Cinta lama bersemi kembali. Mungkin perumpamaan itu cocok buat Chelsea. Setelah “membuang” Romelu Lukaku ke Everton pada 2014 silam, The Blues akhirnya kembali menginginkan jasa striker Timnas Belgia tersebut. Bahkan kampiun Liga Champions musim lalu itu menyiapkan mahar 100 juta euro atau sekitar Rp 1,7 triliun untuk menebus Lukaku.
Tentu saja Inter Milan, klub tempat Lukaku kembali menemukan performa terbaiknya tak semudah itu untuk melepas bomber kelahiran Antwerpen, Belgia tersebut. Apalagi Nerazzurri membutuhkan suntikan dana untuk memperbaiki finansial klub. Maka wajar saja kalau Inter menaikan harga sang striker. Lukaku baru akan dilepas Inter jika Chelsea sanggup menyediakan dana sebanyak 120 juta euro atau sekitar Rp 2 triliun.
Romelu Lukaku wants to return to Chelsea, according to @DiMarzio.
He made 10 appearances for the Blues between 2011-2014 🔵 pic.twitter.com/QS5XNobiUC
— B/R Football (@brfootball) August 4, 2021
Seolah ingin kembali bercumbu dengan cinta lamanya itu, Chelsea pun ngotot untuk memulangkan Lukaku. The Blues pun memilih untuk menambahkan Marcos Alonso pada klausul demi membawa pulang Lukaku. Tapi alih-alih mendapat sambutan yang baik, tawaran menggiurkan itupun dimentahkan oleh Inter. Chelsea pun kembali bersiasat agar bomber asal Belgia itu bisa pulang ke Stamford Bridge.
Akhirnya tidak hanya Marcos Alonso yang ditawarkan, tapi Davide Zappacosta juga masuk ke dalam klausul penawaran Chelsea untuk merebut Lukaku dari Inter. Bukan itu saja, Chelsea juga bakal menaikan harga tawaran sampai menyentuh angka 110 juta poundsterling atau Rp 2,1 triliun.
Agen Lukaku, Federico Pastorello disebut-sebut bakal mendorong pemain yang pernah memperkuat Chelsea pada 2011-2014 itu untuk pulang. Inter pun juga sudah mulai luluh untuk melepas sang striker dan membuka peluang negosiasi lanjutan, asalkan Chelsea mau menyertakan dua pemain pada transfer ini. Lukaku kabarnya telah menjalin kesepakatan secara pribadi dengan Chelsea, tapi kesepakatan tersebut belum inkrah. Pasalnya, gelontoran biaya transfer plus dua pemain Chelsea ke Inter itu pun masih rumor.
Well, apapun itu, tampaknya Chelsea memiliki hasrat yang begitu besar untuk memakai jasa Lukaku kembali. Kita semua tahu, saat memperkuat Tim London Barat, Lukaku belum menunjukkan performa terbaiknya. Hingga ia dipinjamkan ke West Bromwich Albion dan Everton, lalu diresmikan sebagai pemain Everton dan dibeli Manchester United sampai akhirnya berlabuh di San Siro. Lantas, apa yang membuat Chelsea begitu ngotot memulangkan Lukaku?
Daftar Isi
Performa yang Menanjak
Lukaku boleh dikatakan mencapai performa terbaiknya saat ia memperkuat Inter Milan. Bagaimana tidak, Lukaku ikut mengantarkan Nerazzurri ke puncak tertinggi Serie A. Gelar yang dinantikan Inter selama 11 tahun, dan Inter baru berhasil meraih scudetto kembali ketika Lukaku sudah berseragam Nerazzurri. Hal itu bukanlah pepesan kosong.
Sebab, gol-gol yang dihasilkan Inter Milan didominasi oleh aksi Romelu Lukaku di lapangan. Ia berhasil mencatatkan 111 gol dari 169 pertandingan di Serie A. Duetnya bersama Lautaro Martinez di lini depan La Beneamata sanggup membuat bek lawan kencing berdiri. Keduanya tercatat mampu terlibat dalam 18 asisst satu sama lain dalam 64 pertandingan.
🧠 Romelu Lukaku and Lautaro Martinez’s partnership directly yielded eight goals in Serie A last season, the best combination in the division
🤞 Don’t go breaking that up Inter, pls x pic.twitter.com/7kjpIt5XPW
— WhoScored.com (@WhoScored) July 29, 2021
Lukaku juga memiliki tingkat kecocokan yang bagus dengan penyerang berpaspor Argentina tersebut, yaitu mencapai nilai 76. Angka yang lebih tinggi dibandingkan saat Lukaku diduetkan dengan Marcus Rashford atau Martial saat di Manchester United, yang masing-masing hanya 75 dan 62. Itu belum lagi karena Lukaku nyetel dengan skema Antonio Conte yang kala itu melatih Nerazzurri.
Boleh jadi faktor-faktor tersebut membuat performa Lukaku kian menanjak bersama Inter. Berkat performanya itupun, Lukaku berhasil memuncaki peringkat FedEx Performance Zone pada musim 2019/20. Hal yang pada akhirnya membuat Chelsea seperti menampar pipinya sendiri. Ya, Lukaku menjadi sasaran pelatih Chelsea, Thomas Tuchel setelah dirasa tak mungkin sanggup mendatangkan Erling Haaland atau Harry Kane.
Masuk Rencana Thomas Tuchel
Usai memperpanjang kontraknya hingga 2024, Thomas Tuchel langsung menyusun rencana untuk skuad Chelsea di musim depan. Seolah Tuchel tak ingin boros membeli pemain seperti Frank Lampard, juru taktik The Blues sebelumnya. Thomas Tuchel berencana membeli tiga pemain. Salah satu pemain yang masuk rencana Tuchel adalah Romelu Lukaku. Lukaku diyakini mampu membuat lini serang The Blues kembali tajam.
Hal itu disinyalir lantaran Tuchel tak mau kehabisan amunisi di lini depan, setelah striker Chelsea, Olivier Giroud memilih hijrah ke AC Milan. Tuchel tak bisa terus-terusan mengandalkan Timo Werner. Apalagi striker Timnas Jerman itu bermain kembang kempis di musim lalu.
Thomas Tuchel on transfer rumours:
“Everyone wants to join my squad. I can imagine a lot of players want to come and join.” pic.twitter.com/4x8TaUxmXC
— LDN (@LDNFootbalI) August 4, 2021
Sebetulnya sebelum sampai pada Lukaku, Tuchel mencoba mengalihkan perburuan striker pada pemain selevel Erling Haaland dan Harry Kane. Namun karena dirasa mendapatkan tanda tangan dua pemain itu susah, maka Tuchel fokus mengincar Romelu Lukaku. Agar impian memulangkan Lukaku terwujud, beberapa pemain akan dijual, termasuk striker Tammy Abraham.
Thomas Tuchel sendiri kabarnya ingin mengotak-atik lini serang The Blues. Ia membutuhkan sosok seperti Romelu Lukaku untuk menjadi striker tunggal di depan dengan formasi magisnya 3-4-2-1. Atau Tuchel bisa juga membuka peluang untuk menduetkan Lukaku dengan Callum Hudson-Odoi di lini depan.
Lukaku “Lemah” di Pertandingan Besar
Kendati performanya melonjak, Lukaku juga acap kali mendapat kritikan dari para fans tim yang dibelanya. Saat masih bersama Setan Merah, Lukaku tak sanggup berperan pada pertandingan besar, misal kala menghadapi tim 6 besar Primier League. Hal itu juga terjadi saat Lukaku baru memulai musim pertamanya bersama Inter.
Waktu itu Lukaku kehilangan peluang besar dalam penentuan grup kualifikasi Liga Champions melawan Barcelona. Lukaku juga turut menelan pil pahit kekalahan saat membela Inter menghadapi Sevilla di partai puncak Europa League 2020.
Berpotensi Jadi Pemain Serie A Termahal
Terlepas dari ketidakcakapan Lukaku di laga besar, jika ia benar-benar dijual Inter ke Chelsea, Lukaku akan tercatat menjadi sebagai pemain termahal yang dijual klub Serie A. Seandainya Inter sepakat dengan tawaran Chelsea, Lukaku akan mengalahkan transfer Paul Pogba dari Juventus ke Manchester United pada 2016 lalu. Waktu itu Juventus melepas pemain Prancis tersebut dengan harga 105 juta euro atau setara Rp 1,8 triliun kurs sekarang.
Memang terkadang apa yang kita tinggalkan suatu saat akan berharga. Seperti uang lama yang keberadaannya digantikan uang baru. Namun setelah itu harga uang lama bisa menjadi mahal, bahkan melebihi nilai uang lamanya itu sendiri. Begitulah seorang Romelu Lukaku dan juga Paul Pogba football lovers.
Sumber referensi: Uefa.com, Sempreinter.com, Theringer.com, Goal.com, Bbc.com, Football-Italia.net, Bola.com, cnnindonesia.com