Jika dari kemarin Starting Eleven Story selalu membahas soal negara-negara tetangga yang ramai-ramai meniru cara, strategi, dan manajemen Indonesia dalam mengembangkan sepakbola, kini kebalikannya. Kita merekomendasikan pemain Indonesia untuk meniru sikap pemain rival. Pemain yang patut dijadikan teladan itu bernama Ekanit Panya.
Terus, siapa yang harus meniru sikap punggawa Timnas Thailand tersebut? Tanpa bermaksud merendahkan, tapi Elkan Baggott jadi sosok yang tepat untuk mencontoh Panya. Keduanya sama-sama pernah memiliki masalah dengan tim nasional. Tapi apa yang dilakukan Ekanit Panya dinilai lebih dewasa dan berjiwa ksatria.
Memangnya apa yang dilakukan Ekanit Panya? Kok sampai-sampai Elkan harus menjadikan Ekanit sebagai suri tauladan. Penasaran? Kisah selengkapnya akan kita bahas. Tapi sebelum itu kalian harus klik tombol subscribe dan nyalakan lonceng terlebih dahulu agar tak ketinggalan konten terbaru dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Tolak Panggilan Timnas Thailand
Buat kalian yang nggak ngikutin perkembangan sepakbola Thailand, sini mimin kasih Kak Gem, alias kasih paham. Baru-baru ini ada pemain bernama Ekanit Panya yang disibukkan dengan jadwal klarifikasi karena kasus yang menimpanya awal tahun 2024. Semuanya berawal pada Timnas Thailand yang akan mempersiapkan tim menjelang Piala Asia 2023.
Tampil di kompetisi paling akbar se-Asia, Thailand berambisi meraih hasil maksimal. Untuk mewujudkan itu, federasi pun memanggil semua pemain terbaiknya. Baik yang bermain di liga lokal, maupun yang abroad ke negeri seberang. Nah, Ekanit masuk golongan kedua. Dirinya adalah satu dari sedikitnya pemain Thailand yang bisa menembus Liga Jepang, bersama Urawa Reds Diamond.
Klub berjuluk The Reds itu merupakan salah satu klub terbaik di Jepang. Tak heran jika Thailand sangat berambisi untuk menggunakan jasa Ekanit Panya. Karena dengan bermain di Urawa, kualitas sang gelandang pasti lebih baik daripada pemain-pemain lokal lainnya. Tapi Ekanit Panya justru mengecewakan seluruh tim.
Alih-alih ikut terbang ke Qatar, Ekanit justru menghilang dari rombongan. Ekanit mengundurkan diri dari skuad Gajah Perang hanya beberapa hari sebelum Piala Asia 2023 dimulai. Dilansir Superball, pemain berusia 24 tahun itu mundur karena ingin mendapat kesempatan berlatih bersama Urawa Red Diamonds selama pramusim.
Terlebih, raksasa Liga Jepang itu saat itu baru ditangani oleh pelatih baru asal Norwegia, Per-Mathias Hogmo. Pada hari pengumuman mundurnya Ekanit, ofisial Thailand sejatinya telah mencoba menghubungi sang pemain. Namun, dirinya tidak menjawab telepon sebelum akhirnya salah satu orang terdekatnya mengonfirmasi keinginan sang pemain untuk pulang ke Jepang.
Ganjaran yang Diterima
Sikap Ekanit Panya langsung jadi perbincangan hangat oleh media lokal hingga media asing. Media-media serentak mempertanyakan nasionalisme dari sang pemain. Bagaimana bisa Ekanit Panya justru memprioritaskan klub ketimbang tugas negara? Yang bikin jengkel, Ekanit cuma berstatus pemain pinjaman di Urawa.
Namun apa boleh buat, itikad ofisial Thailand untuk kembali menghubungi Ekanit Panya tidak direspons positif. Kereta tak berhenti hanya untuk satu orang, dan Timnas Thailand tetap melaju ke Piala Asia tanpa Ekanit. Tanpa pemain berusia 24 tahun itu, Tim Gajah Perang pun tetap tampil memuaskan.
Dari tiga pertandingan di fase Grup F, Thailand tak terkalahkan. Mereka menang 2-0 atas Kirgistan dan berhasil menahan imbang Oman dan Arab Saudi dengan skor 0-0. Dengan torehan lima poin, Thailand jadi tim Asia Tenggara pertama yang mengamankan satu tiket ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Sayangnya, Thailand harus tersingkir oleh Uzbekistan di fase gugur. Lantas bagaimana nasib Ekanit? Dia justru nelangsa. Tampaknya Ekanit telah memprioritaskan tim yang salah, karena justru tak kunjung masuk skuad utama Urawa Reds. Bahkan dari sepuluh pertandingan pertama musim 2024, Ekanit hanya dua kali masuk skuad dan hanya mencatatkan satu menit bermain melawan Nagoya Grampus.
Dirinya baru konsisten masuk skuad Urawa Reds pada Mei 2024. Sisanya, doi cuma jadi cadangan bahkan nggak masuk skuad racikan Per-Mathias Hogmo.Total, dirinya hanya mencatatkan sembilan penampilan di kasta tertinggi Liga Jepang bersama Urawa.
Diasingkan
Penderitaan Ekanit tak berhenti di situ. Sejak panggilan telepon ofisial Thailand diabaikan, federasi dan tim kepelatihan memandang sang pemain dengan cara yang berbeda. Masatada Ishii, selaku pelatih kepala Timnas Thailand akhirnya tidak lagi mau menggunakan jasa Ekanit Panya. Sang pemain pun diasingkan oleh Masatada jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Bulan Maret dan Juni.
Nama Ekanit Panya sempat digantikan oleh Picha Autra. Namun, di Kualifikasi Piala Dunia 2026 edisi Juni, Masatada Ishii memilih untuk mempercayakan posisi gelandang serang pada Channarong Promsrikaew dan Chanathip Songkrasin. Keputusan yang diambil oleh pelatih berkebangsaan Jepang itu disambut baik oleh para fans.
Sejumlah penggemar menilai Ekanit mendapat balasan setimpal setelah sebelumnya menolak panggilan tim nasional. Mereka merasa bahwa Ekanit harus menerima konsekuensinya dengan mulai diasingkan dari skuad tim nasional. Beberapa fans bahkan memberikan kritik melalui media sosial dan itu sangat mengganggu Ekanit.
Ekanit Minta Maaf
Sadar bahwa situasinya makin memanas, Ekanit akhirnya melunturkan ego untuk mengambil aksi lebih dulu. Setelah sekian bulan perang dingin dengan federasi dan tim kepelatihan, Ekanit akhirnya muncul di hadapan media dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tak lupa, dirinya juga mengakui kesalahannya karena menolak panggilan tim nasional.
Ekanit Panya pun akhirnya kembali mendapat kesempatan di Timnas Thailand yang akan melakoni laga uji coba melawan Rusia dan Vietnam awal September ini. Mantan pemain Chiangrai United ini mengaku siap menerima masukan dan kritik jika ke depannya ia melakukan hal-hal yang membuat fans kecewa lagi.
11 12 Dengan Elkan Baggott?
Kasus yang serupa tapi tak sama juga sedang dialami oleh Timnas Indonesia dengan salah satu pemainnya, yakni Elkan Baggott. Pemain kelahiran Bangkok, Thailand itu dikabarkan telah menciptakan hubungan yang rumit dengan Timnas Indonesia dan sang pelatih Shin Tae-yong.
Sama halnya dengan Ekanit Panya, Baggott diketahui beberapa kali mangkir dari panggilan tim nasional. Yang terbaru, Baggott kembali mangkir dari panggilan timnas jelang laga play-off Olimpiade melawan Guinea kemarin. Padahal saat itu STY masih kekurangan bek setelah Justin Hubner kembali ke klubnya dan Rizki Ridho absen lantaran akumulasi kartu.
Padahal pihak PSSI juga sudah mengirimkan surat permohonan resmi kepada klub Elkan Baggott saat itu, Ipswich Town dan Bristol Rovers. Menyikapi hal itu, Baggott pun memilih diam. Sikapnya ini kembali memicu respons negatif dari publik sepakbola Indonesia. Sampai-sampai Baggott disebut sebagai pemain yang tidak punya jiwa nasionalisme.
Di sisi lain, muncul isu yang menyebut bahwa ini semua adalah murni keputusan teknis. Beberapa media menyebut bahwa Elkan Baggott tidak masuk rencana Shin Tae-yong di tim nasional. Gaya bermain dan kualitasnya tidak masuk kualifikasi sang pelatih. Maklum, menjadi WNI adalah inisiatif Baggot sendiri, bukan permintaan khusus dari STY. Apa pun alasannya, sikap Elkan yang acuh tetap tidak dibenarkan.
Masih Ada Kesempatan
Seharusnya Elkan Baggott tidak hanya diam. Ia bisa meniru cara yang dilakukan Ekanit Panya. Muncul di media dan meminta maaf atas kegaduhan yang diciptakannya. Tapi yang dilakukan Baggott justru sebaliknya. Ia justru lebih disibukkan dengan agenda klub dan urusan di luar sepakbola seperti liburan dan kisah cintanya.
Yang memperkeruh keadaan, Elkan justru menghapus akun PSSI dari bio instagramnya. Gestur itu jelas menunjukan bahwa dirinya ingin menjaga jarak dengan sepakbola Indonesia. Tentu sikap yang dipilih Elkan bukan seperti apa yang diharapkan oleh publik sepakbola Indonesia.
Karena Elkan seharusnya tetap jadi bagian penting dari skuad tim nasional di mana pun berada. Di luar drama-drama yang menyelimuti Elkan, dirinya masih punya kesempatan untuk kembali membela Timnas Indonesia. Tapi dengan satu syarat, yakni menurunkan sedikit egonya.
https://youtu.be/0ESnSwLqIcY
Sumber: Superball, Bolasport, TVOne News, Bola