Arsenal dikabarkan tertarik merekrut bek asal Italia, Riccardo Calafiori. Seperti yang dilansir oleh The Athletic, Arsenal sedang berusaha untuk mendatangkan bek tengah yang juga bisa bermain di sisi kiri tersebut dari kejaran klub-klub lain.
Riccardo Calafiori mengakhiri musim lalu dengan mengagumkan bersama Bologna. Di bawah asuhan Thiago Motta, Calafiori ikut andil membawa Bologna lolos ke Liga Champions, sebuah kompetisi yang tidak pernah Bologna ikuti lagi sejak 1964/65.
Riccardo Calafiori makin menjadi sorotan banyak klub setelah performa apiknya bersama Italia pada Piala Eropa 2024. Meskipun Azzuri tidak melangkah jauh, namun Calafiori sukses menawan banyak mata. Terlebih dengan gaya rambutnya yang mengingatkan para bek-bek tangguh Italia di masa lalu.
Menarik ditunggu apakah pemuda berusia 22 tahun tersebut akan mengikuti jejak beberapa pendahulunya untuk bermain di kasta tertinggi sepak bola Inggris. Lantas, siapa saja bek-bek Italia yang pernah bermain di Liga Inggris tersebut?
Daftar Isi
Gianluca Festa
Gianluca Festa lahir di Monserrato, Cagliari. Dirinya memulai karir di klub lokal, Cagliari, sebelum kelak pindah ke Inter yang juga sempat dipinjamkan ke AS Roma. Seperti yang dilansir oleh Back Page Football, pada musim 1996/97, Festa didatangkan ke Middlesbrough untuk membantu perjuangan lolos dari degradasi.
Namun, kedatangannya tersebut belum bisa membantu Middlesbrough bertahan di Premier League. Di paruh musim pertamanya tersebut, Gianluca Festa memang cukup sering tampil sebagai pemain utama. Degradasi membuat Boro dan Festa harus berkutat di Championship 1997/98. Untungnya, mereka hanya bermain satu musim di sana.
Setelah promosi, Gianluca Festa bertahan di Middlesbrough hingga musim panas 2002. Total, dirinya bermain 162 laga untuk Boro dengan 100 laga di antaranya adalah Premier League. Setelahnya, Festa sempat semusim bermain untuk Portsmouth di Championship 2002/03, kemudian kembali ke Cagliari, sebelum akhirnya pensiun di Sanluri.
Gianluca Festa in action for Middlesbrough #MFC #Boro #Middlesbrough pic.twitter.com/zzlpewqEzg
— Football Memories (@footballmemorys) March 6, 2020
Alessandro Pistone
Setelah kepindahan Roberto Carlos ke Real Madrid pada musim panas 1996/97, Roy Hodgson yang kala itu sedang menukangi Inter, memberikan posisi bek kiri kepada Alessandro Pistone. Bek muda yang didatangkan dari Vicenza tersebut ternyata mampu menjalankan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Performa apiknya tersebut akhirnya membuat Kenny Dalglish terpincut untuk membawanya ke Newcastle. Kala itu, Pistone diboyong dengan harga 6,5 juta euro pada musim 1997/98. Bersama The Magpies, Pistone pernah mencapai final Piala FA 1997/98 dan total bermain 63 laga hingga musim panas 2000. Meskipun sempat dipinjamkan ke Venezia pada Januari hingga Juni 1999.
Setelahnya bermain bersama Newcastle, Alessandro Pistone pindah ke Everton dan bermain di sana selama 7 musim. Total, Pistone bermain 116 kali berseragam The Toffees. Sebelum pensiun, dirinya sempat semusim bermain di Belgia.
Happy Birthday to Former Everton left back Alessandro Pistone, who was born #OTD in Milan 1975. Sandro played 117 times scoring just once. #EFC #COYB pic.twitter.com/wLkHdXRBox
— Bluekipper.com (@bluekippercom) July 27, 2018
Marco Materazzi
Mungkin banyak orang yang belum tahu bahwa Marco Materazzi pernah bermain satu musim untuk Everton. Pemain yang pernah merasakan manisnya Piala Dunia dan menjadi Treble Winner tersebut bermain di Merseyside pada musim 1998/99. Artinya, pemain yang dikenal dengan sebutan Matrix ini terlebih dahulu berseragam biru Everton ketimbang biru Inter.
Meski bermain sebanyak 27 kali di Premier League, karir Matrix di Inggris tidak banyak dikenang. Kecuali satu hal, yaitu permainan kerasnya. Dikutip dari Back Page Football, Matrix mengoleksi 4 kartu merah hanya dalam semusim bersama The Toffees. Edan!
👤 Marco Materazzi
🇮🇹 Italy
👕 27 appearances
⚽️ Everton pic.twitter.com/7muv0NILSk— Premier League (@premierleague) February 16, 2021
Angelo Ogbonna
Setelah menghabiskan 2 musim dengan 2 scudetto, 1 Coppa Italia, dan 1 Supercoppa Italia bersama Juventus, Angelo Ogbonna didatangkan oleh West Ham untuk memperkuat lini belakang pada musim 2015/16. Saat itu, Ogbonna diduetkan bersama James Collins.
Di laga pertamanya di Premier League, Angelo Ogbonna langsung dipasang sejak awal oleh Slaven Bilic. Pada laga tandang yang digelar pada 9 Agustus 2015 tersebut, West Ham berhasil menaklukkan Arsenal 2 gol tanpa balas di Emirates Stadium. Sejak saat itu, posisinya hampir tak tergantikan.
Dari Slaven Bilic, Manuel Pellegrini, hingga David Moyes, selalu mempercayakannya di lini belakang. Pemain lulusan Torino tersebut berhasil memberikan satu trofi ke London Timur, yaitu Conference League 2022/23. Gelar tersebut merupakan piala pertama West Ham selama 43 tahun.
Sembilan musim bermain untuk The Hammers, Angelo Ogbonna sudah bermain sebanyak 249 kali dan 201 di antaranya adalah laga Premier League. Pada musim panas 2024 ini, kontrak Ogbonna dengan West Ham telah habis. Entah bagaimana masa depan pemain berusia 36 tahun tersebut, apakah masih akan bertahan di London Timur atau memilih untuk pergi.
Ogbonna x Rice 🕺#UECLfinal pic.twitter.com/EHcw0BO8Pg
— UEFA Conference League (@europacnfleague) June 7, 2023
Davide Zappacosta
Pada Agustus 2017, Chelsea mendatangkan bek kiri multifungsi Davide Zappacosta dari Torino. Seperti yang dilansir oleh Sky Sport, pemain yang kala itu berusia 25 tersebut dibeli dengan harga 23 juta pounds. Di Stamford Bridge, Zappacosta bertemu kembali dengan Antonio Conte, pelatih yang membawanya masuk skuad Italia untuk Piala Eropa 2016.
Di Chelsea, Davide Zappacosta dipasang untuk pos wing back kanan dalam skema 3-4-3 Antonio Conte. Di musim pertamanya, Zappacosta bermain 35 kali di semua kompetisi untuk The Blues. Di musim tersebut dirinya berhasil menyabet trofi FA Cup.
Setelah kepergian Antonio Conte, Maurizio Sarri yang mengambil alih kursi kepelatihan Chelsea. Di bawah Sarri, Zappacosta malah jarang bermain. Pada musim 2018/19 tersebut, Zappacosta lebih sering bermain di Europa League dan hanya 4 kali bermain di Premier League. Meski begitu, pada akhir musim ini Zappacosta berhasil meraih trofi Europa League.
Karena jarang tampil, Zappacosta akhirnya dipinjamkan ke Roma pada musim 2019/20 dan ke Genoa pada musim 2020/21. Sebelum akhirnya pada musim panas 2021, Atalanta menariknya pulang sepenuhnya ke Italia.
Goodbye #ChelseaFC what an amazing journey! One FA Cup, one UEFA Cup, wearing this colours gives you a special emotion! Thank you for everything and best of luck for the future. Zap pic.twitter.com/77WAfzNvcy
— DAVIDE ZAPPACOSTA (@DZappacosta) August 24, 2021
Emerson
Setelah tampil bagus bersama AS Roma, Antonio Conte mendatangkan Emerson Palmieri ke Chelsea pada Januari 2018. Kepindahannya ke Chelsea adalah keran pembuka trofi baginya. Bagaimana tidak? paruh musim pertamanya saja langsung dibuka dengan sebuah trofi FA Cup.
Setelah Antonio Conte pergi, Emerson bermain di bawah asuhan Maurizio Sarri. Meski sama-sama berkebangsaan Italia, Emerson bukanlah pilihan utama bagi Sarri pun di bawah asuhan Frank Lampard. Dirinya hanya bermain sebagai pemain pelapis. Meski begitu, Emerson berhasil membawa pulang trofi Europa League 2018/19 bersama Sarri.
Sempat bermain setengah musim di bawah Thomas Tuchel dan meraih trofi Si Kuping Besar 2020/21, Emerson malah dipinjamkan semusim ke Olympique Lyon pada 2021/22. Setelah beres dari Prancis, Emerson berpindah dari sisi barat London ke sisi timur London untuk bergabung dengan West Ham.
Bersama David Moyes, Emerson menjadi pilar penting dari kesuksesan West Ham membuka puasa gelar selama 43 tahun dengan menjuarai Conference League 2022/23. Seperti yang dilansir dari Goal, trofi Emerson bersama West Ham tersebut membawanya menjadi pemain pertama yang memenangi semua kompetisi klub Eropa. Selain itu, Emerson juga telah memenangkan Piala Eropa 2020 bersama Italia.
Emerson Palmieri. 𝗪𝗜𝗡𝗡𝗘𝗥. 🤩
🏆 Europa League
🏆 Champions League
🏆 Super Cup
🏆 EURO 2020
🏆 Europa Conference League#UECLfinal pic.twitter.com/i3XxBLc5PC— UEFA Conference League (@europacnfleague) June 7, 2023
Destiny Udogie
Destiny Udogie didatangkan oleh Tottenham Hotspur pada musim panas 2022 dari Udinese. Namun, pada musim 2022/23 tersebut Udogie masih dipinjamkan kembali ke Udinese. Barulah musim 2023/24 kemarin Udogie bermain dengan seragam Spurs.
Pada musim 2023/24, Destiny Udogie hampir selalu jadi andalan Ange Postecoglou. Menurut catatan Transfermarkt, dirinya tampil 28 kali di Premier League dan hanya absen karena cedera dan akumulasi kartu.
One of the most exciting defensive #FPL options at the moment 🌟 @fplblackbox_az says it might be worth bringing in Destiny Udogie on this week’s Off the Bench episode 👀
🎧 https://t.co/ctwyCsyLlO pic.twitter.com/bZc0VjBmu6
— Fantasy Premier League (@OfficialFPL) September 4, 2023
Sumber: Back Page Football, Goal, The Athletic, Sky Sport, dan Transfermarkt