membelot dari Juve ke Inter.
Namun, kepindahan itu urung terjadi. Negosiasi yang mentok,serta kedatangan kembali Romelu Lukaku membuat Inter melupakan Dybala. Alhasil klub lainnya pun berlomba mencari kesempatan mendapatkan jasanya, termasuk AS Roma. Namun permasalahan Dybala ini terletak hanya pada pemenuhan gaji. Meski secara fee sih memang ia berlabel gratisan.
Faktor Mourinho, Totti Dan Gaji
Manajemen AS Roma pun bergerak cepat mencari celah untuk mengangkut La Joya ke Olimpico. Dengan cara apa? Ya, langsung lewat telpon dari sang pelatih, The Special One, Jose Mourinho. Kabarnya Mourinho dipercaya langsung manajemen Roma untuk menjelaskan Sports Project Roma ke depannya. Mereka intens berbicara lewat telepon.
Dybala had a call with Mourinho which helped convince him of a move to Roma. He’s ready to give his “yes” to the project, city, & team.
They now need an agreement on salary, but they’ve been in contact the last few days to try to close a deal.
📰 La Repubblica pic.twitter.com/2vJxMJujVE
— Italian Football TV (@IFTVofficial) July 17, 2022
Mourinho bagaimanapun sering menjadi pemoles para pemain bintang dan terbukti berhasil, tak terkecuali yang berasal dari Argentina. Ada hubungan menarik antara Jose Mourinho dan pemain asal Argentina. Mourinho sukses raih treble di Inter dengan sebagian besar para pemain asal Negeri Tango, seperti Walter Samuel, Javier Zanetti, Cambiasso sampai Diego Milito. Ketika di Real Madrid, Mourinho juga mengeluarkan potensi terbaik Gonzalo Higuain dan Angel Di Maria.
Selain faktor Mourinho, ternyata ada peran sang legenda Francesco Totti dalam transfer Dybala. Peran Totti sedikit berpengaruh dalam membujuk Dybala mau gabung Giallorossi. Meskipun terlihat sepele yakni soal nomor punggung. Totti rela untuk tidak memensiunkan nomor punggung 10 miliknya.
“If it was up to me, I’d gladly have Dybala become Roma’s next number 10”
🗣 Totti in May to Calciomercato 🟡🔴🔟 pic.twitter.com/B0SIGDqlMv
— Italian Football TV (@IFTVofficial) July 18, 2022
Setelah tidak ada yang memakai nomor 10 di AS Roma semenjak Totti pensiun, Totti rela memberi nomor punggung sakral itu ke Dybala. Mengetahui tawaran itu, Dybala pun tersanjung dan merasa dihargai. Meskipun mungkin nantinya Dybala merasa risih dan tak mau menanggung beban nomor keramat itu.
Selain faktor Totti, sebenarnya permasalahan Dybala ini terletak pada gaji. Nah, AS Roma ternyata dapat menyanggupi biaya gaji Dybala, meskipun nilainya turun dari apa yang dia dapatkan di Juve. Dybala akan mendapatkan gaji bersih sebesar 6 juta euro (Rp 90 miliar) per tahun di AS Roma. Nominal tersebut membuat gaji Dybala turun hampir dua kali lipat dari upah tahunan yang dia dapatkan di Juventus senilai 11,5 juta euro (Rp 174 miliar).
Paulo Dybala to Roma, here we go! Full agreement in place on a three year contract, valid until 2025. Dybala will join as free agent 🚨🟡🔴 #ASRoma @SkySport
Mourinho, key factor – he called Dybala to explain the project. All the documents being prepared, free transfer imminent. pic.twitter.com/qZaYmp5VqD
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) July 18, 2022
Dybala kini sudah berada di Portugal, di mana skuad asuhan Jose Mourinho itu menjalani laga pemanasan pra musimnya. Dybala kini sedang menjalani tes medis sembari nonton pertandingan Roma melawan Sporting Lisbon. Dan bukan tidak mungkin ia akan dicoba pada pra musim berikutnya melawan Nice dan Spurs.
🛬 Le prime immagini esclusive di Dybala da giocatore della Roma, appena atterrato in Portogallo
➖
🎥 @DiMarzio #SkySport #SkyCalciomercato #Dybala #Roma pic.twitter.com/WR9Mvsjbic— skysport (@SkySport) July 18, 2022
Paulo Dybala akan menjadi rekrutan Giallorossi keempat musim ini setelah sebelumnya mendatangkan Nemanja Matic, Mile Svilar, dan Zeki Celik. Kehadiran Dybala adalah berkah bagi penyerangan AS Roma. Dybala akan menjawab kebutuhan lini penyerangan yang akan dibangun Mourinho selain Abraham, Zaniolo, maupun Lorenzo Pellegrini.
Mourinho Part 2 Di Roma
Musim lalu AS Roma hanya duduk di posisi 6 Serie A. Artinya musim depan hanya akan mengikuti “Liga Malam Jumat”. Muncul pertanyaan, kok bisa ya, Dybala mau turun kelas dari yang tadinya main di Champions League kini sekarang di klub yang mainnya di Europa League?
Jawabannya simpel. Ya, kembali lagi ke poin sebelumnya yakni faktor Sport Project AS Roma yang diyakinkan Mourinho. Faktor sang legenda Totti, dan tentu gaji. Selain itu ternyata Dybala masih betah tinggal di Italia. Ia sudah lama tinggal di Italia semenjak di Palermo dulu.
Dybala malah melihat kedatangannya ke Roma ini sebagai peluang untuk dirinya tampil secara reguler dan membantu I Lupi tampil baik di musim ini. Dengan demikian, peluangnya untuk dilirik masuk ke timnas Argentina akan semakin besar.
AS Roma sendiri musim depan tentu hanya akan memasang target realistis. Dengan sentuhan The Special One manajemen Roma menargetkan peningkatan prestasi musim depan. Roma kini mengincar zona Liga Champions dan trofi lagi. Mengingat di musim pertamanya bersama Giallorossi, Mou sudah bisa mendapatkan trofi Conference League.
Untuk menuju target itu, Roma tentu butuh kedalaman skuad yang mumpuni. Kedatangan para pemain baru pilihan Mourinho diharapkan moncer musim depan. Termasuk Dybala. Format Mourinho pun menurut beberapa media Italia musim depan akan sedikit berubah.
Kita tahu Mourinho musim lalu sering menggunakan format 3 bek. Termasuk kala mereka memenangkan Conference League melawan Feyenoord. Kini, The Special One mungkin akan sesekali mengubahnya dengan pola bakunya 4-2-3-1 untuk memfasilitasi kedatangan Dybala.
Roma’s front 4 with Paulo Dybala is looking SCARY – via Sky 🐺🇮🇹 pic.twitter.com/tAVUGSoTMO
— Italian Football TV (@IFTVofficial) July 18, 2022
Dybala diprediksi akan dimainkan sebagai “pemain nomor 10” yang berdiri tepat di belakang bomber, Tammy Abraham. La Joya akan diapit oleh Nicolo Zaniolo dan Lorenzo Pellegrini. Kedatangan Dybala bisa menghadirkan dimensi anyar dalam skema ofensif Roma asuhan Mourinho. Dybala juga adalah tipe pemain monster di luar kotak penalti. Sejak ia bermain di Juventus, Dybala sering mengemas gol yang bersumber dari tembakan di luar kotak penalti.
Mourinho Part 2 di Roma ini akan lebih berbahaya dengan kedatangan Dybala. Bukan tidak mungkin kalau pembelian itu berhasil, AS Roma bisa bersaing menjadi pengusik papan atas dan bersaing untuk menggamit Scudetto.
Jose Mourinho has now got all three European titles tattooed on him 🎨 pic.twitter.com/xOKMpcN4KI
— ESPN FC (@ESPNFC) July 17, 2022
Komposisi Matic dan Cristante di double pivot. Kembalinya Spinazzola di kiri. Di kanan ada pemain baru Zeki Celik. Ditambah komando Smalling, Mancini dan Rui Patricio di belakang. Itu semua memang belum lengkap, tapi setidaknya sudah cukup untuk mengarungi musim depan.
Roma dan Mourinho paling tidak harus mendatangkan para pemain baru lagi untuk bisa memperdalam skuad agar bisa bersaing. Roma dengan Mourinho Part 2 ini boleh saja bermimpi setinggi mungkin. Namun perlu dicatat, bahwa tidak hanya mereka saja yang berbenah. Tim lainnya seperti Inter, Milan, dan Juventus pun sama. Jadi realistis sajalah.
https://youtu.be/WxfI8HpGQtY
Sumber Referensi : theathletic, marca, marca, givemesport