Akhir pekan ini di Jerman akan tersaji duel sengit antara Borussia Dortmund melawan Bayern Munchen. Laga bertajuk Der Klassiker jilid 1 musim ini akan dihelat pada Sabtu malam 8 Oktober 2022 WIB di Signal Iduna Park markas Dortmund.
Laga pada Spieltag ke 9 Bundesliga ini layak untuk ditunggu. Pasalnya kedua tim yang sedang berseteru ini akan saling sikut demi merebut yang teratas di klasemen. Lantas, seberapa besar peluang kedua tim di partai ini?
Am Samstag ist es soweit: #DerKlassiker steht wieder an! 🤩
Erstmals mit zusätzlicher Live-Übertragung für Kids!👧🏼🧒🏻
Sophie und Diego liefern eine eigene Pre-Match-Show ab 17:45 Uhr und kommentieren dann das Spiel mit @FrankBuschmann 🤗#skynextgeneration #skybuli #bundesliga pic.twitter.com/eq91edJzU0
— Sky Sport (@SkySportDE) October 3, 2022
Daftar Isi
Rivalitas
Berbicara sedikit tentang rivalitas pertemuan keduanya. Ternyata, keduanya bukanlah kesebelasan yang punya sejarah rivalitas yang mengakar. Kita tahu Dortmund itu identik pertengkaran sejarahnya dengan Schalke 04 yang bertajuk Revierderby. Sedangkan Munchen identik perseteruannya sejarahnya dengan TSV 1860 Munchen yang sering dijuluki Derby Munchen.
Nah, rivalitas keduanya ini baru timbul pada era 90-an. Ketika Dortmund muncul sebagai pengusik hegemoni Munchen dengan segala prestasinya bersama Ottmar Hitzfeld. Perseteruan pun berlanjut pada era Matthias Sammer hingga Jurgen Klopp. Bahkan sampai sekarang. Karena dua tim itulah di Bundesliga yang masih dihuni para pemain dan pelatih top di skuadnya.
Although the ‘German Clasico’ may not hold the same social and political meaning as similar fixtures around the world, Der Klassiker is still a match-up worthy of the name.@Bundesliga_EN explains the history behind this massive game (long read!).https://t.co/vgpMr6Er3e
— Alex Chaffer (@AlexChaffer) March 4, 2021
Rivalitas antara keduanya juga banyak diwarnai aksi pengkhianatan yang mungkin lazim terjadi. Seperti perpindahan pemain dari kubu rival macam Gotze, Lewandowski, sampai Hummels.
Ada juga bumbu perseteruan antar kelas. Antara kelas pekerja melawan kelas penguasa. kelas pekerja di sini diwakili oleh Dortmund. Kelas penguasa diwakili oleh Munchen. Namun anehnya, keduanya pun sempat akur di luar lapangan. Hal itu terjadi ketika Dortmund dilanda krisis. Berkat uluran tangan Munchen lah Dortmund bisa selamat dari krisis di tahun 2005 silam.
Head To Head
Beranjak pada head to head antara keduanya. Kedua tim sudah bersua 31 kali. Di mana dari 31 kali itu, Dortmund hanya menang 7 kali. Sedangkan Munchen 18 kali. Sisanya 6 kali berakhir imbang.
Dari 10 pertemuan terakhir keduanya baik di Bundesliga, DFB Pokal atau Liga Champions, Dortmund hanya menang sekali. Itupun terjadi ketika di Piala Super Jerman pada 4 Agustus 2019 dengan skor 2-0. Kemenangan itu pun termasuk kemenangan terakhir Dortmund atas Munchen di Signal Iduna Park.
.@axelwitsel28 and @BVB are the 2019 German Super Cup Champions!!! 🏆🐝 pic.twitter.com/EGN9MDmIYa
— Roc Nation Sports (@RocNationSports) August 3, 2019
Lebih jauh lagi kemenangan Dortmund atas Munchen di ajang Bundesliga. Itu terjadi di 11 November 2018. Itupun terjadi di Signal Iduna Park dengan skor 3-2. Dua kemenangan terakhir Dortmund itu diraih di jaman pelatih Lucien Favre. Berkaca pada head to head antara keduanya, artinya sudah cukup lama Die Schwarzgelben ini tak mampu membendung dominasi Die Roten lagi.
Dendam Musim Lalu
Nah, kebetulan jika Der Klassiker jilid pertama di musim 2022/23 ini akan digelar di Signal Iduna Park terlebih dahulu. Pasalnya kemenangan terakhir Dortmund juga terjadi di Stadion ini. Artinya inilah kesempatan terbaik Dortmund untuk menjungkalkan rivalnya itu sekaligus menuntaskan dendamnya pada musim lalu.
Bagaimana tidak, Der Klassiker yang digelar di Allianz Arena musim lalu dijadikan pijakan Munchen untuk meraih gelar. Di pekan 31 musim lalu itu, Munchen yang masih duduk di puncak klasemen dengan selisih 9 poin, mampu mengunci gelarnya saat kemenangan atas rivalnya itu.
MATCH DAY: DER KLASSIKER
LIVE IN HD ON @mygtvsports
FULL TIME:
Bayern 3-1 BVB
Bayern are champions of the BUNDESLIGA#GTVSports pic.twitter.com/gVdRbdej9w
— Akosua Adjei (@Akosua__Adjei) April 23, 2022
Akhirnya gelar ke-9 kali berturut Munchen pun dikunci. Dortmund yang berada di posisi kedua dengan selisih 12 poin, tak mampu lagi mengejar berkat kekalahan itu. Sungguh kekalahan yang membuat Dortmund geram hingga sekarang.
Kesempatan Dortmund
Berkaca pada dendam musim lalu, Der Klassiker musim ini juga bisa menjadi ajang pembuktian bagi pasukan baru Dortmund musim ini.
Di bawah asuhan pelatih Edin Terzic, Dortmund bermetamorfosa menjadi tim yang baru, baik secara materi pemain maupun strategi. Kalau dilihat performa Dortmund secara permainan, sepeninggal Haaland pun sebenarnya tak jeblok-jeblok amat.
Buktinya mereka kini masih ada di posisi 4 klasemen. Dortmund kini mengoleksi poin yang sama dengan Munchen yang berada di posisi ke 3 yakni 15 poin. Hal itulah yang membuat lecutan semangat para pasukan Dortmund pada laga Der Klassiker kali ini memuncak. Karena hanya dengan kemenanganlah anak asuh Terzic ini mampu kembali mengangkangi Munchen di papan klasemen.
Almost a quarter of the way into the #Bundesliga season. How is your team looking in the table after #MD8 😀 😬 or ☹️? pic.twitter.com/okEwHCHLvA
— Bundesliga English (@Bundesliga_EN) October 2, 2022
Pertemuan Terzic dengan Nagelsmann dengan baju barunya ini juga terhitung baru. Ketika itu terjadi di partai DFB Pokal pada 18 Agustus 2021. Akan tetapi, Terzic harus takluk atas Nagelsmann 3-1. Terzic juga pernah menang atas Nagelsmann ketika masih di Leipzig. 3 kemenangan Terzic kantongi atas Nagelsmann ketika itu.
Edin Terzić, 5 months as Dortmund’s headcoach:
-Took over a broken team without spirit and faith
-Reached the UCL quarterfinals and beat Sevilla who were in their best form
-Beat RB Lepzig and Nagelsmann three times in a row (BVB 10 goals, RB 4 goals) pic.twitter.com/Zb3aHKM8Hb— Natalie (@MadeIn1909) May 14, 2021
Namun, semua itu adalah pembelajaran besar bagi Terzic. Dari sisi pemain, Terzic yang bertipikal menyerang tentu akan tetap mengandalkan semangat para pemain mudanya macam Jude Bellingham, Adeyemi, maupun Donyell Malen. Bagaimanapun, sejak kepergian Haaland, para pasukan muda itulah yang menjadi tulang punggung Terzic musim ini. Terlepas dari sang senior Marco Reus yang sayangnya masih mengalami cedera.
Munchen Yang Belum Terlalu Konsisten
Melawan Munchen di kondisi sekarang yang tak terlalu konsisten bisa menjadi celah bagi Dortmund meraih 3 poin. Sejak awal musim ini, penampilan Die Roten terbilang inkonsisten.
Inkonsisten Munchen pada awal musim ini di bawah Nagelsmann juga patut dipertanyakan. Karena bagaimanapun mereka disuntikan beberapa pemain top di bursa transfer musim panas ini oleh manajemen. Hingga pekan ke-8 ini, mereka belum juga menguasai papan klasemen Bundesliga. Mereka kini tak lagi dominan seperti dulu. Terbukti di beberapa laga Bundesliga di awal musim ini, mereka kadang terjungkal.
Munchen 3 kali gagal meraih 3 poin setelah hanya bermain imbang melawan Gladbach, Union Berlin dan klub papan bawah Stuttgart. Bahkan, mereka sempat terjungkal oleh tim sekelas Augsburg 1-0.
All over.
🔴⚪ #FCAFCB 1-0 (FT) pic.twitter.com/dTkSgx6BZC
— FC Bayern Munich (@FCBayernEN) September 17, 2022
Dari sederet hasil yang tak terlalu meyakinkan bagi klub sesuperior Munchen, peran sang juru taktik pun tak luput dari sorotan. Nagelsmann akhir-akhir ini banyak disorot berkat inkonsistensinya. Bahkan sempat keluar rumor bahwa umurnya di Allianz Arena tak akan lama lagi.
Según BILD…
Si el Bayern no gana al Borussia Dortmund en su partido de octubre podrían DESPEDIR a Julian NAGELSMANN.
Su sustituto no os sorprenderá: Thomas Tuchel es en el que están pensando. pic.twitter.com/F9qCAgQYyC
— Andrés Weiss (@andresweiss_) September 20, 2022
Belum lagi dikabarkan kini mereka akan bertanding tanpa beberapa pilar utamanya yang menurut kabar terkini, terkena covid. Kimmich dan Muller dikabarkan diisolasi dan akan absen di laga melawan Plzen di Liga Champions. Entah di partai melawan Dortmund bisa tampil atau tidak.
Kimmich e Muller testaram positivo à Covid-19. pic.twitter.com/UOJOpJSLnL
— Cabine Desportiva (@CabineSport) October 1, 2022
Dari segi rivalitas, inkonsistensi Munchen di bawah Nagelsmann, poin yang sama di klasemen, serta semangat penuntasan dendam musim lalu, paling tidak menjadi faktor yang bisa memperbesar kesempatan Dortmund untuk menggulingkan Munchen pada Der Klassiker jilid 1 musim ini.
Sumber Referensi : bundesliga, football5star, aiscore.com, espn