Aston Villa memang tidak lolos ke kompetisi Eropa di musim ini. Di musim 2020/2021, Villa hanya menempati posisi 11 klasemen Premier League. Namun, hasil tersebut sudah merupakan sebuah pencapaian yang sangat luar biasa.
Aston Villa melesat jauh dibanding posisi mereka di musim sebelumnya dimana mereka banyak bergelut di zona degradasi. Villa cuma finish di posisi 17 meski sudah menghabiskan 120 juta euro untuk belanja pemain baru.
Tak ingin mengulang kesalahan yang sama di musim sebelumnya, Aston Villa menunjuk Johan Lange sebagai sporting director anyar. Sebelumnya, Lange bekerja sebagai dirtek FC Copenhagen selama 6 musim terakhir.
I mean if anyone was being realistic, although it was murmured and loosely mentioned, I don’t think anyone was expecting Danny Ings to be announced with absolutely no notice.
Johan Lange – the silent assassin #avfc pic.twitter.com/vJjbfskDl3
— HomeOfTheVilla (@TheVillaHome) August 4, 2021
Johan Lange mendapat reputasi sebagai seorang direktur teknik yang cerdik di bursa transfer pemain. Selama di Copenhagen, ia banyak merekrut pemain dengan harga rendah yang kemudian sukses dijual dengan harga tinggi. Meski begitu, tim yang ia tangani tetap berprestasi. Dialah yang kemudian menjadi salah satu aktor dibalik keberhasilan Aston Villa mendatangkan pemain baru yang cukup mengguncang Premier League musim lalu.
Daftar Isi
Belanja Aston Villa di Musim 2020/2021
Di musim 2020/2021, Aston Villa tercatat membelanjakan 101,35 juta euro untuk membeli Ollie Watkins, Bertrand Traore, Emiliano Martinez, Morgan Sanson, Matty Cash, dan meminjam Ross Barkley dari Chelsea.
Seperti yang kita tahu, pembelian tersebut berbuah manis. Aston Villa langsung melesat ke posisi 11 klasemen. Ollie Watkins dan Bertrand Traore yang jadi andalan anyar di lini depan langsung menyumbang banyak gol dan asis. Watkins mencetak 16 gol dan 7 asis, sementara Traore mencetak 8 gol dan 6 asis.
Namun, pembelian Emiliano Martinez sebagai kiper baru layak disebut sebagai pembelian terbaik Aston Villa musim lalu. Kiper timnas Argentina itu bermain penuh dalam 38 pertandingan Liga Primer Inggris. Martinez sukses membuat 135 saves dengan persentase 76,8% dan membuat 15 clean sheets.
Emiliano Martinez Playing With Aston Villa //📸
©️ Vamos 🇦🇷 Selection ️🇦🇷💙 pic.twitter.com/LsKVNH964P
— ᴠᴀᴍᴏꜱ ꜱᴇʟᴇᴄᴛɪᴏɴ (@SelectionVamos) August 9, 2021
Pembelian Aston Villa di Bursa Transfer Musim Panas 2021/2022
Kini, langkah transfer serupa kembali ditempuh Aston Villa di bursa transfer musim panas 2021/2022. Di banding musim lalu, mereka bisa dikatakan lebih jor-joran. Maklum, Villa baru saja menjual mahal salah satu pemain terbaiknya, Jack Grealish.
Penggawa timnas Inggris di Euro 2020 itu dilepas ke Manchester City dengan harga fantastis. Berdasarkan catatan transfermarkt, Grealish dijual dengan harga total 117,50 juta euro atau setara 2 triliun rupiah. Harga tersebut tercatat sebagai transfer termahal di Premier League sekaligus menjadikan Jack Grealish pemain termahal di Inggris.
Jack Grealish to Manchester City, here we go! Paperworks signed tonight between Aston Villa and City. £100m final fee, contract also signed until June 2026. 🔵🏴 #MCFC
Grealish will undergo his medical in Manchester on Thursday morning in order to complete the record-deal. pic.twitter.com/JwVvEn5Ewl
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) August 4, 2021
Grealish bukan satu-satunya pemain yang dijual Aston Villa. Total dari hasil penjualan pemain di musim panas ini, Aston Villa berhasil mendapat 123,50 juta euro. Angka tersebut masih mungkin untuk bertambah mengingat ada beberapa pemain yang juga jadi incaran klub lain.
Namun yang pasti, dana penjualan tersebut dimanfaatkan dengan baik untuk membeli beberapa amunisi baru. Dengan cerdik, Aston Villa berhasil mendatangkan 5 pemain anyar dengan profil menarik. Rekrutan pertama mereka musim ini adalah Emiliano Buendia.
Secara mengejutkan, Villa berhasil mendatangkan gelandang muda Argentina itu dari Norwich City. Tawaran Villa sebesar 38,30 juta euro berhasil mengalahkan tawaran Arsenal yang juga dikabarkan sangat menginginkan Buendia. Transfer tersebut juga tercatat sebagai pembelian termahal Aston Villa sepanjang sejarah.
Musim lalu, Emiliano Buendia terpilih sebagai pemain terbaik Championship berkat torehan 15 gol dan 17 asisnya. Selain itu, ia berhasil membawa Norwich City menjuarai divisi Championship dan promosi kembali ke Premier League.
Additions to Aston Villa’s attack this summer 💸:
▪ Danny Ings
▪ Emiliano Buendia
▪ Leon Bailey pic.twitter.com/RPIk0RGyYl— B/R Football (@brfootball) August 4, 2021
Setelah membuat kejutan dengan memenangkan perburuan Emiliano Buendia, tak ada angin tak hujan, Aston Villa kembali membuat kejutan di bursa transfer pemain. 4 Agustus lalu, mereka mengumumkan telah berhasil mendatangkan Danny Ings dari Southampton.
Kabarnya, striker Inggris itu ditebus dengan harga 35,20 juta euro. Kehadiran Ings jelas bakal membuat lini depan Aston Villa makin ngeri. Selama 3 musim terakhir, Ings yang pernah gagal saat berseragam Liverpool berhasil mencetak 41 gol di Premier League.
Di hari yang sama, Aston Villa juga membuat pengumuman serupa. Mereka mengabarkan telah berhasil mendaratkan penggawa timnas Jamaika, Leon Bailey. Winger 24 tahun itu kabarnya ditebus dengan mahar 32 juta euro dari klub Bundesliga, Bayer Leverkusen. Musim lalu, Bailey berhasil mencetak 15 gol dan 11 asis untuk Leverkusen di berbagai ajang.
Selain membeli pemain anyar dengan profil menarik dan harga yang tak murah, Aston Villa juga menambah kedalaman skuadnya dengan mendatangkan Ashley Young yang didapat secara gratis. Bagi Young, ini adalah kali kedua dirinya berseragam Aston Villa setelah periode 2006-2011 sebelum dirinya hijrah ke Manchester United.
Ashley Young memang sudah tak muda lagi. Ia sudah berusia 36 tahun. Namun, pengalamannya selama 9 musim berseragam MU lalu Inter Milan selama 2 musim terakhir akan sangat membantu dari sisi pengalaman dan mentalitas.
Terakhir, Aston Villa juga baru saja mengumumkan telah meminjam kembali Axel Tuanzebe dari MU selama 1 musim penuh. Sebelumnya, Tuanzebe pernah dipinjam Villa selama 1 setengah musim pada paruh kedua musim 2017/2018 hingga akhir musim 2019. Selama periode itu, Tuanzebe berhasil membantu Villa promosi ke Premier League.
Aston Villa survived relegation last day of the ’19/20 season
Amongst their transfer activity since then:
Top 3 GK in 20/21
Championship’s leading goalscorer
Proven PL goalscorer
Defensive help
Cashed in on Grealish, replacing him early with Buendia
📈 leadership by 🔁 Young— 2 UP FRONT (@2UpFrontPod) August 8, 2021
Itulah 5 pembelian Aston Villa di bursa transfer musim panas ini. Ada kemungkinan rekrutan anyar mereka bakal bertambah. Selain pelatih Dean Smith yang masih ingin setidaknya ada tambahan 2 amunisi baru lagi, Villa juga masih dikaitkan dengan beberapa pemain menarik, seperti James Ward-Prowse, Todd Cantwell, Pape Matar Sarr, dan Joaquin Correa.
Pertanyaannya, siapa aktor di balik transfer cerdik Aston Villa hingga mampu mendatangkan pemain-pemain bagus?
Memang, tak bisa dipungkiri kalau selama 2 musim terakhir, Aston Villa berhasil menggebrak bursa transfer. Kehadiran sporting director anyar dalam diri Johan Lange memang sangat berpengaruh. Namun selain dirinya, masih ada 1 sosok lagi yang juga jadi aktor dibalik kesuksesan Villa di bursa transfer pemain.
Sosok tersebut adalah Rob Mackenzie. Ia adalah Kepala Rekrutmen Aston Villa yang telah bertugas sejak Agustus tahun lalu. Mackenzie punya gelar PhD dibidang analisis kinerja dalam sepak bola dari Loughborough University.
Thanks @Matt_reeves_ss for clarifying if it‘s actually possible for a Yorkshireman to smile! Over to you; @pbower10, @benwrigg, @DavidBrynDavies, @richjfoster, @LukeBenstead, @Neil_PlumbImage, @freleth, @seanstledger12, @tomjoel91, @TPedersenSmith. Photos to reflect fun times! 😄 pic.twitter.com/wUTqbnMQDY
— Rob Mackenzie (@MacRob85) April 12, 2020
Mackenzie mengawali karier di dunia sepak bola pada 2009 silam saat dipekerjakan sebagai First Team Performance Analyst di Leicester City. Ia kemudian naik pangkat sebagai Head of Technical Scouting pada akhir Desember 2011 hingga Februari 2015.
Keberhasilan The Foxes menjuarai Premier League pada 2016 silam tak bisa dilepaskan dari jasa Rob Mackenzie. Sebab, ialah salah satu aktor dibalik perekrutan N’Golo Kante, Jamie Vardy, hingga Riyad Mahrez yang berhasil mengantar The Foxes menjuarai Liga Inggris.
Mackenzie kemudian bekerja di Tottenham Hotspur dari Februari 2015 hingga Agustus 2016. Selama periode tersebut, ia bertugas sebagai Head of Player Identification. Tugasnya yaitu memimpin tim pencari bakat dan memberi rekomendasi target potensial kepada Mauricio Pochettino. Beberapa rekrutan yang sukses ia datangkan ke Spurs adalah Son Heung-min, Moussa Sissoko, dan Kieran Tripper.
Rob Mackenzie juga pernah bekerja untuk Derby County dan OH Leuven, klub dari Liga Belgia sebelum ditunjuk sebagai Kepala Rekrutmen Pemain Aston Villa. Mackenzie yang punya background Sports Science mengandalkan keahliannya di bidang data dan statistik sepak bola untuk menganalisis pemain incarannya.
Selain itu, ia juga mengaku terbantu dengan adanya platform modern seperti Opta dan Wyscout yang telah menyediakan berbagai data dan statistik pemain dari berbagai liga.
“Sekarang Anda memiliki semua sistem seperti data Wyscout dan Opta yang mencakup seluruh liga. “Kami melakukan pencarian di berbagai liga di Eropa dan Inggris untuk membuat profil pemain, dalam hal menit bermain, penampilan yang dibuat, di mana mereka berada dalam karier mereka, jadi kami memiliki pemahaman tentang siapa mereka sebagai pemain.” kata Mackenzie dikutip dari Birminghammail.
Peluang dan Prediksi Aston Villa di Premier League 2021/2022
Sudah setahun Rob Mackenzie bekerja untuk Aston Villa. Seperti yang sudah dibahas di awal, ia telah berhasil mendatangkan banyak rekrutan bagus untuk Dean Smith. Kini, nilai skuad Aston Villa naik dari 285,45 juta euro menjadi 429,30 juta euro. Nominal yang kemungkinan masih akan bertambah itu sudah menempatkan Aston Villa di posisi 9 sebagai skuad dengan nilai termahal di Premier League.
Jika para pemain Aston Villa mampu bermain sesuai dengan nilai mereka di pasar transfer, maka sangat mungkin bagi anak asuh Dean Smith untuk bisa mengakhiri Liga Primer Inggris musim depan di posisi 10 besar. Bila menilik dari para pemain yang dipertahankan ¬ditambah beberapa rekrutan anyarnya, Aston Villa sebenarnya punya peluang besar untuk finish di zona Eropa di akhir musim nanti, entah di zona Conference League atau Europa League.
Walau kehilangan John Terry sebagai asisten pelatih, rasanya hal tersebut tak akan berdampak besar. Apalagi, mereka baru saja menunjuk Austin MacPhee sebagai pelatih spesialis bola mati. Salah satu senjata dalam taktik Dean Smith memang berasal dari bola-bola mati.
Southgate + Bjarnson = Austin MacPhee
Introducing Aston Villa’s new addition to the coaching staff who is a specialised set-piece coach 🎯 ⚽️ #AVFC #UTV pic.twitter.com/S5WJkIlw1w
— Beard Of The Match 🦁🍥 (@BeardOfTheMatch) August 3, 2021
Menarik untuk disimak kiprah Aston Villa di Premier League musim 2021/2022. Apakah rekrutan baru mereka akan terbukti berhasil?
***
Sumber Referensi: Transfermarkt, Bristolpost, Birminghammail 1, Birminghammail 2.