Sempat jadi perdebatan, gol kedua Eddie Nketiah ke gawang David De Gea akhirnya disahkan. Gol tersebut memberikan Arsenal tambahan tiga poin setelah mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 3-2. Kemenangan ini sekaligus memantapkan Arsenal di puncak klasemen dengan torehan 50 poin.
Memborong dua gol sekaligus, Nketiah jadi sosok yang paling bersinar di pertandingan tersebut. Pemain bernomor punggung 14 itu berhasil menjaga nama baik skuad asuhan Mikel Arteta di hadapan puluhan ribu fans yang hadir di Emirates Stadium.
Ditunjuk untuk menggantikan Gabriel Jesus yang sedang cedera, Nketiah membayar kepercayaan Mikel Arteta. Ini merupakan momen yang paling ditunggu Nketiah selama hidupnya. Pasalnya, laga ini jadi pembuktian kepada Chelsea, klub yang pernah membuangnya beberapa tahun lalu karena dianggap tak layak jadi striker.
Daftar Isi
Arsene Wenger Menyelamatkan Karir Nketiah
Ya, jauh sebelum jadi bintang The Gunners, bakat Nketiah ditemukan oleh sang rival, Chelsea. Nketiah yang lahir di London sudah bergabung dengan akademi Chelsea sejak berusia sembilan tahun.
Tim Scouting dari klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut menemukan Nketiah muda ketika bermain sepakbola bersama tim lokal, Hillyfielders. Bergabung dengan akademi Chelsea memberikan harapan masa depan yang cerah kepada Nketiah. Lahir dari keluarga asli Ghana membuat sepakbola jadi jalan hidup Nketiah untuk membaur di negeri orang.
Berbicara kepada The Sun, sebelum bergabung dengan Chelsea, Nketiah kecil bahkan pernah merasakan sepakbola jalanan di mana tak ada pelanggaran di sana. “Tak ada yang melindungimu. Ketika mendapat tekel keras, kau harus berdiri dengan kakimu sendiri.” Ungkap Nketiah.
📂 The Arsenal
└📂 Arsenal Academy
└📂 Eddie Nketiah pic.twitter.com/aaRDhjiWPr— Arsenal India 🇮🇳 (@ArsenalIndians) June 19, 2022
Di akademi Chelsea, Nketiah bermain bersama talenta-talenta muda lainnya yang kini juga sudah tampil di panggung tertinggi Liga Inggris. Sebut saja macam Mason Mount, Reece James, Conor Gallagher di Chelsea dan Declan Rice yang kini jadi kapten West Ham United.
Lima tahun menimba ilmu di akademi Chelsea, alih-alih kontrak profesional yang didapat, Nketiah justru dilepas Chelsea pada tahun 2015. Nketiah mendapat penolakan dari Chelsea karena kondisi fisiknya yang meragukan. Fisik Nketiah dianggap kurang proporsional untuk menjadi seorang striker.
Karir Nketiah kemudian diselamatkan oleh rival Chelsea, Arsenal. Bakat besar Nketiah rupanya tercium oleh manajer Arsenal saat itu, Arsene Wenger. Melihat bakatnya yang tersia-siakan, Wenger pun mengajak Nketiah bergabung ke tim muda Arsenal. Wenger merasa Nketiah memang kurang secara fisik, tapi kecerdasannya di lapangan berada di level yang berbeda.
Buah Kesabaran
Nketiah pun bergabung dengan akademi Arsenal dan kembali mengasah bakatnya. Kurang lebih selama dua musim, Nketiah mencetak 48 gol dalam 63 pertandingan bersama Arsenal U-18 dan U-23. Penampilan impresifnya itu membuat Arsene Wenger memanggilnya ke skuad utama yang diberangkatkan ke Australia dan China guna melangsungkan tur pramusim 2017/18.
Anggapan baik Arsene Wenger kepada Nketiah memang tak salah lagi. Sang pemain cukup menarik perhatian di tur pramusim, sehingga Wenger berani memasukkannya ke skuad utama Arsenal musim 2017/18. Meski demikian, ia harus sedikit bersabar agar bisa debut di Liga Inggris.
Eddie Nketiah home debut vs Norwich at the Emirates, Carabao Cup 4th Round, 2017/18.
Arsenal was 1-0 down when 18-year-old Nketiah came on in the 85th minute.
Back our boy..!pic.twitter.com/ZEw3XjdfGy
— FANALYST (@JoshuaGaillard) December 28, 2022
Penampilan pertamanya terjadi di laga Europa League saat Meriam London menaklukan Bate Borisov dengan skor 4-2. Ia menggantikan pemain muda lainnya yakni Joe Willock di menit 89. Namun, nama Nketiah mulai jadi bahan pembicaraan ketika mencetak dua gol ke gawang Norwich City di ajang Piala Liga.
Di laga tersebut, Nketiah yang baru masuk sebagai pemain pengganti di menit 85 langsung menyamakan kedudukan setelah The Gunners sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Josh Murphy. Laga pun harus diselesaikan dengan babak tambahan. Nketiah kembali mencetak gol di babak extra time guna memastikan kemenangan Arsenal.
Dipinjamkan ke Leeds
Meski menjadi dewa penyelamat Arsenal di Piala Liga, musim 2017/18 tak berjalan baik bagi Eddie Nketiah. Ia hanya diberi kesempatan tiga kali bermain di Premier League dan begitupun di musim musim keduanya, ia belum mendapat banyak kesempatan. Akhirnya di musim 2019/20, Nketiah dipinjamkan ke Leeds United, yang kala itu masih berlaga di kompetisi kasta kedua sepakbola Inggris.
Eddie Nketiah is set to be recalled from Leeds United by Arsenal in the next 48 hours due to lack of game time at Elland Road. pic.twitter.com/hQNleR56qH
— Footy Accumulators (@FootyAccums) December 30, 2019
Selain dianggap sebagai salah satu tim favorit untuk promosi, Arsenal beranggapan kalau Leeds jadi tempat yang sempurna bagi pemain muda sepertinya untuk belajar. Pihak klub percaya Nketiah bisa berkembang di tangan pelatih Leeds saat itu, Marcelo Bielsa.
Nketiah memulai masa peminjamannya dengan baik. Ia mencetak gol dalam dua penampilan pertamanya untuk Leeds. Sayangnya, ia harus bersaing dengan striker kaliber Patrick Bamford di skuad utama Leeds. Akhirnya dari 17 penampilannya di Championship musim 2019/20, 15 diantaranya ia mulai dari bangku cadangan.
Meski hanya sedikit mendapatkan menit bermain, Nketiah dirasa sudah cukup belajar di Leeds United. Arsenal pun menarik kembali sang pemain pada Januari 2020. Itu jadi salah satu permintaan Mikel Arteta setelah ditunjuk sebagai pelatih anyar The Gunners pada Desember 2019.
Nomor Punggung 14
Di sisa musim 2019/20 Mikel Arteta menaruh kepercayaan lebih kepada Nketiah. Ia diplot sebagai striker utama di beberapa laga piala domestik seperti FA Cup dan Carabao Cup. Pemain yang memiliki darah Ghana itu bahkan membantu Arsenal menjuarai FA Cup 2020 dengan mencetak dua gol dari empat penampilan.
Nketiah mulai mendapat banyak kesempatan tampil di skuad asuhan Mikel Arteta pada musim 2020/21. Seiring semakin tingginya kepercayaan yang diberikan Arteta, performa Nketiah pun ikut meningkat.
Meski hanya menjadi pelapis Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang, Nketiah selalu memenuhi ekspektasi ketika mendapat kesempatan dari Arteta. Sepanjang musim tersebut, sebagian besar penampilannya berasal dari bangku cadangan, tapi Nketiah mencatatkan 29 penampilan dan mampu mencetak rata-rata satu gol setiap 180 menit.
Eddie Nketiah takes Arsenal’s famed No. 14 shirt after signing a new five-year contract with the club ✍️ pic.twitter.com/NYytEqS6TX
— B/R Football (@brfootball) June 18, 2022
Musim 2021/22 jadi yang terbaik bagi Nketiah. Surutnya gol dari Lacazette menjadikan Nketiah sebagai pilihan utama di lini depan Meriam London. Nketiah diberi tempat reguler menjelang akhir musim dan mencetak lima gol dalam tujuh pertandingan terakhir The Gunners di Liga Inggris.
Peningkatan performa membuat Nketiah dihadiahi perpanjangan kontrak berdurasi lima tahun dan nomor punggung 14, yang konon keramat di Arsenal. Nomor 14 terbilang spesial dalam sejarah Arsenal. Dengan mengenakan nomor tersebut, Nketiah bergabung dengan nama-nama seperti Thierry Henry dan Theo Walcott sebagai penyerang hebat yang pernah dimiliki Arsenal.
Masa Depan Lini Serang Arsenal
Lebih lanjut, Arteta memuji Nketiah sebagai talenta luar biasa yang selalu siap bekerja keras untuk mendapatkan kesempatan bermain. Mengingat Gabriel Jesus masih terganggu cedera musim ini, Nketiah pun siap menggantikannya. Sejak Gabjes cedera, Nketiah sudah mencetak enam gol dari enam pertandingan termasuk brace-nya ke gawang Manchester United kemarin.
Sejauh ini, Nketiah telah mencetak 17 gol dalam 24 pertandingan di semua kompetisi bersama Arsenal. Top skorer Inggris U-21 itu berhasil mencetak gol setiap 150 menit, itu jauh lebih baik daripada Gabriel Jesus yang hanya mampu mencetak satu gol setiap 290 menit. Dengan adanya Eddie Nketiah, masa depan lini serang Arsenal berada ditangan yang tepat.
Sumber: The Analyst, Planetfootball, The Athletic, The Sun, Mirror