Perhelatan akbar sepakbola Amerika Latin, Copa America boleh jadi dikuasai oleh negara seperti Brasil dan Argentina. Namun, ternyata banyak bintang tersohor dari kedua negara itu belum pernah meraih gelar prestisius tersebut. Setidaknya ada tujuh bintang yang bergelimang trofi dalam kariernya, namun belum pernah meraih trofi Copa America. Siapa saja mereka?
Daftar Isi
Diego Maradona
Siapa yang tak tahu si tangan tuhan, Diego Armando Maradona. Boleh jadi ia bergelimang gelar di masa jayanya, dan salah satu fenomena yang ada di sepakbola. Namun nyatanya, dalam kariernya yang gemilang tersebut gelar Copa America belum pernah ia raih.
Maradona Argentina vs Francescoli Uruguay, copa América 1989 pic.twitter.com/tsFcaJeB1P
— Revisionista del futbol mundial (@KarlM78414) May 2, 2024
Padahal pemain yang punya julukan El Pelusa tersebut punya kesempatan sebanyak tiga kali untuk meraihnya. Pertama di Copa America 1979. Namun saat itu tim Tango gagal lolos babak grup, kalah saing dengan Brasil.
Copa America 1987 harusnya menjadi kesempatan emas Maradona. Pasalnya La Albiceleste menjadi tuan rumah, plus mereka baru saja meraih gelar juara dunia. Namun sayang, langkah Argentina terhenti oleh Uruguay di semifinal.
Kesempatan ketiga Maradona meraih gelar Copa America 1989 pun juga gagal. Argentina hanya jadi juara ketiga saat itu. Nasib bagi Maradona, pasca kegagalan tersebut maradona terkena kasus doping yang mencoreng namanya. ia tak lagi membela tim tango di Copa America 1991 maupun 1993. padahal saat itu Argentina back to back jadi juara.
Pele
Nasib Maradona tersebut pun sama halnya dengan legenda Brasil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele. Kurang hebat apa coba pemain yang satu ini. Berbagai rekor dan gelar telah ia raih selama kariernya. Namun ada satu yang terlewat yakni gelar Copa America.
👑 Pelé – Copa América 1959 – 👑
🏟️ 6 Jogos
⚽️ 8 Gols
🎯 3 Assistências👟 Artilheiro
🌟 Melhor Jogador
⚫️ Vice-Campeão🇧🇷 Foi a Primeira e ÚLTIMA Copa América de Pelé, ele nunca mais jogou a Competição que, na época, era de baixíssima importância para a Seleção Brasileira.🇧🇷 pic.twitter.com/HpDJSL7Jwf
— 🇧🇷𝙁𝙐𝙏 𝙄𝙣𝙨𝙞𝙙𝙚𝙧 𝘽𝙍 (@njr10_hd) August 28, 2023
Bedanya dengan Maradona, Pele ini hanya punya satu kesempatan untuk meraih gelar tersebut, yakni pada masa jaya-jayanya Pele tahun 1959. Masih dengan sistem grup, Selecao yang digendong Pele saat itu gagal raih juara karena hanya selisih satu poin saja di papan klasemen dari Argentina.
Padahal Pele sudah mati-matian menyumbangkan delapan gol di ajang tersebut dan dinobatkan sebagai top skor. Pasca Copa America 1959, Pele tak mau lagi membela timnas Brasil. Ia berdalih ingin fokus bersama klub yang dicintainya, Santos.
Kaka
Pasca Pele, bintang Brasil lainnya pun ada yang senasib. Salah satunya adalah Ricardo Kaka. Sehebat-hebatnya pemain yang bersinar di AC Milan tersebut, nyatanya belum bisa meraih trofi Copa America dalam kariernya.
Boa tarde 🤗
Nuestra amada y gran Selección Brasileña 🇧🇷 esta en semifinales de la copa América, a poco paso de la gran final.
Para poder llegar, debemos superar esta penúltima prueba y más que nunca la canarinha te necesita 🫵🏻, con tu voto 🗳 haremos la diferencia.
Gracias 🫡 https://t.co/wscfcYuU1J pic.twitter.com/dKIopiK1ub
— Kakamania (@KakaManiaAr) February 21, 2024
Kaka bernasib apes saat membela Selecao di Copa America. Di edisi 2004 ia malah dibekap cedera hamstring parah dan akhirnya dikeluarkan dari skuad. Di akhir turnamen, Brasil keluar sebagai kampiun, namun sayang Kaka tak ada disana.
Lalu di Copa America 2007, Kaka sebenarnya masih bisa tampil sebagai andalan Selecao. Namun ia justru menolaknya karena alasan istirahat dari timnas pasca Piala Dunia 2006. Kaka sampai-sampai memaksa dan melayangkan surat ke federasi tentang keinginannya untuk absen di ajang tersebut.
Andai saja saat itu Kaka tak menolak absen, ia pasti akan mendapatkan trofi bergengsi itu dalam kariernya. Pasalnya, tim Samba kembali jadi kampiun di tahun 2007.
Javier Zanetti
Lain halnya Javier Zanetti, bek sayap yang sudah 17 tahun membela timnas Argentina dan bahkan menjadi kapten. Namun, ia masih saja tak bisa mendapatkan gelar Copa America.
Legenda Inter Milan tersebut padahal punya kesempatan sebanyak lima kali untuk dapat meraihnya. Zanetti kini pasti masih menyimpan rasa sakit hati kepada musuh bebuyutannya, Brasil. Bagaimana tidak, di empat edisi Copa America yang ia lakoni yakni tahun 1995, 1999, 2004, dan 2007, semuanya dikandaskan oleh tim Samba.
Robinho 🇧🇷 and Javier Zanetti 🇦🇷 in the 2007 Copa America Final that Brazil won 3-0 in Maracaibo, Venezuela.
Robinho won best player at the tournament ⭐️ pic.twitter.com/GUATIaMNj8
— 00sFootball (@00sfootbalI) March 4, 2022
Yang lebih menjengkelkan lagi bagi Zanetti, meski sudah mati-matian tampil di final Copa America 2004 dan 2007, Argentina secara back to back dihempaskan begitu saja oleh Brasil.
Jelang Copa America 2011 yang dihelat di rumahnya sendiri, mantan bek sayap Inter tersebut yakin bahwa ia belum mau pensiun kalau belum bisa mendapatkan gelar Copa America.
Namun nahas, meski masih dipanggil timnas di Copa America 2011, Zanetti masih saja gagal raih trofi. Langkah tim tango terhenti di perempat final. Itu adalah ajang Copa America terakhir baginya setelah di tahun 2014 ia memutuskan pensiun dari dunia si kulit bundar.
Carlos Tevez
Junior Zanetti di Argentina, yakni Carlos Tevez pun bernasib sama. Pemain berjuluk El Apache ini bagaimanapun adalah bomber menakutkan pada masanya. Ia telah meraih gelar bersama City, MU, maupun Juventus. Namun di ajang internasional, Tevez belum pernah menyumbangkan trofi apapun bagi negaranya, termasuk Copa America.
Tevez sudah tampil berseragam La Albiceleste sejak Copa America 2004. Yang diingat dari karier Tevez di ajang ini adalah, tentang babak adu penalti. Tevez mengalami trauma saat tiga kali gagal membawa Argentina juara Copa America, gara-gara kalah di babak tos-tosan.
Di Copa America 2004, Tevez cs dikalahkan Brasil di babak adu penalti. Lalu di Copa America 2011, tendangan Tevez di adu penalti melawan Uruguay gagal, dan membuat tim Tango tersisih di perempat final. Lalu yang terakhir di Copa America 2015, Tevez gagal persembahkan trofi setelah di final dikandaskan Chile lewat adu penalti.
Clarifying Messi’s record in penalty shoot-outs for Argentina [THREAD]
After an incredible assist to tie the result vs the incoming winners Uruguay, Messi scored the first one in Copa America 2011 Quarter finals. Tevez missed and they went out. pic.twitter.com/KBwm4MXnbH
— Raul A. Gonzalez III (@lamboraul_G) September 17, 2020
Nasib bagi Tevez, pasca 2015 ia tak lagi dapat kepercayaan membela timnas seiring performanya yang terus menurun. Meski masih bermain di level klub bersama Boca Juniors hingga tahun 2021, Tevez hanya bisa melihat junior-juniornya meraih gelar Copa America 2021 yang tak pernah bisa ia dapatkan.
Gonzalo Higuain
Gonzalo Higuain bernasib mirip dengan Tevez. Pemain berjuluk El Pipita ini meski telah banyak meraih gelar di level klub, namun di level internasional ia belum bisa mempersembahkan trofi apapun, termasuk Copa America.
Selama keriernya, Higuain tampil di tiga edisi Copa America. Namun apesnya, di tiga edisi tersebut ia gagal jadi juara karena kandas lewat adu penalti yakni di edisi 2011, 2015 dan 2016.
Pasca kegagalan terakhir di Copa America 2016, El Pipita tak lagi jadi bagian dari timnas Argentina karena tak lagi dipanggil oleh pelatih Jorge Sampaoli. El Pipita bahkan sempat hampir pensiun dini karena cacian publik Argentina karena ia dianggap kerap gagal manfaatkan peluang di momen-momen krusial seperti Final.
Gonzalo Higuaín recordó mano a mano con la ‘Roja’: “La chance errada que más me recrimino es ante Chile en la Copa América 2016”https://t.co/yN5W0S3RMh pic.twitter.com/S21rQggsN2
— PrensaFútbol (@PrensaFutbol) June 24, 2022
Seperti halnya banyak buang peluang saat Final Piala Dunia 2014 melawan Jerman. Higuain juga gagal mencetak gol di babak tos-tosan saat Final Copa America 2015. Di Final Copa America 2016, beberapa peluangnya juga terbuang sia-sia.
Neymar
Absennya Neymar di Copa America 2024, membuat dirinya kini bisa dikategorikan sebagai pemain yang belum bisa meraih gelar Copa America dalam kariernya.
Padahal, pemain Al-Hilal tersebut sudah sejak 2011 membela tim Samba di ajang Copa America. Di dua ajang Copa America 2011 dan 2015, ambisi Neymar meraih gelar dikandaskan oleh tim medioker seperti Paraguay.
Pasca Paraguay jadi mimpi buruk Neymar, lalu giliran cedera yang jadi mimpi buruknya. Di Copa America 2016, dan 2019, Neymar gagal memperkuat Selecao akibat cedera yang dideritanya.
Pasca pulih dari cedera, Neymar punya ambisi menggebu saat tampil di Copa America 2021 yang dihelat di rumahnya sendiri. Namun ternyata, ajang tersebut malah jadi ajang yang menyakitkan bagi dirinya.
Brasil yang sudah masuk final, namun akhirnya harus mengakui kekalahan rival abadinya Argentina lewat gol Di Maria. Neymar saat itu berlinang air mata dan merasa berhutang trofi pada negara yang ia cintai. Sayang, ia belum bisa membayar hutang tersebut karena di Copa America 2024, ia akan kembali absen.
– FORA das quartas de finais da Copa do Mundo 2014 (lesão)
– Disputou a Copa do Mundo 2018 voltando de lesão.
– FORA da Copa América 2019 (lesão)
– Lesão na fase de grupos da Copa do Mundo 2022.
– FORA da Copa América 2024Simplesmente Neymar Jr. pic.twitter.com/TWe2iE2uZT
— feitosafut (@feitosafut) December 19, 2023
Sumber Referensi : extratimetalk, eurosport, bleacherreport, givemesport, espn, planetfootball, sportskeeda