Manchester United Ngebet Banget! Sehebat Apa Jarrad Branthwaite?

spot_img

Manchester United dikaitkan dengan salah satu bek Everton, Jarrad Branthwaite. Dilansir oleh The Athletic, Setan Merah sudah dua kali mengajukan tawaran untuk bek muda Tim Tiga Singa dan keduanya ditolak. Pertama, Setan Merah mengajukan tawaran sebesar 38 juta pounds dan tambahan 8 juta pounds. Kedua, tawaran Setan Merah ditingkatkan menjadi 45 juta pounds plus 5 juta pounds sebagai tambahan, namun masih saja nihil.

Lantas, seperti apakah sebenarnya pemuda bernama Jarrad Branthwaite yang tak hanya diincar Manchester United tetapi juga beberapa klub lain termasuk Real Madrid tersebut?

Meniti Karir Bersama Carlisle United

Jarrad Branthwaite dipromosikan ke tim utama Carlisle United pada Februari 2019. Saat itu, usianya masih 16 tahun. Branthwaite dipromosikan sebagai pemain pelapis untuk sisa musim 2018/19 pada kompetisi League Two. Di musim pertamanya bersama skuad senior, dirinya belum diberikan satu pun kesempatan untuk menginjakkan kaki ke dalam lapangan.

Barulah di musim keduanya, pemuda yang saat itu sudah berusia 17 tahun tersebut mulai diberikan kesempatan untuk masuk ke dalam lapangan. Branthwaite diberi kesempatan untuk mencicipi 3 dari 4 kompetisi yang Carlisle United ikuti musim itu. Debut pertamanya di dapatkan pada 25 September 2019, saat Carlisle United harus takluk 2-4 atas Wolves U21 pada ajang EFL Trophy.

Sejak saat itu, pemuda dengan tinggi hampir dua meter tersebut mulai dipercaya untuk mengawal pertahanan Carlisle United. Dirinya pun tampil beberapa kali di League Two dan FA Cup. Bersama Carlisle United dirinya berhasil mencetak sebuah gol dalam total 14 laga. 

Tak disangka, permainannya selama setengah musim di League Two, membuat Jarrad Branthwaite diincar oleh tim Premier League, Everton. The Toffees yang kala itu belum genap sebulan ditukangi Carlo Ancelotti, tak pikir panjang untuk mengamankan jasa pemuda berbakat tersebut ke Merseyside.

Berdasarkan catatan Transfermarkt, Everton hanya merogoh kocek sekitar 1,1 juta euro saja untuk Branthwaite. Angka yang kini melonjak berkali-kali lipat. Dilansir dari situs resminya, Direktur Sepakbola Carlisle United, David Holsworth, menanggapi transfer warga lokal Carlisle tersebut dengan sebuah harapan.

“Saya yakin kita semua mendoakan yang terbaik untuk kepindahan Jarrad ke Everton dan Premier League,” kata dia. Nampaknya, doa tersebut benar-benar terkabul.

Merekah di Merseyside

Sejak 13 Januari 2020, warga lokal Carlisle tersebut resmi berlabuh ke Merseyside. Sebagai informasi saja, Carlisle sendiri adalah kota kecil yang hanya berjarak kurang dari 20 menit ke perbatasan Gretna, Skotlandia. Branthwaite muda harus pindah 197 kilometer ke utara, ke hilir sungai Mersey dan berseragam biru Everton.

Sama seperti awal karirnya di Carlisle United, Branthwaite memulai karir dengan Everton selama setengah musim. Pada sisa musim 2019/20, Don Carlo mulai menurunkannya pada empat sisa laga terakhir Premier League melawan Wolves, Aston Villa, Sheffield United, dan Bournemouth. Pada dua laga terakhir, Branthwaite tampil penuh.

Pada 17 September 2020, dirinya bermain dalam laga melawan Salford City yang berakhir dengan kemenangan 3-0. Branthwaite diturunkan dari menit awal. Sayang, pada menit 24 dirinya dilanda cedera dan langsung digantikan oleh Lucas Digne. Cedera tersebut membuatnya harus menepi sejenak dari lapangan hijau.

Pada bursa transfer musim dingin 2021, Don Carlo meminjamkannya ke Blackburn Rovers untuk menambah menit bermain. Sayangnya, Branthwaite hanya dimainkan 10 kali saja dari 23 kesempatan di Championship. Setelah dirinya kembali ke Merseyside di akhir musim, giliran Don Carlo yang pergi. Empunya Liga Champions tersebut kembali ke Madrid dan berhasil meninggalkan legacy untuk The Toffees dalam diri Jarrad Branthwaite.

Setelah ditinggal Don Carlo, Branthwaite lebih sering menghangatkan bangku cadangan Everton. Pada musim 2021/22, Branthwaite hanya bermain 6 kali di Premier League. Sekali bersama Rafael Benitez dan 5 kali bersama Frank Lampard. Di awal musim 2022/23, Frank Lampard meminjamkannya ke PSV Eindhoven.

Di Eindhoven, Jarrad Branthwaite mulai sering bermain. Total, dirinya bermain 36 kali dan mencetak 4 gol serta 2 assist di semua kompetisi yang dijalani PSV kala itu. Di akhir musim, Branthwaite akhirnya berhasil mendapatkan sebuah trofi, yakni Piala Liga atau yang dikenal sebagai KNVB Beker.

Barulah di musim 2023/24, pelatih nyentrik, Sean Dyche, mulai menjadikannya pilihan utama di lini belakang Everton. Bersama James Tarkowski, Branthwaite menjaga lini tengah Everton dengan menawan. Bagaimana tidak? Mereka mengakhiri musim dengan hanya terbobol 51 kali. Ini adalah angka tersedikit nomor 4 di Premier League. Hanya lebih banyak dari Arsenal, Manchester City, dan Liverpool.

Maka, wajar jika dirinya dikaitkan dengan banyak klub besar Eropa. Jauh sebelum santernya rumor ketertarikan Manchester United, Real Madrid sudah dikabarkan tertarik terhadap jasa warga perbatasan tersebut. Adalah Don Carlo, pelatih yang menariknya menuju cerahnya masa depan; yang memboyong Branthwaite dari klub Divisi 4 ke liga yang paling disorot di dunia, menginginkannya masuk ke skuad Galacticos.

Dilansir dari Goodison News, pada April 2024 Real Madrid sudah dikabarkan tertarik mendatangkan Jarrad Branthwaite. Don Carlo mengirimkan pemandu bakat, Juni Calafat, dalam laga Merseyside Derby antara Si Biru melawan Si Merah. Pada laga tersebut, Branthwaite tampil apik dan Everton berhasil melumat Liverpool 2-0 di Goodison Park.

Memangnya Cocok dengan Skema Erik ten Hag?

Seperti yang dilansir Goal, ketertarikan Setan Merah belum berkurang terhadap Jarrad Branthwaite meski sudah mendapatkan Leny Yoro. Everton sendiri menolak melepaskan beknya, kecuali ada yang berani menebus 70 juta pounds atau sekitar Rp1,4 triliun. Setan Merah berani mengambil bek Timnas Inggris tersebut apabila Everton mau menurunkan harga. Namun, kegagalan takeover Everton bisa membuat minat Setan Merah semakin membara.

Kembalinya Ruud van Nistelrooy ke Old Trafford sebagai aktor di luar lapangan, bisa menjadi faktor menarik dari saga transfer Jarrad Branthwaite. Keduanya pernah bersama sebagai pemain dan pelatih di PSV Eindhoven 2022/23.

Dikutip dari The Athletic, Ruud van Nistelrooy menyebutkan bahwa Jarrad Branthwaite bisa bermain dari kaki ke kaki. Branthwaite bisa menggunakan kaki kiri dan kanan untuk membantu build-up. Ini bisa berguna bagi skema Erik ten Hag yang khas dengan bangun serangan dari kaki ke kaki.

Selain itu, sebagai bek yang tinggi, Jarrad Branthwaite juga merupakan sosok yang kokoh. Dilansir dari The Analyst, selama musim 2023/24, Branthwaite memenangkan 68,7% duel di Premier League. Angka tersebut hanya lebih rendah dari Virgil van Dijk, Ezri Konsa, dan Ethan Pinnock.

Fakta tersebut bisa menjadi keuntungan bagi Manchester United. Apabila Jarrad Branthwaite berhasil didatangkan, fisik kokohnya bisa dimanfaatkan untuk menutupi fisik mungil dari Lisandro Martinez, semisal keduanya diduetkan di lini belakang.

Kedatangan Jarrad Branthwaite ke Manchester United bisa menjadi berkah karena kualitas dan kemampuannya. Namun, bisa juga menjadi musibah karena Erik ten Hag harus berpikir keras untuk memilih siapa yang akan diturunkannya di lini belakang.

Sumber: Transfermarkt, Carlisie United, Goodison News, Goal, The Athletic, dan The Analyst

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru