Doa Fans Madrid Mujarab! Kemenangan Inter, Kemenangan Tim Melarat

spot_img

Giuseppe Meazza sekali lagi jadi jimat keberuntungan bagi Inter Milan ketika menghadapi pertandingan Liga Champions. Musim ini, La Beneamata masih tak terkalahkan jika bermain di stadion yang berkapasitas 75.817 kursi itu. Setelah Arsenal dan Bayern Munchen yang sudah lebih dulu mencoba kesialan, kini giliran Barcelona.

Setelah bermain imbang 3-3 di waktu normal, Davide Fratessi jadi aktor antagonis bagi publik Catalan. Golnya di menit 99 seakan merampas seluruh harapan yang sudah melambung tinggi. Kemenangan ini bak sebuah klimaks dari sebuah kisah drama.

Lucunya, bukan cuma fans Inter yang bersorak kegirangan. Di tengah kerumunan orang di stadion ada fans Real Madrid yang juga mengangkat tangan tanda rasa syukur. Nyatanya, bukan Vatikan, melainkan Giuseppe Meazza lah yang mampu mengabulkan doa-doa para Madridista. Lho, lho, iyakah?

Fans Madrid Menjelma Fans Inter

Meski beda negara dan tak ada hubungan kerjasama apa pun antara Madrid dan klub Italia itu, dukungan dan doa terbaik Madridista pun dilangitkan untuk La Beneamata. Bahkan sebagian besar dipanjatkan melalui media sosial masing-masing.

Bahkan, di X ada salah satu foto yang viral. Dalam foto tersebut, menampilkan fans berbaju biru-biru yang justru mengibarkan bendera Real Madrid saat Inter Milan mencetak gol. Usut punya usut, itu adalah fans Madrid yang jauh-jauh terbang ke Milan untuk menyamar sebagai fans Inter. Tentu tak perlu banyak alasan dan petimbangan mengapa fans Madrid repot-repot melakukan itu.

Mereka cuma butuh satu alasan, yakni Barcelona. Madridista tak mau melihat Barcelona tampil di final Liga Champions musim 2024/25. Sebab, jika itu terjadi, Barca punya peluang yang lebih besar untuk menggondol trofi si kuping besar. Dengan DNA Eropa yang dimiliki, Barca lebih diunggulkan ketika melawan Arsenal atau PSG nantinya.

Usaha mereka pun tak sia-sia. Barcelona benar-benar kalah. Pun dengan cara yang dramatis. Selain melihat tim rival kalah, fans Madrid atau siapa pun yang menonton laga antara Inter vs Barcelona bisa terhibur dengan drama, intrik, dan momen-momen menggelitik yang tersaji di laga tersebut.

Yang menarik tanda-tanda kalau doa fans Real Madrid akan terkabul sudah muncul sejak jauh-jauh hari. Hmmm… tanda apakah itu?

Wasit Jadi Pertanda

Pertanda yang dimaksud adalah sosok yang memimpin pertandingan. UEFA menunjuk Szymon Marciniak, wasit asal Polandia sebagai pengadil lapangan untuk leg kedua semifinal Liga Champions tersebut. 

Munculnya nama wasit asal Polandia itu langsung membuat fans Barcelona kebakaran jenggot. Ada yang skeptis, ada juga yang langsung tidak terima dan marah-marah di media sosial. Bagaimana tidak? Marciniak ini dikenal sebagai fans Real Madrid sejati. Dugaan itu muncul setelah videonya di ruang ganti dengan tas perlengkapan mandi berlogo Real Madrid viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Selain itu, Marciniak juga sempat dituding menguntungkan Real Madrid saat memimpin pertandingan mereka pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions kontra Atletico Madrid. Ya, wasit berkepala botak itu adalah sosok di balik tak sahnya sepakan penalti Julian Alvarez. 

Eks Manchester City itu dianggap melakukan sentuhan ganda saat mengeksekusi sepakan 12 pas. Gol yang dianulir ini secara tidak langsung mempengaruhi mental eksekutor penalti Atletico setelahnya, di mana Marcos Llorente ikut-ikutan gagal setelah tembakannya membentur tiang. Los Rojiblancos pada akhirnya kalah adu penalti dari Real Madrid.

Tentunya kalian masih ingat kan, bagaimana momen itu langsung menjadi kontroversi di jagad media sosial? Fans, pemain, hingga pelatih Atletico Madrid, yakni Diego Simeone mempertanyakan keputusan itu. Nah, yang menciptakan gelombang protes besar-besaran itu ya si Marciniak ini.

Barca Mengeluhkan Kinerja Wasit

Dan benar saja, di laga melawan Inter Milan semalam, Szymon Marciniak dianggap berat sebelah. Keputusan-keputusan yang diambil seringkali merugikan Barcelona. Hansi Flick barangkali jadi yang paling kecewa dengan pertandingan ini.

Seperti yang diwartakan oleh Football Espana, Hansi mengatakan kalau dirinya kecewa, tapi bukan dengan performa pemainnya, melainkan soal kinerja Szymon Marciniak. “Beberapa keputusan bersifat 50-50 dan selalu menguntungkan Inter. Itulah sepak bola. Kami harus menerimanya,” tutur Hansi Flick usai timnya tersingkir dari semifinal UCL.

Bukan cuma Flick yang cuap-cuap soal kinerja wasit. Tapi Eric Garcia pun tak mau kalah. Pemain yang berposisi sebagai bek itu merasa Marciniak tidak adil dalam beberapa momen krusial. Misalnya Garcia menyoroti keputusannya memberi penalti bagi Inter usai Lautaro Martinez dijatuhkan Pau Cubarsi. Namun, dalam insiden lain Marciniak tidak memberikan hal yang sama untuk Barca.

Keberadaan Marciniak di lapangan pun dianggap sebagai perwujudan doa-doa yang dirapal sejak beberapa hari lalu. Barcelona pun layaknya maling yang sedang dikeroyok. Selain harus melawan sebelas pemain Inter, Lamine Yamal cs dianggap harus menghadapi wasit yang berat sebelah dan teror ultras Inter yang gila. Namun, apakah benar demikian? Atau Barca cuma sedang cari alasan saja?

Bukan Cuma Modal Wasit

Akan terlalu jahat jika menyebut kemenangan Inter Milan cuma gara-gara wasit. Kita tak bisa mengesampingkan permainan Inter Milan yang lebih spartan ketimbang Barcelona. Ya, secara mentalitas, Inter terlihat jauh lebih unggul dari Barca. Anak asuh Simone Inzaghi tidak menyerah meskipun sempat beberapa kali menemui momen sulit.

Terutama ketika Barcelona berhasil menyamakan kedudukan di menit-menit akhir, Inter tetap fokus dan tidak kehilangan semangat. Justru sebaliknya, tim ini menunjukkan kegigihan dan determinasi yang luar biasa. Kemampuan untuk mengatasi tekanan dan tetap bermain dengan percaya diri hingga babak tambahan waktu adalah salah satu kunci keberhasilan Nerazzurri.

Bukan cuma perkara mental yang berhasil dikobarkan oleh Inter, tapi kedalaman skuad yang baik juga jadi indikator pendukung dalam kemenangan ini. Meskipun beberapa pemain kunci absen, tim ini tetap mampu tampil kompetitif dan memberikan perlawanan yang berarti. Ini menunjukkan bahwa Simone Inzaghi telah berhasil membangun tim yang solid.

Dengan komposisi skuad yang baik, Simone Inzaghi mampu meracik skuad yang bisa tampil konsisten selama 120 menit. Pergantian pemain jadi pembeda di sini. Keputusan Inzaghi untuk memasukan Mehdi Taremi dan Davide Frattesi jadi langkah yang brilian. Keduanya bahu membahu menciptakan gol kemenangan di menit 99.

Padahal secara materi pemain, Inter kalah jauh jika dibandingkan dengan Barcelona. Perbandingan yang paling ketara adalah soal market value. Pemain-pemain Barca kebanyakan berstatus bintang dan berbanderol mahal. Menurut Transfermarkt, La Blaugrana memiliki market value di angka 1,02 miliar euro. Sedangkan Inter Milan cuma memiliki nilai pasar di angka 663,8 juta euro. Namun, La Beneamata sekali lagi membuktikan bahwa Souljah benar: Yang berkilau tak selamanya indah.

Inter Lebih Matang

Pemain mahal Barcelona, Lamine Yamal memang terbukti gesit dan tajam dalam menyerang. Namun, pemain-pemain Inter Milan terlihat lebih matang dan tenang menghadapi segala ancaman. Ketika Hansi Flick mengandalkan pemain-pemain muda macam Pedri, Lamine Yamal, Pau Cubarsi, dan Gavi, Simone Inzaghi mengedepankan pemain yang memiliki segudang pengalaman.

Pengalaman dan kematangan ini yang membuat legenda Inter, Marco Materazzi merasa bahwa Inter sudah unggul, bahkan sebelum laga dimulai. Sebagai catatan, Barcelona merupakan tim dengan rata-rata usia termuda di semifinal yakni 25 tahun. Sementara Inter adalah yang tertua dengan 29,5 tahun. 

Pemain yang viral karena disundul Zinedine Zidane itu mengakui bahwa penyerang Barcelona kapabel untuk mencetak gol melawan tim-tim top. Tapi di sisi lain, mereka sangat muda. Kedewasaan Inter nyatanya lebih berperan untuk mengontrol emosi dan intensitas pertandingan di laga semalam. 

Momen ini akan dikenang sebagai salah satu pertandingan paling dramatis dalam sejarah klub. Laga ini juga sekaligus memberikan harapan baru bagi para penggemar Inter untuk melihat tim kesayangan mereka melangkah lebih jauh di Liga Champions. Sekali lagi, selamat untuk Inter dan terimakasih atas doa-doa mujarab dari fans El Real.

___

Sumber: Goal, Football Espana, Football Italia, Aljazeera

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru