Di Inggris, Liverpool yang baru juara liga bergerak seperti ikan sepat di bursa transfer. Florian Wirtz, Milos Kerkez, hingga Jeremie Frimpong diboyong. Jika di Inggris ada Liverpool, di Indonesia ada Persib Bandung.
Seperti mencontek apa yang dilakukan Liverpool, Persib yang kemarin juara juga belanja gila-gilaan menjelang musim baru. Bahkan Persib rela menghabiskan banyak uang untuk itu. Hmmm… benarkah demikian?
Daftar Isi
32 Miliar Habis
Jika Fabrizio Romano juga bekerja di Asia Tenggara bisa dipastikan dia akan lupa makan siang dan bersenggama. Betapa tidak? Mungkin hampir tiap hari berita “Wilujeng Sumping” dari Persib Bandung muncul. Beberapa hari lalu, “Wilujeng Sumping” bahkan jadi tajuk utama surat kabar cetak yang berbasis di Tanah Priangan, Pikiran Rakyat.
Sebagai tim yang mapan, tak miskin dan banyak utang seperti Barcelona, Persib bahkan kabarnya menggelontorkan uang tak kurang dari Rp32,16 miliar. Jumlah uang yang kalau dibelikan kue lapis, satu Cilandak kenyang.
Tapi, Sib, uang sebanyak buat beli siapa saja sih?
Tiga Pemain Lokal
Setidaknya sampai narasi ini ditulis, ada tiga pemain lokal yang diboyong Persib Bandung. Pemain lokal tuh maksudnya bukan legiun asing. Pertama, yang cukup mengejutkan, Persib berhasil membujuk Alfeandra Dewangga. Pemain kelahiran 28 Juni 2001 itu sebenarnya masih terikat kontrak dengan PSIS Semarang.
Maka dari itu, dikutip dari Jawa Pos, Pangeran Biru merogoh kocek hingga Rp4,78 miliar untuk mengangkut Alfeandra ke Bandung. Pemain yang dikenal tangguh dalam duel satu lawan satu ini akan diproyeksikan sebagai gelandang bertahan di bawah Bojan Hodak.
Setelah videotron, kini giliran koran lokal, Pikiran Rakyat, yang digunakan Persib buat umumkan pemain baru.
Bukan cuma soal reach, tapi soal nadi kota yang ikut bicara. Satu per satu elemen kota diajak terlibat.
Sebenar-benarnya: The City speaks Persib. pic.twitter.com/ckkYPt9pTG
— Aun Rahman (@aunrrahman) June 25, 2025
Musim depan Persib juga akan diperkuat trah Hehanusa. Setelah Rezaldi, saudaranya, Al Hamra Hehanussa diboyong dari Persik Kediri. Jika Rezaldi bermain sebagai bek kiri, Al Hamra adalah sosok yang bisa bermain di posisi bek tengah dan bek kanan. Sudah bisa dibayangkan, musim depan dua bek sayap Persib akan diisi duet Hehanussa.
Berikutnya, nah ini, yang tak kalah mengejutkan, Persib juga mendatangkan Saddil Ramdani, si anak hilang yang beberapa tahun terakhir dianggap pengkhianat karena main bagus di Liga Malaysia. Winger lincah itu bergabung ke Persib karena permintaan ibunya.
Selain tiga pemain asli Indonesia tadi, ada sekitar delapan pemain asing baru yang akan memperkuat Persib musim depan. Sejumlah nama cukup menarik perhatian, disamping tentu saja menelan dana paling banyak.
Saddil Ramdani is Blue 💙
Sampai jumpa Bobotoh 👋#WeArePERSIB pic.twitter.com/ZJwzO3nafN
— PERSIB (@persib) June 11, 2025
William Marcilio
Nama pertama adalah William Marcilio yang dibeli dari klub “itu” dengan harga yang cukup fantastis, yakni Rp5,21 miliar. Marcilio yang sudah bermain di Liga 1 musim lalu akan menjadi pengganti Tyrone del Pino yang memutuskan angkat kaki dari Maung Bandung.
Tapi apakah pemain yang pernah memperkuat Arema itu layak? Kita belum tahu. Marcilio sendiri merupakan pemain komplet. Ia mumpuni jika bermain sebagai gelandang sentral. Malah, ia juga bisa bermain sebagai striker atau penyerang sayap. Fleksibilitas inilah yang dibutuhkan dalam skema Bojan Hodak.
Luciano Guaycochea
Marcilio tidak sendiri di-wilujeng-sumping-kan, namun bersama Luciano Guaycochea. Namanya tidak terkenal. Luciano menjadi buah bibir setelah Persib memposting video Alexis Mac Allister beberapa saat setelah Luciano resmi berseragam Pangeran Biru.
Lihat postingan ini di Instagram
Lho, apa hubungannya sama Allister? Ternyata, Luciano adalah sepupu peraih Piala Dunia 2022 tersebut. Tapi Tuhan meniupkan nasib yang berbeda. Luciano mengawali karier di Boca Junior, tempat lahirnya talenta terbaik Argentina.
Tapi kemudian ia justru terhempas kasta kedua liga Turki. Setelah dari sana, Luciano malah kian jauh dari Eropa. Ia cuma bermain di Liga Venezuela dan Liga Kolombia, hingga akhirnya memperkuat Perak FC. Di klub Malaysia itu, pemain yang disapa Lucho ini menjadi sosok vital.
Sebagai gelandang, Lucho adalah pemain yang lugas, punya visi bermain yang tajam, dan bisa mencetak gol dari lini kedua. Terbukti selama membela Perak, ia mencetak 15 gol dari 39 pertandingan. Mungkinkah ia jadi mesin lini tengah Persib yang cihuy pisan?
Julio Cesar
Selain ditinggal Tyrone di lini tengah, Persib mesti merelakan Nick Kuipers. Demi menggantikan bek yang satu ini, Persib memboyong Julio Cesar. Pemain berpostur 189 cm ini adalah mantan pemain Chiangrai United di kasta tertinggi Liga Thailand.
Sebelum ke Thailand, Julio pernah memperkuat tim Liga 2 Portugal, CD Nacional Madeira dan klub Liga Kuwait, Al Fahaheel. Sang pemain disiapkan bukan cuma untuk kompetisi domestik dan receh seperti Piala Presiden, tapi juga AFC Champions League Two musim 2025/26, di mana Persib akan bermain dari babak play off.
Uilliam Barros dan Ramon Tanque
Sepertinya benar bahwa Bojan Hodak berniat membangun ulang skuadnya. Di lini depan Persib tidak akan lagi diperkuat David da Silva dan Ciro Alves musim mendatang. Sebagai gantinya, dua bomber mematikan yang juga berasal dari Brasil diboyong. Mereka adalah Uilliam Barros dan Ramon Tanque.
Kita mulai dari nama yang disebut pertama. Uilliam Barros bukan striker sembarangan meski ia sebelumnya bergabung klub sembarangan, Al Fahaheel di Liga Kuwait. Barros bukan striker kaleng-kaleng. Ia mencetak gol seperti menyeduh kopi di pagi hari: nggak ribet, nggak pakai gaya, namun teratur. Tak kurang dari 18 gol ia cetak bersama Al Fahaheel.
#WILUJENGSUMPING di Persib Bandung, Rosembergne da Silva sareng Uilliam Barros Pereira.
📸 @rememberpersib pic.twitter.com/TJ1bjvHDHi— SIMAMAUNG SPORT (@simamaung) June 27, 2025
Bagaimana dengan Ramon Tanque? Jika para imigran lain di Kamboja menghidupi diri lewat perusahaan parlay ke slot, Tanque berjudi di sebuah kasino bernama Liga Kamboja. Sebelum pindah ke negara yang lebih religius tapi korupsi jalan terus, Tanque adalah bomber mematikan dari Visakha FC.
Musim lalu ia berkejaran dengan Andres Nieto sebagai top skor Liga Kamboja. Keduanya sama-sama mencetak 21 gol. Hanya saja Nieto lebih baik karena mencetak 21 gol dalam 27 laga, sedangkan Tanque 28 laga. Alhasil, Nieto lah yang menyabet sepatu emas di Liga Kamboja.
Lihat postingan ini di Instagram
Menariknya, Tanque adalah striker yang masih muda. Usianya baru 26 tahun. Usia yang bagi sebagian striker sedang subur-suburnya. Tapi kok ya dia sudi bermain di liga yang lebih rendah dari Liga Kamboja?
Mungkin Tanque sadar, di liga seperti Liga Kamboja kesempatan bermain sedikit dan peluang nyetak gol seret seperti kran PDAM. Jadi ya sudah, mending bermain di liga yang cukup lari-lari kecil saja bisa jadi top skor.
Adam Przybek
Perubahan juga terjadi di sektor penjaga gawang. Kevin Ray Mendoza minggat dan digantikan Adam Przybek. Kiper yang satu ini punya rekam jejak menawan. Sebelum gabung Persib, Przybek memperkuat Penybont FC, klub dari kasta tertinggi Liga Wales. Ya, Wales, bukan woles. Musim lalu timnya finis di posisi kayak Arsenal.
Selain bermain untuk Penybont, Przybek juga pernah bermain untuk Ipswich Town. Di level internasional, ia adalah mantan pemain tim muda Inggris sebelum akhirnya memilih untuk jadi calon penerus Wayne Hennessey di Timnas Wales.
Step one in blue, Adam Przybek joins the rhythm🧤#WeArePERSIB pic.twitter.com/Ahj3RtJEMx
— PERSIB (@persib) July 1, 2025
Selama berseragam Penybont, Przybek bukan cuma numpang nama. Ia menjadi kiper utama dengan total 31 penampilan dan mengemas setidaknya 12 nirbobol. Kiper 25 tahun ini hanya kebobolan 28 gol, lebih baik dari Andre Onana (44 gol) di musim lalu. Harga sang kiper cuma Rp1,74 miliar atau sekitar 91 ribu euro saja. Untuk kiper yang lebih “jago” dari Onana, harga segitu worth it sih.
Kalau dipikir-pikir lagi, jika Adam Przybek ingin membela Timnas Wales di masa mendatang, ia mestinya gabung MU untuk menggantikan Onana saja, bukan malah ke Persib. Tapi sudah barang tentu Przybek tahu mana klub yang layak untuk dibela, mana klub yang seperti spanduk caleg: cukup dilewati saja.
Selain nama-nama tadi sebenarnya ada Berginho yang dibeli dari Borneo. Jika dilihat di Transfermarkt, kebanyakan pemain yang datang ke Persib musim ini memiliki nilai pasar yang cukup tinggi, rata-rata sekitar Rp4 miliar. Hm…. sudah jor-joran gini, musim depan minimal melaju hingga ke perempat final Liga Champions Asia Dua nggak sih?
Sumber: Kompas, Detik, Detik, Tempo, Kompas, Jawapos, Kompas, RRI, SoreangPikiranRakyat